Keutamaan Membaca Tasbih
مَنْ قَالَ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ فِي يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ حُطَّتْ خَطَايَاهُ وَإِنْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَح
Artinya: “Barangsiapa yang
mengucapkan: SUBHANALLAHI WABIHAMDIH (Maha suci Allah dan dengan segala pujian
hanya untuk-Nya) sehari 100 (seratus) kali, maka kesalahan-kesalahannya akan
diampuni (Allah) walaupun sebanyak buih di lautan.” (HR.
Imam Al-Bukhari no. 5926 dan Muslim no. 2691).
#2.
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda:
مَنْ قَالَ حِينَ يُصْبِحُ وَحِينَ يُمْسِي سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ مِائَةَ مَرَّةٍ لَمْ يَأْتِ أَحَدٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِأَفْضَلَ مِمَّا جَاءَ بِهِ إِلَّا أَحَدٌ قَالَ مِثْلَ مَا قَالَ أَوْ زَادَ عَلَيْهِ
Artinya: “Barang siapa yang
ketika pagi dan sore membaca: SUBHANALLAHI WABIHAMDIH (Maha suci Allah dan
dengan segala pujian hanya untuk-Nya)s ebanyak 100 (seratus) kali, maka pada
hari kiamat tidak ada seorangpun yangakan mendatangkan amalan yang lebih utama
daripada apa yang diadatangkan. Kecuali orang yang juga mengucapkan bacaan
seperti itu ataulebih dari itu.” (HR. Muslim no. 2692).
#3
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam telah bersabda:
كَلِمَتَانِ
خَفِيفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ ثَقِيلَتَانِ فِي الْمِيزَانِ حَبِيبَتَانِ إِلَى
الرَّحْمَنِ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ
“Dua
kata yang ringan diucapkan tetapi berat timbangannya (pada hari kiamat) dan
amat dicintai oleh Ar-Rahman. Yaitu: SUBHANALLAHI WABIHAMDIH (Maha suci Allah
dan segala pujian hanya untuk-Nya) dan SUBHANALLAHIL AZHIM (Maha Suci Allah
Yang Maha Agung).” (HR.
Al-Bukhari no. 7563 dan Muslim no. 2694)
#4
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda:
لَأَنْ أَقُولَ
سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ
أَكْبَرُ أَحَبُّ إِلَيَّ مِمَّا طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمْسُ
“Sesungguhnya
saya membaca: SUBHANALLAH (Maha Suci Allah) WAL HAMDULILLAH (segala pujian bagi
Allah), WA LAA ILAHA ILLALLAH (tiada Ilaah yang berhak disembah kecuali hanya
Allah), WALLAHU AKBAR (Allah Maha Besar), itu lebih aku sukai daripada aku
memiliki semua yang matahari terbit padanya (dunia dan seisinya).” (HR. Muslim no. 2695)
#5
Dari Abu Dzar radhiallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
pernah ditanya, “Apakah ucapan zikir yang paling utama, ya Rasulullah?” Maka
beliau menjawab:
مَا اصْطَفَى
اللَّهُ لِمَلَائِكَتِهِ أَوْ لِعِبَادِهِ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ
"Dzikir
yang Allah pilihkan bagi para malaikat-Nya atau hamba-hambaNya, yaitu:
SUBHANALLAHI WABIHAMDIH (Maha suci Allah dan segala pujian hanya untuk-Nya).” (HR. Muslim no. 2731)
(*) CATATAN:
» Yang patut kita ketahui, bahwa
keutamaan bacaan tasbih tsb hanya diperoleh bagi setiap muslim dan muslimah yang meninggal dunia dalam keadaan mentauhidkan Allah. Yakni hanya beribadah kepada Allah dan tidak pernah
berbuat syirik dan kufur kepada-Nya sedikit pun semasa hidupnya di dunia. Dan
kalaupun ia pernah berbuat syirik dan kufur kepada Allah, hanya saja ia telah
bertaubat darinya dengan taubat nasuha sebelum ia meninggal dunia.
» Para ulama Ahlus Sunnah juga
menjelaskan bahwa yang dihapus dan diampuni oleh Allah dengan sebab bacaan
tasbih maupun amal sholih lainnya hanyalah dosa-dosa kecil. Adapun dosa-dosa
besar, maka tidaklah dihapus dan diampuni oleh Allah dengan kecuali dengan
taubat nasuha. Wallahu a’lam bish-showab. wabillahi at-taufiq. (Klaten, 26
Januari 2014)
No comments:
Post a Comment