KAJIAN
AL QUR’AN
TUGAS PARA RASUL
TUGAS PARA RASUL
Pengajian
Subuh Masjid At-Taubah – Ustadz Abdullah Amin – Bekasi, Rabu, 14 Juni 2017
Ada
sekurang-kurangnya 7 Surat dan Ayat Al Qur’an yang menyebutkan bahwa Allah
mengutus para rasul dengan tugas untuk memberi khabar gembira dan memberi
peringatan kepada manusia agar manusia beriman kepada Allah dan berjalan
dalam kebenaran. (QS 2:213, QS 4:165, QS 18: 56, QS 6:
48-49, QS 35: 23-26, QS 34: 28, QS2 : 119)
Seperti kita
tahu, dulu umat (agama) manusia hanya satu yaitu agama tauhid (Islam). Namun
dengan bertambahnya manusia yang kemudian terpecah-pecah menjadi beberapa
golongan, timbullah berbagai keyakinan di antara mereka. Bahkan ada golongan
yang mengingkari agama tauhid yang menyebabkan terjadinya perselisihan. (QS
2: 213)
Para rasul dibekali
dengan bukti yang nyata berupa mu’jizat, Zabur dan kitab yang berisi ayat-ayat
Allah. Orang-orang kafir diajak kembali untuk mengikuti kebenaran. Barang siapa
di antara orang-orang ini menjadi beriman kepada Allah dan memperbaiki dirinya,
maka mereka tidak perlu khawatir. Tapi bagi mereka yang tetap mendustakan
ayat-ayat Allah akan ditimpa azab yang amat pedih. (QS
6: 48-49, QS 35: 25-26)
Orang-orang yang
kafir membantah risalah yang disampaikan para rasul dengan cara yang bathil
mereka mencoba untuk menghilangkan kebenaran yang disampaikan utusan Allah ini.
Ayat-ayat Allah mereka anggap sebagai olok-olok belaka (QS
18: 56)
Para rasul
memberi peringatan tanpa memaksa orang untuk mengikutinya. Bila ada orang yang
tetap kafir walaupun sudah diberi peringatan, maka para nabi tidak akan diminta
pertanggung-jawabannya (QS 2: 119). Para kafir tetap berada
dalam kesesatan dan dosa-dosanya, dan dosanya tidak akan ditanggung oleh para
rasul, melainkan oleh dirinya sendiri (QS 17: 15)
Nabi Muhammad
adalah pembawa khabar gembira dan pemberi peringatan bagi SEMUA MANUSIA,
bukan hanya untuk satu kaum atau bangsa tertentu (QS
35: 24, QS 34: 28)
Kutipan
ayat Al Qur’an yang menegaskan firman Allah tentang Tugas Para Rasul:
“Manusia adalah umat yang satu. (Setelah timbul
perselisihan), maka Allah mengutus para Nabi sebagai pemberi khabar gembira
dan peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka Kitab dengan benar,
untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka
perselisihkan. Tidakklah berselisih tentang Kitab itu melainkan orang yang
telah didatangkan kepada mereka Kitab, yaitu setelah datang kepada mereka
keterangan-keterangan yang nyata, karena dengki antara mereka sendiri. Maka
Allah memberi petunjuk orang-orang yang beriman tentang kebenaran tentang hal
yang mereka perselisihkan itu dengan kehendak-Nya. Dan Allah selalu memberi
petunjuk orang yang dikehendaki-nya” ~
QS (2) Al Baqarah : 213 ~
-------------------------------------------------------------------------------------
“(Mereka Kami utus) selaku rasul-rasul
pembawa berita gembira dan pemberi peringatan agar supaya tidak ada
alasan bagi manusia membantah Allah sesudah diutusnya rasul-rasul itu. Dan
adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana” ~
QS (4) An Nisaa’ : 165 ~
-------------------------------------------------------------------------------------
“Dan tidaklah Kami mengutus
rasul-rasul melainkan sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi
peringatan; tetapi orang-orang yang kafir membantah dengan batil agar
dengan demikian mereka dapat melenyapkan yang hak (benar), dan mereka
menganggap ayat-ayat Kami dan peringatan-peringatan terhadap mereka sebagai
olok-olok” ~
QS (18) Al Kahfi : 56 ~
--------------------------------------------------------------------------------------
[48] “Dan tidaklah Kami mengutus para
rasul itu melainkan untuk memberi khabar gembira dan memberi peringatan.
Barangsiapa yang beriman dan mengadakan perbaikan 474)
, maka tak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih
hati
[49] Dan orang-orang yang mendustakan
ayat-ayat Kami, mereka akan ditimpa siksa disebabkan mereka selalu berbuat
fasik” ~
QS (6) Al An’aam : 48-49 ~
474)
lihat catatan kaki no. 105 pada QS (2) – Al Baqarah : 160; Mengadakan perbaikan
berarti melakukan pekerjaan-pekerjaan yang baik untuk menghilangkan
akibat-akibat yang jelek dari kesalahan-kesalahan yang dilakukan
-------------------------------------------------------------------------------------
“Barangsiapa yang berbuat sesuai
dengan hidayah (Allah), maka sesungguhnya dia berbuat itu untuk keselamatan
dirinya sendiri; dan barangsiapa yang sesat maka sesungguhnya dia tersesat bagi
(kerugian) dirinya sendiri. Dan seorang yang berdosa tidak dapat memikul dosa
orang lain, dan Kami tidak akan meng’azab sebelum Kami mengutus seorang rasul” ~
QS (17) Al Israa’ : 15 ~
--------------------------------------------------------------------------------------
[23] “Kamu tidak lain hanyalah seorang
pemberi peringatan.
[24] Sesungguhnya Kami mengutus kamu
(Muhammad) dengan membawa kebenaran 1256) sebagai pembawa berita gembira dan
sebagai pemberi peringatan. Dan tidak ada suatu umatpun melainkan telah ada
padanya seorang pemberi peringatan
[25] Dan jika mereka mendustakan kamu,
maka sesungguhnya orang-orang yang sebelum mereka telah mendustakan
(rasul-rasulnya); kepada mereka telah datang rasul-rasulnya dengan membawa
mu’jizat yang nyata, zubur 1257), dan kitab yang memberi pelajaran yang
sempurna 1258)
[26] Kemudian Aku Azab orang-orang
yang kafir; maka (lihatlah) bagaimana (hebatnya) akibat kemurkaan-Ku” ~
QS (35) Faathir : 23-26 ~
1256) yang dimaksud dengan “kebenaran” di
sini ialah agama tauhid (Isam) dan hukum-hukumnya
1257) lihat catatan kaki no. 256 dan 257
pada QS (3) Ali Imran : 184
1258) Maksudnya: Allah memberi petunjuk kepada
siapa yang dikehendaki-Nya dengan memberi kesanggupan untuk mendengarkan dan
menerima keterangan-keterangan.
--------------------------------------------------------------------------------------
“Dan Kami tidak mengutus kamu
(Muhammad). melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita
gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi sebagian manusia tidak
mengetahui”
~ QS (34) Saba’ : 28 ~
-------------------------------------------------------------------------------------
“Sesungguhnya Kami telah mengutusmu
(Muhammad) dengan kebenaran; sebagai pembawa berita gembira dan pemberi
peringatan, dan kamu tidak akan diminta (pertanggungan jawab) tentang
penghuni-penghuni neraka”
~ QS (2) Al Baqarah : 119 ~
--------------------------------------------------------------------------------------
“Jika mereka mendustakan kamu, maka
sesungguhnya rasul-rasul sebelum kamupun telah didustakan (pula), mereka
membawa mu’jizat-mu’jizat yang nyata, Zabur 256) dan kitab yang memberi
penjelasan-penjelasan yang sempurna 257)” ~
QS (3) Ali ‘Imran : 184 ~
256) Zabur ialah lembaran-lembaran yang
berisi wahyu yang diberikan kepada nabi-nabi sebelum Nabi Muhammad s.a.w. yang
isinya mengandung hikmah-hikmah
257) Yakni: Kitab-kitab yang diturunkan
kepada nabi-nabi yang berisi hukumsyari’at seperti Taurat, Injil dan Zabur
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Disarikan
oleh H. R. Mimuk Bambang Irawan - Jakasampurna, Rabu, 14 Juni 2017
No comments:
Post a Comment