NASIHAT UMAR KETIKA ADA
GEMPA
Suatu kali di Madinah
terjadi gempa bumi. Rasulullah SAW lalu meletakkan kedua tangannya di atas
tanah dan berkata, "Tenanglah … belum datang saatnya bagimu.'' Lalu, Nabi SAW menoleh
ke arah para sahabat dan berkata, "Sesungguhnya
Rabb kalian menegur kalian … maka jawablah (buatlah Allah
ridha kepada kalian)!"
Sepertinya, Umar bin Khattab RA mengingat kejadian
itu. Ketika terjadi gempa pada masa kekhalifahannya, ia berkata kepada penduduk
Madinah, "Wahai Manusia, apa ini?
Alangkah cepatnya apa yang kalian kerjakan (dari maksiat kepada Allah)? Andai
kata gempa ini kembali terjadi, aku tak akan bersama kalian lagi!"
Seorang dengan ketajaman
mata bashirah seperti Umar bin Khattab bisa, merasakan bahwa kemaksiatan yang
dilakukan oleh para penduduk Madinah, sepeninggal Rasulullah dan Abu Bakar
As-Shiddiq telah mengundang bencana.
Umar pun mengingatkan
kaum Muslimin agar menjauhi maksiat dan segera kembali kepada Allah. Ia bahkan
mengancam akan meninggalkan mereka jika terjadi gempa kembali. Sesungguhnya
bencana merupakan ayat-ayat Allah untuk menunjukkan kuasa-Nya, jika manusia tak
lagi mau peduli terhadap ayat-ayat Allah.
Imam Ibnul Qoyyim dalam kitab Al-Jawab Al-Kafy mengungkapkan, "Dan terkadang Allah menggetarkan bumi
dengan guncangan yang dahsyat, menimbulkan rasa takut, khusyuk, rasa ingin
kembali dan tunduk kepada Allah, serta meninggalkan kemaksiatan dan penyesalan
atas kekeliruan manusia. Di kalangan Salaf, jika terjadi gempa bumi mereka
berkata, 'Sesungguhnya Allah sedang menegur kalian'.''
Khalifah Umar bin Abdul Aziz juga tak tinggal diam saat terjadi gempa bumi pada
masa kepemimpinannya. Ia segera mengirim surat kepada seluruh wali negeri, Amma
ba'du, sesungguhnya gempa ini adalah teguran Allah kepada hamba-hamba-Nya, dan
saya telah memerintahkan kepada seluruh negeri untuk keluar pada hari tertentu,
maka barangsiapa yang memiliki harta hendaklah bersedekah dengannya.
"Allah berfirman, 'Sungguh beruntunglah orang yang
membersihkan diri (dengan beriman). Lalu, dia
mengingat nama Tuhannya, lalu ia sembahyang." ~ QS 87 Al-A'laa 87:14-15 ~
Lalu katakanlah apa yang
diucapkan Adam AS (saat terusir dari
surga), “Ya Rabb kami,
sesungguhnya kami menzalimi diri kami dan jika Engkau tak jua ampuni dan
menyayangi kami, niscaya kami menjadi orang-orang yang merugi."
Dan katakan (pula) apa
yang dikatakan Nuh AS, “Jika Engkau tak
mengampuniku dan merahmatiku, aku sungguh orang yang merugi”.
Dan katakanlah doa Yunus AS, “La ilaha illa anta,
Subhanaka, Tiada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk
orang-orang yang zalim"
Jika saja kedua
Umar ada bersama kita, mereka tentu akan marah dan menegur dengan keras,
karena rentetan "teguran" Allah itu tidak kita hiraukan bahkan
cenderung diabaikan. Maka, sebelum Allah menegur kita lebih keras, inilah
saatnya kita menjawab teguran-Nya. Labbaika Ya Allah, kami kembali
kepada-Mu.
Wallahu a'lam.
#muhsabahdiri
No comments:
Post a Comment