KEUTAMAAN
SHALAT SUBUH DI MASJID
Menurut
Prof. Dr. HAMKA
(H. Abdul Malik Karim Amarullah).
Jika
ingin melihat orang
Islam, datanglah ke Masjid pada Iedul Fitri dan Iedul Adha.
Tetapi
. . . .
Jika
ingin melihat orang yang beriman, datanglah ke masjid di waktu subuh.
Itulah
BEDA antara orang Islam dengan orang beriman.
"SESUNGGUHNYA,
SUBUH ITU HAKIKAT DIRI".
๏
Jika Subuhnya senantiasa dipelihara. Itu tanda akan selamat dari neraka.
๏
Jika Subuhnya tiada dia tinggal. Allah melindunginya dari segala aral.
๏
Jika Subuhnya didahului dengan sunat.
Pasti seluruh dunia beserta isinya, dia dapat.
๏
Jika Subuhnya bergelap-gelap menuju musholla.
Di kegelapan akhirat ia dapatkan cahaya.
๏
Jika Subuh hingga awal dhuha
(Isyroq) berwirid pula. Mendapat pahala umrah
dan haji sempurna.
Namun
. . .
๏
Jika Subuhnya tiada dijaga. Maka pada wajahnya tiada cahaya.
๏
Jika Subuhnya sengaja terlupa. Tanda imannya
tiada bernyawa.
๏
Jika Subuhnya terasa berat. Tanda munafiq sudah mendekat.
๏
Jika Subuh tiada peduli. Tanda iman
menghampiri mati.
๏
Jika Subuhnya tiada berjama’ah. Tanda hidupnya akan hilang barokah.
๏
Jika Subuhnya tiada ke masjid.
Tanda imannya ada penyakit.
๏
Jika Subuhnya selalu terlewat. Tanda imannya semakin cacat.
๏
Jika Subuhnya diakhir waktu. Tanda iman semakin kelabu.
๏
Jika Subuhnya hari sudah siang. Tanda rezekinya sudah hilang.
๏
Jika di waktu subuh masih mendengkur. Tanda syaitan memeluknya dalam tidur –
No comments:
Post a Comment