SISA
WAKTUKU TINGGAL SEDIKIT
Waktu
terus berjalan. Detik demi detik kehidupan kulalui. Sampai kurasakan bahwa
perjalanan hidup di dunia ini semakin dekat pada taqdirnya. Banyak yang
menyertaiku dalam perjalanan ini.... pada mulanya orang tuaku, saudara-saudaraku,
sahabat dan teman-temanku, kemudian istri, anak-anak dan cucu-cucuku. sungguh
menyenangkan ada teman di perjalanan yang panjang ini. Namun kusadari, sisa waktuku tinggal sedikit.
Selalu
ada kesedihan ketika teman atau siapapun yang seiring sejalan tak lagi bisa
melangkah lebih jauh. Mereka menyerahkan diri pada taqdirNya untuk menghadap
Sang Pencipta sebagaimana telah digariskan olehNya, bila dan bagaimana
panggilan menghadap itu kan datang.
Aku ingat juga, bahwa sisa waktuku tinggal sedikit.
Dia
segar bugar kemarin, hari ini dia wafat terserang penyakit jantung. Ada yang
sakit bertahun-tahun, bertahan dalam penderitaan untuk akhirnya tiba juga pada
saatnya. Ada sahabat dekat yang tidak jumpa puluhan tahun, untuk mendengar
khabar wafatnya karena mengalami stroke dan jatuh. Ada yang kemarin masih
bergelak tawa bersama, sekarang dia terbaring koma entah kapan ajalnya. Duh Gusti, aku tahu sisa waktuku tinggal sedikit.
Ini
peringatanNya... sudah cukuplah ibadahku kepadaNya? Kusadari bahwa sisa hidupku
takkan cukup untuk menyempurnakan taqwaku kepadaNya. Yang harus kulakukan
adalah berikhtiar semampuku. Kekuranganku kuserahkan kepadaNya untuk menebus
dosa dan salahku yang masih tersisa. Ya Allah, ampunilah hambamu ini.
Allah
Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam hadits Qudsi:
“Wahai hamba-Ku
sayang! Demi keagungan dan kemuliaan-Ku, sesungguhnya Aku menginginkan kebaikan
bagi setiap yang Ku-sayang. Tak Ku-wafatkan dia, sebelum Aku tebus
perbuatan-perbuatan dosanya dengan penyakit, kesusahan, kerugian atau
kehilangan anggota keluarga. Dan apabila masih ada dosanya yang tersisa, Aku
beratkan sakaratul mautnya. Hal ini Aku lakukan agar ia menjumpai-Ku dalam
kesucian sebagaimana bayi yang polos.”
Ramadan 1439H ~ H.R.Mimuk Bambang Irawan
No comments:
Post a Comment