UBAN - Berbahagialah yang ubannya banyak...
Dalam studinya Ismael Galvan telah menemukan bahwa
orang yang memiliki uban justru panjang umur dan sehat.
Uban muncul karena berkurangnya
kadar melanin yang merupakan faktor utama yang menentukan warna kulit dan
rambut seseorang. Kebanyakan melanin akan membuat kulit dan rambut tubuh
menjadi gelap. Jika melanin berkurang, ini pertanda bahwa tubuh sehat dan kulit
menjadi normal.
Ismael Galvan menambahkan,
mencabut uban berbahaya bagi kepala karena akan merusak kondisi folikel, akar
rambut dan saraf-saraf kepala.
Dengan mencabut uban akibatnya jumlah rambut
akan menipis lalu uban akan terlihat lebih banyak meskipun jumlahnya sama.
Selain itu, kerusakan folikel akan
berdampak pada kesehatan selaput kepala.
"Jauh dari tanda terkait
penuaan, uban mengindikasikan kondisi yang baik” ungkap Ismael Galvan.
Sudah dilarang sejak 1400 tahun
silam.
Jika sains modern baru menemukan
sekitar tiga tahun lalu terkait bahaya mencabut uban, maka Agama Islam telah
melarang umatnya sejak 1400 tahun lalu agar tidak mencabut rambut putih ini.
Melalui Nabi Muhammad SAW, Allah
memerintahkan agar tidak mencabut uban dengan alasan keimanan.
Namun ternyata, tidak melulu soal
iman, Allah memiliki alasan medis tersendiri terhadap larangan ini.
Muhammad bin Hibban At Tamimi
rahimahullah, yang lebih dikenal dengan Ibnu Hibban, dalam kitab Shahihnya
menyebutkan pembahasan;
“Hadits
yang menceritakan bahwa Allah akan mencatat kebaikan dan menghapuskan kesalahan
serta akan meninggikan derajat seorang muslim karena uban yang dia jaga di
dunia.”
Selain itu, Ibnu Hibban membawakan
hadits berikut. ;
Dari Abu Hurairah, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Janganlah
mencabut uban karena uban adalah cahaya pada hari kiamat nanti. Siapa saja yang
beruban dalam Islam walaupun sehelai, maka dengan uban itu akan dicatat baginya
satu kebaikan, dengan uban itu akan dihapuskan satu kesalahan, juga dengannya
akan ditinggikan satu derajat” ~ HR. Ibnu Hibban ~ (dalam
Shahihnya. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan).
Penelitian yang umumnya dilakukan
oleh non muslim kerap kali menjadi penguat terhadap kebenaran Islam.
Pengetahuan ini didapatkan Nabi
Muhammad pada saat zaman masih sangat jauh dari sains dan teknologi. Dimana
perintah dan larangan yang Ia berikan, hanya dilakukan oleh umatnya sebagai
bentuk ketaatan atas keimanan kepada Allah SWT.
Namun ternyata, perintah dan
larangannya memang mengandung pengetahuan yang tidak dibayangkan sebelumnya.
Subhanallah...., mudah2an
bermanfaat.
No comments:
Post a Comment