KAJIAN AL
QUR’AN
KEIMANAN DAN PARA NABI DAN RASUL
Pengajian
Subuh Masjid At Taubah – Ustadz Abdullah Amin – Bekasi, Jum’at, 30 Maret 2018
Topik kajian membahas tentang Keimanan dan Para Nabi dan Rasul (Al
Baqarah : 285, serta surat-surat/ayat-ayat lainnya yang berkenaan
dengan Riba
QS 2 : 285; Nabi Muhammad beriman kepada Al Qur’an yang
diturunkan dari Tuhannya. Orang-orang beriman adalah yang beriman kepada Allah,
malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. Orang beriman
berikrar untuk tidak mebeda-bedakan antara para rasul-Nya. Mereka mendengar dan
taat.
Pengertian mukminin : orang imannya bersatu dengan
dirinya. Kalau amanu, artinya orang beriman (belum tentu keimanan menyatu
dengan dirinya. Analoginya: Penyanyi dan menyanyi.
Mukminin beriman kepada semua rasul, walupun
masing-masing memiliki keistimewaan sendiri-sendiri.
Tidak semua nabi keturunannya baik/beriman, seperti
halnya Nabi Nuh.
QS 37 : 112-113; Nabi Ibrahim melahirkan Ishak, seorang nabi yang saleh. Keturunan Nabi
Ibrahim dan Nabi Ishak ada yang berbuat baik dan ada pula yang terang-terangan
berbuat zalim terhadap dirinya sendiri.
QS 37 : 99-100: Ketika Nabi Ibrahim harus pergi menghadap Tuhannya untuk dberi petunjuk,
ia berdoa agar dianugerahan seorang anak yang saleh.
QS 11 : 75; Ibrahim adalah seorang penyantun, lembut hati dan suka kembali kepada
Allah. Halim = alim = penyantun
QS 2 : 263; ‘Wallāhu
ganiyum halim’ = dan Allah Maha Kaya Maha
Penyantun. Halim = penyantun
Semua Nabi menganjurkan untuk menyembah Allah dan
memohon ampunan dan bertobat:
QS11 : 90; Nabi Syuaib memerintahkan kaumnya untuk memohon ampunan Allah dan
bertobat pada-Nya.
QS 11 : 61; Nabi Saleh kepada kaum Samud memerintahkan untuk menyembah Allah, memohon
ampunan kepada-Nya dan bertobat.
QS11 : 52; Nabi Hud kepada kaum Ad memerintahkan untuk memohon ampunan kepada Allah
dan agar mereka bertobat dan berpaling dari berbuat dosa.
QS 11 : 1-3; Nabi Muhammad memerintahkah agar kita semua tidak menyembah selain Allah.
Memohon ampunan kepadanya (beristighfar) dan bertobat kepada-Nya. Mereka yang
beristighfar dan bertobat akan mendapat nikmat yang baik “terus menerus” sampai
ajal.
Catatan: tidak semua nikmat itu baik, contohnya:
narkoba, minuman keras.
--------------------------------------------------------------------------------------------
Disarikan
oleh H.R.Mimuk Bambang Irawan - Jakasampurna, Bekasi, Jum’at, 30 Maret 2018
No comments:
Post a Comment