KAJIAN AL QUR’AN
PARA RASUL DAN WAHYU
Pengajian
Subuh Masjid At Taubah – Ustadz Abdullah Amin – Bekasi, Kamis, 7 Desember 2017
QS 2 : 253; Rasul-rasul itu sebagian
dilebihkan satu sama lain. Tiap Rasul diberikan keistimewaannya
sendiri-sendiri: Nabi Musa – bicara langsung dengan Allah. Nabi Isa
– didampingi terus oleh Jibril. Nabi Muhammad – ditinggikan derajatnya
(peristiwa Isra’miraj).
Keimanan kita tidak boleh membeda-bedakan para Rasul
yang disebut dalam Al Qur’an. Kita harus beriman (percaya) kepada semua Rasul.
Setelah Rasul-rasul itu wafat, timbul perselisihan
di antara pengikutnya, akhirnya saling membunuh. Allah sebetulnya bisa membuat
mereka untuk tidak saling bunuh, namun Allah berbuat sesuai kehendaknya.
Manusia diberi nafsu, akal dan pikiran, sehingga bisa timbul perselisihan
karenanya hingga saling bunuh. Namun di sisi lain keistimewaan manusia bisa
berguna untuk kemajuan manusia itu sendiri.
QS 2 : 285; Orang beriman tidak
membeda-bedakan Rasul satu dengan yang lain, walaupun Allah memberikan
keistimewaan yang berbeda kepada masing-masing Rasul.
QS 2 : 136; Harus beriman kepada semua
Rasul dan Nabi dan apa yang diturunkan kepada mereka
QS 3 : 84; Harus beriman kepada semua
Rasul dan Nabi. Tidak boleh mebeda-bedakan
QS 4 : 150-151; Orang-orang yang beriman
kepada Allah namun membeda-bedakan para Rasul, sesungguhnya adalah
sebenar-benarnya kafir dan bagi mereka Allah menyediakan siksaan yang
menghinakan.
QS 4 - 136; Perintah beriman kepada
Allah dan Muhammad Rasulullah, dan kitab-kitab sebelum Muhammad (Zabur, Taurat
dan Injil). Yang tidak beriman kepada Allah dan rasul-rasul-Nya yang lain
sesungguhnya termasuk golongan kafir dan sesat.
QS 42 : 51; Cara penyampaian wahyu ada
3:
1. Wahyu dibisikkan dalam
hati Muhammad.
2. Dibelakang tabir Musa
mendengar Allah bicara langsung menyampaikan kalam Illahi.
3. Mengutus malaikat kepada
Muhammad.
QS 28 : 7; “Kami ilhamkan kepada
ibunya Musa”. Ilhamkan artinya ‘wahyukan’. Ilham melalui mimpi ibundanya Musa,
bahwa Musa kelak akan kembali.
QS 26 : 63; ‘Wahyukan kepada Musa’
artinya bicara langsung dengan Allah
QS 20 : 9-14; Allah bicara langsung kepada
Musa, menyuruhnya melepas sandal karena berada di tempat yang suci. Wahyu
dengan langsung bicara kepada Allah.
QS 4 : 163-169; Wahyu diberikan kepada semua
Rasul/Nabi, tapi kepada Musa diwahyukan secara langsung bicara.
QS 5 : 110; Kelebihan Nabi Isa
QS 2 : 87; Nabi Isa diberikan bukti
kebenaran berupa mukjizat-mukjizat dan diperkuat dengan pendampingan Rohul
Qudus (Jibril)
QS 21 ; 79; Nabi Sulaiman dan Nabi
Dawud adalah Nabi dan juga sekaligus raja. Mereka diberi Hikmah dan Ilmu.
QS 34 : 10-11; Allah memberi karunia
kepada Nabi Dawud dan diajarkan membuat baju besi
QS 27 : 15-16; Allah memberi ilmu kepada
Nabi Dawud dan Nabi Sulaiman. Sulaiman diberi ilmu bicara dengan binatang.
Kutipan
ayat Al Qur’an yang menegaskan firman Allah tentang Para
Rasul dan Wahyu
“Rasul-rasul itu Kami lebihkan sebagian mereka atas
sebagian yang lain. Di antara mereka ada yang Allah berkata-kata (langsung
dengan dia) dan sebagiannya Allah meninggikannya 156)
beberapa derajat. Dan Kami berikan kepada ‘Isa putera Maryam beberapa mukjizat
serta Kami perkuat dengan Ruhul Qudus 159).
Dan kalau Allah menghendaki, niscaya tidaklah berbunuh-bunuhan orang-orang
(yang datang) sesudah rasul-rasul itu, sesudah datang kepada mereka beberapa
macam keterangan, akan tetapi mereka berselisih, maka ada di antara mereka yang
beriman dan ada (pula) di antara mereka yang kafir. Seandainya Allah
menghendaki, tidaklah mereka berbunuh-bunuhan. Akan tetapi Allah berbuat apa
yang dikehendaki-Nya.” ~
QS (2) Al Baqarah : 253
~
158) Yakni
Nabi Muhammad s.a.w.
159) à catatan kaki no. 69: Maksudnya: Kejadian
‘Isa a.s. adalah kejadian yang luarbiasa, tanpa bapak, yaitu dengan tiupan
Ruhul Qudus oleh Jibril kepada diri Maryam. Ini termasuk mukjizat ‘Isa a.s.
Menurut jumhur mufassirin, bahwa Ruhul Qudus itu ialah malaikat Jibril.
-----------------------------------------------------------------------------------
“Rasul telah beriman kepada Al Qur’an yang
diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman.
Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan
rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): “Kami tidak membeda-bedakan antara
seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya”, dan mereka mengatakan:
“Kami dengar dan kami taat”. (Mereka berdoa): “Ampunilah kami ya Tuhan kami dan
kepada Engkau–lah tempat kembali.” ~ QS
(2) Al Baqarah :
285 ~
-----------------------------------------------------------------------------------
“Katakanlah (hai orang-orang mukmin): “Kami beriman
kepda Allah dan apa yang diturunkan kepda kami, dan apa yang diturunkan kepada
Ibrahim, Isma’il. Ishaq, Ya’qub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada
Musa dan ‘Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami
tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka dan kami hanyalah tunduk
patuh kepada-Nya.” ~ QS (2) Al Baqarah : 136 ~
-----------------------------------------------------------------------------------
“Katakanlah: “Kami beriman kepada Allah dan kepada
apa yang diturunkan kepada kami dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim,
Isma’il, Ya’qub, dan anak-anaknya, dan apa yang diberikan kepada Musa, ‘Isa dan
para nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara
mereka dan hanya kepada-Nya-lah kami menyerahkan diri.”~
QS (3) Ali Imran : 84 ~
-----------------------------------------------------------------------------------
“[150] Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada
Allah dan rasul-rasul-Nya, dan bermaksud memperbedakan 373) antara (keimanan kepada) Allah dan rasul-rasul-Nya
dengan mengatakan: “Kami beriman kepada yang sebahagian dan kami kafir terhadap
sebahagian (yang lain)”, serta bermaksud (dengan perkataan itu) mengambil jalan
(tengah) di antara yang demikian itu (iman atau kafir)
[151] merekalah orang-orang yang kafir
sebenar-benarnya. Kami telah menyediakan untuk orang-orang itu siksaan yang
menghinakan.” ~ QS (4) An Nisaa’ : 150-151
~
373) Maksudnya beriman kepada Allah, tidak beriman kepada
rasul-rasul-Nya
--------------------------------------------------------------------------------------------
“Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman
kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada
Rasul-Nya, serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir
kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari
kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.” ~
QS (4) An Nisaa’ : 136
~
-----------------------------------------------------------------------------------
“Dan tidak ada bagi seorang manusiapun bahwa Allah
berkata-kata dengan dia kecuali dengan perantaraan wahyu atau di belakang tabir
1348) atau dengan mengutus seorang
utusan (malaikat) lalu di wahyukan kepadanya dengan seijin-Nya apa yang Dia
kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana.” ~
QS (42) Asy Syuura : 51 ~
1348) “Di
belakang tabir” artinya ialah seorang dapat mendengar kalam ilahi akan tetapi
dia tidak dapat melihat-Nya seperti terjadi pada diri Nabi Musa a.s.
--------------------------------------------------------------------------------------------
“Dan Kami ilhamkan kepada ibu Musa; “Susuilah dia,
dan apabila kamu khawatir terhadapnya maka jauhkanlah di ke sungai (nil). Dan
janganlah kamu khawatir dan janganlah (pula) bersedih hati, karena sesungguhnya
Kami akan mengembalikannya kepadamu, dan menjadikannya (salah seorang) dari
para rasul” ~ QS (28) Al Qashash : 7 ~
--------------------------------------------------------------------------------------------
“Lalu Kami wahyukan kepada Musa: “Pukullah lautan
itu dengan tongkatmu”. Maka terbelahlah lautan itu dan tiap-tiap belahan adalah
seperti gunung yang besar” ~ QS (26) Asy Syu’araa’ : 63 ~
--------------------------------------------------------------------------------------------
“[9] Apakah telah sampai kepadamu kisah Musa?
[10] Ketika ia melihat api, lalu berkatalah ia
kepada keluarganya: “Tinggallah kamu (di sini), sesungguhnya aku melihat api,
mudah-mudahan aku dapat membawa sedikit daripadanya kepadamu atau aku akan
mendapat petunjuk di tempat api itu”.
[11] Maka ketika ia datang ke tempat api itu ia
dipanggil: :Hai Musa,
[12] Sesungguhnya Aku inilah Tuhanmu, maka
tanggalkanlah kedua terompahmu; sesungguhnya kamu berada di lembah yang suci,
Thuwa.
[13] Dan Aku telah memilih kamu, maka dengarkanlah
apa yang akan diwahyukan (kepadamu)
[14] Sesungguhnya Aku in adalah Allah, tidak ada
Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk
mengingat Aku.” ~ QS (20) Thaahaa : 9-14 ~
--------------------------------------------------------------------------------------------
“[163] Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu
kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang
kemudiannya, dan Kami telah memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Isma’il,
Ishak, Yaqub dan anak cucunya, ‘Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. Dan Kami
Berikan Zabur kepada Daud.
[164] Dan (Kami telah mengutus) rasul-rasul yang
sungguh telah Kami kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu, dan rasul-rasul
yang tidak Kami kisahkan tentang mereka kepadamu. Dan Allah telah berbicara
kepada Musa dengan langsung 381)
[165] (Mereka Kami utus) selaku rasul-rasul pembawa
berita gembira dan pemberi peringatan agar supaya tidak ada alasan lagi manusia
membantah Allah sesudah diutusnya rasul-rasul itu. Dan adalah Allah Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana
[166] (Mereka tidak mau mengakui yang diturunkan
kepadamu itu), tetapi Allah mengakui Al Qur’an yang diturunkan-Nya kepadamu.
Allah menurunkannya dengan ilmu-Nya; dan malaikat-malaikat pun menjadi saksi
(pula). Cukuplah Allah yang mengakuinya.
[167] Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan
menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah, benar-benar telah sesat
sejauh-jauhnya.
[168] Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan
melakukan sezaliman, Allah sekali-kali tidak akan mengampuni (dosa) mereka dan
tidak (pula) akan menunjukkan jalan kepada mereka.
[169] kecuali jalan ke neraka Jahannam; mereka kekal
di dalamnya selama-lamanya. Dan yang demikian itu adalah mudah bagi Allah ~
QS (4) An Nisaa’ : 163-169 ~
381) Allah
berbicara langsung dengan Nabi Musa a.s. merupakan keistimewaan Nabi Musa a.s.,
dan karena Nabi Musa a.s. disebut: “Kalimullah” sedang rasul-rasul yang lain
mendapat wahyu dari Allah dengan perantaraan Jibril. Dalam pada itu Nabi
Muhammad s.a.w. pernah berbicara secara langsung dengan Allah pada malam hari
di waktu mi’raj.
--------------------------------------------------------------------------------------------
“(Ingatlah) ketika Allah mengatakan: “Hai ‘Isa putra
Maryam, ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan kepada ibumu di waktu Aku menguatkan
kamu dengan ruhul qudus. Kamu dapat berbicara dengan manusia di waktu masih
dalam buaian dan sesudah dewasa; dan (ingatlah) di waktu aku mengajar kamu
menulis, hikmah, Taurat dan Injil, dan (ingatlah pula) di waktu kamu membentuk
dari tanah (suatu bentuk) yang berupa burung dengan ijin-Ku, kemudian kamu
meniup padanya, lalu bentuk itu menjadi burung (yang sebenarnya) dengan
seijin-Ku. Dan (ingatlah), waktu kamu menyembuhkan orang yang buta sejak dalam
kandungan ibu dan orang yang berpenyakit sopak dengan seijin-Ku, dan (ingatlah)
di waktu kamu mengeluarkan orang mati dari kubur (menjadi hidup) dengan
seijin-Ku, dan (ingatlah) di waktu Aku menghalangi Bani Israil (dari keinginan
untuk membunuh kamu) di kala kamu mengemukakan kepada mereka keterangan-keterangan
yang nyata, lalu orang-orang kafir di antara mereka berkata: “Ini tidak lain
melainkan sihir yang nyata” ~ QS (5) Al Maa’idah : 110 ~
--------------------------------------------------------------------------------------------
“Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan Al Kitab
(Taurat) kepada Musa, dan Kami telah menyusulinya (berturut-turut) sesudah itu
dengan rasul-rasul, dan telah Kami berikan bukti-bukti kebenaran (mukjizat)
kepada ‘Isa putera Maryam dan Kami memperkuatnya dengan Ruhul Qudus 69). Apakah setiap datang kepadamu seorang rasul
membawa sesuatu (pelajaran) yang tidak sesuai dengan keinginanmu lalu kamu
angkuh; maka beberapa orang (di antara mereka) kamu dustakan dan beberapa orang
(yang lain) kamu bunuh?” ~ QS (2) Al Baqarah
: 87 ~
69) Maksudnya:
Kejadian ‘Isa a.s. adalah kejadian yang luarbiasa, tanpa bapak, yaitu dengan
tiupan Ruhul Qudus oleh Jibril kepada diri Maryam. Ini termasuk mukjizat ‘Isa
a.s. Menurut jumhur mufassirin, bahwa Ruhul Qudus itu ialah malaikat Jibril.
--------------------------------------------------------------------------------------------
“maka Kami telah memberikan pengertian kepada
Sulaiman tentang hukum (yang lebih tepat) 967);
dan kepada masing-masing mereka telah Kami berikan hikmah dan ilmu dan telah
Kami tundukkan gunung-gunung dan burung-burung, semua bertasbih bersama Daud.
Dan Kamilah yang melakukannya.” ~ QS (21) Al Anbiyaa’
: 79 ~
967) Menurut
riwayat Ibnu Abbas bahwa sekelompok kambing telah merusak tanaman di waktu
malam. Maka yang empunya mengadukan hal ini kepada Nabi Daud a.s. Nabi Daud
memutuskan bahwa kambing-kambing itu harus diserahkan kepada yang empunya
tanaman sebagai ganti tanam-tanaman yang rusak. Tetapi Nabi Sulaiman a.s.
memutuskan supaya kambing-kambing itu diserahkan sementara kepada yang punya
tanaman untuk diambil manfaatnya. Dan orang yang punya kambing diharuskan
mengganti tanaman itu dengan tanaman-tanaman yang baru. Apabila tanaman yang
baru itu telah dapat diambil hasilnya, mereka yang mempunyai kambing itu boleh
mengambil kambingnya kembali. Putusan Nabi Sulaiman a.s. ini adalah keputusan
yang lebih tepat.
--------------------------------------------------------------------------------------------
“[10] Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada
Daud kurnia dari Kami. (Kami) berfirman): “Hai gunung-gunung dan burung-burung,
bertasbihlah berulang-ulang bersama Daud”, dan Kami telah melunakkan besi
untuknya
[11] (yaitu) buatlah baju besi yang besar-besar dab
ukurlah anyamannya; dan kerjakanlah amalan yang saleh. Sesungguhnya Aku melihat
apa yang kamu kerjakan” ~ QS (34) Saba’ : 10-11 ~
--------------------------------------------------------------------------------------------
“[15] Dan sesungguhnya Kami telah memberi ilmu
kepada Daud dan Sulaiman; dan keduanya mengucapkan: “Segala puji bagi Allah
yang melebihkan kami dari kebanyakan hamba-hambaNya yang beriman.
[16] Dan Sulaiman telah mewarisi Daud 1093), dan dia berkata: “Hai manusia, kami telah
diberi pengertian tentang suara burung dan kami diberi segala sesuatu.
Sesungguhnya (semua) ini benar-benar suatu kurnia yang nyata” ~
QS (27) An Naml : 15-16 ~
1093) Maksudnya:
Nabi Sulaiman menggantikan kenabian dan kerajaan Nabi Daud a.s. serta mewarisi
ilmu pengetahuannya dan kitab Zabur yang diturunkan kepadanya.
--------------------------------------------------------------------------------------------
Disarikan
oleh H.R.Mimuk Bambang Irawan - Jakasampurna, Bekasi, Kamis, 7 Desember 2017
No comments:
Post a Comment