LISANMU ADALAH BELATIMU
(Nasehat Al Ustadz Dr. Syafiq bin Riza Hasan Basalamah حفظه الله)
Akhi ukhti, pernah melihat
parang besar yang digunakan untuk memotong tulang belulang? Atau pisau operasi
yang kecil namun tajam?
Tentunya orang akan berhati-hati
membawa dan menggunakannya, jangan sampai salah dan membahayakan diri sendiri
atau orang lain
Tahukah engkau?! Bahwa
dirimu selama ini ketika pulang pergi, berdiri dan duduk, selalu membawa
senjata yang lebih tajam dari belati operasi dan lebih gahar dari parang besar
pemotong tulang? Yaitu lisanmu sendiri!
- Betapa sering lisan ini
mengeluarkan kata-kata yang tidak diridhoi Allah dan kita meremehkannya,
padahal kata-kata itu menceburkan ke dalam api
- Betapa sering lisan ini
menusuk dan merobek hati orang lain, tanpa ada darah yang keluar sehingga
membuat luka dalam yang menakutkan
- Tidak sedikit peperangan
yang berkobar karena lisan.
- Tidak jarang tawuran yang
terjadi karena kata-kata.
- Persahabatan juga retak karena lisan.
- Suami menghancurkan rumah
tangga yang dibangun bertahun-tahun dengan lisannya.
- Istri merusak bahtera yang
ditumpanginya karena salah ngomong.
- Anak durhaka kepada orang
tuanya hanya karena ucapan "Ahh" dari lisannya.
- Abu Thalib akhirnya mati
kafir karena lisannya tidak mau mengucapkan laa ilaha illallah.
- Ada seorang wanita yang
ahli ibadah, shalat malam, puasa sunnah, sedekah namun gara-gara lisannya suka
menyakiti tetangga maka ia pun masuk neraka.
Lisanmu adalah
belatimu. Lisan tidak bertulang namun dapat menembus apa yang tak ditembus oleh
jarum
Akhi Ukhti... Rasulullah shallallahu alaihi wasallam memperingatkan
bahwa kebanyakan penghuni neraka itu masuk neraka karena hasil kerja lisannya,
beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berbicara dengan Mu’adz bin Jabal
radhiyallahu ‘anhu: “Maukah kuberitahukan
kepadamu tentang kunci semua perkara itu?” Jawabku: “Iya, wahai
Rasulullah.” Maka beliau memegang
lidahnya dan bersabda, “Jagalah ini”.
Aku bertanya, “Wahai
Rasulullah, apakah kami dituntut karena apa yang kami katakan?” Maka beliau
bersabda: “Celaka engkau. Adakah yang menjadikan orang tersungkur mukanya atau
batang hidungnya di dalam neraka, melainkan karena hasil ucapan lisan mereka?” (HR. Tirmidzi)
Maka, berpikirlah sebelum berkata-kata atau menuliskan sesuatu,
baik itu komentar dsb. Medsos sering memancingmu
untuk: ‘Say something or write something’
Renungkan apa yang hendak
kau ucapkan atau kau tulis.
Tidak semua yang kau ketahui itu
perlu kau ungkapkan.
Pertimbangkan beberapa
hal. Apa memang perlu diucapkan? Apa waktunya tepat? Apa engkau orang yang
pantas mengutarakan?
Setelah itu silakan kau memutuskan !
No comments:
Post a Comment