PENGADILAN AKHIRAT PASTI TIBA,
SIAPKAH KITA?
Assalamu’alaikum wa rahmatullahi
wa barakatuh,
Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah Subhaanahu wa ta’ala, marilah kita bahas tentang Pengadilan Akhirat, suatu pengadilan yang Maha Adil dan diselenggarakan oleh Allah ta’ala sendiri dan waktunya telah ditetapkanNya pada hari kiamat, Jaumil akhir atau hari akhir jaman. Itulah saatnya Allah pasti akan meminta pertanggung-jawaban atas perbuatan kita di dunia. Sesungguhnya Allah telah memberikan kita petunjuk berupa Al Qur’an dan As Sunnah bagaimana kita harus hidup di dunia. Jadi, siapapun yang masih merasa tersesat maka bergegaslah untuk menggunakan petunjuk itu guna memperbaiki diri sehingga terhindar dari azab Allah. Allah berfirman, yang artinya:
“Dan kalau Allah menghendaki, niscaya Dia menjadikan kamu satu umat (saja),
tetapi Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada
siapa yang dikehendaki-Nya. Dan sesungguhnya kamu akan ditanya tentang apa yang
telah kamu kerjakan” QS 16 – An
Nahl : 93 ~
Pengadilan atas diri setiap
manusia, termasuk penulis, pasti akan tiba dan kita akan menghadap Allah Sang
Khaliq seorang diri, tidak ada yang mengantar atau massa yang mendukung kita,
tak ada ayah, anak, saudara sanak keluarga lainnya atau pengacara yang bisa
membela kita. Dalam beberapa ayat Allah berfirman yang artinya:
“Dan takutlah kamu kepada suatu hari di waktu seseorang tidak dapat
menggantikan seseorang lain sedikitpun dan tidak akan diterima suatu tebusan
daripadanya dan tidak akan memberi manfaat sesuatu syafa’at kepadanya dan tidak
(pula) mereka akan ditolong” ~ QS 2 – Al
Baqarah : 123 ~
“(Ingatlah) suatu hari (ketika) tiap-tiap diri datang untuk membela dirinya
sendiri dan bagi tiap-tiap diri disempurnakan (balasan) apa yang telah
dikerjakannya, sedang mereka tidak dianiaya (dirugikan)” ~ QS 16 – An Nahl : 111 ~
“dan Kami akan mewarisi apa yang ia katakan itu, dan ia datang kepada Kami
dengan seorang diri” ~ QS 19 – Maryam : 80 ~
“Hai manusia, bertaqwalah kepada Tuhanmu dan takutilah suatu hari yang
(pada hari itu) seorang bapak tidak dapat menolong anaknya dan seorang anak
tidak dapat (pula) menolong bapaknya sedikitpun. Sesungguhnya janji Allah
adalah benar, maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu,
dan jangan (pula) penipu (syaitan) memperdayakan kamu dalam (mentaati) Allah” ~ QS 31 – Luqman : 33 ~
Tiap-tiap kita
akan diadili sendiri oleh Allah. Bayangkan saja, bermiyar-milyar manusia dari
berbagai keyakinan, agama, bangsa dan ras akan diadili melalui proses yang adil
dan sempurna, di mana Allah sendiri yang membuat perhitungan antara pahala dan
dosa menggunakan timbangan yang sangat tepat. Tidak ada seorangpun bisa
mengajukan proses pra-peradilan dan menghindar dari pengadilan Allah. Dan ini
sangat mudah bagi Allah. Allah berfirman, yang artinya:
“Sesungguhnya Allah telah menentukan jumlah mereka dan menghitung mereka
dengan hitungan yang teliti. Dan tiap-tiap mereka akan datang kepada Allah pada
hari kiamat dengan sendiri-sendiri” ~ QS 19 –
Maryam : 94-95 ~
“Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah
dirugikan seseorang barang sedikitpun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji
sawipun pasti Kami mendatangkan (pahala)nya. Dan cukuplah kami sebagai Pembuat
perhitungan” ~ QS 21 Al Anbiyaa’ : 47 ~
Bila tiba
giliran kita untuk diadili, setiap kita akan diberi sebuah kitab yang berisi
catatan lengkap mengenai amal perbuatan kita di dunia baik besar maupun kecil
secara terperinci, kemudian Allah memerintahkan untuk membaca sendiri kitab
kita masing-masing sebagai bahan penghisab. Dan banyak orang malah akan ketakutan
melihat catatan-catatan perbuatannya sendiri.
“Dan tiap-tiap manusia itu telah Kami tetapkan amal perbuatannya
(sebagaimana tetapnya kalung) pada lehernya. Dan Kami keluarkan baginya pada
hari kiamat sebuah kitab yang dijumpainya terbuka. “Bacalah kitabmu, cukuplah
dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisab terhadapmu”
~ QS 17 – Al Israa’ : 13-14 ~
“Dan diletakkanlah kitab, lalu kamu akan melihat orang-orang yang bersalah
ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata: “Aduhai
celaka kami, kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak
(pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya; dan mereka dapati apa yang
telah mereka kerjakan ada (tertulis). Dan Tuhanmu tidak menganiaya seorang
juapun” ~ QS 18 – Al Kahfi : 49 ~
Sebagaimana
setiap pengadilan, maka pengadilan akhiratpun menyiapkan hukuman bagi yang
terbukti bersalah. Salah satu contoh adalah kesalahan dalam bermegah-megah,
memboroskan rizki yang telah diberikan Allah untuk hal yang tidak sesuai
perintah Allah, bahkan digunakan untuk perbuatan maksiat. Allah berfirman, yang
artinya:
“Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur.
Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu), dan
janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui. Janganlah begitu, jika kamu
mengetahui dengan pengetahuan yang yakin, niscaya kamu benar-benar akan melihat
neraka Jahiim, dan sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan ‘ainul
yaqin, kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang
kamu megah-megahkan di dunia itu) ~ QS 102 –
At Takaatsur : 1-8 ~
Surat At
Takaatsur di atas merupakan ancaman bagi orang-orang yang senang
bermegah-megahan sehingga lalai untuk mengikuti perintah dan menjauhi larangan
Allah. Bagi mereka yang lalai ini akan dapat meyakini dengan mata kepala
sendiri (‘ainul yaqin) akan adanya neraka Jahanam dan harus siap mempertanggung
jawabkan harta yang digunakan untuk kebiasaan bermegah-megah itu.
Surat dan
ayat-ayat lain yang menggambarkan vonis yang akan dijatuhkan dalam pengadilan
akhirat seperti di firmankan Allah:
[101] “Apabila sangkakala ditiup maka
tidaklah ada lagi pertalian nasab di antara mereka pada hari itu, dan tidak ada
pula mereka saling bertanya
[102] Barang siapa yang berat timbangan (kebaikan)nya, maka mereka itulah
orang-orang yang dapat keberuntungan
[103] Dan barang siapa yang ringan timbangannya, maka mereka itulah
orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, mereka kekal di dalam neraka
Jahanam
[104] Muka mereka dibakar api neraka, dan mereka di dalam neraka itu dalam
keadaan cacad” ~ QS 23 – Al Mu’minuun : 101 –
104 ~
Jadi, bila
lebih banyak dosa, maka neraka jahanam tempatnya di akhirat dan dalam keadaan
wujud yang cacad lagi buruk rupa karena dibakar api neraka. Oleh karena itu
marilah kita bersiap-siap untuk menyongsong peradilan akhirat dengan berbuat
lebih banyak kebaikan agar kita dikumpulkan di hari kiamat dengan orang-orang
baik yang bertaqwa kepadaNya. Allah berfirman:
“Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap
kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan. Di mana saja
kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat).
Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu” ~ QS 2 – Al Baqarah : 148 ~
Demikian
risalah ini kami tulis dengan harapan agar kita semua bisa dan berkesempatan
untuk menyiapkan diri guna menghadapi pengadilan ini seorang diri dan berhasil
melewatinya dengan hadiah surga.
Aamiin ya
Rabbal’aalamiin
Wasallam, Mimuk
Bambang Irawan
Jakarta, 21
Februari 2015
No comments:
Post a Comment