Showing posts with label al baqarah : 183-185. Show all posts
Showing posts with label al baqarah : 183-185. Show all posts

Monday, June 10, 2019

KEWAJIBAN BERPUASA

KAJIAN AL QUR’AN

KEWAJIBAN BERPUASA

Pengajian Subuh Masjid At Taubah – Ustadz Abdullah Amin – Bekasi, Senin, 03-Jun-2019


Topik kajian kali ini membahas tentang KEWAJIBAN BERPUASA dalam surat Al Baqarah : 183-185 serta surat-surat/ayat-ayat lainnya yang berkenaan dengan topik tersebut

QS 2 : 183-184: Kewajiban orang yang beriman untuk berpuasa. Ada yang boleh tidak puasa à yang sedang menstruasi à ganti hari lain. Juga untuk yang sakit atau berpergian/mudik yang jauh. Kalau sakit yang tidak berpengaruh pada menahan rasa lapar tetap harus puasa, misalnya sakit kulit.

Musafir yang lemah tapi jaraknya jauh boleh tidak puasa. Boleh memilih; jarak jauh tapi nyaman (naik pesawat terbang), karena dari sudut jarak sudah mencukupi persyaratan untuk tidak puasa, tapi kalau berpuasa itu lebih baik.

QS 2 : 185; Kalau perjalanannya berat boleh tidak puasa, Allah tidak mau menylitkan. Batas bayar hutang puasa yaitu antara 2 Syawal – 29 Syahban. Bayar hutang puasa harus sesegera mungkin.

Rasul memperbanyak puasa sunnah di bulan Syahban. Bayar hutang atau puasa Syawal boleh yang mana saja didahulukan. Puasa Syawal harus di bulan Syawal. Orang yang berat menjalankan puasa, misalnya orang tua, orang yang sakit berat, hamil & menyusui  bisa membayar fidiyah kepada seorang miskin (Footnote 114).  Membayar fidiyah lebih baik dalam bentuk uang daripada makanan dan harus di bayar sebelum Idul Fitri/bulan Syawal.

Zakat Fitri merupakan kewajiban di bulan Syawal, dibayarkan setelah maghrib 30 Ramadhan, tapi juga boleh dibayar di bulan Ramadhan. Wanita hamil dan menyusui à bayar fidiyah + mengkhodo (Imam Syafei). Selain Imam Syafei tidak usah mengkhodo, hanya bayar fidiyah.

Kutipan ayat Al Qur’an yang menegaskan firman Allah tentang KEWAJIBAN BERPUASA

(183)Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa, (184) [yaitu] dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan [lalu ia berbuka], maka [wajiblah baginya berpuasa] sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya [jika mereka tidak berpuasa] membayar fidyah, [yaitu]: memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan [114], maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” ~QS (2) Al-Baqarah : 183-184~

[114] Maksudnya memberi makan lebih dari seorang miskin untuk satu hari

---------------------------------------------------------------------------------------------

(185)[Beberapa hari yang ditentukan itu ialah] bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan [permulaan] Al Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda [antara yang hak dan yang bathil]. Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir [di negeri tempat tinggalnya] di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan [lalu ia berbuka], maka [wajiblah baginya berpuasa], sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari- hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.”  ~QS (2) Al-Baqarah : 185~

---------------------------------------------------------------------------------------

Disarikan oleh H.R.Mimuk Bambang Irawan - Jakasampurna, Bekasi, Senin, 03-Jun-2019

KE KAJIAN BERIKUTNYA : ORANG BERTAQWA

Thursday, May 9, 2019

AYAT-AYAT TENTANG RAMADHAN

KAJIAN AL QUR’AN

AYAT-AYAT TENTANG RAMADHAN

Pengajian Subuh Masjid At Taubah – Ustadz Abdullah Amin – Bekasi, Senin-Selasa, 7-8 Mei 2018


Topik kajian kali ini membahas tentang AYAT-AYAT TENTANG RAMADHAN dalam surat Al Baqarah : 183-185  serta surat-surat/ayat-ayat lainnya yang berkenaan dengan topik tersebut

QS 2 : 183-185: Orang beriman diwajibkan berpuasa pada hari-hari tertentu (bulan Ramadhan), bukan hanya di bulan Ramadhan, tapi pada bulan Ramadhan, artinya setiap hari di bulan Ramadhan, bukan hanya beberapa hari tertentu berpuasanya di bulan Ramadhan.

QS 2 : 183; Puasa diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu. Artinya semua Nabi puasa, sholat dan zakat. Disebut bahwa orang terdahulu juga siam, supaya kita tidak merasa berat, karena orang-orang terdahulu juga sudah melaksanakannya. Hasil dari melaksanakan puasa: menjadi orang yang bertaqwa

QS 2 : 184; Orang sakit atau dalam perjalanan yang tidak puasa harus diganti pada hari-hari lain di luar bulan Ramadhan. Tapi kalau tetap puasa lebih baik. Kalau penyakitnya berat dan perjalanan juga berat baru bisa tidak puasa.

QS 2 : 185; Hendaklah mencukupkan bilangannya = seluruh bulan Ramadhan, tidak terputus-putus. Puasa = siam – shaum = poso

QS 2 : 185; Hasil dari melaksanakan puasa: menjadi orang yang bersyukur

QS 2 : 186; Hasil dari melaksanakan puasa: agar dapat petunjuk tentang kebenaran

QS 2 : 158; Yang mengerjakan kebajikan dengan kerelaan hati, Allah akan mensyukuri (memberi pahala dsb, memaafkan kesalahan dan menambah nikmat-Nya)

QS 19 : 26; Saum = tidak berbicara sama orang. Ini khusus untuk Maryam (tidak berbicara)

QS 19 : 30-31; Perintah sholat & zakat kepada Nabi Isa selama hidupnya.

QS 19 : 54-55; Nabi Ismail sholat dan zakat, & menyuruh keluarganya

QS 76 : 3; Sudah ditunjukkan Allah jalan yang lurus, ada yang bersyukur, ada yang kafir

Catatan tambahan:

(*) 1. Orang sakit, 2. Bepergian (safar) kalau tidak puasa, harus mengganti puasanya di luar Ramadhan. (mengqodo).

(*) 3. Wanita yang menstruasi atau dalam masa nifas dilarang puasa, tetapi harus menggantinya pada hari di bulan yang lain.

(*) Di luar yang 3 itu (Sakit, Safar dan Mens) tidak puasa, tidak perlu mengganti (misalnya: di masa muda tidak puasa, tidak harus mengganti hari-hari tidak puasanya di masa mudanya itu).

(*) Kalau berat menjalankan (seperti orang tua, yang tidak sakit, wanita hamil atau menyusui) wajib bayar fidiyah dengan memberi makan seorang miskin.

(*) Hadits Nabi : Orang tua tidak perlu puasa

(*) Fidiyah à memberi makan orang miskin, dibayar pada bulan Ramadhan (tapi bisa juga di bulan Syawal). Jumlahnya: pada prakteknya beras 1 liter/orang miskin, lebih juga boleh. (1 mut = 1 liter)

(*) Di kala Ramadhan & Naik Haji (QS 2 : 158), lebih banyak melakukan kebaikan dengan rela hati. Itu baik bagi kita, karena Allah Maha Mensyukuri.

Kutipan ayat Al Qur’an yang menegaskan firman Allah tentang AYAT-AYAT RAMADHAN 

(183) “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa, (184) [yaitu] dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan [lalu ia berbuka], maka [wajiblah baginya berpuasa] sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari- hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya [jika mereka tidak berpuasa] membayar fidyah, [yaitu]: memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan [114], maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.

(185) [Beberapa hari yang ditentukan itu ialah] bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan [permulaan] Al Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda [antara yang hak dan yang bathil]. Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir [di negeri tempat tinggalnya] di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan [lalu ia berbuka], maka [wajiblah baginya berpuasa], sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari- hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.

(186)  Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka [jawablah], bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo’a apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi [segala perintah] Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. ~QS (2) Al Baqarah : 183-186~

[114] Maksudnya memberi makan lebih dari seorang miskin untuk satu hari

---------------------------------------------------------------------------------------------

(158) “Sesungguhnya Shafaa dan Marwah adalah sebahagian dari syi’ar Allah [102] Maka barangsiapa yang beribadat haji ke Baitullah atau ber-’umrah, maka tidak ada dosa baginya [103] mengerjakan sa’i antara keduanya. Dan barangsiapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri [104] kebaikan lagi Maha Mengetahui. ~QS (2) Al Baqarah : 158~

[102] Syi-ar-syi’ar Allah: tempat-tempat beribadah kepada Allah

[103] Tuhan mengungkapkan dengan perkataan “tidak ada dosa” sebab sebagian sahabat merasa keberatan mengerjakannya sa’i di situ, karena tempat itu bekas tempat berhala. Dan di masa jahiliyah pun tempat ini diguakan sebagai tempat sa’i. Untuk menghilangkan rasa keberatan itu Allah menurunkan ayat ini.

[104] Allah mensyukuri hamba-Nya memberi pahala terhadap amal-amal hamba-Nya, memaafkan kesalahannya, menambah nikmat-Nya dan sebagainya.

---------------------------------------------------------------------------------------------

(26) “Maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu. Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah: ’Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang Manusiapun pada hari ini." ~QS (19) Maryam : 26~

---------------------------------------------------------------------------------------------

(30) “Berkata ’Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab [Injil] dan Dia menjadikan aku seorang nabi,

(31) dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku [mendirikan] shalat dan [menunaikan] zakat selama aku hidup”; ~QS (19) Maryam : 30-31~

---------------------------------------------------------------------------------------------

(54) “Dan ceritakanlah [hai Muhammad kepada mereka] kisah Isma’il [yang tersebut] di dalam Al Qur’an. Sesungguhnya ia adalah seorang yang benar janjinya, dan dia adalah seorang rasul dan nabi.

(55) Dan ia menyuruh ahlinya [906] untuk bersembahyang dan menunaikan zakat, dan ia adalah seorang yang diridhai di sisi Tuhannya.” ~QS (19) Maryam : 54-55~

[906] Sebagian ahli tafsir berpendapat bahwa yang dimaksud dengan “ahlinya” ialah umatnya

---------------------------------------------------------------------------------------------

(3) “Sesungguhnya Kami telah menunjukinya jalan yang lurus; ada yang bersyukur dan ada pula yang kafir”. ~QS (76) Al Insaan : 3~

 ---------------------------------------------------------------------------------------------

Disarikan oleh H.R.Mimuk Bambang Irawan - Jakasampurna, Bekasi, Senin-Selasa, 7-8 Mei 2018

KE KAJIAN BERIKUTNYA : BULAN DITURUNKANNYA AL QUR’AN