AMPUNAN
MEMBAWA NIKMAT
Setiap
Rasul, utusan Allah, menyeru kepada umatnya untuk memohon ampunan Allah dan bertobat
dalam melakukan kemungkaran dan kemaksiatan.
Contohnya
a.l. kepada Nabi Nuh a.s. (QS 71 : 10-13), Nabi Huud a.s. (QS 11 ; 52), Nabi
Shaleh a.s., (QS11 : 61), Nabi Muhammad s.a.w. (QS 11 : 1-3)
Mengapa
kita diminta untuk memohon ampunan kepada Allah oleh para Nabi itu dan
bertobat, berjanji tidak akan melakukan dosa lagi?
Ternyata
dengan beristighfar memohon ampunan Allah dan bertobat akan diganjar oleh Allah
dengan kenikmatan yang baik dan terus
menerus sampai ajal menjemput.
Allah
berfirman: “Dan hendaklah kamu meminta
ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. (Jika kamu mengerjakan yang
demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus)
kepadamu sampai
kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberi kepada tiap-tiap orang
yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya
aku takut kamu akan ditimpa siksa hari kiamat.” ~
QS 11 Huud : 3 ~
Nah,
jika kita mengharapkan kenikmatan dan terhindar dari malapetaka maka
banyak-banyaklah beristighfar. Beristighfar selain biasa kita lakukan sehabis
shalat, kita bisa membiasakan beristighfar di mana saja kapan saja; sewaktu
berjalan, berkendara, nyupir atau jadi penumpang, saat melakukan pekerjaan
rutin apapun. Beristighfar sama sekali tidak akan mengganggu aktifitas
sehari-hari dan ganjaran kebaikan dari Allah itulah yang luar biasa. Yakinlah,
beristighfar itu membawa nikmat.
No comments:
Post a Comment