Tuesday, April 24, 2012

KEAJAIBAN TUBUH

Bismillahirrohmanirrohiim

Saudara-saudaraku yang dicintai Allah SWT, tubuh manusia sungguh luar biasa. Para ahli memerlukan waktu berabad-abad untuk bisa paham tentang bagaimana dan apa yang sesungguhnya terjadi dalam tubuh kita, sehingga kita bisa seperti ini. Inipun belum semua “misteri” tubuh manusia terungkap.

Betapa hebatnya Allah Sang Pencipta. Sebagai seorang dokter, saya memahami secara mendalam betapa rumitnya tubuh manusia ini, baik dari susunan dan fungsi-fungsi sel dan sistim yang dibentuknya. Dibawah ini sekelumit keajaiban tubuh manusia.

Sistim kardiovaskuler

Ini adalah sistim jantung dan pembuluh darah tubuh kita. Sistim yang sangat vital. Denyut jantung kita merupakan tanda kehidupan utama kita. Bila jantung berhenti berdenyut maka tamatlah riwayat kita di atas bumi ini.

Jantung berfungsi sebagai pompa untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh termasuk jantung sendiri. Bila seorang normal berusia 50 tahun dengan denyut jantung 80 kali/menit maka berarti bahwa jantungnya telah berdenyut sebanyak 80 X 60 menit X 24 jam X 365 hari X 50 tahun = 2.102.400.000 kali. Suatu prestasi yang luar biasa! Suatu organ kecil sebesar genggaman tangan berdenyut terus tak henti-henti, bahkan dikala kita tidur.

Pembuluh darah tak kalah ajaibnya. Pembuluh darah terlibat dalam pengaturan cairan tubuh dengan proses yang rumit, sehingga kalau kita minum air, tidak begitu saja masuk dalam tubuh bak balon diisi air yang akhirnya bisa meletus.

Pembuluh darah juga bereaksi terhadap suasana psikologis yang kita hadapi. Kalau kita takut, kulit memucat karena pembuluh darah kapiler di kulit menyempit (vasokonstriksi). Sebaliknya kalau kita malu, wajah merah merona, karena pembuluh darah melebar (vasodilatasi). Yang hebat adalah Penciptanya.

Sistim saraf.

Pusatnya adalah otak dan sumsum tulang belakang. Sistim saraf mempunyai dua fungsi, yaitu motorik dan sensorik.

Motorik artinya bertanggung jawab untuk mengontrol pergerakan yang dilakukan oleh otot-otot yang ada pada tubuh kita sehingga merupakan pergerakan yang terkoordinasi dengan baik. Fungsi motorik ada yang dibawah kontrol kita (voluntair) seperti gerak tangan, jari, kaki, menganggukan kepala dsb. Yang sesuai dengan kehendak kita. Ada yang tanpa kontrol kita (unvoluntair) seperti gerakan usus, denyut jantung serta pelebaran dan penyempitan pembuluh darah yang terjadi dibawah kesadaran kita.

Sensorik artinya menerima signal yang datang dari luar tubuh kita melalui macam-macam indra seperti mata, telinga, hidung, lidah, alat keseimbangan dan kulit kita. Signal dari luar itu kemudian dialirkan ke otak, di-intepretasikan oleh otak itu untuk menentukan reaksi yang akan kita lakukan.

Contoh: Seorang yang tangannya terkena panas api. Panas diterima oleh sensor di kulit tangan, signal panas di kirim ke otak dan di-intepretasikan sebagai rasa sakit, lalu otak memerintahkan kepada otot tangan untuk melakukan gerakan menarik tangan. Sungguh kejadian yang biasa kita alami, namun coba renungkan betapa hebatnya kerja sistim itu. Bukan main hebatnya Sang Pencipta.

Sistim muskuloskeletal

Disebut juga sistim otot dan kerangka. Sistim ini yang memberikan bentuk kepada tubuh kita yang disesuaikan dengan kebutuhan kita untuk memanfaatkan alam disekitar kita. Manusia diciptakan berdiri tegak pada posisi normal. Oleh karenanya, tulang paha dan kaki lebih panjang dari tulang lengan dan tangan. Kalau kebalik bagaimana? Tentu kita akan sulit berlari cepat bila ada bahaya, karena tulang kakinya pendek.

Otak yang begitu peka berada dalam rongga yang khusus bentuk dan kekuatannya untuk melindungi otak. Coba bayangkan seandainya otak hanya dilindungi oleh selaput tipis saja atau berada bersama-sama dengan organ lain, misalnya ginjal dalam rongga perut. Tentu otak perlu sering diganti karena cacat.

Beribu-ribu serabut otot ada disekeliling tulang-tulang kita dan masing-masing mempunyai fungsi sendiri dan bekerja secara sinergis dengan otot lain seperti menarik keatas, menarik kebawah, mendorong, memutar kekanan, memutar kekiri, dan lain sebagainya. Tinggal bagaimana perintah otak saja.

Coba bayangkan kehebatan sistim muskuloskeletal yang berduet dengan sistim saraf pada seorang yang bermain piano yang mengalunkan lagu-lagu indah bagi telinga dengan ketrampilan jari-jari tangan (ada ratusan serat otot yang terlibat), sehingga membuat haru para audience dengan menitikkan air mata. Selain itu sistim ini juga berdwifungsi, yaitu tulang pipih dan panjang adalah pabrik sel darah merah maupun putih. Subhanallah, luar biasa memang Sang Pencipta.  

Sistim pencernaan

Fungsinya amat penting untuk memasok bahan-bahan sumber energi. Makanan yang masuk melalui mulut di ubah menjadi “BBM” yang siap diserap dan dirubah menjadi energi.

Yang hebat adalah, begitu makanan itu kita telan, maka kita sama sekali tak mempunyai kontrol terhadap nasib makanan itu. Artinya, nasib makanan itu kita serahkan sepenuhnya kepada sistim pemcernaan kita, karena sistim ini memang tergolong unvoluntair.

Dalam lambung dan usus makanan di giling, dibolak-balik, ditambahi macam-macam enzim, dilumatkan sampai jadi cairan yang terpisah dari ampas. Cairan diserap oleh vili-vili, semacam rambut-rambut halus dalam usus yang berfungsi menyerap. Yang kita tahu adalah saat makanan masuk dan saat kita ingin mengeluarkan “ampas”nya melalui dubur.

Ini menunjukkan bahwa dalam tubuh kita sendiripun ada banyak hal yang tidak berada dalam kekuasaan kita (termasuk kerja jantung, ginjal dan sebagainya). Padahal banyak orang disekeliling kita punya hobby untuk menguasai orang lain.

Coba kita renungkan hal ini. Berarti manusia sungguh banyak memiliki keterbatasan, menguasai bagian dalam tubuh saja tak sanggup, apalagi mau menguasai manusia lain atau bahkan dunia. Sang Pencipta manusia sungguh canggih.

Sistim urogenitalis dan sistem reproduksi

Merupakan dua sistim yang berkaitan erat. Sistim ini bertanggung jawab atas pengeluaran sisa-sisa metabolisme yang berbentuk cairan. Di sini Allah membuat perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Pada laki-laki kedua sistim itu menyatu di “ujung”nya, karena kemaluan laki-laki berfungsi ganda untuk menyalurkan air kencing (sistim urogenitalis) dan juga menyalurkan sperma (sistim reproduksi).

Sedangkan pada wanita kedua sistim itu terpisah. Mengapa? Karena wanita dikodratkan untuk melahirkan yang memerlukan dua saluran yang berbeda struktur dan elastisitasnya. Bayangkan kalau laki-laki yang hamil dan melahirkan. Bayinya lewat mana? Allah benar-benar memikirkan sampai hal yang sekecil-kecilnya.

Sistim urogenitalis berpusat pada ginjal, yang menyaring darah yang kotor dengan cara dan peralatan yang canggih dan rumit yang disebut glomerulus. Sistim inipun bekerja diluar sadar kita.

Dalam sistim reproduksi wanita terjadi keajaiban berupa terbentuknya janin yang berkembang menjadi foetus (bayi dalam kandungan). Disinilah mulai terbentuknya seorang mahluk hidup yang baru dan bersih dari dosa. Dan ini semua terjadi diluar kontrol sang ibu yang mengandungnya. Luaaaarrrr biasa!

Sistim darah, kekebalan tubuh dan pernapasan.

Urusan pertahanan tubuh diserahkan kepada sistim darah dan kekebalan tubuh. Maksudnya adalah pertahanan terhadap kuman-kuman penyakit atau jasad-jasad renik yang masuk kedalam tubuh kita melalui macam-macam cara. Port d’entre (jalan masuk) bisa lewat mulut melalui makanan, pernapasan, kulit dan mukosa dan sebagainya.

Darah sendiri adalah cairan yang terdiri dari sel-sel darah dan plasma atau cairan darah. Darah mengisi jantung dan pembuluh-pembuluh darah. Darah merah (eritrosit) berfungsi membawa oksigen ke organ yang memerlukannya untuk proses metabolisme. Darah putih (leukosit) dan keping-keping darah (trombosit) berperan dalam pertahanan tubuh dan pembekuan darah.

Pengangkutan oksigen oleh sel darah merah juga berjalan dengan sendirinya, tanpa kita kontrol. Begitu kita menarik napas yang penuh oksigen, darah dalam kapiler halus pada alveoli (gelembung sangat kecil dalam paru-paru) akan menangkap oksigen itu dengan hemoglobin yang dimilikinya dan membawanya ke organ-organ tadi.

Sebaliknya, dalam perjalanan kembali ke jantung dan paru-paru ia mengikat CO2 dari organ-organ yang dilaluinya dan melepaskannya dalan alveoli tadi. Dalam mengamankan tubuh dari kuman maka leukosit adalah pendekar yang ulet. Dia punya teknik-teknik khusus untuk melalap kuman dan menghancurkan kuman itu dalam dirinya. Betul-betul canggih Sang Penciptanya.

Nah, saudara-saudaraku yang budiman, itulah sekelumit yang dapat saya kemukakan dalam Renungan Qolbu untuk kali ini. Masih banyak hal yang dapat kita renungkan tentang keajaiban tubuh kita ini. Dengan mengetahui keajaiban yang ada pada tubuh kita, maka kita semakin menyadari betapa hebatnya Sang Pencipta sehingga akan meningkatkan taqwa kita kepadaNya. Insya Allah sebagaimana firman-Nya:

Hai manusia, sembahlah Tuhanmu Yang telah menciptakanmu,
dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertaqwa
~Al-Baqarah:21~ 

Bagaimana pendapat Anda?

Monday, April 16, 2012

INDONESIA NEGERI BAHARI

Kita Dilimpahkan Rahmat Yang Luar Biasa oleh Gusti Allah SWT

Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah SWT, Gus Dur mantan presiden kita bisa dijadikankan cerminan bagi orang yang bersyukur. Kenapa? Karena baru beberapa hari menduduki jabatan sebagai presiden saat itu, yang menurut keyakinan beliau ini merupakan amanat dari rakyat, beliau mengumumkan bahwa kelautan bakal digarap besar-besaran dan akan merupakan sektor andalan bagi ekonomi Indonesia.

Sesungguhnya laut adalah nikmat Allah yang diberikan kepada bangsa Indonesia. Bangsa ini selama ini kufur nikmat, karena mengabaikan kelautan dengan potensi yang begitu besar yang terkandung dalamnya. Laut merupakan 70% bagian wilayah Indonesia. Begitu besar, dan kita buta melihat anugrah Allah ini.

Justru rasa syukur ini datang dari seorang Gus Dur yang tidak memiliki penglihatan yang sempurna, namun tajam dalam melihat sesuatu dengan mata hati. Tak heran bila Indonesia terus dilanda cobaan yang berat, karena kita khufur nikmat, sebagaimana firman Allah:

Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu.
Dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih
~Ibrahim:7~

Adalah pantas, bila kita semua mestinya ikut bersyukur atas keputusan Gus Dur itu. Rasa syukur itu adalah ungkapan rasa puas atas karunia Allah, lantas memanfaatkan karunia Allah itu sesuai tujuan penganugerahanNya, yaitu untuk sebesar-besarnya kemaslahatan ummat dan kemajuan bangsa.

Khufur nikmat kita di bidang kelautan.

Khufur nikmat artinya menyembunyikan, menutup-nutupi atau melupakan nikmat Allah. Itulah yang dilakukan oleh pemimpin-pemimpin di jaman orde baru dan masih sampai sekarang. Gambaran kekhufuran atas karunia kelautan itu jelas betul. Antara lain, kaum nelayan selalu miskin, peralatan sederhana tanpa tehnologi penangkapan ikan sama sekali, sehingga jenis tangkapan kurang berkualitas.

Harga beli ikan oleh tempat-tempat pelelangan (yang dikelola pemerintah) selalu dipermainkan. Fasilitas pelabuhan di seluruh tanah air sangat kurang, sehingga kapal-kapal asing lebih suka berlabuh dan bongkar muat di Singapure ketimbang Batam atau Priok.

Armada angkutan laut kita sungguh memprihatinkan. Tidak ada kapal yang baik, selalu mogok dan tak ada jadwal pelayaran yang pasti. Saya tahu betul bagaimana sulitnya mengirim barang ke pulau-pulau lain, sehingga sering-sering terjadi kekosongan barang di luar pulau Jawa.

Kemudian, sumber protein hewani yang berasal dari ikan, mestinya bisa digali. Tapi industri pengolahan ikan tidak berkembang, malah nihil sama sekali. Paling-paling ada home-industry pengolahan ikan asin, ikan pindang atau kerupuk. Belum ada cukup banyak pengusaha besar di bidang pengolahan makanan yang berasal dari ikan. Perusahaan pengalengan ikan tuna yang lumayan besar seperti Muncar dan CIP juga perkembangannya lambat dan kembang kempis.

Sebuah survey yang dilakukan oleh Departemen Perdagangan dan Industri Inggris menyatakan bahwa di tahun 2000 diperkirakan pasaran dunia akan mampu menyerap hasil explorasi bahari dengan nilai sekitar 168 milyar poundsterling atau setara dengan sekitar 1.680 trilyun rupiah!!!

Seandainya Indonesia bisa memasok hasil laut 5% saja dari jumlah itu, maka berarti kita menghasilkan devisa sekitar 84 trilyun rupiah. Ini angka yang jauh lebih besar dari devisa yang kita harapkan dari migas yang nilainya sekitar 44 trilyun rupiah (Data tahun 1999). Melihat perhitungan yang masuk akal itu kiranya terbuka mata semua pihak betapa potensialnya laut yang ada di wilayah Indonesia. Allah berfirman:

Dan Dia-lah, Allah yang menundukkan lautan (untukmu),
agar kamu dapat memakan dari padanya daging yang segar (ikan),
dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai,
dan kamu melihat bahtera berlayar padanya,
dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya,
 dan supaya kamu bersyukur.
~An-Nahl:14~

Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah SWT, dalam surah dan ayat tersebut diatas sangat gamblang betapa Allah menjadikan lautan itu suatu karunia, serta sekaligus memberikan petunjuk-petunjuk bagaimana kita harus meng-explorasi laut itu. Setidak-tidaknya kita bisa melihat ada 4 petunjuk tentang arah pengelolaan kelautan itu.

Pertama, “….agar kamu dapat memakan dari padanya daging yang segar (ikan)…..”, merupakan petunjuk bagi kita untuk mengembangkan dan mengandalkan industri perikanan. Untuk itu, kita perlu membuat perencanaan yang komprehensif tentang pembangunan industri perikanan. Termasuk dalamnya teknologi muthakir tentang armada penangkapan ikan dan penyimpanannya (cold storage) serta pengolahannya.

Juga memperbanyak pembangunan pelabuhan-pelabuhan khusus perikanan beserta pabrik-pabrik pengolahan ikan. Setelah ikannya kita tangkap, maka sebetulnya banyak sekali yang bisa dilakukan. Antara lain menjadi hidangan segar diatas meja makan atau diolah menjadi makanan dalam kemasan menarik untuk diexpor seperti krupuk, ikan kering, ikan asin, terasi, petis udang, tanaman laut dan sebagainya.

Semuanya sekarang sebetulnya sudah ada, namun kurang dikembangkan menjadi produk unggulan untuk pasar ekspor. Produk hasil laut lain ialah tepung protein dan levertraan yang mengandung omega-3 serta bermacam-macam tanaman laut yang sangat bermanfaat bagi dunia kedokteran-kesehatan dan sangat diminati oleh dunia barat.

Kedua, “…dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai…..”. Sudah lama kita tahu bahwa mutiara adalah juga hasil laut yang dijadikan perhiasan. Ini juga belum kita garap dengan serius. Malah yang menggarap potensi kerang mutiara adalah orang-orang Jepang yang memang ahli dalam bidang itu.

Selanjutnya, kita memiliki banyak pantai dengan aquarium hidup macam di Bunaken dan Senggigi. Artinya kita harus mengembangkan pula pariwisata kelautan yang merupakan “perhiasan” bangsa Indonesia untuk dilihat oleh para turis. Perhiasan disini juga dapat diartikan sebagai bangunan asri untuk melindungi kita. Dan memang dalam laut tersedia sumber bahan-bahan bangunan seperti pasir, gravel dan gelas (silikat).

Ketiga, “…dan kamu melihat bahtera berlayar padanya…..”. Kita diperintahkan untuk menggarap transportasi laut dengan sungguh-sungguh. Ini berarti kita harus membangun-bangun pelabuhan yang lebih banyak dan modern, membangun kapal-kapal pengangkut dan penumpang yang siap berlayar bukan hanya di lautan Indonesia, tapi juga mengarungi 7 samudra lainnya.

Kita harus mendidik dan menempa pelaut-pelaut yang tangguh dan profesional. Dengan banyak kapal-kapal berbendera Indonesia yang melanglang buana, justru akan merupakan ungkapan rasa syukur kita sebagai bangsa bahari. Pelabuhan-pelabuhan yang dibangun di berbagai kota pesisir hendaknya dapat disinggahi pula oleh kapal asing-asing dengan nyaman dan dilayani secara profesional untuk bongkar muat barang atau penumpang.

Keempat, “….dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya,…..” Lautan dititahkan-Nya untuk menjadi sarana untuk berniaga (mencari keuntungan). Bukan hanya antar pulau dalam negara ini, tapi juga dengan negara lain diseluruh dunia. Oleh karena itu, kita harus menata kembali manajemen pelabuhan kita, disamping memodernisasi fasilitas bongkar muat barang.

Sekarang banyak kapal asing yang enggan untuk berlabuh di Priok misalnya. Pasalnya mereka harus menunggu berhari-hari untuk bisa sandar. Setelah berhasil sandar, banyak pungutan-pungutan liar yang harus dibayar agar barangnya bisa di bongkar. Bila ingin menggunakan crane agar unloading-nya cepat, maka ada ongkos tersendiri. Pendeknya, manajemen pelabuhan kita masih brengsek betul dan masih menimbulkan high cost bagi pengusaha transportasi laut.

Di Singapore, semua berjalan dengan cepat dan efisien. Semua pihak tahu tugas dan kewajibannya dan melayani setiap kapal yang sandar dengan semestinya, tanpa dimintai ini itu. Oleh karenanya Singapore menjadi pelabuhan yang berkembang dengan pesat karena mengutamakan service quality.

Masih ada potensi kelautan yang lain yang semuanya bisa kita manfaatkan. Antara lain sebagai sumber mineral seperti manganes, cobalt, phosphor dan lumpur mineral. Juga sebagai sumber bahan kimia seperi sodium dan potasium. Sumber energi dari ombak dan konversi energi panas dan perlu diingat, bahwa sesungguhnya dalam lautan itu juga terkandung deposit minyak bumi yang luar biasa banyak. Kebanyakan eksplorasi minyak bumi dilakukan lepas pantai.

Saudara-saudaraku yang dicintai Allah SWT, seandainya saja para pemimpin kita menjadikan Al-Qur’an sebagai pedomannya untuk mengelola bangsa ini. Kita bisa yakin bahwa solusi terhadap persoalan-persoalan bangsa yang lainnyapun pasti dirujuk ke Al-Qur’an. Insya Allah penyelesaiannya akan ada di situ.

Semoga para pemimpin kita dan kita semua selalu diberi petunjuk dan kekuatan dalam membangun bangsa ini menjadi bangsa bahari yang selalu mensyukuri nikmatMu, ya Allah. Aamiin ya Rabbal alamiin.

Bagaimana pendapat Ananda?

Thursday, April 12, 2012

RUMAH JOMPO



Haruskah orang tua kita dititipkan di Rumah Jompo?

Saudara-saudara yang dirahmati Allah SWT, di Indonesia tampaknya jarang kita temui rumah jompo yang dikelola oleh lembaga muslim. Rumah jompo di Indonesia kebanyakan dikelola oleh pemerintah atau lembaga non-muslim. Mengapa?

Dalam ajaran Islam ada keharusan untuk berbuat baik kepada kedua orang tua kita, sebagaimana titahNya:

Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia
 dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya.
 Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka
dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.
~ Al-Israa’ – QS 17 : 23 ~

Sosok orang tua yang berusia lanjut ditandai dengan kemunduran fisik dan mental. Fungsi-fungsi tubuh mereka mengalami degenerasi sehingga banyak diantara mereka menjadi tidak berdaya secara fisik. Badan bongkok dan susah digerakkan, penglihatan kabur, pendengaran berkurang, gigi geligi satu demi satu tanggal, fungsi otak dan saraf berkurang, rentan terhadap gangguan penyakit dan sebagainya.

Dari segi mental kejiwaan mereka juga mengalami kemunduran yang pasti. Kemunduran mental dan kejiwaan makin terasa manakala ada perasaan kecewa atau rasa bersalah tentang apa yang dilakukannya di masa lalu. Seringkali mereka merasa gagal dalam hidup, gagal dalam karir, gagal untuk mendidik anak-anaknya, gagal untuk membahagiakan keluarganya dsb.

Yang paling gawat adalah kalau ia merasa tidak ada gunanya menjalani hidup di dunia selama ini, atau dengan perkataan lain ia gagal dalam menemukan dan menempuh jalan Allah.

Sebaliknya, seringkali pula mereka terpaku pada masa lalu yang penuh kenangan yang indah (tentang keberhasilan, kebahagiaan, keunggulan dalam persaingan, kemampuan menunjukkan perilaku heroik), sehingga mereka seakan-akan hidup dalam dunia khayal dan tak mau menerima kenyataan bahwa jaman telah berubah dan mereka telah uzur. Kesemua ini menjurus kepada pembentukan pribadi yang sensitif.

Oleh karena itu, titah Allah dapat kita lakukan secara kongkrit dengan memperhatikan segi fisik mental para orang tua kita, antara lain dengan menghormati perasaannya, membantunya secara fisik serta membimbingnya untuk terus melakukan ibadah agar menjadi insan khusnul al-khatimah.
  
Menghormati perasaannya.

Pribadi orang tua lebih sensitif ketimbang yang muda-muda. Ambang rangsang orangtua terhadap sesuatu persoalan semakin turun. Orang tua usia lanjut lebih gampang sedih, kecewa, merasa tidak dianggap, tersinggung, merasa tidak dihormati lagi karena tak berdaya.

Pertengkaran diantara anak-anaknya bisa membuatnya termenung dan sedih. Perceraian salah satu anaknya bisa membuat ia merasa gagal mendidik anaknya untuk menjadi istri atau suami yang baik. Anaknya yang jobless senantiasa menjadi pemikirannya sehingga timbul guilty feelings seolah-olah kegagalan anaknya adalah karenanya. Dan sebagainya.

Saya masih ingat betul, betapa sedihnya ibu mertuaku, ketika ia mau ditinggal di rumah sakit Mitra Keluarga untuk di observasi kesehatannya. Sambil berlinang air mata beliau hanya berucap: “Mengapa saya ditinggal disini?” tanpa bisa berbuat apa-apa. Dapat dibayangkan bagaimana perasaan seorang tua, kalau anaknya menitipkannya di panti jompo. Ia akan merasa seperti “dibuang” dengan segala dampak psikologis yang akan timbul, seperti rasa curiga (paranoid), rasa rendah diri yang bisa mengarah kepada depresi mental.

Sebaik-baiknya anak adalah, bila ia memelihara orang tuanya dengan menjaga perasaannya. Buatlah orang tua itu menjadi happy, dihargai keberadaannya, diperhatikan keperluannya, hindari perkataan-perkataan, berita-berita atau tindakan-tindakan yang kurang menyenangkannya atau membuat ia sedih dan menitikkan air mata.

Pendeknya kita harus membuat orang tua yang sudah jompo itu tetap memiliki semangat untuk menjalani sisa hidupnya dengan ibadah yang bermanfaat yang bisa memperbanyak bekalnya ke akhirat.   

Membantunya secara fisik.

Orang tua dengan kemunduran fisik cenderung “terkucil” terhadap dunia luar, karena mobilitasnya yang menjadi terbatas. Keterkucilan secara fisik ini bila dibiarkan bisa menjurus ke keterkucilan secara mental yang akan berakibat lebih fatal bagi kesehatan fisik.

Ini semacam lingkaran setan yang harus di putuskan dengan cara mengajak orang tua untuk tetap melakukan kegiatan fisik, walaupun yang ringan sekalipun. Yang penting ia tidak boleh diam dan dibiarkan malas untuk bergerak. Kita perlu membantunya, agar ia merasa nyaman.

Menemaninya duduk-duduk di teras sambil membicarakan hal-hal yang menyenangkan. Mengajaknya jalan-jalan di depan rumah kalau masih mampu berjalan. Kalau tidak, kita bisa mendorongnya dalam wheel-chair untuk menghirup udara segar.

Sekali-kali mengajaknya rekreasi keluar rumah atau berkunjung ke saudara, sanak keluarga juga bisa. Sight-seeing, puter-puter dengan mobil juga perlu untuk menghindari kejenuhan tinggal di rumah. Kadang-kadang kita perlu membantunya untuk hal-hal yang rutin, seperti memandikannya, membantunya untuk berdiri, duduk, berjalan atau mengambilkan sesuatu yang diperlukannya dan menyediakan segala sesuatu yang dibutuhkannya.

Membimbingnya kearah khusnul al-khatimah.

Kegiatan yang paling bermanfaat buat orang tua usia lanjut ialah melakukan ibadah sebanyak-banyaknya sampai maut menjemputnya. Oleh sebab itu sangat bagus kalau kita membimbingnya ke jalan yang benar dengan ibadah, perbuatan baik dan dzikrullah.

Kita harus bisa memotivasi mereka untuk tidak bosan-bosannya memohon ampunanNya, rahmatNya serta surgaNya. Dengan cara itu diharapkan orang tua kita mencapai khusnul al-khatimah (kesudahan yang baik).

Secara kongkrit kita bisa menyediakan sarana yang memudahkannya untuk melakukan ibadah-ibadah itu. Tempat shalatnya dibuat senyaman-nyamannya agar ia “betah” shalat dan berdzikir. Tempat wudhu juga dibuat agar memudahkan untuk melaksanakannya, kalau perlu disediakan air hangat terutama bagi mereka yang rheumatis. Untuk meningkatkan iman bisa dipanggilkan ustadz secara rutin. Memperbanyak bacaan mengenai ketauhidan disamping Al-Qur’anul Karim. Memperbanyak membaca tafsir dan sebagainya.
  
Saudara-saudara yang dimuliakan Allah SWT, semua diatas sebenarnya merupakan sarana bagi kita-kita yang lebih muda untuk melatih diri dalam meningkatkan kesabaran dan keikhlasan kita melalui penghormatan kita kepada orang tua kita. Disini terbukti lagi betapa Al-Qur’an menyiratkan adanya kesempatan bagi kita untuk beramal saleh dan memperoleh pahala yang kita perlukan untuk bekal kita mencapai akhirat dengan selamat. Kuncinya adalah kesabaran dan keikhlasan. Jadi, buat apa rumah jompo itu, kalau memang kita semua berniat untuk memelihara orang tua kita sampai akhir hayatnya? 

Sebagai tambahan, Prof. Dr. dr. H. Dadang Hawari, psikiater dalam bukunya “Al-Qur’an, Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa” menyatakan betapa besarnya pengaruh agama terhadap kehidupan di usia lanjut. Pengamatannya menyimpulkan sebagai berikut:

1.     Lanjut usia yang non-religius angka kematiannya dua kali lebih besar dari pada yang religius
2.     Lanjut usia yang religius penyembuhan penyakitnya lebih cepat dari pada yang non-religius
3.     Lanjut usia yang religius lebih kebal dan lebih tenang menghadapi operasi ketimbang yang kurang atau non-religius
4.     Lanjut usia yang religius lebih kuat dan tabah menghadapi stres dari pada yang kurang atau non-religius, sehingga gangguan mental emosional lebih kecil
5.     Lanjut usia yang religius tabah dan tenang menghadapi saat terakhir (sakratul maut) dari pada yang kurang atau non-religius

Oleh karena itu sangatlah perlu bagi kita, sebelum kita sendiri jompo, untuk memperdalam ajaran Islam itu -- baik sebagai agama, maupun sebagai ilmu yang berpedoman pada Al-Qur’an --, agar hari tua kita dapat kita lalui dengan tenang dan penuh manfaat bagi orang-orang disekeliling kita.
Amien, ya Rabbal alamin.

Bagaimana pendapat Anda?

Penulis: H. R. Bambang Irawan

Tuesday, April 10, 2012

SHALAWAT NABI


Shalawat Nabi, Syarat Dikabulkannya Doa


Saudara-saudara yang dirahmati Allah SWT, banyak pertanyaan timbul mengenai kenapa kita harus mengucapkan shalawat bagi Nabi Muhammad saw, - dalam setiap shalat dan doa kita - padahal beliau sudah pasti dijamin masuk surga oleh Allah swt.

Shalawat dilakukan bukan hanya oleh manusia, tapi juga oleh Allah dan malaikat-malaikat-Nya dengan pengertian yang berbeda. Shalawat dari Allah swt. bermakna memberi rahmat. Shalawat dari malaikat berarti memintakan ampunan (maghfirah) dan bagi orang mukmin, bershalawat berarti berdoa agar diberi rahmat. Ada 6 jawaban yang dapat dikemukakan disini, antara lain :

#1 - Bershalawat  merupakan  firman  Allah  swt. sebagaimana tertulis dalam ayat Al-Qur’an:
Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya
 bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman,
bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya. ~ Al Azhaab – QS 33 : 56 ~

Sesuai dengan perintah Allah ini wajiblah kita bershalawat “Allahuma shalli ala Muhammad” dan mengucapkan salam “Assalamu’alaika ayyuha Nabi…”

#2 - Bershalawat adalah satu cara untuk menanamkan rasa cinta terhadap Nabi Muhammad saw. Mengapa kita harus menanamkan rasa cinta kepada beliau? Pertama, dengan rasa cinta kepada Muhammad kita akan lebih mudah untuk patuh dan tunduk kepada ajaran-ajarannya dengan mengikuti perintahnya dan menjauhi larangan-larangannya.

“….Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia, dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah dan bertaqwalah kamu kepada Allah.
Sesungguhnya Allah sangat keras hukuman-Nya”.
~ Al Hasyr – QS 59 : 7 ~

Kedua, cinta kepada Muhammad membuat kita menjadi setia kepada ajarannya dengan menjadikannya sebagai panutan dan suri tauladan bagi seluruh aspek kehidupan kita. Keteladanan Rasulullah ini tersurat dalam Al-Qur’an sebagai berikut:

Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri,
berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang2  mukmin.
 ~ At Taubah – QS 9 : 128 ~

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu)
bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat
dan dia banyak menyebut Allah.
~ Al Azhaab – QS 33 : 21 ~

Dan sesungguhnya kamu (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang agung
~ Al Qalam – QS 68 : 4 ~

Kecintaan kita kepada Muhammad akan menyebabkan kita dengan mudah pula untuk meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah swt.

#3 - Dengan bershalawat maka malaikatpun mendoakan kita, sebagaimana sabda Nabi saw: “Siapa yang berdoa di belakang orang lain, para malaikat akan mendoakan dengan doa yang serupa”, artinya: Jika kita berdoa untuk Nabi Muhammad saw. Agar beliau dilimpahkan rahmat-Nya dan maghfirah, maka para malaikatpun akan mendoakan kita dengan doa yang sama.

#4 - Dengan shalawat kita mengharapkan diri kita terhindar dari siksa, karena dengan mengucapkan shalawat seakan-akan Rasul ada didekat kita yang tengah memohon ampunan-Nya.

Dan Allah sekali-kali tidak akan mengahzab mereka,
sedang kamu (Muhammad) berada di tengah-tengah mereka.
Dan tidaklah (pula) Allah akan mengahzab mereka, sedang mereka meminta ampun
~ Al Anfaal – QS 8 : 33 ~

#5 - Shalawat memohon ampunan bagi Nabi Muhammad saw. Sebagai manusia betapapun agung dan sucinya, tetap ada potensi untuk berbuat kesalahan atau kekeliruan yang disengaja atau tidak. Dr. Quraish Shihab mengatakan bahwa hal ini karena ada kaedah : Hasanaat Al Abraar sayyiaatul Muqarrabin, artinya : kebajikan yang dilakukan oleh orang-orang baik bisa dinilai dosa jika dilakukan oleh orang-orang yang dekat dengan Allah. Suatu hal yang dinilai baik oleh anak kecil atau manusia biasa, bisa dinilai tidak wajar atau buruk bila dilakukan oleh orang dewasa atau manusia agung. Permohonan maghfirah para malaikat inilah yang berkaitan dengan hal yang kurang wajar itu, walaupun menurut ukuran kita hal itu merupakan suatu perbuatan baik.

#6 - Shalawat merupakan ungkapan terima kasih kita sebagai ummat Islam kepada Nabi Muhammad saw. Kita patut berterima kasih karena jasa-jasa beliau yang telah dengan susah payah menyampaikan ajaran dan memimpin ummat menuju jalan kebahagiaan dunia dan akhirat. Semakin dekat kita dengan Allah dan semakin cinta kita kepada Muhammad, maka akan semakin pandai kita berterima kasih dengan meningkatkan shalawat kita kepada Nabi Muhammad saw.

Masihkan Anda ragu tentang manfaat mengucapkan shalawat?

Penulis: H. R. Bambang Irawan

Sunday, April 8, 2012

TANDA AKHIR JAMAN

Tanda-Tanda Akhir Jaman

Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah SWT, beberapa waktu yang lalu masyarakat dunia dihebohkan oleh kemungkinan terjadinya kiamat dunia di tahun 2012 ini. Nah, kali ini kita coba merenung tentang tanda akhir jaman dari kaca mata seorang muslim. Terlebih dahulu akan di bahas mengenai kiamat itu sendiri.

K I A M A T

Allah SWT telah memastikan datangnya kiamat (= hari akhir) dan firman-firmanNya dalam Al-Qur’an juga menggambarkan bagaimana kedahsyatan kejadian kiamat itu. Sungguh mengerikan terutama bagi mereka yang kafir. Iman kepada hari kiamat merupakan satu rukun iman yang kita yakini pasti akan tiba. Tapi kapan?

Adakah manfaatnya kita mengetahui saat tibanya kiamat? Dalam berbagai firmanNya, Allah telah menetapkan bahwa tak seorangpun tahu mengenai waktu tibanya hari kiamat. Oleh karena itu kita tidak boleh terpengaruh oleh ramalan-ramalan paranormal ataupun orang-orang pandai dari berbagai kalangan yang mengaku punya “vision” tentang datangnya hari kiamat.

Hari kiamat, yang juga disebut dengan yaumul akhir, adalah akhir dari dunia yang ditandai dengan kehancuran alam semesta dimana semua manusia akan hancur berantakan dan bertebaran seperti anai-anai. Tanggapan dari manusia yang akan mengalami kiamat ini, terbagi dalam 2 kelompok besar.

Golongan pertama, adalah golongan yang menganggap kiamat sebagai malapetaka. Konsekuensinya adalah tersebarnya kecemasan, kegelisahan dan ketakutan di antara mereka. Golongan ini adalah mereka yang paling banyak berlumuran dosa, sadar atau tidak disadarinya. Mereka paling getol cari info mengenai kapan datangnya kiamat dengan berkonsultasi pada paranormal, fortune teller, penerawang atau sebangsanya.

Atau mereka menganalisa berbagai musibah, bencana dan fenomena alam yang terjadi di dunia dan mengkaitkannya dengan datangnya hari kiamat. Untuk apa? Agar jika mereka tahu waktunya telah dekat, maka mereka masih memiliki kesempatan untuk mendekatkan diri pada Tuhan. Kalau waktu masih panjang, mereka bisa berlanjut dengan segala kenikmatan dunia hasil perbuatannya yang tidak di ridhoi Allah swt.

Mereka tidak tahu bahwa kiamat bisa datang dengan tiba-tiba sebagai di firmankan Allah swt. dalam ayat-ayat diatas. Bila demikian halnya, maka sungguh terlambat bagi mereka untuk memperbaiki diri dan bagi mereka menunggu azab yang teramat pedih.

Golongan kedua, adalah golongan yang menganggap kiamat sebagai taqdir atau ketentuan Allah yang tak dapat dihindari dengan cara dan usaha apapun juga. Hari kiamat adalah benar-benar hari yang menjadi hak prerogatif Allah semata.

Tidak ada kecemasan, kegelisahan dan ketakutan akan datangnya hari akhir itu. Itu adalah hari penentuan yang memang telah ditunggu-tunggu oleh golongan ini, karena mereka akan segera mendapatkan surga. Hari kiamat adalah sekedar masa transisi dari kehidupan dunia ke kehidupan akhirat yang kekal.

Golongan ini telah bersiap untuk menghadapi kematian dengan segudang pahala sebagai hasil amal salehnya di dunia. Mereka ini adalah golongan yang telah berserah diri dan selalu siap untuk menerima ketentuan kiamat kapanpun juga. Mereka adalah golongan yang di ridhoi Allah swt.

Peringatan Nabi Muhammad saw tentang datangnya malapetaka dan kehancuran umat justru merupakan motivasi bagi mereka untuk mengajak ummat kepada kebenaran dengan meningkatkan iman dan taqwa, karena hanya yang beriman dan bertaqwa kepada Allah swt yang akan selamat sampai akhirat.

Ingin masuk golongan yang manakah saudara-saudaraku? 

Beberapa ayat suci Al-Qur’an yang berhubungan dengan hari kiamat dikutip pada lembar berikut ini.

Sesungguhnya hari kiamat akan datang (dan) Aku merahasiakan (waktunya) agar tiap-tiap diri dibalas dengan apa yang diusahakannya.
~ QS 20 - Thaha : 15 ~

Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: “Bilakah terjadinya?” Katakanlah: “Sesungguhnya pengetahuan mengenai kiamat itu ada pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia.
Kiamat itu amat berat (huru-haranya bagi mahluk) yang di langit dan di bumi.
 Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba”.
 Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: “Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu ada di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya”.
~ QS 7 -  Al A’raaf : 187 ~

Ia bertanya: “Bilakah hari kiamat itu?”Maka apabila mata terbelalak (ketakutan)
 dan apabila bulan telah hilang cahayanya,dan matahari dan bulan dikumpulkan.
Pada hari itu manusia berkata: “Ke mana tempat lari?”
 Sekali-kali tidak! Tidak ada tempat berlindung!
Hanya kepada Tuhanmu sajalah pada hari itu tempat kembali.
~ QS 75 - Al Qiyaamah : 6-12 ~

Tahukah kamu apakah hari kiamat itu?
 Pada hari itu manusia seperti anai-anai yang bertebaran
 dan gunung-gunung seperti bulu-bulu yang dihambur-hamburkan
~ QS 101 - Al Qaari’ah : 3 – 5 ~

Apabila bumi digoncangkan dengan goncangannya (yang dahsyat)
 dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya,
 dan manusia bertanya: “Mengapa bumi (jadi begini)?”, pada hari itu bumi menceritakan beritanya,karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan
 (yang sedemikian itu) kepadanya.
~ QS 99 -  Az Zalzalah : 1-5 ~

(Yaitu) pada hari Kami gulung langit sebagai menggulung lembaran-lembaran kertas.
 Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama begitulah kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati;
 sesungguhnya Kami-lah yang melaksanakannya.
~ QS 21- Al Anbiyaa’ : 104 ~

Dan (ingatlah) hari (ketika) langit pecah belah mengeluarkan kabut putih dan
diturunkanlah malaikat bergelombang-gelombang.
~ QS 25 – Al Furqaan : 25 ~

Maka apabila langit telah terbelah dan menjadi merah mawar seperti (kilapan) minyak
~ QS 55 – Ar Rahmaan : 37 ~

Apabila langit terbelah, dan patuh kepada Tuhannya,
dan sudah semestinya langit itu patuhdan apabila bumi diratakan,
 dan memuntahkan apa yang ada didalamnnya dan menjadi kosong,
 dan patuh kepada Tuhannya, dan sudah semestinya bumi itu patuh,
 (pada waktu itu manusia akan mengetahui akibat perbuatannya)
~ QS 84 - Al Insyiqaaq : 1- 5 ~

Apabila matahari digulungdan apabila bintang-bintang berjatuhan,
dan apabila gunung-gunung dihancurkan, dan apabila unta-unta yang bunting ditinggalkan (tidak dipedulikan),dan apabila binatang-binatang liar dikumpulkan,
dan apabila lautan dipanaskan. Dan apabila ruh-ruh dipertemukan (dengan tubuh),
 apabila bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanya,karena dosa apa ia dibunuh,dan apabila catatan-catatan (amal perbuatan manusia) dibuka, dan apabila langit dilenyapkan, dan apabila neraka jahim dinyalakan, dan apabila surga didekatkan,
 maka tiap-tiap jiwa akan mengetahui apa yang telah dikerjakannya.
~ QS 81 – At Takwir : 1-14 ~

Dan mereka bertanya kepadamu tentang gunung-gunung,
 maka katakanlah: “Tuhanku akan menghancurkannya (di hari kiamat) sehancur-hancurnya, maka Dia akan menjadikan (bekas) gunung-gunung itu datar sama sekali,
 tidak ada sedikitpun kamu lihat padanya tempat yang rendah dan yang tinggi-tinggi.
~ QS 20 – Thaahaa : 105-107 ~

TANDA AKHIR JAMAN

Mengenai tanda datangnya hari kiamat, Allah berfirman:

Dan apabila perkataan telah jatuh atas mereka,
 Kami keluarkan sejenis binatang melata dari bumi yang akan mengatakan
 kepada mereka,  bahwa sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin
 kepada ayat-ayat Kami yang menunjukkan kedatangan kiamat.
~ QS 27 – An Naml : 82 ~

Sesungguhnya Allah telah menimpakan sejenis kiamat pada manusia di jaman nabi-nabi dahulu sebagai hukuman atas peringatan Allah yang tidak digubris.

Kaumnya Nabi Nuh As ditenggelamkan dengan air bah karena mendustakan ayat-ayat Allah (Al A’raaf : 64, Yunus : 73, Al Furqaan : 37).

Kaum A’ad, kaumnya Nabi Huud As diazab oleh suara yang mengguntur keras dan berasal dari awan yang membawa angin dingin dan sangat kencang. Hari-hari itu merupakan hari naas yang berjalan tak henti-hentinya selama tujuh malam delapan hari. Segala sesuatunya dijadikan Allah seperti serbuk hancur lebur tak berbekas.(Al Mu’minuun : 41, Al Ahqaaf : 24, Al Qamar : 19-20, Al Haaqqah : 6-7, Adz dzaariyaat : 41-42). Kaum A’ad itu mengingkari tanda-tanda kekuasaan Tuhan mereka dan mendurhakai rasul-rasul Allah dan mereka menuruti perintah semua penguasa yang sewenang-wenang dan menentang kebenaran.

Kemudian Nabi Shaleh As yang menyerukan kaum Tsamud untuk menyembah Allah Ta’ala saja namun tak berhasil. Allah kemudian membinasakan kaum Tsamud dengan kejadian luar biasa berupa sambaran petir dan suara yang mengguntur (Al Haaqqah : 4-5, Adz Dzaariyaat : 43-44, Huud : 66-68, Al Qamar : 31).

Nabi Luth As melarang kaum Sadom untuk melakukan perbuatan faahisyah yaitu mengadakan hubungan antara kaum lelaki dengan kaum lelaki. Karena larangan itu tak digubris, Allah mengahzab kaum Sadom dengan hujan batu yang dibawa oleh angin dan akibat dibaliknya tanah oleh Allah. Batu yang terdiri dari tanah yang terbakar itu menghujani kaum Sadom dan akhirnya Allah membinasakan mereka dengan suara mengguntur sebelum matahari terbit (Al Qamar : 33-34, Huud : 82, Al Hijr : 73-74).

Nabi Syuaib As menyerukan kaumnya, yakni penduduk Madyan untuk hanya menyembah Allah, Rabb Semesta Alam saja, namun mereka mendustakan ayat-ayat Allah. Penduduk Madyan kemudian dibinasakan dengan suara yang mengguntur, pada hari mereka dinaungi oleh awan, mereka di timpa gempa yang dahsyat (Asy Syu’araa’ : 189, Al ‘Ankabuut : 36-37, Al A’raaf : 91-92).

Demikian berbagai kisah tentang kiamat atau kehancuran umat manusia yang ingkar di waktu yang lalu, dimana hanya para pengikut nabi-nabi yang tetap beriman kepadaNya sajalah yang diselamatkanNya dari setiap bencana yang ditimpakanNya itu.

Kisah-kisah dalam Al-Qur’an itu dimaksudkan untuk mengingatkan kita agar kita jangan sampai terlena dan menjauhkan diri dariNya dan mengikuti perintah serta menjauhi laranganNya. Nabi Muhammad saw, nabi terakhir umat manusia mengingatkan lagi tentang kiamat yang bisa menimpa umatnya bila mengingkari ayat-ayat Allah.

Nabi Muhammad saw bersabda: “Tanda hari kiamat semakin dekat adalah dihapus (dicabut)nya ilmu (agama), lalu timbul fitnah (bencana dan kekacauan). Di mana-mana dijumpai kebakhilan serta banyak pembunuhan.” (Hadist riwayat Muslim).

Dihapusnya agama berarti manusia tidak lagi memiliki iman kepadaNya, makin banyak saja yang kian tenggelam dalam urusan dunia. Mereka mengejar harta, pangkat dan kedudukan serta mengejar ilmu yang hanya dimanfaatkan untuk dirinya.

Norma kehidupan masyarakat yang baik memudar karena pertentangan prinsip yang didasarkan pada persepsi yang tidak Qur’ani. Lantas timbul fitnah dan pembunuhan karena masing-masing mempertahankan prinsipnya yang dianggapnya paling benar.

Dalam hadits lain, Nabi Muhammad saw bersabda: “Apabila umatku melakukan 15 perkara maka akan datang kepada mereka malapetaka, berupa angin merah (situasi memanas), gempa bumi, penyakit yang dapat mengubah wajah dan hujan batu. Ke-15 perkara itu adalah:

1) Bila harta kekayaan hanya beredar pada golongan tertentu,
2) Amanah jadi sumber kekayaan,
 3) Zakat tak ditunaikan,
4) Suami tunduk kepada kemauan istri,
5) Durhaka kepada ibu,
6) Baik dengan kawan lupa pada ayah,
7) Masjid tak lagi menjadi sarana dzikir,
8) Orang fasik diangkat jadi pemimpin,
9) Pemimpin masyarakat ahlaknya paling rendah,
10) Seseorang dimuliakan karena takut kejahatannya,
11) Menonjolnya kemewahan hidup,
12) Wanita menjadi penghibur (kesenangan seksual),
13) Minuman keras meraja rela,
14) Mengajar bukan karena Allah, dan
15) Orang suka melaknati orang yang dulu baik amalnya (menghilangkan jasa)” (HR Turmuzi)

Mencermati ke limabelas perkara itu, maka tampaknya kesemuanya telah menjangkiti masyarakat kita. Ini merupakan “lampu kuning” buat kita semua untuk segera melakukan langkah-langkah korektif sebelum Allah menimpakan ahzabNya.

Marilah kita meningkatkan usaha untuk saling mengingatkan tentang kebenaran. Kita tingkatkan kegiatan-kegiatan yang bersifat amal ma’ruf nahii munkar. Kalau di masa lalu kita hanya berpangku tangan, mendiamkan kezaliman berjalan, maka kini sudah saatnya kita berani menyerukan kebenaran. Untuk itu, kita harus menggunakan akal, tenaga dan pikiran dengan lebih keras, agar suara untuk menegakkan keadilan dan kebenaran benar-benar sampai, menyentuh dan menyadarkan mereka yang zalim dan ingkar.

Yang terutama dan paling penting ialah perlunya kita mawas diri, introspeksi, apakah kita telah menjalani aturan main yang ditetapkanNya dengan benar, sebelum kita mengingatkan orang lain berbuat serupa. Perlu kita renungkan kembali tujuan hidup kita ini, yaitu bahwa kita diciptakan oleh Allah untuk menempuh perjalanan yang panjang mulai dari alam ruh, alam janin, alam fana, alam barzah dan akhirat. Kehidupan kita di alam fana atau dunia ini, merupakan ujian seumur hidup untuk menentukan kedudukan kita di akhirat nanti dengan mengumpulkan pahala sebanyak-banyaknya dan mengindari dosa sebanyak-banyaknya pula.

Kehidupan di dunia ini memang merupakan sarana bagi kita untuk mengumpulkan pahala sebanyak-banyaknya, sehingga bila kita mati kelak kita lebih yakin untuk mendapatkan surga. Bagi umat yang beriman kepadaNya, kematian kitalah sebenarnya merupakan kiamat bagi kita, tanpa perlu merisaukan tanda-tanda kiamat atau tanda akhir zaman. Kiamat adalah hal yang wajar dan sudah merupakan takdir Illahi.

Bagaimana pendapat Ananda?

Tulisan: H. R. Bambang Irawan – 31 Desember 2011