21 April 2021 - 9
Ramadhan 1442
MARAH YANG BAIK atau JANGAN MARAH
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Alhamdulillah wash shalat was salamu ‘ala Rasulillah,ama ba’du
Sahabat....,
Sebagian dari kita mungkin
masih menilai bahwa orang yang kuat
adalah orang yang mampu menang di dalam perkelahian. Itu merupakan sebuah
pandangan beberapa orang.
Namun, dalam agama
kita, orang yang kuat bukanlah orang yang mampu menang dalam sebuah
perkelahian, melainkan adalah orang yang mampu menahan dirinya ketika
dirinya sedang dilanda amarah.
Dari Abu Hurairah r.a, dari Rasulullah telah bersabda: “Orang yang kuat itu bukanlah karena jago gulat, tetapi orang kuat
ialah orang yang dapat menahan dirinya di kala sedang marah.”
Jadi, ukuran
kekuatan dalam agama Islam bukanlah diukur dari kekuatan fisik semata. Akan
tetapi kekuatan di dalam Islam adalah ketika bagaimana seseorang dapat menahan
diri ketika ia sedang marah.
Lantas
apakah kita tidak boleh marah? Tentu boleh. Marah merupakan suatu
hal yang sangat manusiawi. Namun sesuatu yang membedakan antara orang beriman
dengan orang yang tidak beriman adalah, bagaimana dia mengatur amarahnya.
Dalam agama Islam,
ada beberapa cara dalam mengatur kemarahan:
* Pertama, dengan bersegeralah
memohon perlindungan kepada Allah subhanahu wata’ala. Karena marah itu
sumbernya dari adalah dari setan, maka kita harus bersegera meminta
perlindungan dari Allah.
* Kedua, tidak melampiaskan kemarahan dengan perkataan dan perbuatan. Ketika
kita sedang marah lebih baik diam. Kita harus bisa menjaga lisan, menjaga
tangan dan menjaga kaki.
* Ketiga, ketika kita sedang marah berusalah untuk menjaga posisi kita.
Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam bersabda dalam sebuah hadis yang artinya: “kalau
kalian marah maka duduklah, kalau tidak hilang juga maka bertiduranlah.”
~ HR. Ahmad ~
Sebagian dari kita
ada yang ketika sedang marah dalam posisi duduk malah berubah posisi menjadi
berdiri, sesuai yang diajarkan oleh Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam, jika kita sedang marah maka duduklah.
Mari kita kondisikan diri agar dapat mengontrol amarah. Mudah-mudahan kita bisa
menahan diri dari perbuatan amarah sehingga kita bisa menjadi manusia yang
paling kuat. Terlebih pada bulan suci Ramadan.
Amarah
adalah salah satu hal yang dianjurkan untuk ditahan selama melaksanakan puasa.
Semoga kita
termasuk orang-orang yang Allah berikan kesabaran.
Aamiin Yaa Rabbal’aalamiin...
No comments:
Post a Comment