KAJIAN
AL QUR’AN
TENTANG INFAQ DAN SEDEKAH
Pengajian
Subuh Masjid At Taubah – Ustadz Abdullah Amin – Bekasi, Rabu-Kamis-Sabtu-Rabu-Jum’at,
7-8-10-14-16 Februari 2018
Topik kajian kali ini membahas tentang TENTANG INFAQ DAN SEDEKAH dalam surat AL BAQARAH : 271 serta surat-surat/ayat-ayat lainnya yang berkenaan dengan topik tersebut
QS 2 : 271:
Menampakkan sedekah itu baik sekali, menyembunyikan sedekah itu lebih baik à
Allah akan menghapus segala kesalahan-kesalahan. Menampakkan sedekah itu baik
sekali dengan tujuan agar dicontoh orang lain. (baik sekali = lebih baik). Jadi
kalau menampakkan & menyembunyikan berinfaq dan bersedekah semuanya baik
sekali dan akan dihapus SEBAGIAN kesalahan-kesalahan. Sebagian-sebagian
lama-lama menjadi bagian yang besar kesalahan yang dihapus.
Note: Kalau obyek sedekah itu
orang/manusia, sebaiknya tidak ditampakkan (Ibarat kalau bersedekah dengan
tangan kanan, tangan kiri tak boleh tahu). Tapi kalau untuk membangun
masjid/obyek non manusia, boleh ditampakkan, asal tidak riya’.
QS
2 : 272: * Dulu sahabat Rasul banyak berinfaq kepada orang
non-muslim, tapi tidak mau jadi muslim, maka turun ayat ini, Allah
memperingatkan Muhammad bahwa hidayah itu datangnya dari Allah.
·
Infaq kepada non-muslim tetap dapat pahala (untuk
diri sendiri)
·
Infaq semata-mat untuk ridha Allah, bukan untuk
menarik non-muslim menjadi muslim.
·
Infaq boleh kepada siapa saja, asal untuk ridha
Allah. Prioritaslan untuk orang fakir
·
Kalau zakat orang kaya yang fisabilillah tetap punya
hak untuk menerima zakat
·
Kalau infaq utamanya diberikan untuk orang fakir
QS 2 : 271; Semua
yang kita kerjakan diketahui oleh Allah
QS 2 : 273;
Prioritas infaq kepada orang fakir. Fakir yang benar-benar miskin, yang tidak
bekerja, dan tidak bisa berusaha. Mereka yang miskin tidak menunjukkan
kefakirannya, seperti orang biasa, tidak meminta-minta. Meminta-minta hanya
kalau sudah tidak ada yang bisa dimakan. Kalau sudah ada yang bisa dimakan,
tapi meminta-minta namanya meminta secara paksa.
QS 2 : 274;
Bersedekah sembunyi2 & terang2an à
dapat pahala di sisi Allah. Infaq itu waktu dan tempat tidak ada ketentuannya,
bisa kapan saja dan di mana saja. Yang ditentukan tempat dan waktunya:
·
Sholat:
Waktu ditentukan, tempat tidak ditentukan
·
Umroh:
Waktu tidak ditentukan, tempat ditentukan
·
Haji:
Waktu ditentukan, tempat ditentukan
·
Infaq:
Waktu & tempat tidak ditentukan
QS 2: 177;
Memberikan harta yang dicintai (biasanya uang)
QS 3 : 92;
Harus menginfaqkan sebagian harta yang disukai (uang) baru akan mendapat
kebajikan
QS
7 : 3; Qoliilam maa = sedikit
QS 7 : 10;
Qoliilam maa tasykuruun = sedikit sekali bersyukur.
QS 9 : 75-79;
Tentang orang munafik à
janji bersedekah, tapi tidak ditunaikan (omdo), mala mencela orang yang
berinfaq-sedekah.
QS 14 : 31;
Perintah sholat, berinfaq sebagian rejeki secara sembunyi2 & terang2an,
sebelum datangnya mati.
QS 57 : 11;
Barang siapa memberi pinjaman kepada Allah dengan pinjaman yang baik, maka
Allah akan melipat gandakan pengembaliannya. Laki-laki maupun perempuan kalau
bersedekah dilipat-gandakan balasannya.
QS 63 : 9-11;
Harus ingat Alah, infaq-kan sebagian harta sebelum datangnya kematian
QS 63: 10;
Berinfaq harus sebelum mati. Orang yang bersedekah termasuk orang yang saleh.
QS 76: 8-9;
Berinfaq hanya mengharap ridha Allah. Seperti memberi makanan yang disukai
pemberi tanpa mengharapkan balasan ataupun ucapan terima kasih.
Kutipan ayat Al Qur’an yang menegaskan firman Allah tentang TENTANG INFAQ DAN SEDEKAH
(272) “Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat
petunjuk, akan tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk [memberi taufiq] siapa
yang dikehendaki-Nya. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan [di
jalan Allah], maka pahalanya itu untuk kamu sendiri. Dan janganlah kamu
membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari keridhaan Allah. Dan apa saja
harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan
cukup sedang kamu sedikitpun tidak akan dianiaya [dirugikan].” ~QS (2) Al
Baqarah : 272~
---------------------------------------------------------------------------------------------
(271) “Jika kamu menampakkan sedekah[mu] [172], maka itu adalah baik sekali. Dan jika
kamu menyembunyikannya [173] dan kamu berikan
kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah
akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah
mengetahui apa yang kamu kerjakan.” ~QS (2) Al Baqarah : 271~
[172] Menampakkan sedekah dengan tujuan supaya
dicontoh orang lain
[173] Menyembunyikan sedekah itu lebih baik dari
menampakkannya, karena menampakkan itu dapat menimbulkan riya pada diri si
pemberi dan dapat pula menyakitkan hati orang yang diberi
--------------------------------------------------------------------------------------------
(273) “[Berinfaklah] kepada orang-orang fakir
yang terikat [oleh jihad] di jalan Allah; mereka tidak dapat [berusaha] di muka
bumi; orang yang tidak tahu menyangka mereka orang kaya karena memelihara diri
dari minta-minta. Kamu kenal mereka dengan melihat sifat-sifatnya, mereka tidak
meminta kepada orang secara mendesak. Dan apa saja harta yang baik yang kamu
nafkahkan [di jalan Allah], maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui.” ~QS (2) Al Baqarah : 273~
--------------------------------------------------------------------------------------------
(274) “Orang-orang yang menafkahkan hartanya di
malam dan di siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan, maka mereka
mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan
tidak [pula] mereka bersedih hati.” ~QS (2) Al Baqarah : 274~
--------------------------------------------------------------------------------------------
(177) “Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah
timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu
ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab,
nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak
yatim, orang-orang miskin, musafir [yang memerlukan pertolongan] dan
orang-orang yang meminta-minta; dan [memerdekakan] hamba sahaya, mendirikan shalat,
dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia
berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam
peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar [imannya]; dan mereka itulah
orang-orang yang bertakwa.” ~QS (2) Al
Baqarah : 177~
--------------------------------------------------------------------------------------------
(92) “Kamu sekali-kali tidak sampai kepada
kebaikan [yang sempurna], sebelum kamu menafkahkan sebahagian harta yang kamu
cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka sesungguhnya Allah
mengetahuinya.” ~QS (3) Ali
Imran : 92~
--------------------------------------------------------------------------------------------
(3) “Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu
dari Tuhanmu dan janganlah kamu mengikuti pemimpin-pemimpin selain-Nya [528]. Amat sedikitlah kamu mengambil pelajaran
[daripadanya].” ~QS (7) Al A’raf
: 3~
[528] Maksudnya:
Pemimpin-pemimpin yang membawa kepada kesesatan
--------------------------------------------------------------------------------------------
(10) “Sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu
sekalian di muka bumi dan Kami adakan bagimu di muka bumi itu [sumber]
penghidupan. Amat sedikitlah kamu bersyukur.” ~QS (7( Al A’raf : 10~
--------------------------------------------------------------------------------------------
(75) “Dan di antara mereka ada orang yang
telah berikrar kepada Allah: "Sesungguhnya jika Allah memberikan
sebahagian karunia-Nya kepada kami, pastilah kami akan bersedekah dan pastilah
kami termasuk orang-orang yang saleh
(76) Maka setelah Allah memberikan kepada
mereka sebahagian dari karunia-Nya, mereka kikir dengan karunia itu, dan
berpaling, dan mereka memanglah orang-orang yang selalu membelakangi
[kebenaran].
(77) Maka Allah menimbulkan kemunafikan
pada hati mereka sampai kepada waktu mereka menemui Allah, karena mereka telah
memungkiri terhadap Allah apa yang telah mereka ikrarkan kepada-Nya dan [juga]
karena mereka selalu berdusta.
(78) Tidakkah mereka tahu bahwasanya
Allah mengetahui rahasia dan bisikan mereka, dan bahwasanya Allah amat
mengetahui segala yang ghaib?
(79) [Orang-orang munafik] yaitu
orang-orang yang mencela orang-orang mu’min yang memberi sedekah dengan
sukarela dan [mencela] orang-orang yang tidak memperoleh [untuk disedekahkan]
selain sekedar kesanggupannya, maka orang-orang munafik itu menghina mereka.
Allah akan membalas penghinaan mereka itu, dan untuk mereka azab yang pedih.” ~QS (9) At
Taubah : 75-79~
--------------------------------------------------------------------------------------------
(31) “Katakanlah kepada hamba-hamba-Ku yang telah beriman: "Hendaklah mereka mendirikan shalat, menafkahkan sebahagian rezki yang Kami berikan kepada mereka secara sembunyi ataupun terang-terangan sebelum datang hari [kiamat] yang pada hari itu tidak ada jual-beli dan persahabatan” [790] ~QS (14) Ibrahim : 31~
[790] Maksudnya: pada hari kiamat itu tidak ada
penebusan dosa dan pertolongan sahabat. Lihat juga ayat 254 surat (2) Al
Baqarah
--------------------------------------------------------------------------------------------
(11) “Siapakah yang mau meminjamkan kepada
Allah pinjaman yang baik, maka Allah akan melipat-gandakan [balasan] pinjaman
itu untuknya, dan dia akan memperoleh pahala yang banyak,“ ~QS (57) Al Hadid : 11~
--------------------------------------------------------------------------------------------
(9) “Hai orang-orang yang beriman, janganlah
harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa
yang membuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi.
(10) Dan belanjakanlah sebagian dari apa
yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang
di antara kamu; lalu ia berkata: "Ya Tuhanku, mengapa Engkau tidak
menangguhkan [kematian] ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat
bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?"
(11) Dan Allah sekali-kali tidak akan
menangguhkan [kematian] seseorang apabila datang waktu kematiannya. Dan Allah
Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” ~QS (63) Al Munafiqun : 9-11;
--------------------------------------------------------------------------------------------
(8) “Dan mereka memberikan makanan yang disukainya
kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan.
(9) Sesungguhnya Kami memberi makanan kepadamu
hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak menghendaki balasan
dari kamu dan tidak pula [ucapan] terima kasih.” ~QS (76) Al
Insan : 8-9
--------------------------------------------------------------------------------------------
Disarikan
oleh H.R.Mimuk Bambang Irawan - Jakasampurna, Bekasi, Rabu-Kamis-Sabtu-Rabu-Jum’at, 7-8-10-14-16 Februari 2018
KE KAJIAN BERIKUTNYA : HUKUM RIBA
No comments:
Post a Comment