KETIDURAN
DARI MENGERJAKAH SHALAT SHUBUH
Assalamu’alaikum wa
rahmatullah wa barakatuh saudara-saudaraku yang dirahmati Allah Subhaanahu wa
ta’ala, pernahkan anda ketiduran sehingga ketinggalan melaksanakan shalat
shubuh? Bagaimana kita menyikapi bila kita mengalami hal seperti itu?
Ketiduran dari mengerjakan
shalat inipun pernah dialami oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wassalam dan para
sahabat beliau dikarenakan keletihan yang sangat. Sebagaimana disebutkan dalam
hadits Abu Qatadah r.a, ia berkata: “Kami berjalan bersama Nabi Shallallahu
‘Alaihi Wassalam pada suatu malam. Sebagian yang ikut rombongan berkata
‘Seandainya anda berhenti sebentar untuk beristirahat bersama kami, wahai
Rasulullah!’. Beliau berkata: “Aku khawatir kalian akan ketiduran dari mengerjakan
shalat” Bilal berkata, ‘Aku yang akan membangunkan kalian’. Maka para sahabat
yang lainpun berbaring tidur, sedangkan Bilal menyandarkan punggungnya ke
tunggangannya. Namun ternyata ia dikuasai oleh kantuk sehingga tertidur. Nabi Shallallahu
‘Alaihi Wassalam terbangun sementara matahari telah terbit. Beliaupun bersabda;
“Wahai Bilal, apa yang tadi engkau katakan? Katanya engkau yang membangunkan
kami”. Bilal menjawab, ‘Aku sama sekali belum pernah tertidur seperti ini’
Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi Wassalam bersabda: “Sesungguhnya Allah menahan ruh-ruh kalian kapan Dia
inginkan dan Dia mengembalikannya pada kalian kapan Dia inginkan. Wahai Bilal!
Bangkit lalu kumandangkan azan untuk memanggil manusia guna mengerjakan shalat”
Beliau lalu berwudhu, tatkala
matahari telah meninggi dan memutih, beliau bangkit untuk mengerjakan shalat”
(HR Al-Bukhari no. 595)
Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi Wassalam bersabda: “Sesungguhnya tertidur dari mengerjakan shalat
bukanlah sikap tafrith (menyia-nyiakan). Hanyalah merupakan tafrith bila
seseorang tidak mengerjakan shalat hingga datang waktu shalat yang lain (dalam
keadaan ia terjaga dan tidak lupa). Maka siapa yang tertidur (atau lupa)
sehingga belum mengerjakan shalat, hendaklah ia mengerjakannya ketika
terjaga/ketika sadar/ingat” (HR Muslim no. 1560)
Abu Hurairah r.a. berkata
menyampaikan sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam: “Siapa yang lupa
dari mengerjakan shalat, maka hendaklah mengerjakannya ketika ingat. Karena
Allah berfirman ‘Tegakkanlah shalat untuk mengingatku’.” (HR Muslim no. 1558)
Catatan: Yang dimaksud lupa
dalam hal shalat itu adalah lupa yang kejadiannya jarang. Misalnya dalam
setahun hanya beberapa kali. Namun kalau lupanya sering, sehingga terkesan sengaja
melupakan, hendaknya kita melakukan introspeksi diri, kemungkinan besar karena
niatnya kurang kuat. Selain itu jaman sekarang banyak alat bantu yang bisa
membantu membangunkan kita untuk shalat shubuh, bahkan untuk membangunkan kita untuk
qiyamul-lail/tahajjud.
Semoga bermanfaat, mari terus
berbagi kebaikan
Wassalam, Mimuk Bambang Irawan
Jakarta, Jum’at 9 Mei 2014
Jakarta, Jum’at 9 Mei 2014
No comments:
Post a Comment