ASBABUN NUZUL KE-38
TURUNNYA SURAH 5 – AL MAIDAH AYAT 87 - 88
Kisah Utsman ibn Mazh'un RA. -
Sahabat yang Zahid
Satu kebiasaan yang dijalani para pedagang Mekah jika mereka
akan berangkat berniaga keluar Mekkah, yaitu melakukan ritual bertawaf
mengelilingi Ka'bah seraya mempersembahkan berbagai hadiah kepada tuhan mereka
yaitu berhala-berhala yang dipajang sekeliling Ka'bah dengan harapan agar
diberi keuntungan yang berlimpah.
Demikian pula yang dilakukan Utsman ibn Mazh'un yang berbaur
bersama para pedagang lainnya melakukan ritual tersebut.
Sebenarnya dalam hati Utsman terbersit keraguan akan kemampuan
tuhan-tuhan mereka dapat memenuhi permintaan para penyembahnya, apalagi pada
saat yang bersamaan ada seorang laki-laki yang sedang mabuk memaki, meludahi dan
menarik tangan salah satu berhala hingga hampir menghancurkan berhala itu.
Mungkin itu bentuk kekecewaan dia karena keinginannya tidak terkabul.
Utsman merasa dirinya menjadi sangat hina dan bodoh melakukan
semua ini dan sejak saat itu ia bersumpah tidak akan menyembah lagi tuhan-tuhan
kaumnya dan tidak akan minum arak lagi.
Maka pada saat Muhammad menyatakan sebagai Utusan Allah dan
menyeru manusia untuk menyembah Allah Tuhan Yang Maha Esa, Utsman beserta
saudara dan keluarganya paling awal menyatakan keislamannya.
Mereka sempat hijrah ke Abissinia namun dengan adanya kabar
bahwa kaum kafir Quraisy telah berdamai dengan kaum Muslim, mereka kembali ke
Mekkah.
Ternyata kabar itu bohong dan mereka terperangkap lagi oleh
kafir Quraisy untuk menerima siksaan.
Allah Swt memerintahkan Rasulullah bersama kaum Muslim untuk
hijrah ke Yatsrib termasuk Utsman, saudara dan keluarganya.
Di Yatsrib, Utsman dikenal sebagai Muslim yang wara dan takwa.
Siang hari ia bersama Rosulullah melakukan aktivitas kebaikan untuk Islam dan
umatnya, malam hari waktunya dihabiskan untuk sholat malam, berdzikir kepada Allah
serta membaca Al Qur'an.
Ia mengharamkan atas dirinya segala macam kenikmatan dunia mulai
dari perhiasan dan keindahan dunia lainnya. Dia juga meninggalkan kewajibannya
untuk menafkahi keluarga dan menggauli istrinya. Dirinya merasa bahwa makan
daging dan menggauli istri hanya akan menggangu semangat juang dalam
peperangan. Bahkan dia minta ijin kepada Rosulullah untuk mengebiri
dirinya.
Utsman lupa bahwa sesungguhnya Allah Subhanahu wa ta’ala
menghalalkan kenikmatan dunia.
Ketika itu juga Jibril turun mewahyukan ayat Al Qur'an kepada Rasulullah
:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ
آمَنُوا لَا تُحَرِّمُوا طَيِّبَاتِ مَا أَحَلَّ اللَّهُ لَكُمْ وَلَا تَعْتَدُوا
ۚ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ / وَكُلُوا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللَّهُ
حَلَالًا طَيِّبًا ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي أَنْتُمْ بِهِ مُؤْمِنُونَ
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu haramkan
apa-apa yang baik yang telah Allah halalkan bagi kamu, dan janganlah kamu
melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui
batas. Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah
rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman
kepada-Nya". (QS 5 - Al Mā'idaħ : 87-88).
Ayat ini merupakan seruan kepada kaum Muslim untuk menjalani
kehidupan sebagai manusia biasa. Rasulullah memerintahkan untuk beribadah
seraya tidak melupakan kewajiban untuk mencari rejeki dan memakmurkan dunia.
Allah menghalalkan pernikahan, menggauli istrinya dan menganjurkan untuk
memperoleh keturunan. Islam tidak mengajarkan ke-rahiban, ke-pastoran dan tidak
membolehkan mengebiri dirinya. Namun demikian Islam menetapkan batasan yang
jelas mana yang halal dan haram.
Saat Rasulullah berkhutbah, beliau menyampaikan hal-hal untuk
diketahui umatnya : "Sekelompok orang mengatakan anu dan anu. Namun
ketahuilah aku sholat dan tidur, aku berpuasa dan aku berbuka, aku menikahi
wanita. Maka barangsiapa yang membenci sunahku, ia bukan dari golonganku".
(HR. Muslim).
Demikian Utsman ibn Mazh'un mulai saat itu hidup bahagia dengan
anugerah Allah yang dilimpahkan kepadanya, memegang teguh sumpah setianya
kepada Rasulullah.
Ia wafat pada tahun kedua hijrah. Ia muslim pertama yang
dikuburkan di 'Baqi Al Jaijiyah', pekuburan Demikian Utsman ibn Mazh'un mulai
saat itu hidup bahagia dengan anugerah Allah yang dilimpahkan kepadanya,
memegang teguh sumpah setianya kepada Rasulullah.
Ia wafat pada tahun kedua hijrah. Ia muslim pertama yang
dikuburkan di 'Baqi Al Jaijiyah', pekuburan muslim pertama di Madinah.
Semoga Allah Subhanahu wa ta’ala merahmatinya sesuai dengan keimanan dan ketulusannya membela Islam.
Semoga Allah Subhanahu wa ta’ala merahmatinya sesuai dengan keimanan dan ketulusannya membela Islam.
Bekasi, 2 Agustus 2015
Edited
and posted by: Rika
Rakasih
Sumber :
Kitab Asbabun Nuzul
Penerbit:
Zaman
Penulis
: Fathi Fauzi Abd Al Mu’thi
Disarikan
oleh : Idih Ruskanda
Thema : Al Maidah Ayat 87-88 - Kisah Utsman ibn Mazh'un RA. - Sahabat
yang Zahid.
No comments:
Post a Comment