KAJIAN TAUHID
TAUHID SEBAGAI PENENTU MASUK NERAKA
ATAU SURGA
Pengajian Subuh Masjid At Taubah – Ustadz
Wijaya Rahmat – Bekasi, Sabtu, 4 November 2017
Tauhid menurut
hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam Muslim menerangkan bahwa “Iman itu adalah percaya kepada rukun iman
yang enam yaitu; beriman:
1. Kepada
Allah Subhanahu wa ta’ala,
2. Kepada
Malaikat-Malaikat-Nya,
3. Kepada Rasul-Rasul-Nya,
4. Kepada
Kitab-Kitab-Nya (Al Qur’an),
5. Kepada Hari
Akhir,
6.
Kepada Taqdir yang telah digariskan-Nya”
Keimanan kita yang utama dan
pertama adalah iman kepada Allah Subhanahu wa ta’ala yang diikrarkan melalui
kalimat syahadat yang merupakan Rukun Iman yang pertama. Artinya: Tauhid adalah pengesaan/mengesakan Allah
sebagai satu-satunya Tuhan yang harus disembah. Ini sebagai perintah
Allah untuk menyembah hanya diri-Nya (QS 39 – Az Zumar : 66)
Ada perbedaan antara
‘pengesaan/mengesakan Allah’ dengan “keesaan Tuhan’
·
Pengesaan/mengesakan
Allah adalah kata aktif, yang mana harus disertai perbuatan atau pembuktian
bahwa kita benar-benar mengikuti perintah dan larangan-Nya dan tidak
mempersekutukan diri-Nya.
·
Sedangkan
keesaan Tuhan sebagaimana kalimat yang ditafsirkan pada sila pertama Pancasila;
Ke-Tuhanan Yang Maha Esa, bersifat
pasif, hanya mengakui keesaan Tuhan, sekedar percaya ada Tuhan yang satu, tanpa
disebutkan secara tegas bahwa Tuhan Yang Maha Esa itu hanyalah Allah.
Sila Pertama Pancasila ini
mengakomodir kenyataan bahwa di negeri kita terdapat bermacam-macam agama dan
kepercayaan yang masing-masing menyembah “Tuhan yang esa”-nya sendiri-sendiri.
Kalimat Tauhid kaum muslimin adalah
Laa Illaha Ilallah yang banyak
diterjemahkan sebagai “Tiada Tuhan selain Allah” sebetulnya salah kaprah.
Karena menurut Al Qur’an terdapat banyak Tuhan, yaitu para alim, rahib,
pemimpin, Al Masih putra Maryam yang mereka-mereka ini dijadikan Tuhan oleh
berbagai agama/golongan manusia. Tuhan selain Allah itu ada, yaitu tuhan yang
diciptakan oleh kaum musyrik, orang-orang yang menduakan alias mempersekutukan
Allah (syirik) (QS 9 - At Taubah : 31)
Jadi pemahaman yang benar mengenai Laa Illaha Ilallah adalah Tiada
Tuhan yang harus disembah selain Allah. Bukan hanya Tiada Tuhan selain
Allah.
Allah adalah Sang Pencipta dan Pengatur segala sesuatu yang ada di langit dan di bumi.
Sedangkan kaum alim, rahib,
pemimpin dan Al Masih putra Maryam yang dijadikan Tuhan oleh manusia (yaitu kaum
musyrik) ini hanyalah bisa mengatur dan bukan pencipta segala yang didunia ini,
termasuk tidak mungkin menciptakan manusia, apalagi mencipta semesta alam.
MEMAHAMI SYIRIK
Syirik adalah mempersekutukan Alah
dan menyembah selain Allah. Orangnya disebut musyrik, yaitu orang-orang
yang menuruti dan taat kepada orang yang membantah firman-firman Allah atau
taat kepada aturan yang bertentangan dengan aturan Allah. (QS 6 - Al An’aam : 121).
Syirik adalah bila mencintai
dunia (bapak, anak, saudara, istri, kaum keluarga, harta kekayaan hasil
usaha, perniagaan yang dikhawatirkan akan merugi, dan rumah kediaman yang disukai)
lebih dari mencintai Allah dan Rasul-Nya, akan digolongkan sebagai orang yang
fasik (rusak imannya) (QS 9 At - Taubah : 24). Kepada orang-orang yang musyrik ini Allah tidak akan
memberikan petunjuk-Nya dan kelak akan disiksa di alam akhirat.
Apa kerugiannya seorang yang
musyrik? Orang-orang yang mempersekutukan Allah dan mengabaikan petunjuk-Nya
serta lebih mencintai dan taat kepada selain Allah akan dihapus segala amal
perbuatannya walaupun dia bermaksud baik (QS 6 - Al An’aam : 88)
Orang yang mempersekutukan Allah,
niscaya akan dihapusl amalnya dan termasuk orang-orang yang merugi, yaitu masuk
neraka (QS 39 - Az Zumar : 65)
Seandainya orang musyrik itu
mengetahui bahwa dengan menyembah tandingan-tandingan Allah dan mencintai
tandingan-tandingan Allah ini seperti mencintai Allah kelak Allah akan
memberikan azab yang sangat berat siksaanya di neraka sehingga mereka akan
merasa menyesal. Penyesalan yang terlambat dan tidak berguna (QS 2 - Al Baqarah : 165)
Jadi kesimpulannya: seorang yang
musyrik itu akan dihapus segala amal perbuatannya dan kelak akan di azab dalam
neraka jahannam.
NASIB ORANG YANG BERIMAN
Orang-orang yang beriman dan tidak mencampur adukkan
iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah orang-orang yang mendapat
keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS
6 - Al An’aam : 82). Artinya, orang yang beriman dan terbebas dari syirik akan
mendapat keamanan, yaitu terbebas dari masuk neraka. Dan inilah yang harus
jadi tujuan utama kita bila ingin masuk surga
Rumus untuk terhindar dari api neraka jahannam dan
masuk Surga:
1.
Jangan
menjadi orang musyrik, hindari syirik.
2.
Ikuti Al
Qur’an dan Sunnah Rasul
3.
Jangan
memaksa diri dalam beribadah. Beribadah sesuai kemampuan.
Jadi yang terpenting ialah
terhindarnya kita dari api neraka jahannam, dengan perkataan lain kita bisa
masuk Surga tanpa perlu ‘mampir’ ke
neraka. Tempat kita di Surga tergantung kepada amal soleh kita di dunia
sesuai petunjuk-Nya menurut Al Qur’an dan As Sunnah. Hak manusia adalah
mendapat Surga dengan menghindari neraka. Oleh karena itu pergunakan hak kita
dengan sebaik-baiknya.
Bagaimana kita menggunakan “hak kita masuk surga” dengan
sebaik-baiknya? Tidak lain adalah dengan selalu memohon ampunan Allah,
kapan saja di mana saja dengan beristighfar setiap saat dan dalam keadaan
apapun. (QS 3 - Ali Imran : 133)
Selain itu, dengan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwa (baca “Perintah Berjihad Di Jalan Allah”) karena beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosa kita dan memasukkan kita ke dalam
surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, dan (memasukkan kita) ke tempat
tinggal yang baik di dalam surga ‘Adn. Itulah keberuntungan yang besar (QS 61 - Ash Shaff : 10-12)
APAKAH DOSA SYIRIK AKAN DIAMPUNI?
“Sesungguhnya Allah tidak akan
mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa selain dari (syirik)
itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah,
maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” ~ QS (4) An Nisaa’ : 48 ~
“[51] Dan (ingatlah), ketika Kami berjanji kepada Musa (memberikan Taurat,
sesudah) empat puluh malam, lalu kamu
menjadikan anak lembu (sembahanmu) sepeninggalnya dan kamu adalah orang-orang
yang zalim.
[52] Kemudian sesudah itu Kami
maafkan kesalahanmu, agar kamu bersukur.” ~ QS (2) Al Baqarah : 51-52 ~
Dua Surat/ayat di atas sepertinya
bertentangan, pada surat An Nisaa’ di mana di firmankan bahwa Allah tidak akan
mengampuni dosa syirik, namun dalam kasus Nabi Musa yang Syirik dengan membuat
Lembu Emas untuk disembah, ia diampuni oleh Allah.
Menurut Ustadz Wijaya Rahmat: Memberikan
ampunan adalah hak prerogatif Allah.
Allah mengampuni dan tidak mengampuni siapa-siapa yang dikehendaki-Nya. Bila
orang yang syirik mengakui kekeliruannya dan memohon ampunan untuk dirinya
sendiri dengan bertaubat nasuha, serta tidak mengulangi lagi perbuatannya dan
kemudian bertauhid hanya kepada Allah, maka kemungkinan besar Allah akan
mengampuninya.
Seorang mualaf, yang tadinya
non-muslim dan masuk Islam dengan mengucapkan dua kalimat syahadat tentu
merupakan berkah bagi dirinya. Dengan demikian ia telah diampuni dosanya karena
kembali ke jalan yang lurus. Masalah bagaimana perhitungan timbangan pahala dan
dosa di Hari Akhir kelak hanya Allah-lah yang tahu. Wallahu’alam
Kutipan ayat Al Qur’an yang menegaskan firman Allah tentang Tauhid
Sebagai Penentu Masuk Neraka Atau Surga
“Mereka menjadikan orang-orang
alimnya, dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah 639), dan (juga mereka mempertuhankan) Al Masih
putra Maryam; padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa; tidak
ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha Suci Allah dari apa yang
mereka persekutukan.” ~ QS (9) At Taubah : 31 ~
639) Maksudnya: mereka mematuhi
ajaran-ajaran orang-orang alim dan rahib-rahib mereka dengan membabi buta,
biarpun orang-orang alim dan rahib-rahib itu menyuruh membuat maksiat atau
mengharamkan yang halal.
----------------------------------------------------------------------------------------------------
“[65] Dan sesungguhnya telah
diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu: “Jika kamu
mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu
termasuk orang-orang yang merugi.
[66] Karena itu, maka hendaklah
Allah saja kamu sembah dan hendaklah kamu termasuk orang-orang yang bersyukur.”
~ QS (39) Az Zumar : 65-66 ~
-----------------------------------------------------------------------------------------------------
“Dan janganlah kamu memakan binatang-binatang yang tidak
disebut nama Allah ketika menyembelihnya 501).
Sesungguhnya perbuatan yang semacam itu adalah suatu kefasikan. Sesungguhnya
syaitan itu membisikkan kepada kawan-kawannya agar mereka membantah kamu; dan
jika kamu menuruti mereka, sesungguhnya kamu tentulah menjadi orang-orang yang
musyrik.” ~
QS (6) Al
An’aam : 121 ~
501) Yaitu: dengan menyebut nama selain Allah.
------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Katakanlah: “Jika bapak-bapak,
anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang
kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah
tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan
Rasul-Nya dan (dari) berjihad dijalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah
mendatangkan keputusan-Nya.” Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada
orang-orang fasik.” ~ QS (9) At Taubah : 24 ~
------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Dan di antara manusia ada
orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka
mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang
beriman sangat cinta kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat
zalim itu (106) mengetahui ketika mereka
melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya
dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal).” ~ QS (2) Al Baqarah : 165 ~
106) Yang dimaksud dengan
orang-orang yang zalim di sini ialah
orang-orang yang menyembah selain Allah
------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Itulah petunjuk Allah, yang dengannya Dia memberi petunjuk kepada siapa
yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya. Seandainya mereka
mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka
kerjakan.” ~ QS (6) Al An’aam : 88 ~
------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Orang-orang yang beriman dan tidak mencampur adukkan
iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah orang-orang yang mendapat
keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.” ~ QS (6) Al An’aam : 82 ~
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Dan bersegeralah kamu kepada
ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang
disediakan bagi orang-orang yang bertaqwa.” ~ QS (3) Ali Imran : 133 ~
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“[10] Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih?
“[10] Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih?
[11] (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan
berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi
kamu jika kamu mengetahuinya,
[12] niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkan
kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, dan (memasukkan
kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam surga ‘And. Itulah keberuntungan
yang besar.” ~ QS (61) Ash Shaff : 10-12 ~
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” ~ QS (4) An Nisaa’ : 48 ~
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” ~ QS (4) An Nisaa’ : 48 ~
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“[51] Dan (ingatlah), ketika Kami berjanji kepada Musa (memberikan Taurat, sesudah) empat puluh malam, lalu kamu menjadikan anak lembu 48) (sembahanmu) sepeninggalnya dan kamu adalah orang-orang yang zalim.
“[51] Dan (ingatlah), ketika Kami berjanji kepada Musa (memberikan Taurat, sesudah) empat puluh malam, lalu kamu menjadikan anak lembu 48) (sembahanmu) sepeninggalnya dan kamu adalah orang-orang yang zalim.
[52] Kemudian sesudah itu Kami maafkan kesalahanmu, agar kamu
bersyukur.” ~ QS (2)
Al Baqarah : 51-52 ~
48) Anak lembu itu dibuat mereka
dari emas untuk disembah.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Disarikan
oleh H.R.Mimuk Bambang Irawan - Jakasampurna, Bekasi, Sabtu, 4 November 2017
No comments:
Post a Comment