TANDA-TANDA AKHIR JAMAN
Saudara-saudaraku
yang dirahmati Allah subhaanahu wa ta’ala, kali ini kita coba merenung tentang
tanda-tanda akhir jaman. Terlebih
dahulu akan di bahas mengenai kiamat itu sendiri.
K I A M A T
Allah telah
memastikan datangnya kiamat (= hari akhir). Al-Qur’an juga menggambarkan
bagaimana kedahsyatan kejadian kiamat itu. Sungguh mengerikan terutama bagi
mereka yang kafir. Iman kepada hari kiamat merupakan satu rukun iman yang kita
yakini pasti akan tiba. Tapi kapan?
Adakah manfaatnya
kita mengetahui saat tibanya kiamat? Dalam berbagai firmanNya, Allah telah
menetapkan bahwa tak seorangpun tahu mengenai waktu tibanya hari kiamat. Oleh
karena itu kita tidak boleh terpengaruh oleh ramalan-ramalan paranormal ataupun
orang-orang pandai dari berbagai kalangan yang mengaku punya “vision” tentang
datangnya hari kiamat.
Hari kiamat, yang
juga disebut dengan yaumul akhir, adalah akhir dari dunia yang ditandai dengan
kehancuran alam semesta dimana semua manusia akan hancur berantakan dan bertebaran
seperti anai-anai. Tanggapan dari manusia yang akan mengalami kiamat ini,
terbagi dalam 2 kelompok besar.
Golongan pertama, adalah golongan yang menganggap kiamat sebagai malapetaka. Konsekuensinya
adalah tersebarnya kecemasan, kegelisahan dan ketakutan di antara mereka.
Golongan ini adalah mereka yang paling banyak berlumuran dosa, sadar atau tidak
disadarinya. Mereka paling getol cari info mengenai kapan datangnya kiamat
dengan berkonsultasi pada paranormal macam Ki Gendheng Pamungkas, Empek Wong
Kam Fu Jr. atau sebangsanya.
Atau menganalisa
berbagai musibah, bencana dan fenomena alam yang terjadi di dunia dan
mengkaitkannya dengan datangnya hari kiamat. Untuk apa? Agar jika mereka tahu
waktunya telah dekat, maka mereka masih memiliki kesempatan untuk mendekatkan
diri pada Tuhan. Kalau waktu masih panjang, mereka bisa berlanjut dengan segala
kenikmatan dunia hasil perbuatannya yang tidak di ridhoi Allah Subhaanahu wa
ta’ala.
Mereka tidak tahu
bahwa kiamat bisa datang dengan tiba-tiba sebagai di firmankan Allah Subhaanahu
wa ta’ala dalam ayat-ayat Al Qur’an. Bila demikian halnya, maka sungguh
terlambat bagi mereka untuk memperbaiki diri dan bagi mereka menunggu azab yang
teramat pedih.
Golongan kedua, adalah golongan
yang menganggap kiamat sebagai taqdir atau ketentuan Allah yang tak dapat
dihindari dengan cara dan usaha apapun juga. Hari kiamat adalah benar-benar
hari yang menjadi hak prerogatif Allah semata.
Tidak ada
kecemasan, kegelisahan dan ketakutan akan datangnya hari akhir itu. Itu adalah
hari penentuan yang memang telah ditunggu-tunggu oleh golongan ini, karena
mereka akan segera mendapatkan surga. Hari kiamat adalah sekedar masa transisi
dari kehidupan dunia ke kehidupan akhirat yang kekal.
Golongan ini
telah bersiap untuk menghadapi kematian dengan segudang pahala sebagai hasil
amal salehnya di dunia. Mereka ini adalah golongan yang telah berserah diri dan
selalu siap untuk menerima ketentuan kiamat kapanpun juga. Mereka adalah
golongan yang di ridhoi Allah Subhaanahu wa ta’ala.
Peringatan Nabi
Muhammad shallallahu ‘alaihi wassalam tentang datangnya malapetaka dan
kehancuran umat justru merupakan
motivasi bagi mereka untuk mengajak ummat kepada kebenaran dengan
meningkatkan iman dan taqwa, karena hanya yang beriman dan bertaqwa kepada
Allah swt yang akan selamat sampai akhirat. Masuk golongan yang manakah Ananda?
Beberapa ayat
suci Al-Qur’an yang berhubungan dengan hari kiamat dikutip pada lembar berikut
ini.
Sesungguhnya hari kiamat akan datang (dan) Aku
merahasiakan (waktunya) agar tiap-tiap diri dibalasdengan apa yang
diusahakannya. ~ QS 20 – Thaha : 15 ~
Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: “Bilakah
terjadinya?” Katakanlah: “Sesungguhnya pengetahuan mengenai kiamat itu ada pada
sisi Tuhanku; tidak seorangpun dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain
Dia. Kiamat itu amat berat (huru-haranya bagi mahluk) yang di langit dan di
bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba”. Mereka
bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah:
“Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu ada di sisi Allah, tetapi
kebanyakan manusia tidak mengetahuinya”.~
QS 7 – Al-A’raaf : 187 ~
Ia bertanya: “Bilakah hari kiamat itu?”Maka apabila mata
terbelalak (ketakutan) dan apabila bulan telah hilang cahayanya,dan matahari
dan bulan dikumpulkan. Pada hari itu manusia berkata: “Ke mana tempat lari?” Sekali-kali tidak! Tidak
ada tempat berlindung!
Hanya kepada Tuhanmu sajalah pada hari itu tempat
kembali. ~ QS 75 – Al-Qiyaamah : 6 – 12
~
Tahukah kamu apakah hari kiamat itu? Pada hari itu
manusia seperti anai-anai yang bertebaran dan gunung-gunung seperti bulu-bulu
yang dihambur-hamburkan ~ QS 101 – Al-Qaari’ah
: 3 - 5 ~
Apabila bumi digoncangkan dengan goncangannya (yang
dahsyat) dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya, dan manusia bertanya: “Mengapa bumi (jadi
begini)?”, pada hari itu bumi menceritakan beritanya,karena sesungguhnya
Tuhanmu telah memerintahkan (yang
sedemikian itu) kepadanya. ~ QS 99 – Az-Zalzalah : 1 – 5 ~
(Yaitu) pada hari Kami gulung langit sebagai menggulung
lembaran-lembaran kertas. Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama
begitulah kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati; sesungguhnya
Kami-lah yang melaksanakannya. ~ QS 21 – Al-Anbiyaa’ : 104 ~
Dan (ingatlah) hari (ketika) langit pecah belah mengeluarkan
kabut putih dan diturunkanlah malaikat
bergelombang-gelombang. ~ QS 25 – Al-Furqaan : 25 ~
Maka apabila langit telah terbelah dan menjadi merah
mawar seperti (kilapan) minyak
~ QS 55 – Ar-Rahmaan : 37 ~
Apabila langit terbelah, dan patuh kepada Tuhannya, dan
sudah semestinya langit itu patuhdan apabila bumi diratakan, dan memuntahkan
apa yang ada didalamnnya dan menjadi kosong, dan patuh kepada Tuhannya, dan
sudah semestinya bumi itu patuh,
(pada waktu itu
manusia akan mengetahui akibat perbuatannya) ~ QS 84 – Al-Insyiqaaq : 1 – 5 ~
Apabila matahari digulungdan apabila bintang-bintang
berjatuhan, dan apabila gunung-gunung dihancurkan, dan apabila unta-unta yang
bunting ditinggalkan (tidak dipedulikan),dan apabila binatang-binatang liar
dikumpulkan, dan apabila lautan dipanaskan. Dan apabila ruh-ruh dipertemukan
(dengan tubuh), apabila bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup
ditanya,karena dosa apa ia dibunuh,dan apabila catatan-catatan (amal perbuatan
manusia) dibuka, dan apabila langit dilenyapkan, dan apabila neraka jahim
dinyalakan, dan apabila surga didekatkan, maka tiap-tiap jiwa akan mengetahui
apa yang telah dikerjakannya. ~ QS 81 – At-Takwir : 1 – 14 ~
Dan mereka bertanya kepadamu tentang gunung-gunung, maka
katakanlah: “Tuhanku akan menghancurkannya (di hari kiamat) sehancur-hancurnya,
maka Dia akan menjadikan (bekas) gunung-gunung itu datar sama sekali, tidak ada
sedikitpun kamu lihat padanya tempat yang rendah dan yang tinggi-tinggi. ~ QS 20 – Thaahaa : 105 – 107 ~
TANDA AKHIR JAMAN
Mengenai tanda
datangnya hari kiamat, Allah berfirman:
Dan apabila perkataan telah jatuh atas mereka, Kami
keluarkan sejenis binatang melata dari bumi yang akan mengatakan kepada
mereka, bahwa sesungguhnya manusia
dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami yang menunjukkan kedatangan kiamat. ~ QS 27 – An-Naml : 82 ~
Sesungguhnya
Allah telah menimpakan sejenis kiamat pada manusia di jaman nabi-nabi dahulu
sebagai hukuman atas peringatan Allah yang tidak digubris.
Kaumnya Nabi Nuh
As ditenggelamkan dengan air bah karena mendustakan ayat-ayat Allah (Al-A’raaf:64, Yunus:73, Al-Furqaan:37).
Kaum A’ad,
kaumnya Nabi Huud As diazab oleh suara yang mengguntur keras dan berasal dari
awan yang membawa angin dingin dan sangat kencang. Hari-hari itu merupakan hari
naas yang berjalan tak henti-hentinya selama tujuh malam delapan hari. Segala
sesuatunya dijadikan Allah seperti serbuk hancur lebur tak berbekas.(Al-Mu’minuun:41, Al-Ahqaaf:24,
Al-Qamar:19-20, Al-Haaqqah:6-7, Adz-dzaariyaat:41-42). Kaum A’ad itu
mengingkari tanda-tanda kekuasaan Tuhan mereka dan mendurhakai rasul-rasul
Allah dan mereka menuruti perintah semua penguasa yang sewenang-wenang dan
menentang kebenaran.
Kemudian Nabi
Shaleh As yang menyerukan kaum Tsamud untuk menyembah Allah Ta’ala saja namun
tak berhasil. Allah kemudian membinasakan kaum Tsamud dengan kejadian luar
biasa berupa sambaran petir dan suara yang mengguntur (Al-Haaqqah:4-5, Adz-Dzaariyaat:43-44, Huud:66-68, Al-Qamar:31).
Nabi Luth As
melarang kaum Sadom untuk melakukan perbuatan faahisyah yaitu mengadakan hubungan antara kaum lelaki dengan kaum
lelaki. Karena larangan itu tak digubris, Allah mengahzab kaum Sadom dengan
hujan batu yang dibawa oleh angin dan akibat dibaliknya tanah oleh Allah. Batu
yang terdiri dari tanah yang terbakar itu menghujani kaum Sadom dan akhirnya
Allah membinasakan mereka dengan suara mengguntur sebelum matahari terbit (Al-Qamar:33-34, Huud:82, Al-Hijr:73-74).
Nabi Syuaib As
menyerukan kaumnya, yakni penduduk Madyan untuk hanya menyembah Allah, Rabb
Semesta Alam saja, namun mereka mendustakan ayat-ayat Allah. Penduduk Madyan
kemudian dibinasakan dengan suara yang mengguntur, pada hari mereka dinaungi
oleh awan, mereka di timpa gempa yang dahsyat (Asy-Syu’araa’:189, Al-‘Ankabuut:36-37, Al-A’raaf:91-92).
Demikian berbagai
kisah tentang kiamat atau kehancuran umat manusia yang ingkar di waktu yang
lalu, dimana hanya para pengikut nabi-nabi yang tetap beriman kepadaNya sajalah
yang diselamatkanNya dari setiap bencana yang ditimpakanNya itu.
Kisah-kisah dalam
Al-Qur’an itu dimaksudkan untuk mengingatkan kita agar kita jangan sampai
terlena dan menjauhkan diri dariNya dan mengikuti perintah serta menjauhi
laranganNya. Nabi Muhammad saw, nabi terakhir umat manusia mengingatkan lagi
tentang kiamat yang bisa menimpa umatnya bila mengingkari ayat-ayat Allah.
Nabi Muhammad saw bersabda: “Tanda hari kiamat semakin
dekat adalah dihapus (dicabut)nya ilmu (agama), lalu timbul fitnah (bencana dan
kekacauan). Di mana-mana dijumpai kebakhilan serta banyak pembunuhan.” (Hadist riwayat Muslim).
Dihapusnya agama
berarti manusia tidak lagi memiliki iman kepadaNya, makin banyak saja yang kian
tenggelam dalam urusan dunia. Mereka mengejar harta, pangkat dan kedudukan
serta mengejar ilmu yang hanya dimanfaatkan untuk dirinya.
Norma kehidupan
masyarakat yang baik memudar karena pertentangan prinsip yang didasarkan pada
persepsi yang tidak Qur’ani. Lantas timbul fitnah dan pembunuhan karena
masing-masing mempertahankan prinsipnya yang dianggapnya paling benar.
Dalam hadits
lain, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wassalm
bersabda: “Apabila umatku melakukan 15
perkara maka akan datang kepada mereka malapetaka, berupa angin merah (situasi
memanas), gempa bumi, penyakit yang dapat mengubah wajah dan hujan batu. Ke-15
perkara itu adalah: 1) Bila harta kekayaan hanya beredar pada golongan
tertentu, 2) Amanah jadi sumber kekayaan, 3) Zakat tak ditunaikan, 4) Suami
tunduk kepada kemauan istri, 5) Durhaka
kepada ibu, 6) Baik dengan kawan lupa pada ayah, 7) Masjid tak lagi menjadi
sarana dzikir, 8) Orang fasik diangkat jadi pemimpin, 9) Pemimpin masyarakat
ahlaknya paling rendah, 10) Seseorang dimuliakan karena takut kejahatannya, 11)
Menonjolnya kemewahan hidup, 12) Wanita menjadi penghibur (kesenangan seksual),
13) Minuman keras meraja rela, 14) Mengajar bukan karena Allah, dan 15) Orang
suka melaknati orang yang dulu baik amalnya (menghilangkan jasa)” (HR Turmuzi)
Mencermati ke
limabelas perkara itu, maka tampaknya kesemuanya telah menjangkiti masyarakat
kita. Ini merupakan “lampu kuning” buat kita semua untuk segera melakukan
langkah-langkah korektif sebelum Allah menimpakan ahzabNya.
Marilah kita
meningkatkan usaha untuk saling mengingatkan tentang kebenaran. Kita tingkatkan
kegiatan-kegiatan yang bersifat amal ma’ruf nahii munkar. Kalau di
masa lalu kita hanya berpangku tangan, mendiamkan kezaliman berjalan, maka kini
sudah saatnya kita berani menyerukan kebenaran. Untuk itu, kita harus menggunakan
akal, tenaga dan pikiran dengan lebih keras, agar suara untuk menegakkan
keadilan dan kebenaran benar-benar sampai, menyentuh dan menyadarkan mereka
yang zalim dan ingkar.
Yang terutama dan
paling penting ialah perlunya kita mawas diri, introspeksi, apakah kita telah
menjalani aturan main yang ditetapkanNya dengan benar, sebelum kita mengingatkan orang lain berbuat serupa. Perlu kita renungkan
kembali tujuan hidup kita ini, yaitu bahwa kita diciptakan oleh Allah untuk
menempuh perjalanan yang panjang mulai dari alam ruh, alam janin, alam fana,
alam barzah dan akhirat. Kehidupan kita di alam fana atau dunia ini, merupakan
ujian seumur hidup untuk menentukan kedudukan kita di akhirat nanti dengan
mengumpulkan pahala sebanyak-banyaknya dan mengindari dosa sebanyak-banyaknya
pula.
Kehidupan di
dunia ini memang merupakan sarana bagi kita untuk mengumpulkan bekal pahala
sebanyak-banyaknya, sehingga bila kita mati kelak kita lebih yakin untuk
mendapatkan surga. Bagi umat yang beriman kepadaNya, kematian kitalah
sebenarnya merupakan kiamat bagi kita, tanpa perlu merisaukan tanda-tanda
kiamat atau tanda akhir zaman. Kiamat adalah hal yang wajar dan sudah merupakan
takdir Illahi.
Bagaimana
pendapat anda?
Kepustakaan: Al-Qur’an,
Hikmah Republika, Pengajian Kang Dedet.
Filename: THINK17-Tanda akhir jaman
– 2000, Re-edited: 27 Agustus 2009, Ramadhan 1430 H Copyright 2000 © Mimuk Bambang Irawan
No comments:
Post a Comment