KAJIAN AL QUR’AN
BERINFAK KEPADA SIAPA?
Pengajian Subuh
Masjid At Taubah – Ustadz Abdullah Amin – Bekasi, Senin, 12 Juli 2017
Dalam hal berinfaq, maka Allah memerintahkan kita untuk memprioritaskan
pemberian naflah kepada kedua ibu-bapak kita (QS
2 : 215), lalu urutan berukutnya ialah kepada
keluarga-keluarga/kerabat terdekat, lalu kepada anak-anak yatim dan orang
miskin, lalu kepada orang yang dalam perjalanan yang bukan maksiat yang
mengalami kesengsaraan/musibah dalam perjalanannya. Pentingkan untuk beriinfaq,
karena berinfaq berperan penting dalam mencari keridhaan Allah (QS
30 : 38). Lagi pula Allah melarang untuk
menghambur-hamburkan harta (QS 17 : 26).
Berlakulah adil dalam memberi bantuan kepada kerabat dan menghindari perbuatan
keji seperti mengucapkan kata-kata yang menyakitkan hati saat memberi, menghina
dan merendahkan yang menerima bantuan, sehingga timbul rasa permusuhan (QS
16 : 90)
Infaq harus berasal dari hasil usaha yang baik-baik. Usaha yang buruk
seperti melacur, korupsi, cuci uang dsb. Yang di-infaq-kan juga harus yang
baik-baik, jangan infaq-kan sesuatu yang buruk (QS
2 : 267). Berinfaq dengan harta yang baik adalah hanya untuk
mengharapkan keridhaan Allah, dan pahalanya untuk diri sendiri (yang memberi
infaq) dan tidak sedikitpun akan dianiaya (QS
2 : 272). Kebajikan bukanlah menhadapkan wajahmu ke timur dan
kebarat, namun kebajikan adalah beriman (6 rukun iman)) dan membagi harta
yang dicintai/berinfaq (kepada 9 golongan)
(QS 2 : 177). Berinfaq dalam bentuk memberi makanan yang disukai kepada
orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan hanya untuk mengharapkan
keridhaan Allah (QS 76 : 8-9)
Kutipan
ayat Al Qur’an yang menegaskan firman Allah tentang Berinfaq Kepada Siapa?:
“Mereka bertanya kepadamu tentang apa
yang mereka nakahkan. Jawablah: “Apa saja harta yang kamu nafkahkan
hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim,
orang-orang miskin dan orang-orangyang sedang dalam perjalanan” Dan apa sajan
kabajikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Meha Mengetahuinya” ~
QS (2) Al Baqarah : 215 ~
------------------------------------------------------------------------------------
“Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga terdekat
akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan
janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros” ~ QS (17) Al Israa’ : 26 ~
----------------------------------------------------------------------------------------------------
“Maka berikanlah kepada kerabat yang terdekat akan
haknya, demikian (pula) kepada fakir miskin dan orang-orang yang dalam
perjalanan 1172). Itulah yang lebih baik
bagi orang-orang yang mencari keridhaan Allah; dan mereka itulah orang-orang
beruntung” ~
QS (30) Ar Ruum : 38 ~
1172)
Orang dalam perjalanan yang
bukan maksiat mengalami kesengsaraan dalam perjalanannya
----------------------------------------------------------------------------------------------------
“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku
adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari
perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu
agar kamu dapat mengambil pelajaran” ~
QS (16) An Nahl : 90 ~
----------------------------------------------------------------------------------------------------
“Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di
jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa
yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang
buruk-buruk lalu kamu nafkahkan dari padanya, padahal kamu sendiri tidak mau
mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah,
bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji” ~
QS (2) Al Baqarah : 267 ~
---------------------------------------------------------------------------------------------------
“Bukanlah kewajibanmu menjadikan meraka mendapat
petunjuk, akan tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk (member taufiq) siapa
yang dikehendaki-Nya. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di
jalan Allah), maka pahalanya itu untuk kamu sendiri. Dan janganlah kamu
membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari keridhaan Allah. Dan apa saja
harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan
cukup sedang kamu sedikitpun tidak akan dianiaya” ~
QS (2) Al Baqarah : 272 ~
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan
barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman
kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan
memberikan harta yang dicintai kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang
miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang yang meminta-minta; dan
(memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan sholat, dan menunaikan zakat;
orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang
sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah
orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa”
~ QS (2) Al Baqarah : 177 ~
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“[8] Dan mereka memberikan makanan yang disukainya
kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan.
[9] Sesungguhnya kami memberikan makanan kepadamu
hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak menghendaki balasan
dari kamu
dan tidak pula (ucapan) terima kasih” ~
QS (76) Al Insaan : 8-9 ~
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Disarikan
oleh H. R. Mimuk Bambang Irawan - Jakasampurna, Senin, 10 Juli 2017
No comments:
Post a Comment