S H A R E N
Ini KISAH NYATA aq sadur dr laman fb IRENE RADJIMAN...Baca smp
selesai...kisah yang menyentuh hati pembacanya.....
MOHON DOA UNTUK SAHABAT SAYA
By Irene Radjiman
Beberapa bulan yang lalu saya mendapat email dari salah seorang sahabat
saya. Dia juga seorang mualaf sama seperti saya. Sharen namanya. Dulu Kami
bertemu di sebuah lembaga pelatihan pramugari di Jogja.
Sharen mahasiswi Atmajaya, gadis cantik keturunan Tionghoa. Kalo mau
banding2an cantik sama Sharen, saya mending tutup muka deh. Udah pasti kalah...jaaauuhhh
Sharen, si gadis Tionghoa ini bukan hanya fasih bahasa Mandarin tapi juga
fasih bahasa Inggris dan bahasa Jawa. Maklum Cina Semarang .
Kami sama sama pramugari waktu itu, bedanya Sharen lebih dahulu diterima
jadi pramugari reguler Garuda Indonesia, sementara saya cukup puas di Airline
swasta. Beda kualitas soalnya .
1 tahun terbang Sharen
resign untuk menikah dengan seorang pengusaha muslim. Disitulah awal dia
menjadi mualaf. Mereka tinggal di kawasan Menteng Jakarta. 1 tahun menikah Sharen
dikaruniai anak. Namun malang, saat anaknya masih berusia 6 bulan, suaminya
mengalami depresi berat karena usahanya bangkrut. Terlilit hutang ratusan juta.
Suaminya stress berat nyaris gila, sehingga tidak mungkin menjalankan
kewajibannya sebagai seorang suami sebagai tulang punggung yang menafkahi.
Sharen memutuskan untuk kembali terbang, apply ke Saudi Arabia Airline dan
alhamdulillah diterima. Dengan berat hati, dia harus titipkan anak semata
wayangnya yang belum genap 1 tahun kepada ibu mertuanya untuk dirawat, karena dia harus
terbang dan hanya bisa mengunjungi keluarganya paling tidak 1 tahun sekali. Sharen
harus menetap di Saudi. Ia tegarkan hati, demi melunasi hutang2 suaminya,
kebutuhan rumah tangga, termasuk biaya pengobatan suaminya.
10 tahun Sharen bekerja
sebagai pramugari Saudi, alhamdulillah suaminya sudah pulih dan sudah mulai
bangkit kembali sebagai pengusaha. Usaha suaminya kini maju dengan pesatnya.
Sharen pun resign.
Ini tulisan Sharen dalam emailnya untuk saya :
Dear Irene
Assalamualaikum wr wb...
Semoga Irene sekeluarga selalu dalam keberkahan Allah
SWT.
Aku tidak tahu tiba-tiba teringat denganmu. Dulu kita
sering berkirim kabar melalui Yahoo Messenger. Tapi tiba-tiba terputus karena
kesibukan kita masing-masing. Untunglah aku masih menyimpan emailmu ini. Semoga
email ini terbaca olehmu.
Irene aku butuh teman. Aku tidak tahu harus bicara
pada siapa dan aku juga tidak tahu harus bagaimana. Mungkin karena kita sama
sama mualaf, maka entah mengapa tiba tiba aku mencari emailmu.
3 tahun terakhir ini adalah
masa masa bahagiaku. Aku sudah punya baby lagi berusia 1 th, alhamdulillah. Dia
perempuan. Lengkap sudah aku memiliki 1 arjuna dan 1 srikandi. Kembali
berkumpul bersama anak-anakku, suamiku, keluargaku.
Alhamdulillah 10 th
perjuanganku di Saudi tidak sia sia. Suamiku sudah kembali pulih, bahkan
usahanya kini semakin pesat. Suamiku juga aktif mengikuti kegiatan pengajian.
Irene, 1 minggu yang lalu suamiku bicara padaku, dia
akan berpoligami dengan seorang hafidzah bernama Azizah, gadis berusia 25 th.
Irene, kumohon jangan hakimi aku dulu dengan setiap
dalil syari'at Allah. Aku berharap sebagai sesama wanita kau bisa memahami yang
aku rasa. Bila ia menginginkan isteri seorang hafidzah, mengapa dia dulu menikahiku
yang seorang Katolik?
Irene, mohon do'akan aku agar aku tetap istiqomah
dalam keyakinanku. Dan mohon do'akan aku, agar aku tidak pernah merasa menyesal
telah mengenal agama ini.
Mohon balas emailku bila tulisan ini sudah terbaca
olehmu.
Wassalamualaikum wr wb
- Theresia Sharen Magdalena -
==========================
Ada gemuruh di dalam dada usai membaca email Sharen. Aku tercenung
cukup lama, tidak berani langsung membalas emailnya. Aku hanya khawatir bila
langsung kubalas, maka yang tertulis hanyalah rasa seorang Irene yang justru
ditakutkan akan menjadi pemberontakan pada syari'at Allah.
3 hari kudiamkan email Sharen. Hingga akhirnya kubalas emailnya :
Dear Sharen
Semoga saat kau baca email ini, kau masih berkumpul
bersama keluargamu dalam 1 aqidah suci Islam.
Sharen, aku rindu berjumpa denganmu. Rindu melihat
mata sipitmu yang terpejam saat kau tertawa. Kuharap mata itu kini makin
bercahaya dalam sinar terang bacaan ayat-ayat Al-Quran.
Sharen, Allah juga sedang rindu padamu. Allah ingin
melihat kau tengadahkan berlama lama tanganmu yang halus putih bersih itu.
Bila kau bisa mengingatku, sudahkah kau tumpahkan
semua yang kau rasa pada Allah. Allah tidak akan menghakimimu dengan dalil
dalilNYA. Allah akan menyentuh tanganmu yang menengadah pada-NYA. Tanyakan
pada-NYA apa yang DIA inginkan darimu ? Mintalah petunjuk pada-NYA. Bila
poligami ini baik bagimu dan keluargamu maka DIA akan mampu membuatmu ikhlas
menerimanya. Namun bila poligami ini kelak tidak mendatangkan kebaikan bagimu
dan bagi keluargamu, mintalah agar prahara itu segera menjauh darimu.
Sharen, kita sudah berjalan dari gelap menuju terang.
Janganlah lagi menoleh ke belakang dan berhasrat kembali pada kegelapan, hanya
karena di dalam terang kita melihat ada jalan berlubang. Ingatlah selalu
syari'at Allah tidak pernah salah.
Do'aku selalu untukmu
Wassalamualaikum wr wb.
==========================
Wahai para suami... kami para istri tahu syari'at poligami. Kami tahu hukum
poligami adalah sunnah bagi yang mampu. Tapi saat ada seorang isteri yang
belum mampu menerima poligami, janganlah kau judge dia melawan syari'at Allah. Janganlah kau judge dia
mengharamkan poligami. Durian adalah buah yang dihalalkan, bila ada yang tidak
menyukai durian, janganlah kau judge dia mengharamkan durian. Periksalah dulu
dirimu, begitu banyak sunnah yang di syari'atkan, sudahkah mampu kau jalankan
semua? Sehingga kau merasa perlu menyuguhkan poligami bagi isterimu?
Terkhusus bagi kalian yang memiliki isteri seorang mualaf. In syaa Allah
dengan hijrahnya isterimu, Surga sudah ada di tanganmu.
Kewajibanmu adalah menjaganya agar tetap istiqomah menuju muslimah yang kaffah.
Biarkan ia berproses menuju keikhlasannya dalam berhijrah. Lihatlah, betapa
mengerikannya kalimat terakhir dari email Sharen : "Do'akan aku agar aku
tidak menyesal telah mengenal agama ini."
Semua butuh proses...
Wahai para isteri, 1 hal yang perlu diingat : "suamimu bukanlah
milikmu, dia milik Allah" Janganlah berlebihan mencintainya hingga membuat
Allah cemburu. Ini sangat sulit, tak semudah mengetikkan kata-katanya. Saya
sangat memahami, karena saya seorang wanita. Datanglah pada Allah, sujud
menangis dan curhatlah di hadapan Allah saat kau merasa terabaikan semua yang
telah kau lakukan dg segenap hati dan jiwamu.
Bagi kalian wahai para wanita yang telah mampu memiliki hati seluas
samudera, telah mampu ikhlas hidup dalam bahtera poligami, janganlah kau judge
wanita lain yang belum mampu sebagai wanita yang membangkang syari'at Allah.
Karena bisa jadi tanpa kau tahu dia telah melalui perjuangan yang bisa jadi
lebih dahsyat dibandingkan dirimu.
Apakah Aisyah lebih baik dari Siti Khadijah yang seumur hidupnya tidak
pernah dimadu oleh Rasulullah? Apakah para isteri sahabat Rasulullah lebih
kaffah dibanding Fatimah binti Nabi Muhammad SAW, yang seumur hidupnya tidak
pernah dimadu oleh Ali bin Abu Tholib ?
Walau memang jamu itu terasa pahit tapi menyehatkan, dibandingkan gula yang
manis tapi menyebabkan penyakit.
Yaaaa kalo bisa sih pilih madu, manis, enak dan menyehatkan.
Tapi.... siapkah dimadu ? Hahaha....
Barusan saya sudah dapat balasan email dari Sharen setelah 2 bulan lebih
saya menunggu. Alhamdulillah... sahabat saya masih istiqomah di dalam Islam.
Seperti apa balasan email Sharen? saya share di status berikutnya yaaa....
kepanjangan kalo disambung disini... lagi pula juga sudah malam.
Mohon do'akan sahabat saya agar tetap istiqomah di dalam Islam.
To be continued.... Sharen Part-2
No comments:
Post a Comment