UJUB ITU DATANG DENGAN DIAM-DIAM TANPA KITA SADARI
UJUB berbeda dengan RIYA
Kadangkala
riya dapat dihindari, tapi ujub masih ada.
Contoh :
Kita sholat tahajjud diam-diam. Tidak ada yang tahu dan tidak kita ceritakan
pada orang lain, dengan harapan agar tidak riya. Maka saat kita tidak menceritakan
amalan kita, kita berhasil menghindari riya.
Semata-mata
kita beribadah karena Allah, bukan karena ingin dipuji orang lain.
Jangan
cepat berpuas diri dulu, karena syaitan terus berusaha menggelincirkanmu. Tiba-tiba
dalam hati berkata-kata, karena muncul rasa bangga terhadap diri sendiri.
"Hebat
aku ini, bisa bangun setiap malam tak pernah ketinggalan sholat tahajjud,
sementara orang lain tertidur pulas"
Saat hati
berkata begitu, itulah yang dinamakan UJUB.
Walaupun
berhasil untuk tidak riya', tetapi masih belum berhasil untuk tidak ujub.
Ujub
adalah perasaan kagum atas diri sendiri. Merasa diri hebat, berbangga diri ... terpesona
dengan kehebatan diri. Ujub adalah penyakit hati yang paling tersembunyi.
Perasaan ujub bisa datang dalam berbagai bentuk.
Diantaranya
:
"Orang
yang rajin ibadah merasa kagum dengan ibadahnya".
"Orang
yang berilmu, kagum dengan ilmunya".
"Orang
yang cantik, kagum dengan kecantikannya".
"Orang
yang dermawan, kagum dengan kebaikannya".
"Orang
yang berdakwah, kagum dengan dakwahnya".
Sufyan
At-Tsauri mengatakan : "Ujub adalah perasaaan kagum pada dirimu
sendiri, sehingga kamu merasa bahwa kamu lebih mulia dan lebih tinggi derajatnya
dibanding orang lain".
Padahal
semua kelebihan yang kita dapatkan adalah kelebihan yang kita dapatkan
dari Allah. Karena itu selayaknya kekaguman hanyalah kepada Allah, bukan
kepada diri sendiri.
Dan
ingatlah syaitan akan selalu menggiring manusia untuk masuk ke dalam fikiran
berbangga kepada diri sendiri, agar amalan manusia tidak mendapat nilai.
Imam
Nawawi Rahimahulloh berkata : "Ketahuilah
bahwa keikhlasan niat terkadang dihalangi oleh penyakit ujub. Barangsiapa ujub
dengan amalnya sendiri, maka akan terhapus amalnya." (Syarh Arba’in).
Naa'udzu
billaahi min dzalik.
Jauhi
sifat ujub, jadikan amalan kita 100% karena pengabdian kepada Allah.
CARA MENGURANGI SIFAT UJUB :
1. Setiap
kali terbetik di hati tentang kehebatan diri, segera istighfar memohon ampun
kepada Allah.
2.
Mengganggap semua kelebihan adalah milik Allah.
3. Berdoa
mohon bantuan Allah agar hati kita bisa beribadah dengan ikhlas
قُلْ إِنَّ صَلَاتِى وَنُسُكِى وَمَحْيَاىَ وَمَمَاتِى لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ
“Katakanlah (Muhammad), sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan
matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.” ~QS (6) Al
An'aam : 162~
Semoga
Allah membantu kita mengikis penyakit ujub yang ada di hati.
Aamiin
Yaa Rabbal Alamiin...
Semoga
bermanfaat ...