K I A M A T
Gambaran
bagaimana panasnya jika matahari didekatkan pada manusia saat berada di padang
Mahsyar
Assalamu’alaikum wa
rahmatullah wa barakatuh saudara-saudaraku yang dirahmati Allah Subhaanahu wa
ta’ala, kali ini kita akan membahas tentang keadaan manusia dan mahluk lainnya
saat berada di padang Mahsyar.
Matahari yang amat besar bukanlah matahari dunia
yang telah digulung, pudar cahayanya dan telah hilang yang diperintahkan oleh
Allah Subhaanahu wa ta’ala untuk mendekat dan berada di atas kepala hamba-hamba
Allah di padang Mahsyar.
Padang Mahsyar tidak diketahui volume dan luasnya,
kecuali oleh Allah Subhaanahu wa ta’ala. Itulah yang mampu menampung semua
mahluk mulai dari yang awal hingga yang akhir, baik dari bangsa manusia, jin,
binatang liar dan burung-burung ditambah dengan bangsa malaikat yang dimuliakan
oleh Allah Subhaanahu wa ta’ala
Begitu juga dengan matahari yang berada di atas
kepala hamba-hamba Allah yang tidak diketahui volume dan kekuatan lidah api dan
panasnya kecuali oleh Allah Subhaanahu wa ta’ala
Manusia tiba ditempat yang ditentukan oleh Allah Subhaanahu
wa ta’ala dengan digiring sangat cermat dan teratur seperti terlihat dalam
firman Allah Subhaanahu wa ta’ala:
“Setiap orang akan datang bersama (malaikat)
penggiring dan (malaikat) saksi” (QS 50 – Qaaf : 21)
Manusia-manusia akan digiring oleh malaikat yang
bertugas menggiring mereka ke tempat yang telah ditentukan di padang Mahsyar
dan malaikat yang member kesaksianatas semua amal perbuatannya pada hari
kiamat. Kemudian Allah Subhaanahu wa ta’ala segera memerintahkan kepada
matahari untuk datang dan mendekat dan terus mendekat sampai tempat yang telah
ditentukan, yaitu di atas mereka dengan jarak satu mil dari permukaan bumi
(padang Mahsyar)
Matahari yang dapat mendidihkan otak manusia –
karena suhunya yang sangat tinggi – akan bereaksi dengan tubuh-tubuh manusia
yang telah ditetapkan oleh Allah Subhaanahu wa ta’ala atasnya untuk tidak mati
Di sinilah hakekat siksa yang sebenarnya dan
benar-benar menyiksa. Meskipun kita menafsirkan, meneliti, atau menjelaskan
sejauh mana siksaan tersebut dirasakan, akal kita tidak akan sampai pada
hakikat siksaan yang akan diperoleh jiwa dan tubuh manusia dengan matahari di
atas kepala mereka dalam jarak yang amat dekat ini.
Manusia mendapatkan banyak tempat berteduh dan
menjalani kehidupan yang nyaman dan menyenangkan di dunia. Tetapi, ketika
terkena sengatan sinar matahari yang jaraknya dengan bumi mencapai 94 juta mil
(bukan satu mil seperti di padang Mahsyar), mereka bisa telah merasakan pusing
kepala atau pingsan dan demam hingga kehilangan keseimbangan.
Terkadang anda dapat meilhat bagaimana seseorang
menutupi dan melindungi diri mereka dari sengatan matahari dengan tangannya,
lalu berlarian menuju tempat yang teduh yang dapat melidunginya dari senagatan
opanas matahari tersebut
Dengan begitu ia telah terlindungi dari sengatan
sinar matahari yang sangat panas. Tapi apa yang mungkin bisa dilakukan
mahluk-mahluk tersebut dengan matahari yang hanya berjarak satu mil di atas
kepala mereka?
Jika Allah Subhaanahu wa ta’ala menghendaki,
tentunya Dia akan menyiksa mereka dengan melelehkan tubuh mereka kemudian
menghidupkan mereka kembali, lalu melelehkan tubuh mereka kembali. Akan tetapi
Allah Subhaanahu wa ta’ala memfokuskan siksaan panas yang mengakibatkan
mahluk-mahlukNya mengeluarkan keringat berbau busuk dari tubuh mereka yang
berdiri di padang Mahsyar.
Banyaknya keringat yang keluar berdasarkan amal
perbuatan mereka seperti kekufuran, kemusyrikan dan perbuatan durhaka. Ada yang
keringatnya sampai tumit, ada yang sampai lutut, ada yang sampai perut, ada
pula yang sampai pada kedua telinga dan mulut, sehingga membenamkan mereka
seperti orang yang tenggelam dan hampir mati dalam luapan air keringat.
Dalam mengilustrasikan karakter manusia dalam
situasi dan kondisi yang sangat menakutkan, menyakitkan dan mengerikan di
padang Mahsyar tersebut.
Al-Miqdad r.a meriwayatkan bahwa Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda: “Pada hari kiamat nanti matahari akan
didekatkan pada mahluk hingga jaraknya mencapai satu mil”. Sulaim bi Amir yang
meriwayatkan hadits ini dar Al-Miqdad mengatakan, “Demi Allah, aku tidak
mengetahui apa yang dimaksud dengan satu mil tersebut”
Apakah satu mil tersebut ukuran bumi atau sejauh
pandangan mata, sehingga manusia akan tenggelam dalam keringat berdasarkan amal
perbuatan mereka, ada yang sampai kedua tumitnya, ada yang sampai pada kedua
lututnya, dan ada yang benar-benar tenggelam oleh keringatnya. Perawi
mengatakan, “Dan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam menunjuk mulutnya
dengan kedua tangannya” (HR Muslim)
Beginilah kondisi mereka yang akan tenggelam dalam
peluh dan keringat hingga peluh dan keringat tersebut membanjir di padang
Mahsyar hingga tujuhpuluh hasta sebagaimana diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a,
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda: “Pada hari kiamat nanti
manusia akan mengeluarkan keringat hingga keringat tersebut mengalir di bumi
(padang Mahsyar) sehingga tujuhpuluh hasta, dan keringat tersebut mengekang
(membenamkan) mereka hingga mencapai telinga mereka” (HR Bukhari dan Muslim).
Disebutkan bahwa dalam kondisi seperti ini dan
sakit yang amat sangat dirasakan oleh manusia, mereka mengharapkan untuk dapat
menghindar meskipun harus ke neraka.
Berikut riwayat yang disebutkan Ibnu Jarir
Ath-Thabari dalam tafsirnya:
Diriwayatkan dari Al-A’masy dari Kaitsumah dari
Ibnu Mas’ud r.a, ia berkata: “Pada hari kiamat nanti bumi akan berubah menjadi
api, dan surga yang berada di belakangnya dapat dilihat keseluruhan dengan
bintang-bintangnya, dan manusia akan tenggelam dalam keringat atau sampai pada
mereka dan mereka tidak sampai pada hisab” (HR Ibnu Jarir). Al-Mundziri
mengatakan.”Hadits ini diriwayatkan Thabrani dengan sanad jayyid (baik).
Pertanyaannya: Bagaimana kita bisa diselamatkan
dari siksa yang amat sanag pedih seperti itu? Baca:
Semoga bermanfaat
Wassalam, Mimuk Bambang Irawan
Jakarta,
8 Januari 2014
No comments:
Post a Comment