ISLAM DAN SAINS
Ilmu
sains dan Islam tidak bisa terpisahkan. Semua memiki relasi dan korelasi. Bukan
berarti saya mengeksklusifkan diri, karena pada dasarnya Islam adalah untuk
anda semua selaku umat nabi Muhammad SAW.
Shalat
adalah suatu bagian yang penting dalam sendi-sendi agama Islam. Shalat diperintahkan oleh
Allah kepada umat islam melalui suatu peristiwa Isra Miraj yang kemudian menjadi suatu
kewajiban. Nabi Muhammad melakukan perjalanan ke langit paling atas untuk
bertemu Allah dan diperintahkan untuk melaksanakan shalat sebanyak 50 x dan
kemudian di ringkas menjadi 5. Dari 50 rakaat sampai 5 rakaat adalah perjuangan
yang berat dan mempunyai hikmah bahwasanya kita sebagai manusia tidak boleh
putus dalam berharap kepada Allah.
Shalat
tahajud bisa dimaknakan sebagai shalat sunnah yang dilakukan pada sepertiga
malam terakhir dan setelah tidur terlebih dahulu.Berikut ini dasar dari Quran
(Surat Al Muzzamil: 73 ayat 1-10):
1- “Hai orang yang berselimut
(Muhammad),
2- Bangunlah (untuk shalat)
di malam hari, kecuali sedikit (daripadanya),
3- (yaitu) seperduanya atau
kurangilah dari seperdua itu sedikit, (QS.
4- atau lebih dari seperdua
itu, Dan bacalah al-Qur'an itu dengan perlahan-lahan.
5- Sesungguhnya Kami akan
menurunkan kepadamu perkataan yang berat.
6- Sesungguhnya bangun di
waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyuk) dan bacaan di waktu itu lebih
berkesan.
7- Sesungguhnya kamu pada
siang hari mempunyai urusan yang panjang (banyak).
8- Sebutlah nama Tuhanmu, dan
beribadatlah kepada-Nya dengan penuh ketekunan.
9- (Dia-lah) Tuhan masyrik dan maghrib, tiada
Ilah (yang berhak disembah) melainkan Dia, maka ambillah Dia sebagai pelindung.
10-
Dan
bersabarlah terhadap apa yang mereka ucapkan dan jauhilah mereka dengan cara
yang baik” ~ QS 73 - : Al Muzzamil : 1-10 ~
Menurut
buku Terapi Penyembuhan, Shalat Tahajud
karya Muhammad Subhan, shalat tahajud setelah diteliti ternyata menyembuhkan.
Bukan hanya saja menyembuhkan penyakit hati, tapi menyembuhkan penyakit
jasmaniah juga.
Saya
akan coba berbagi kepada anda semua. Saya mengikuti seminar tadi pagi tentang
Shalat Tahajud, tepatnya di Auditorium Fapet IPB, Acara ini atas kerjasama
antara HERBAL MEDICATION DEVELOPMENT INSTITUTE, MKDU (PAI), dan AL-INAYAH.
Hasil acara ini sangat luarbiasa. Kami semua di berikan ilmu yaitu tentang
shalat tahajud dan juga kami berdoa. Dengan keadaan yang gelap dan keadaan
khusu, kami semua berdoa dengan mencoba belajar ikhlas dan pasrah kepada Allah.
Al hasil, banyak orang yang mengikuti perlatihan ini merasakan hasilnya saat
itu juga. Saya berani menjamin hal itu terjadi.
Saya
saja merasakan selama ini dada saya sesak, sudah sekian tahun, tapi setelah
pasrah dan ikhlas berdoa, itu semua bisa menguranginya. Jika anda ternyata
bermasalah dengan kesehatan, dan belum menemukan penyembuhan, saya sarankan
anda menghubungi Herbal Medication
Development Institute HMDI (0818280167/ 0281-6572011). Saya tidak bermaksud
promosi atau apapun itu. Saya tidak ada hubungan apapun dengan lembaga ini.
Saya merasakan manfaatnya dan ingin membantu rekan pembaca apabila mengalami
masalah kesehatan yang rumit.
Saya
teringat kata-kata ustadz Subhan yang membuat saya terkesan, “saya tidak
menjamin anda semua sembuh, tapi hanya Allah yang menyembuhkan anda”. Kekuatan
ikhlas dan khusu ternyata memegang utama. Banyak para penderita penyakit berat
seperti kanker, jantung, dll dapat disembuhkan. Ingat HMDI bukan tempat untuk anda
memohon penyembuhan. Penyembuhan adalah hanya karunia Allah. Perlu digaris
bawahi, jika niat kita sudah berbeda, maka akan berbeda hasil.
Tahajud
apabila dilakukan dengan kontinu, tepat gerakan, khusyu dan ikhlas akan
menimbulkan efek pengobatan. Secara medis shalat itu menumbuhkan respon
imunologi. Immunoglobulin M, G, A dan limposit serta makrofag. Selain itu, efek
tahajud akan membuat kita bermotivasi positif dan mengefektifkan kemampuan
dalam menghadapi masalah sehari-hari.
Shalat
tahajud sangat erat kaitannya dengan pembentukan hormon kortisol. Secara
ringkas, Granner dalam Biokimia Harper menyatakan bahwa kortisol menekan sistem
imun (pertahanan) tubuh, mengakibatkan seseorang rentan terhadap penyakit.
Berikut ini adalah hasil penelitian:
“Dengan
melibatkan 41 responden siswa SMU Luqman Hakim Pondok Pesantren Hidayatullah,
Surabaya, Dr. Moh. Sholeh berhasil mempertahankan disertasinya dalam bidang
ilmu kedokteran pada Program Pascasarjana Universitas Airlangga Surabaya. Judul
disertasinya Pengaruh Shalat Tahajud terhadap Peningkatan Peubahan Respon
Ketahanan Tubuh Imunologik: Suatu Pendekatan Psikoneuroimunologi. Dari 41 siswa
tersebut, hanya 23 yang sanggup menjalankan shalat Tahajud selama satu bulan
penuh. Setelah diuji lagi, tinggal 19 siswa yang bertahan shalat Tahajud selama
dua bulan (ingat hanya 19 yang tersisa dari 41, ini berarti ketahanan mental
memang berperan dalam hal ini)”.
Hasilnya:
didapatkan kadar hormon kortisol yang stabil dan relatif lebih rendah pada
pengamal shalat Tahajud. Ketika diuji kadar sistem imunnya, diperoleh hasil
yang bermakna pada uji statistik dalam kelompok tersebut. Dengan demikian,
dapat disimpulkan bahwa shalat Tahajud berpengaruh terhadap peningkatan respon
ketahanan tubuh imunologik.
Selain
itu, Dr. Sholeh menjelaskan bahwa shalat Tahajud yang dijalankan dengan tepat,
kontinu, khusyuk, dan ikhlas mampu menumbuhkan persepsi dan motivasi positif
dan memperbaiki suatu mekanisme tubuh dalam mengatasi perubahan yang dihadapi
atau beban yang diterima. Mekanisme ini terbentuk melalui belajar dan
mengingat.
Sekian
saja. Jika ada yang ingin menambahkan, silahkan monggo di isi di kotak
komentar. Jika ada yang salah, mohon koreksinya. Karena pada dasarnya saya
masih belajar dan kita semua tak luput dari segala kesalahan.
Salam
kenal, Azmi Azhari (Amie Biochemist IPB),
“Karena
hidup anda lebih berharga, jika bermanfaat bagi orang lain”.
No comments:
Post a Comment