KAJIAN
AL QUR’AN
ISLAM
AGAMA TAUHID
Pengajian
Subuh Masjid At-Taubah – Ustadz Abdullah Amin – Bekasi, 13 JUNI 2017
Pengertian umat dalam Al Qur’an
adalah agama tauhid. Umat = Agama Tauhid = Agama Islam.
Dahulu manusia
adalahh satu umat. Karena manusia beranak pinak dan semakin banyak maka
terjadilah golongan-golongan. Yang kemudian saling bertikai dan berselisih (QS
2 : 213), (QS 10 :19).
Allah telah menyatakan bahwa agama Islam adalah agama untuk semua manusia dan
Allah-lah yang harus disembah (QS 23 : 52). Namun karena terjadi
perselisihan di antara mereka sehingga urusan agama menjadi
dipotong-potong (QS
21 : 92-93).
Setelah timbul
perselisihan, maka Allah mengutus para Nabi sebagai pemberi khabar gembira dan
peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka Kitab dengan benar, untuk
memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan.
Sayangnya para pengikut rasul-rasul itu justru menjadikan umat terpecah belah
menjadi beberapa pecahan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada
pada sisi mereka (masing-masing) (QS 23 : 53)
Sebenarnya agama
tauhid merupakan fitrah setiap manusia saat dia dilahirkan ke dunia. Manusia
diciptakan Allah mempunyai naluri beragama yaitu agama tauhid. Kalau ada
manusia tidak beragama tauhid, maka hal ini itu tidaklah wajar. Mereka tidak
beragama tauhid itu hanyalah lantara pengaruh lingkungan. Dan keadaan fitrah
ini tidak pernah diubah oleh Allah (QS 30 : 30).
Lingkungan yang
mempengaruhi mereka yang tidak mengikuti agama tauhid itu ialah para
nenek-moyang, bapak-bapak mereka. Mereka berkata: “Sesungguhnya kam mendapati
bapak-bapak kami menganut suatu agama, dan sesungguhnya kami orang-orang yang
mendapat petunjuk dengan (mengikuti) jejak mereka” (QS
43 : 21-23).
Mereka menolak ajakan Rasul untuk mengikuti agama yang lebih nyata dan bahkan
mengingkari dan tidak percaya akan apa yang disampaikan oleh Rasul. (QS
43 : 24),
sehingga Allah membinasakan mereka dan mendapat azab di hari akhir kelak (QS
43 : 25)
Kutipan
ayat Al Qur’an yang menegaskan firman Allah tentang Agama Tauhid:
“Sesungguhnya
(agama tauhid) ini adalah agama kamu semua; agama yang satu 972) dan aku adalah Tuhanmu, maka sembahlah aku.
Dan mereka telah memotong-motong urusan (agama) mereka di antara mereka. Kepada
Kamilah masing-masing golongan itu akan kembali 973)” ~
QS (21) Al Anbiya’ : 92-93 ~
972)
Maksudnya: sama dalam pokok-pokok kepercayaan dan pokok-pokok Syari’at
973)
Maksd ayat ini: agama yang diturunkan Allah itu adalah satu ialah agama
tauhid (Agama Islam), oleh karena itu seharusnya manusia menganut satu
agama, tetapi mereka telah berpecah-belah, mereka semuanya kembali kepada Allah
dan Allah akan menghisab mereka.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Manusia adalah umat yang satu.
(Setelah timbul perselisihan), maka Allah mengutus para Nabi sebagai pemberi
khabar gembira dan peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka Kitab dengan
benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka
perselisihkan. Tidakklah berselisih tentang Kitab itu melainkan orang yang
telah didatangkan kepada mereka Kitab, yaitu setelah datang kepada mereka
keterangan-keterangan yang nyata, karena dengki antara mereka sendiri. Maka
Allah memberi petunjuk orang-orang yang beriman tentang kebenaran tentang hal
yang mereka perselisihkan itu dengan kehendak-Nya. Dan Allah selalu memberi
petunjuk orang yang dikehendaki-nya” ~
QS (2) Al Baqarah : 213 ~
---------------------------------------------------------------------------------------------------
[52] “Sesungguhnya (agama tauhid) ini,
adalah agama kamu semua. Agama yang satu 1007) dan Aku adalah Tuhanmu, maka bertaqwalah
kepada-Ku.
[53] Kemudian mereka
(pengikut-pengikut rasul itu itu) menjadikan mereka itu terpecah belah menjadi
beberapa pecahan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada
sisi mereka (masing-masing)” ~ QS (23) Al
Mu’minun : 52-53 ~
1007) Lihat catatan kaki surat (21) Al
Anbiyaa’ : 92 / catatan kaki 972
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
[30] “Maka hadapkanlah wajahmu dengan
lurus kepada Agama (Allah); (tetaplah) atas fitrah Allah yang telah menciptakan
manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah)
agama yang lurus, tetapi kebanyak manusia tidak mengetahui 1169),
[31] dengan kembali bertaubat
kepada-Nya dan bertaqwalah kepada-Nya serta dirikanlah shalat dan janganlah
kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah,
[32] yaitu orang-orang yang memecah
belah agama mereka 1170) dan mereka menjadi beberapa golongan.
Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka” ~
QS (30) Ar Ruum : 30-32 ~
1169)
Fitrah Allah maksudnya: ciptaan Allah. Manusia diciptakan Allah mempunyai
naluri beragama yaitu agama tauhid. Kalau ada manusia tidak beragama tauhid,
maka hal ini itu tidaklah wajar. Mereka tidak beragama tauhid itu hanyalah
lantara pengaruh lingkungan.
1170)
Maksudnya: meninggalkan agama tauhid dan menganut perlbagai kepercayaan menurut
hawa nafsu mereka
---------------------------------------------------------------------------------------
“[21] Atau adakah Kami memberikan
sebuah kitab kepada mereka sebelum Al Qur’an lalu mereka berpegang pada dengan
kitab itu?
[22] Bahkan mereka berkata:
“Sesungguhnya kam mendapati bapak-bapak kami menganut suatu agama, dan
sesungguhnya kami orang-orang yang mendapat petunjuk dengan (mengikuti) jejak
mereka”
[23] Dan demikianlah, Kami tidak
mengutus sebelum kamu seorang pemberi peringatan pun dalam suatu negeri,
melainkan orang-orang yang hidup mewah di negeri itu berkata: “Sessungguhnya
kami mendapati bapak-bapak kami menganut satu agama dan sesungguhnya kami
adalah pengikut jejak-jejak mereka”
[24] (Rasul itu) berkata: “Apakah
(kamu akan mengikutinya juga) sekalipun akam membawa untukmu (agama) yang lebih
(nyata_ memberi petunjuk daripada apa yang kamu dapati bapak-bapakmu
menganutnya?” Mereka menjawa: “Sesungguhnya kami mengingkari agama yang yang
kaum diutus untuk menyampaikannya”
[25] Maka Kami binasakan mereka maka
perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan itu” ~
QS (43) Az Zukhruf : 21-25 ~
----------------------------------------------------------------------------------------------------
“Adakah kamu hadir ketika Ya’kub
kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya: “Apa yang
kamu sembah sepeninggalku?”. Mereka menjawab: “Kami akan menyembah Tuhanmu dan
Tuhan nenek-moyangmu; Ibrahim, Isma’il dan Ishak, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa
dan kami hanya tunduk patuh kepadanya”
~ QS (2) Al Baqarah : 133 ~
----------------------------------------------------------------------------------------------------
“Manusia dahulunya hanyalah satu umat,
kemudian mereka berselisih 679). Kalau tidaklah kamu karena suatu
ketetapan yang telah ada dari Tuhanmu dahulu 680), pastilah telah diberi
keputusan di antara mereka, 681) tentang apa yang mereka perselisihkan: ~
QS (10) Yunus : 19 ~
679)
Maksudnya: manusia pada mulanya hidup rukun, bersatu dalam satu agama, sebagai
suatu keluarga. Tetapi mereka telah berkembang biak dan setelah kepentingan
mereka berlain-lain, timbullahberbagai kepercayaan yang menimbulkan perpecahan.
Oleh karena itu Allah mengutus rasul yang membawa wahyu dan untuk memberi
petunjuk kepada mereka. Baca QS 2 : 213
680)
Ketetapan Allah ialah bahwa, perselisihan manusia di dunia itu akan diputuskan
di akhirat
681)
Maksudnya: diberi keputusa di dunia
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Disarikan
oleh H. R. Mimuk Bambang Irawan - Jakasampurna, Rabu, 13 Juni 2017
No comments:
Post a Comment