MANFAAT KESEHATAN SHALAT SHUBUH
Assalamu’alaikum wa
rahmatullah wa barakatuh saudara-saudaraku yang dirahmati Allah Subhaanahu wa
ta’ala, dalam tulisan ini akan dibahas mengenai manfaat kesehatan yang terkandung dalam shalat shubuh.
Sejak lama banyak orang yang
mempertanyakan kenapa kita diharuskan bangun pada pagi buta untuk melaksanakan
shubuh. Selain untuk melaksanakan kewajiban sebagai hamba yang beriman, adakah
manfaat lain yang bisa diambil oleh manusia? Ketika Allah menurunkan sebuah
perintah akan sesuatu, kadang kita tidak mengerti manfaatnya di balik itu,
sehingga kita mencarinya sendiri, sebab manusia tidak dapat memahami hakikat
penciptaan Allah seluruhnya.
Pada penelitian GISSI2 dan
penelitian-penelitian lain di luar negeri, yang dipercayai sebagai penelitian
yang shahih, maka dikatakan bahwa puncak terjadinya serangan jantung sebagian
besar dimulai jam 6 pagi sampai jam 12 siang. Mengapa demikian?
Karena pada saat itu sudah
terjadi perubahan pada sistim tubuh di mana terjadi kenaikan tegangan (tonus)
saraf simpathis (istilah Cina: YANG) dan penurunan tegangan saraf
para-simpathis (YIN). Tegangan simpathis
yang meningkat - karena efek hormon
adrenalin yang dihasilkan oleh anak ginjal - akan menyebabkan kita siap
tempur; tegangan darah akan naik, denyut jantung lebih kuat dan sebagainya.
Pada tegangan saraf para-simpathis yang meningkat terjadi
penurunan tekanan darah, denyut jantung kurang kuat dan ritme-nya melambat.
Terjadi peningkatan aliran darah ke perut untuk mencerna makanan dan berkurangnya
aliran darah ke otak sehingga kita merasa mengantuk, pokoknya yang cenderung
kepada keadaan istirahat dan santai.
Pada pergantian waktu pagi
buta (mulai pukul 3 dini hari) sampai siang itulah secara diam-diam tekanan
darah berangsur naik, terjadi peningkatan adrenalin yang berefek pada
peningkatan tekanan darah dan penyempitan pembuluh darah (vasokonstriksi) dan
meningkatnya sifat agregasi trombosit (kecendrungan trombosit menempel satu
sama lain agar terjadi pembekuan darah) walaupun kita dalam keadaan tertidur.
Sungguh menakjubkan bukan?
Hal ini terjadi pada semua manusia setiap hari. Siklus ini disebut sebagai
ritme Circardian atau ritme sehari-hari yang secara kodrati diberikan oleh
Allah kepada semua manusia, suatu keteraturan yang membawa berkah bagi
kehidupan manusia. Namun apa kaitannya dengan panggilan untuk shalat shubuh di
mana dalam adzan shubuh dilantunkan “ash-shalatu khairun minannaum”, shalat
(shubuh) lebih baik dari pada tidur?
Secara tidak langsung hal ini
dapat dirunut melalui penelitian Furgot dan Zawadsky yang pada tahun 1990 yang
mengisolasi (mengeluarkan) sekelompok sel lapisan dinding dalam pembuluh darah
arteri yang mereka teliti.
Pembuluh arteri yang normal
yang sel lapisan dinding dalamnya utuh akan melebar (vasokonstriksi) bila
ditetesi suatu zat kimia yaitu asetilkolin.
Namun bila sel lapisan dinding dalamnya diambil, maka dindingnya tidak akan
mengalami vasikonstriksi bila ditetesi dengan asetilkolin. Penemuan dasar ini
menarik dunia kedokteran dan memicu berbagai penelitian lebih lanjut, terutama
untuk mengetahui zat apa kiranya yang terdapat dalam sel lapisan dinding dalam
pembuluh arteri itu yang menyebabkan vasokonstriksi dan vasodilatasi
(pengembangan pembuluh darah).
Dari ribuan penelitian maka
ditemukan satu zat oleh Furchgott, Ignarro dan Murad yang dikenal dengan Nitrik Oksida (NO). Untuk penemuan ini,
ketiga peneliti ini mandapatkan Hadiah Nobel Kedokteran di tahun 1998.
Zat Nitrik Oksida ini selalu
diproduksi oleh tubuh secara terus menerus, bahkan dalam keadaan istirahat
maupun tidur. Produksi Nitrik Oksida dapat ditingkatkan bukan hanya dengan
dengan obat Nifedipin dan golongan nitrat, namun juga oleh pergerakan fisik
atau olah raga. Efek Nitrik Oksida yang lain adalah mencegah kecenderungan pembekuan darah dengan
cara mengurangi sifat agregasi trombosit.
Jadi, kalau kita bangun tidur
di pagi buta dan bergerak, maka hal ini akan memberikan pengaruh baik pada
pencegahan gangguan kardiovaskular. Naiknya kadar Nitrik Oksida karena
bergerak, yaitu berwudhu, shalat sunnah dan shalat fardhu, apalagi bila
disertai berjalan ke masjid, merupakan cara pencegahan gangguan kardiovaskular
yang sangat baik
Selain itu patut dicatat
bahwa pada posisi rukuk dan sujud terjadi proses mengejan, posisi ini
meningkatkan tegangan parasimpathis (yang melawan efek tegangan simpathis –
adrenalin)
Dengan pergerakan tubuh atau
olah raga tubuh membentuk Nitrik Oksida untuk melawan peningkatan kadar
adrenalin, sehingga terjadi vasodilatasi dan penurunan sifat agregasi
trombosit.
Keilmuan modern telah
mengukuhkan keberadaan gas Ozon (O3), suatu gas yang mengandung prosentase Oksigen
(O2) yang tinggi dan mencapai puncak kadarnya pada waktu shubuh, lalu berkurang
secara bertahap hingga terbit matahari. Sebenarnya fakta ini tidak membutuhkan
suatu hasil penelitian ataupun pengukuhan, karena kita dengan mudah bisa
mengamati kebersihan dan kesegaran udara pada waktu shalat shubuh dibandingkan
dengan waktu siang hari. Udara pada waktu shubuh masih bersih dan belum
tercemar.
Udara di pagi shubuh ini
sungguh amat bermanfaat karena dapat menyegarkan hati, menguatkan paru-paru,
memperbaharui sel-sel yang mati, memasok tubuh dengan oksigen, mengeluarkan
karbondioksida, membersihkan darah dari kotoran-kotoran, memperbaiki kinerja
organ-organ tubuh, merenggangkan urat-urat otot dan menyembuhkan berbagai
penyakit syaraf, rematik dan asma.
Mudah-mudahan mulai saat ini
kita tidak lagi memandang shalat shubuh semata-mata sebagai suatu perintahNya
yang wajib kita ikuti, namun juga menyadari dan mensyukuri nikmatNya atas
diberikannya begitu banyak manfaat kesehatan bagi kita dalam kegiatan bangun
pagi dan shalat shubuh. Dengan demikian kita tidak lagi merasa berat untuk
bangun pagi dan shalat shubuh serta shalat sunnah dan ibadah lainnya, dan
menjadikan ini sebagi suatu kebutuhan. Insyaa Allah
Semoga bermanfaat, mari terus
berbagi kebaikan
Jakarta, 22 April 2014
No comments:
Post a Comment