AJAL MANUSIA, TETAP MISTERI BAGI KITA
Assalamu’alaikum wa rahmatullahi
wa barakatuh,
Saudara-saudaraku yang dirahmati
Allah Subhaanahu wa ta’ala, marilah kita bahas tentang ajal (= batas waktu)
umur manusia yang hanya Allah Yang Maha Mengetahuinya dan tetap menjadi misteri
bagi kita, bahkan tanpa kita sadari banyak di antara kita ajalnya telah dekat
walau ia dalam keadaan sehat segar bugar, atau berada di satu tempat yang di
rasa aman baginya, atau tengah berada dalam kebahagiaan yang tak terkira.
Sebaliknya, ada diantara saudara
kita yang telah berada pada kondisi yang sakit parah, tetap berlanjut umurnya
sampai bertahun-tahun. Atau mengalami kecelakaan mobil hebat yang merenggut
nyawa beberapa penumpang lainnya, namun dia ada di antara penumpang lain yang
dipanjangkan umurnya.
Allah berfirman, yang artinya: “Dan
Allah menciptakan kamu dari tanah kemudian dari air mani, kemudian dia
menjadikan kamu berpasangan (laki-laki dan perempuan). Dan tidak ada seorang
perempuanpun mengandung dan (tidak) pula melahirkan melainkan dengan
sepengetahuanNya. Dan sekali-kali tidak dipanjangkan umur seorang yang berumur
panjang dan tidak pula dikurangi umurnya, melainkan (sudah ditetapkan) dalam
Kitab (Kauh Mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu bagi Allah adalah mudah.”
~ QS 35 – Faathir : 11 ~
Pesan dari ayat di atas adalah
bahwa mulai dari penciptaan manusia sampai ajalnya, Allah telah menetapkan
suatu ‘time-frame’ bagi setiap orang. Dan ketetapan Allah tentang ajal ini
tidak dapat dirubah oleh manusia dengan cara apapun.
Allah berfirman, yang artinya: “Katakanlah:
‘Aku tidak berkuasa mendatangkan kemudharatan dan tidak (pula) kemanfaatan
kepada diriku, melainkan apa yang dikehendaki Allah’. Tiap-tiap umat mempunyai
ajal. Apabila telah datang ajal mereka, maka mereka tidak dapat mengundurkannya
barang sesaat pun dan tidak (pula) mendahulukannya” ~ QS 10 – Yunus : 49 ~
Selain tidak mengetahui kapan
ajal akan tiba, manusia juga tidak tahu di mana ia akan menemui ajalnya. Bahkan
apa yang terjadi besok atau beberapa waktu kedepan manusia tidak tahu secara
pasti apa yang akan terjadi dengan dirinya, apalagi untuk memastikan kapan akan
tibanya hari kiamat.
Allah berfirman, yang artinya: “Sesungguhnya
Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari kiamat; dan dialah
Yang menurunkan hujan, dan apa yang terjadi dalam rahim. Dan tiada seorangpun
yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan
tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya
Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” ~ QS 31 – Luqman : 34 ~
Kematian atau tibanya ajal bisa
terjadi dalam berbagai kondisi sebagaimana telah disinggung di atas. Untuk mati
kita tidaklah perlu menjadi tua dulu, juga tak perlu sakit parah dulu, ataupun
berada di tempat yang penuh marabahaya. Sakratul maut akan mengejar kita sampai
ke manapun bila memang ajal kita telah tiba. Allah dalam firmanNya bersabda,
yang artinya:
“Di mana saja kamu berada,
kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi
lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: “Ini adalah
dari sisi Allah”, dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: “Ini
(datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)”. Katakanlah: “Semuanya (datang) dari
sisi Allah. Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir tidak memahami
pembicaraan sedikitpun” ~ QS 4 – An Nisaa’ : 78 ~
Yang penting kita ambil sari
dari ayat di atas adalah bahwa kematian tidak bisa kita hindari bila telah tiba
ajal kita. Tidak perlu kita mencari-cari
kesalahan orang lain ataupun menyalahkan keadaan untuk dijadikan kambing hitam
penyebab sebuah kematian. Jelas Allah menfirmankan bahwa ajal itu merupakan
ketetapanNya.
Oleh karenanya marilah kita
berlapang dada bila orang-orang yang kita cintai wafat oleh sebab apapun, tanpa
perlu bersedih hati berkepanjangan, ikhlaskan kepergiannya karena ini merupakan
ketetapan Allah yang terbaik bagi yang wafat.
Yang lebih penting untuk diri
kita adalah, karena kita sudah yakin bahwa ajal bisa datang kapanpun, maka
waktu yang ada mari kita gunakan untuk semakin banyak berbuat kebaikan, semakin
taat kita kepada Allah Sang Pencipta kita sesuai dengan tuntunan Al Qur’an dan
As Sunnah....
Semoga bermanfaat.
Wasallam, Mimuk Bambang Irawan
Jakarta, 20 Februari 2015
No comments:
Post a Comment