Friday, August 31, 2012

AJARAN HIDUP SEHAT NABI MUHAMMAD

TATA CARA MAKAN SEHAT ALA NABI SAW

Tentang cara makan yang sehat, maka Nabi Muhammad SAW memberikan petunjuk yang sangat mudah namun memerlukan disiplin yang tinggi untuk mengkutinya. Ini ada 8 hal yang perlu kita perhatikan saat menyantap makanan.   

#1 - Nabi mengajarkan agar berpuasa untuk mengistirahatkan kerja alat pencernaan. Nabi bersabda, ’’shuumu tashihu’’ (berpuasalah maka kamu akan sehat).

#2 - Nabi mengajarkan agar mengunyah makanan minimal 33 kali sebelum ditelan. Sebagaimana sabdanya, ’’Saya mengunyah setiap suap makanan 30 - 50 kali, sehingga menjadi lembek dan melalui kerongkongan tanpa kesulitan. Bahkan, pada makanan yang sulit dicerna dengan baik, saya kunyah sampai 70 - 75 kali.’’ Jika tidak dikunyah dengan baik, sebagian makanan itu akan terbuang tanpa terserap dan terjadilah pembusukan yang menghasilkan banyak racun di usus. Itulah yang menghabiskan sejumlah besar enzim. Air liur yang otomatis keluar saat mengunyah dapat bercampur baik dengan asam lambung maupun air empedu. Maka proses pencernakan pun bisa lebih lancar.

#3 - Nabi tidak mencela makanan. Sebagaimana terdapat dalam hadis yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim. Dari Abu Hurairah r.a beliau mengatakan, ’’Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sama sekali tidak pernah mencela makanan. Jika beliau menyukai satu makanan, maka beliau memakannya. Jika beliau tidak suka, maka beliau meninggalkannya.’’ Tidak mencela makanan berarti seseorang suka dan mensyukuri makanan itu. Suasana hatinya senang ketika mengonsumsinya.

#4 - Saat makanan disajikan dalam keadaan panas, janganlah tergesa-gesa untuk menikmatinya. Biarkanlah makanan tersebut menjadi dingin terlebih dahulu. Dari sisi kesehatan, makanan yang panas tidak baik untuk kesehatan tubuh. Dan sebagai muslim, anjuran menyantap makanan yang sudah dingin diberikan oleh Rasulullah SAW, dan kita wajib untuk menaatinya. Hal ini tersirat dalam hadis berikut:
Dari Asma’ binti Abu Bakar radhiyallahu ‘anha, jika beliau membuat roti Tsarid maka beliau tutupi roti tersebut dengan sesuatu sampai panasnya hilang. Kemudian beliau berkata, ’’Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ’’Sesungguhnya hal tersebut lebih besar berkahnya.’’

#5 - Makan tidak berlebih-lebihan. Nabi Muhammad SAW bersabda,’’Hendaklah keturuan Adam tidak memenuhi perutnya. Cukuplah bagi keturunan Adam beberapa makanan yang dapat menegakkan tulang sulbinya. Jika tidak ada halangan, sepertiga (perut) untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya, dan sepertiga lagi untuk napasnya (HR Turmudzi).

Makan secara berlebihan mengundang bahaya, seperti gangguan pencernaan, diare, sembelit, perut kembung, obesitas, encok, penyakit lever, pengerasan pembuluh darah, tekanan darah tinggi, serangan jantung, dan penggumpalan dan pembekuan darah.

Makan berlebihan juga bisa menimbulkan peradangan akut pada pankreas dan empedu, diabetes melitus, bahkan batu ginjal. Benarlah apa yang dikatakan dokter Arab, al-Harits ibn Kaldah, ’’Lambung adalah sarang penyakit, dan diet (pola makan teratur) adalah obat utama.’’

Namun, kurang makan juga berbahaya. Di antaranya berdampak pada terhambatnya pertumbuhan badan, akal, kurang darah, lemahnya sistem kekebalan tubuh, dan anemia.

#6 - Diharamkannya miras serta daging babi, semua daging najis, bangkai, darah, semua jenis binatang bertaring, dan semua jenis burung bercakar, dan binatang-binatang yang dilarang utnuk dibunuh, serta binatang-binatang yang dipertintahkan untuk dibunuh.

#7 - Larangan memakan daging sapi, kambing, dan sebagainya yang tergolong jallaalah (binatang yang kerap memakan benda najis). Ibn Umar menyebutkan bahwa Rasulullah SAW melarang jallaalah dan susunya (HR Turmudzi).

#8 - Menganjurkan banyak mengonsumsi buah-buahan. Nabi Muhammad bersabda,’’Rumah tanpa kurma bagai rumah tanpa makanan.’’ Diriwayatkan pula bahwa Nabi menyantap mentimun dengan kurma matang. (HR Abu Dawud).

Jadi, kuncinya adalah, pola makan, teknik makan, serta makanan yang halal dan baik. Namun, hal itu saja tentu tidak cukup. Nabi Muhammad sangat menganjurkan agar beristirahat yang cukup dan berolahraga secara teratur. Dan, yang tidak kalah penting dari itu semua adalah hidup penuh optimisme dan berpikir positif. Inilah keteladanan dari Nabi.  

Semoga bermanfaat

Wassalam. 

Monday, August 27, 2012

ORANG-ORANG YANG MERUGI DI AKHIRAT

SIAPAKAH ORANG-ORANG YANG KELAK AKAN MENJADI ORANG YANG MERUGI DI AKHIRAT?

Setidaknya ada 5(lima) perkara yang menurut Firman Allah SWT akan menyebabkan orang-orang menjadi RUGI, :

1. Orang-Orang yang mendustakan ayat-ayat Allah SWT (Al-Qur'an dan kitab-kitab suci yang diturunkan Allah SWT kepada para Nabi & Rasul sebelum Muhammad SAW).

وَلا تَكُونَنَّ مِنَ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِ اللَّهِ فَتَكُونَ مِنَ الْخَاسِرِينَ

"Dan sekali-kali janganlah kamu termasuk orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang RUGI." (QS. Yunus [10] : 95)

2. Orang-Orang yang melanggar perjanjian dengan Allah SWT (Sebelum janin ditiupkan Ruhh, maka sebelumnya Allah SWT telah mengambil janji terlebih dahulu kepada Ruh dimaksud) & orang-orang yang membuat kerusakan di bumi.

الَّذِينَ يَنْقُضُونَ عَهْدَ اللَّهِ مِنْ بَعْدِ مِيثَاقِهِ وَيَقْطَعُونَ مَا أَمَرَ اللَّهُ بِهِ أَنْ يُوصَلَ وَيُفْسِدُونَ فِي الأرْضِ أُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ

"(yaitu) orang-orang yang melanggar perjanjian Allah sesudah perjanjian itu teguh, dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah (kepada mereka) untuk menghubungkannya dan membuat kerusakan di muka bumi. Mereka itulah orang-orang yang RUGI." (QS. Al-Baqarah [2] : 27)

3. Orang-Orang yang mencari Agama selain Islam, maka sekali-kali tidak akan diterima agama itu.

وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الإسْلامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ

"Barang siapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang RUGI." (QS. Ali-Imraan [3] : 85)

4. Orang-Orang yang merugikan diri sendiri dan keluarganya disebabkan kemusyrikannya.

فَاعْبُدُوا مَا شِئْتُمْ مِنْ دُونِهِ قُلْ إِنَّ الْخَاسِرِينَ الَّذِينَ خَسِرُوا أَنْفُسَهُمْ وَأَهْلِيهِمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَلا ذَلِكَ هُوَ الْخُسْرَانُ الْمُبِينُ

"Maka sembahlah olehmu (hai orang-orang musyrik) apa yang kamu kehendaki selain Dia. Katakanlah: "Sesungguhnya orang-orang yang RUGI ialah orang-orang yang merugikan diri mereka sendiri dan keluarganya pada hari kiamat". Ingatlah yang demikian itu adalah kerugian yang nyata." (QS. Az-Zumar [39] : 15)

5. Orang-Orang yang memiliki HARTA dan Anak-anak, tetapi keduanya justru menyebabkan ia lalai untuk mengingat Allah SWT.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلا أَوْلادُكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barang siapa yang membuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang RUGI." (QS. Munaafiquun [63] : 9)

Wallahu A'lam Bish Shawwab.

Semoga bermanfaat. Wassalam.

Sunday, August 26, 2012

BERHARI ULANG TAHUN

Berhari Ulang Tahun Dengan Bermuhasabah

Bismillahirrohmanirrohiim

Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah SWT, masih banyak kaum muslim yang memperingati hari lahirnya dengan merayakannya, hura-hura, berpesta bergembira ria, makan-makan, bahkan ada yang overdoing, dengan mengundang kenalan handai taulan di gedung yang menghabiskan uang berjuta-juta rupiah. Adakah cara lain untuk memperingati hari lahir kita?

Itu sebenarnya tergantung bagaimana kita memaknai hari lahir kita serta bagaimana niat kita untuk memperingatinya. Kebanyakan dari kita menganggap bahwa bertambahnya umur merupakan suatu “prestasi” yang perlu dirayakan. Prestasi yang berupa tambah dewasa, tambah pengalaman, kesuksesan (duniawi) yang dikaitkan dengan bertambahnya umur. Makin bertambah umur kita diharapkan menjadi lebih dewasa, lebih pengalaman atau lebih sukses.

Hari lahir kita bisa juga dilihat dari sudut lain. Bila hidup di dunia ini kita anggap suatu perjalanan, dari janin, bayi, anak-anak, remaja, dewasa, tua dan mati, maka dengan bertambahnya umur bukankah kita semakin mendekati garis “finish” kehidupan dunia?

Diseberang sana, di belakang garis finish, adalah akhirat. Tempat kita diakhirat, seperti kita tahu, tergantung kepada amal saleh kita selama menempuh perjalanan hidup di dunia ini. (Anda tentu masih ingat bahwa kita menempuh 5 alam kehidupan; alam ruh, alam janin, alam fana=dunia, alam barzah=kubur dan alam baka=akhirat).

Nah, bila demikian asumsinya, mestinya dengan bertambahnya umur, kita perlu semakin waspada dan melakukan introspeksi; cukupkah bekal pahala kita untuk masuk ke surga? Dengan perkataan lain, seberapa banyakkah diriku melakukan amal saleh?

Dalam Islam dikenal istilah muhasabah yang berasal dari kata hasaba, yuhasibu; yang berarti melakukan perhitungan terhadap diri sendiri berkaitan dengan amal, perilaku, serta keputusan-keputusan yang telah diambil dalam kehidupan ini. Mungkin padanan kata muhasabah adalah introspeksi. Muhasabah ini hanya dapat dilakukan oleh orang yang berpegang pada asumsi diatas, yaitu sadar akan hakekat kehidupan yang bak perjalanan menuju akhirat yang abadi.

Jadi, adalah sangat bagus bila hari ulang tahun kita, dipakai untuk melakukan muhasabah ini, dengan mengajukan bermacam-macam pertanyaan pada diri kita sendiri. Pertanyaan-pertanyaan itu bisa dikelompokkan menurut 2 aspek, yaitu aspek hablum minallah dan aspek hablum minannas.

Aspek hablum minallah; Telah cukupkah iman dan taqwaku? Khusyu’kah shalatku? Seringkah aku mengulur-ulur waktu shalat? Berapa banyak aku mengingatNya? Pernahkah aku menyekutukanNya? Kapan aku mengingkari perintahNya? Kenapa aku mengingkari perintahNya? Telah bersyukurkah aku kepadaNya? Takutkah aku padanya? Pernahkah aku meragukanNya? Seringkah aku mengabaikanNya dan mendahulukan yang lain?

Aspek hablum minannas; Pernahkah aku menyakiti atau menzalimi orang lain? Bagaimana dengan zakat, infaq dan sedekahku? Bermanfaatkah aku buat orang lain? Apakah telah aku berikan ilmuku kepada orang lain? Apakah aku sudah terbebas dari penyakit-penyakit hati, a.l; dengki, dendam, iri, menggunjing, merendahkan orang, sombong, memfitnah dan lain sebagainya? Apakah aku telah menjadi pemimpin keluarga yang baik? Sayangkah aku pada keluargaku? Bertanggung jawabkah aku, terhadap keluarga, teman-teman di kantor dan lingkungan kita?

Pertanyaan-pertanyaan di atas hanya sekedar contoh. Masih banyak pertanyaan yang bisa kita tanyakan kepada diri kita sendiri. Perlunya muhasabah, menimbang, merenungi perbuatan baik buruk kita ini tersirat dalam ayat Al-Qur’an berikut ini:

Barang siapa mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun niscaya akan melihat balasannya. Dan barang siapa mengerjakan kejahatan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat balasannya pula
~ Al-Zalzalah – QS 99 : 7-8 ~

Jadi, merenung merupakan hal yang utama kita lakukan saat berhari ulang tahun. Sebenarnya muhasabah bisa dilakukan setiap hari sehabis shalat Isya’, ini boleh kita sebut sebagai muhasabah harian. Sedangkan pada ulang tahun itu kita mengadakan muhasabah besar atau muhasabah tahunan.

Lantas memperingatinya bisa dengan melakukan ta-syukuran. Mengundang orang juga dengan niat untuk silaturahmi dan mengajak memanjatkan do’a bersama memohon kekuatan lahir dan bathin, taufik dan hidayah, bimbingan dan petunjukNya agar kita tetap berada pada jalan yang diridhoiNya. Syukuran lebih baik lagi kalau dilakukan dengan mengajak kaum dhuafa atau yatim piatu, sehingga kita bisa sekaligus bersedekah.

Dengan memperingati (bukan merayakan) hari ulang tahun seperti itu, pasti akan banyak manfaatnya buat diri kita dan orang lain. Dan lagi, cara ini tidak kalah mengesankan dibanding dengan memperingatinya secara hip-hip-hura-hura.

Bagaimana pendapat Anda?

Tulisan: H. R. Bambang Irawan

Monday, August 6, 2012

KITA HANYA KANTONG NAJIS

Siapa Kita? Kita Hanya Kantong Najis

Bismillahirrohmanirrohiim

Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah SWT, judul di atas sepertinya kurang menghargai ciptaan Sang Maha Kuasa, Sang Khaliq Allah SWT. Tapi mari kita renungkan apakah benar seperti itu, kita hanyalah sebuah kantong najis yang dengan ilmu dan kekayaan menjadi terhormat di antara sesama manusia. Kehormatan yang senantiasa dilindungi oleh Allah SWT, karena Dia tidak pernah bosan menutup aib kita bila kita bertaqwa padaNya.

Coba kita mulai merenung, adakah tubuh kita ini mengeluarkan sesuatu yang berguna buat kita, yang memiliki sifat positif? Saya yakin anda sulit menjawabnya karena memang tidak satupun zat yang dikeluarkan oleh tubuh kita bisa menjadi manfaat buat kita dan potensial menjadi aib bagi setiap insan dalam kehidupan sehari-hari.

Kita punya lubang
-lubang dalam tubuh kita yang semuanya berfungsi untuk atau bisa mengeluarkan sampah dari tubuh kita, sebut saja dari atas kebawah: hidung, mulut, telinga, kemaluan, dubur serta ribuan pori-pori yang tersebar di kulit tubuh kita.

Boleh kita bayangkan dan telaah lebih dalam apa saja yang di keluarkan oleh lubang-lubang tersebut.

Hidung
mengeluarkan ingus, walaupun hidung memiliki fungsi penting yaitu sebagai jalan oksigen yang di karuniakan Allah, tapi kita tentu jijik melihat ingus, apalagi bila ada penyakit flu atau selesma yang menyerang.

Mulut
mengeluarkan ludah, yang mengandung banyak enzym yang bermanfaat bagi pencernaan, namun bersediakah anda menelan ludah anda kembali? Apalagi bila perut tidak menerima makanan dan memuntahkannya kembali lewat mulut. Pasti jijik.

Telinga kiri
kanan berfungsi cukup penting yaitu untuk mendengar, tapi saluran telinga hampir selalu dimasuki kotoran dan bakteri sehingga harus sering dibersihkan. Dan kotoran telinga jauh dari sedap baunya, apalagi bila terserang penyakit telinga menahun alias congek

Kemaluan
mengeluarkan air seni yang merupakan sampah cair dari tubuh kita yang memiliki bau khas yang tidak sedap. Urin mengandung banyak zat yang tak berguna hasil kerja ginjal dan tentu anda tidak ingin meminumnya. Alat kelamin juga merupakan bagian dari sistim reproduksi. Pria mengeluarkan sperma, sedangkan wanita mengeluarkan debris setiap bulannya.

Dubur
tentu sudah jelas apa yang dikeluarkannya, sampah sisa kerja sistim pencernaan kita yang mengeluarkan bau yang luar biasa tidak sedapnya. Anginnya saja berupa unsur kimia H2S tidak kalah baunya dan bisa menggangu lingkungan.

Lantas pori-pori kita mengeluarkan keringat yang sebetulnya berguna untuk membantu pangaturan suhu tubih kita. Namun rasanya asin, karena mengandung unsur natrium. Buktikan sendiri. Dibagian tertentu, seperti ketiak dan lipatan-lipatan tubuh lain, keringat bisa membawa bau kurang sedap yang disebut bau badan (BB).  

Lengkap sudah. Apa masih belum setuju? Terlepas dari itu yang bisa kita ambil hikmah dari tulisan ini, ialah bahwa dengan pemikiran seperti itu, kita tidak boleh membanggakan diri dan menjadi sombong karena merasa lebih atas yang lain.

Ingat, kita hanya kantong najis ... Penilaian Gusti Allah atas kemuliaan manusia ialah dari ketaqwaan setiap hambaNya, bukan dari penampilan fisik, karena kita hanya kantong najis. Kantong najis itu (baca tubuh kita) suatu saat tidak akan ada manfaatnya ataupun bernilai, membusuk dimakan cacing tanah. Ruh kita yang akan terus hidup, mempertanggung jawabkan perbuatannya semasa berada dalam kantong najis.

Jadi nasihatnya: Tidak usah menyombongkan dirilah, wong kita ini sama-sama kantong najis

Wassalamu’alaikum.
H. Bambang Irawan

CARA HIDUP SEHAT ALA RASULULLAH

Hidup Sehat Ala Nabi Muhammad SAW

Bismillahirrohmanirrohiim

Saudaraku yang dirahmati Allah SWT, Rasulullah SAW adalah insan mulia dengan riwayat sakit paling jarang. Beliau senantiasa dalam keadaan sehat sekalipun melaksanakan tugas dakwah kerasulan yang teramat berat dan menguras pikiran serta tenaga.

Apa rahasia dibalik kesehatan beliau?

Di bawah ini adalah tips hidup sehat ala Rasulullah :

1. SELALU BANGUN SEBELUM SUBUH

Rasul selalu mengajak ummatnya untuk bangun sebelum subuh, melaksanakan sholat sunah dan sholat Fardhu, sholat subuh berjamaah. Hal ini memberi hikmah yg mendalam antara lain :
-          Berlimpah pahala dari Allah
-          Kesegaran udara subuh yg bagus untuk kesehatan/ terapi penyakit tuberkulosis
-          Memperkuat pikiran dan menyehatkan perasaan.

2. AKTIF MENJAGA KEBERSIHAN

Rasul selalu senantiasa rapi dan bersih, tiap hari Kamis atau Jum’at beliau mencuci rambut-rambut halus di pipi, selalu memotong kuku, bersisir dan berminyak wangi. “Mandi pada hari Jum
at adalah wajib bagi setiap orang-orang dewasa. Demikian pula menggosok gigi dan memakai harum-haruman” (HR Muslim)

3.TIDAK PERNAH BANYAK MAKAN

Sabda Rasul :“Kami adalah sebuah kaum yang tidak makan sebelum lapar dan bila kami makan tidak terlalu banyak (tidak sampai kekenyangan)”(Muttafaq Alaih)

Dalam tubuh manusia ada 3 ruang untuk 3 benda :

Sepertiga untuk udara, sepertiga untuk air dan sepertiga lainnya untuk makanan.
Bahkan ada satu tarbiyyah khusus bagi ummat Islam dengan adanya Puasa Ramadhan untuk menyeimbangkan kesehatan.

4. GEMAR BERJALAN KAKI

Rasul selalu berjalan kaki ke masjid, pasar, medan jihad, mengunjungi rumah sahabat, dan sebagainya. Dengan berjalan kaki, keringat akan mengalir,
pori-pori terbuka dan peredaran darah akan berjalan lancar. Ini penting untuk mencegah penyakit jantung.

5. TIDAK PEMARAH

Nasihat Rasulullah : “Jangan Marah”
diulangi sampai 3 kali. Ini menunjukkan hakikat kesehatan dan kekuatan Muslim bukanlah terletak pada jasadiyah belaka, tetapi lebih jauh yaitu dilandasi oleh kebersihan dan kesehatan jiwa. Ada terapi yang tepat untuk menahan marah :
- Mengubah posisi ketika marah, bila berdiri maka duduk, dan bila duduk maka berbaring
- Membaca ta ‘awwudz, karena marah itu dari syaitan yang terkutuk
- Segeralah berwudhu
- Sholat 2 rakaat untuk meraih ketenangan dan menghilangkan kegalauan hati.

6. OPTIMIS DAN TIDAK PUTUS ASA

Sikap optimis akan memberikan dampak psikologis yang mendalam bagi kelapangan jiwa sehingga tetap sabar, istiqomah dan bekerja keras, serta tawakal kepada Allah SWT.

7. TAK PERNAH IRI HATI

Untuk menjaga stabilitas hati dan kesehatan jiwa
serta mentalitas maka menjauhi iri hati merupakan tindakan preventif yang sangat tepat.

Para pakar kesehatan menyatakan bahwa udara sepertiga malam terakhir sangat kaya dengan oksigen dan belum terkotori oleh zat-zat lain, sehingga sangat bermanfaat untuk optimalisasi metabolisme tubuh. Hal ini jelas sangat besar pengaruhnya terhadap vitalitas seseorang dalam aktivitasnya selama seharian penuh.

Contohlah Rasulullah, yang setiap subuh selalu mendapat asupan udara segar. Beliau bangun sebelum subuh dan melaksanakan qiyamul lail. Biasanya orang yang memulai kehidupan di pagi hari dengan bangun subuh, akan menjalani hari dengan penuh semangat dan optimisme. Berbeda dengan orang yang tidak bangun di subuh hari, biasanya lebih mudah terserang rasa malas untuk beraktivitas.

Untuk menjaga kesehatan mulut dan giginya pada pagi hari, Rasulullah SAW biasa memakai siwak. Siwak mengandung flour yang sangat bermanfaat dalam menjaga kesehatan gigi dan gusi. Mulut dan gigi merupakan organ tubuh yang sangat berperan dalam konsumsi makanan. Apabila mulut dan gigi sakit, maka biasanya proses konsumsi makanan menjadi terganggu.

Rasulullah
SAW membuka menu sarapannya dengan air dingin yang dicampur dengan madu. Dalam Al Qur’an, madu merupakan syifaa (obat) yang diungkapkan dengan isim nakiroh, menunjukkan arti umum dan menyeluruh. Pada dasarnya madu bisa menjadi obat atas berbagai penyakit. Madu berfungsi untuk membersihkan lambung, mengaktifkan usus-usus, dan menyembuhkan sembelit, wasir, luka bakar, dan peradangan.

Tujuh butir kurma ajwa (matang) menjadi kebiasaan Rasulullah saw menjelang siang. Beliau pernah bersabda, “Barang siapa yang makan tujuh butir kurma, maka akan terlindungi dari racun.” Hal ini terbukti ketika seorang wanita Yahudi menaruh racun dalam makanan Rasulullah pada sebuah percobaan pembunuhan di perang Khaibar, racun yang tertelan oleh beliau kemudian bisa dinetralisir oleh zat-zat yang terkandung dalam kurma. Sementara itu Bisyir ibu al Barra’, salah seorang sahabat yang ikut makan racun tersebut akhirnya meninggal, tetapi Rasulullah saw selamat dari racun tersebut. Rahasianya adalah tujuh butir kurma yang biasa dikonsumsi Rasulullah saw.

Menjelang sore hari, menu Rasulullah biasanya adalah cuka dan minyak zaitun. Tentu saja tidak hanya cuka dan minyak zaitun, tetapi dikonsumsi dengan makanan pokok seperti roti. Manfaatnya banyak sekali, diantara mencegah lemah tulang, kepikunan, melancarkan sembelit, menghancurkan kolesterol, dan melancarkan pencernaan.

Di malam hari, menu utama makan malam Rasulullah adalah sayur- sayuran. Secara umum, sayuran memiliki kandungan zat dan fungsi yang sama, yaitu menguatkan daya tahan tubuh dan melindunginya dari serangan penyakit.

Setelah makan malam Rasulullah tidak langsung tidur. Beliau beraktivitas terlebih dahulu supaya makanan yang dikonsumsi masuk lambung dengan cepat dan mudah dicerna. Caranya bisa juga dengan shalat. Rasulullah saw bersabda: “Cairkan makanan kalian dengan berdzikir kepada Allah dan shalat, serta janganlah kalian langsung tidur setelah makan, karena dapat membuat hati kalian menjadi keras.”

6 LATIHAN MORALITAS DI BULAN RAMADHAN

Latihan Moralitas di Bulan Ramadhan

Bismillahirrohmanirrohiim

Puasa di bulan Ramadhan yang penuh berkah ini, merupakan masa penggemblengan moral bagi kaum muslimin yang ingin mencapai predikat manusia yang bertaqwa (mustaqin). Ada 6 (silahkan tambahkan kalau perlu) aspek yang digembleng dalam bulan Ramadhan:

#1 – KEJUJURAN

Puasa merupakan sesuatu yang rahasia, tidak diketahui, oleh muslim lainnya. Puasa merupakan rahasia antara diri kita dengan Allah SWT. Ada orang yang sahur sebelum subuh, namun tengah hari dia menyantap hidangan di warung tertutup, mencoba bersembunyi dari manusia lainnya. Dia telah tidak jujur, bahkan terhadap dirinya sendiri. Dapatkah kita berjalan di jalan yang lurus, tidak korupsi, mencuri, selingkuh, menipu dan sebagainya? Hanya Allah SWT Yang Maha Tahu apa yang kita perbuat.

#2 – KESABARAN

Ada di antara kita yang mudah tersulut, marah, memiliki emosi yang tinggi begitu ada hal yang kurang menyenangkan, menjengkelkan atau mengecewakan. Marah, mengumpat dan mengeluarkan kata yang tidak baik, menghina merupakan hal-hal yang tidak diperkenankan dan membatalkan puasa. Tetap sabar menghadapi hal-hal yang kita anggap lamban dan kurang sesuai dengan keinginan kita harus kita usahakan. Banyak orang yang tidak sabar, ingin cepat kaya, memiliki dunia yang mendorongnya berbuat korupsi, mencuri, menyerobot hak orang lain dan sebagainya.

#3 – HEMAT

Di bulan Ramadhan kebutuhan akan makanan sebetulnya berkurang. Kalau biasanya 3X sehari menjadi 2X saja yaitu waktu sahur dan berbuka puasa. Di antaranya hilang kesempatan untuk jajan. Namun kenyataannya tidak demikian. Banyak orang yang malahan menyiapkan lebih banyak makanan dari pada biasanya, seakan mau membalas dendam atas kehilangan kesempatan untuk makan. Hakekatnya sebenarnya adalah melatih diri untuk berhemat, bukan hanya makanan tapi juga kebutuhan yang lain

#
4 – KEDISPLINAN

Puasa Ramadhan juga merupakan modul untuk melatih kedisiplinan. Imsak dan subuh merupakan titik dimulainya puasa, dan maghrib sebagai berakhirny
a puasa sehari. Kedisiplinan juga dilatih saat kita beribadah shalat. Segerakan shalat, tidak menunda adalah disiplin yang diajarkan Nabi SAW. Bacaan wajib dan sunnah juga telah dicontohkan Nabi SAW, dan tidak bisa kita rubah semau kita. Ketidak disiplinan akan membuat orang dengan sangat mudah berbuat munkar, contoh: sudah ada anggaran proyek, di mark-up. Sudah ada aturan hukum, dibengkok-bengkokkan semaunya. Jam masuk kerja jam 8:00, datang jam 11:00 siang (biasa dilakukan PNS)

#5 – KEPEDULIAN SOSIAL

Kita dilatih untuk meningkatkan kegiatan hablum-minannas, hubungan sosial dengan sesama, dalam bentuk zakat, infaq dan sedekah, menyantuni anak yatim, mengajak orang berbuka puasa atau menyediakan tajil bagi yang berpuasa. Kita dilatih untuk ber-emphaty (ikut merasakan) pada kehidupan kaum dhuafa, fakir miskin dan yatim piatu. Banyak di antara kita yang kurang peduli terhadap yang kurang mampu, buktinya banyak koruptor yang tidak memikirkan dampak perbuatannya bagi rakyat banyak dan bangsa. Yang penting guwe, loe end sajalah.

#6 – KEIKHLASAN

Ini melatih diri bahwa apapun yang kita lakukan seperti puasa, dan keempat unsur moral di atas haruslah karena Allah SWT (Lillahi ta’ala). Kita melakukan semua hal yang baik bukan karena ada orang lain yang menyuruh atau karena tujuan dan motivasi tertentu. Niat puasa bukan karena ingin langsing, atau disuruh mertua atau pacar, tapi semata-mata karena kecintaan kita kepada Allah SWT.

Nah, mari kita coba membuat score-card (kartu nilai) untuk kelima unsur moral di atas, dan nilailah sehabis tarawih apa anda telah berhasil dalam latihan anda hari ini. Sederhana saja, kalau berhasil kasih tanda V (contreng), kalau masih belum berhasil kasih tanda X (palang), lalu sempurnakan untuk hari-hari selanjutnya. Syaratnya anda harus jujur.

Insya Allah anda akan mencapai hari kemenangan dengan gemilang. Di hari-hari, bulan-bulan berikutnya pasca shaum anda telah menjadi pribadi yang lebih mudah menjadi insan yang bertaqwa. KETAQWAAN, itulah cara Allah SWT menilai kita. Semoga kita semua tergolong manusia yang bertaqwa, aamiin ya Rabbal alamin     

Disarikan dari tausiah oleh Sesepuh kita Bpk. H. Dimyati di Pengajian Taqlim Masnaga, Sabtu, 28 Juli 2012. 

Sunday, August 5, 2012

8 PERKARA PENGHAMBAT KETAQWAAN

8 PERKARA YANG MENGHAMBAT KITA MENUJU KETAQWAAN

Bismillahirrohmanirrohiim

Nabi Muhammad SAW pernah menasehati seorang pemuda yang duduk termenung di pojok masjid sehabis shalat karena hutangnya yang harus dibayar. Rasulullah SAW menasehatinya agar menghindari 8 perkara yang bisa menyebabkam kehidupan kita tak punya personality, terpuruk serta menghambat kita dalam mencapai ketaqwaan: 


#1 - Susah – pikiran kusut membuat kita gelap dalam kehidupan se-akan tidak ada jalan yang bisa ditempuh. Serasa ‘no way out’. Padahal hidup ini ada pasang surut, akan ada berbagai rintangan. Padahal Allah senantiasa memberikan jalan keluar bagi setiap masalah dan kesulitan

#2 - Dukacita – kehilangan membuat kita berduka, sanak saudara, barang yang dicintai menjadi rintangan bagi manusia dalam kehidupannya. Cinta kepada dunia seringkali membuat manusia lupa bahwa ada kehidupan akhirat yang jauh lebih baik daripada kehidupan dunia, asalkan kita mau bertaqwa.

#3 - Lemah – lemah fikiran, no enerji, no inisiatif, menyerah, belum hadapi soal merasa tidak mampu. Tidak mampu melaksanakan amal saleh dan nahii munkar. Kelemahan membuat kita tidak mampu untuk memperbaiki hidup dan membiarkan diri terperangkap dalam kekurangan dan kekufuran

#4 - Malas – duduk termenung dalam kemalasan, angan-angan makin berkembang, padahal tidak ada ikhtiar. Mati belanda karena pangkat, mati cina karena kaya, mati keling karena makanan, mati melayu karena angan-angan. Jalannya lunglai saja. Kemalasan membuat nasib orang jalan ditempat, bahkan memburuk

#5 - Bakhil – Kikir, dikumpul harta banyak untuk menguasai harta itu, lama-lama harta yang menguasainya. Sibuk cari uang lalu simpan, banyak tanpa manfaat. Kekikiran sangat jauh dari ketaqwaan. Tidak sadar bahwa kelak di akhirat harta ini akan membakar pahalanya dan menyiksa dirinya di neraka jahanam

#6 - Pengecut – kalau engkau berniaga, meski modal tidak ada, kalau berani itulah modal utama. Tidak berani mengambil tindakan atau mengambil resiko. Kalau mau maju harus berani menempuh resiko yang diperhitungkan. Pengecut juga takut untuk melakukan sesuatu padahal itu baik, dan menyerah kepada keburukan

#7 - Berhutang -  jadi pikiran malam hari, kalau siang tidak berani muncul takut dicari. Berhutang membawa dampak negatif pada jasad, ruh dan jiwa kita. Berhutang membuat orang menjadi tidak tenang, gelisah dan ketakutan karena merasa tidak mampu untuk membayarnya yang akan menjadi dosa

#8 - Pengaruh dijajah orang – karena terlalu banyak hutang budi, terima hadiah, kemerdekaan tak ada lagi. Timbul kecenderungan untuk mengikuti apa yang diinginkan oleh pemberi, walaupun itu buruk dan berdosa. Yang amat penting adalah kemerdekaan jiwa di mana kita bisa mengakui ke-Esaan Allah SWT dan menghindarkan diri dari syirik.

Maka berdoalah, meminta kepada Allah dalam setiap shalat yang khusyuk: “Ya Allah aku berlindung kepada engkau dari susah dan dukacita, dari kelemahan dan kemalasan, dari kebakhilan dan ketakutan serta dari pengaruh hutang dan penindasan orang lain. Aamiin ya Rabbal alamin”. Insya Allah akan terhindar dari 8 perkara yang buruk itu.  (Disunting dari Tausiah Buya Hamka dengan judul “Pegangan Hidup” tahun 1977)