LARANGAN AL-QUR'AN DAN 10 ALASAN ILMIAH MENGAPA BABI DIHARAMKAN
Dengan tegas Allah Subhanahu wa ta’ala melarang Ummat Islam untuk tidak mengkonsumsi Daging Babi, hal terdapat didalam Al qur'an Surah Al- Maidah ayat 3 dan Surah Al- An'aam ayat 145 sebagai berikut:
"Diharamkan terhadap kamu Bangkai, dan Darah, dan Daging
Babi, Dan Hewan yang disembelih tidak menyebut nama ALLAH (Bismillah Allahu
Akbar), dan Mati tercekik, Dan yang Mati dipukul, dan yang terjatuh, yang
tertanduk, dan yang dimakan/diterkam binatang buas kecuali kamu sempat
menyembelihnya, dan yang disembelih untuk Persembahan (sesaji) Berhala
Syaithan, dan yang terpisah dari tubuhnya karena terkena anak panah, itu semua
perbuatan Fasiq,...dst". ~ QS 5 - AL Maidah : 3 ~
"Katakanlah; tidak kudapati didalam apa yang diwahyukan (Al
qur'an) kepadaku sesuatu yang diharamkan terhadap makanan utk memakannya
kecuali Bangkai, atau Darah yang terpancar atau daging Babi karena semua itu
Kekotoran/Nazis, atau kefasikan yang disambelih dengan tidak menyebut nama
Allah, tetapi siapa yang terpaksa tidak menginginkannya dan sekedarnya saja
(tidak melampaui batas ) maka Tuhanmu Maha Pengampun Maha Penyayang". ~
QS 6 - AL An’aam : 145 ~
Pasti banyak di kalangan Kaum Muslimin bertanya-tanya, mengapa
Allah Subhanahu wa ta’ala melarang manusia mengonsumsi babi. Ternyata, bukan
hanya dalam Al-Qur’an saja Allah menerangkan pelarangan tersebut, tetapi juga
di dalam kitab Taurat dan Injil/Al-kitab.
Bahkan Nabi Isa ‘alaihi salam seumur hidupnya tidak pernah
memakan daging babi. Yang perlu kita ketahui; Pemerintah “ISRAEL” penjajah
malah melarang rakyatnya memakan babi karena mereka mengetahui bahaya
mengkonsumsi daging babi.
Berikut Arrahmah sajikan 10 fakta bahwa babi tidak layak untuk
di konsumsi, sebagaimana dilansir BIP pada Ahad (5/7/2015).
#1 - Apakah anda tahu kalau babi tidak dapat disembelih di
lehernya?
Hal tersebut dikarenakan mereka secara biologis tidak memiliki
leher, bagaimana bisa? Itu ternyata sesuai dengan anatomi alamiahnya. Bagi
orang yang beranggapan kalau babi memang harus disembelih dan layak bagi
konsumsi manusia, tentu Sang Pencipta akan merancang hewan ini dengan memiliki
leher.
#2 - Menurut Prof. A.V. Nalbandov (Penulis buku : Adap-tif
Physiology on Mammals and Birds).
Menyebutkan bahwa kantung urine (vesica urinaria) babi sering
bocor, sehingga urine babi merembes ke dalam daging. Akibatnya, daging babi
tercemari kotoran yang mestinya dibuang bersama urine. Membayangkannya saja,
kita pasti sudah merasa jijik, apalagi kalau memakannya. Astaghfirullah.
#3 - Babi adalah hewan yang paling rakus.
Di dunia ini, dalam hal makan tidak tertandingi hewan lain. Dia
melahap semua makanan yang ada di depannya, sehingga daging babi itu memiliki
banyak lemak daripada danging hewan lainnya. Jika perutnya telah penuh atau
makanannya telah habis, dia akan memuntahkan isi perutnya dan memakannya lagi,
untuk memuaskan kerakusannya.
Babi tidak akan berhenti makan, bahkan memakan muntahannya. Dia
memakan semua yang bisa dimakan di hadapannya. Memakan kotoran apa pun di depannya,
kotoran manusia, hewan atau tumbuhan, bahkan memakan kotorannya sendiri, hingga
tidak ada tersisa. Maka babi adalah binatang yang jorok sekali!
#4. Kadang babi mengencingi kotorannya dan memakannya jika
berada di hadapannya.
Dia memakan sampah busuk dan kotoran hewan apapun. Babi adalah
hewan mamalia satu-satunya yang memakan tanah, memakannya dalam jumlah besar
dan dalam waktu lama jika dibiarkan, kulit orang yang memakan babi akan
mengeluarkan bau yang tidak sedap.
#5 - Penyakit-penyakit cacing pita.
Penyakit tsb merupakan penyakit yang sangat berbahaya yang dapat
terjadi karena mengonsumsi daging babi. Cacing pita berkembang di bagian usus
12 jari di tubuh manusia, dan beberapa bulan cacing itu akan menjadi dewasa.
Jumlah cacing pita bisa mencapai sekitar “1000 ekor dengan panjang antara 4 –
10 meter”, dan terus hidup di tubuh manusia dan mengeluarkan telurnya melalui
BAB (buang air besar). Menyeramkan bukan, bila kita memakan daging babi?
#6 - Daging babi merupakan penyebab utama kanker anus dan kolon.
Persentase penderita penyakit ini di negara-negara yang
penduduknya memakan babi, meningkat secara drastis, terutama di negara-negara
Eropa, dan Amerika, serta di negara-negara Asia (seperti Cina dan India).
Sementara di negara-negara Islam, persentasenya amat rendah, sekitar 1/1000.
Itulah Beberapa alasan mengapa Allah Subhanahu wata’ala melarang kita Memakan
daging babi.
#7 - Babi adalah container (tempat penampung) penyakit.
Beberapa bibit penyakit yang dibawa babi. Beberapa diantaranya
seperti Cacing pita (Taenia solium), Cacing spiral (Trichinella spiralis),
Cacing tambang (Ancylostoma duodenale), Cacing paru (Paragonimus pulmonaris),
Cacing usus (Fasciolopsis buski), Cacing Schistosoma (japonicum), Bakteri
Tuberculosis (TBC), Bakteri kolera (Salmonella choleraesuis), Bakteri
Brucellosis suis, Virus cacar (Small pox), Virus kudis (Scabies), Parasit
protozoa Balantidium coli, Parasit protozoa Toxoplasma gondii. Mengerikan!
#8 - Daging babi sulit dicerna.
Daging babi empuk meskipun empuk dan terkesan lezat, namun
karena banyak mengandung lemak berbahaya, daging babi sulit dicerna oleh badan
manusia. Akibatnya, nutrien (zat gizi) tidak dapat dimanfaatkan tubuh.
#9 - DNA babi mirip dengan manusia sehingga sifat buruk babi
dapat menular kepada manusia.
Beberapa sifat buruk babi seperti, binatang paling rakus, kotor,
dan jorok di kelasnya. Kemudian kerakusannya tidak tertandingi hewan lain,
serta suka memakan bangkai dan kotorannya sendiri dan kotoran manusia pun
dimakannya. Sangat suka berada di tempat yang basah dan kotor. Untuk memuaskan
sifat rakusnya, bila tidak ada lagi yang dimakan, dia muntahkan isi perutnya,
lalu dimakan kembali. Lebih lanjut kadang dia mengencingi pakannya terlebih
dahulu sebelum dimakan.
#10 - Babi merupakan carrier virus/penyakit Flu Burung (Avian
influenza) dan Flu Babi (Swine Influenza).
Di dalam tubuh babi, virus AI (H1N1 dan H2N1) yang semula tidak
ganas bermutasi menjadi H1N1/H5N1 yang ganas/mematikan dan menular ke manusia.
Selain kesepuluh alasan di atas ternyata ada beberapa penyakit
lain yang dapat disebabkan oleh babi seperti kholera babi (penyakit menular
berbahaya yang disebabkan bakteri), keguguran nanah (disebabkan bakteri
prosilia babi), kulit kemerahan yang ganas (mematikan) dan menahun, penyakit
pengelupasan kulit, dan benalu sskaris, yang berbahaya bagi manusia.
Subhanallah. Inilah alasan mengapa Islam mengharamkan babi.
Dengan demikian, kita harus yakin bahwa apa yang diharamkan
Allah pasti mengandung hikmah di dalamnya. Seperti hikmah diharamkannya memakan
daging babi bagi umat Muslim. Mungkin banyak yang bilang daging babi enak,
tetapi kini kita tahu ada apa saja di balik daging babi tersebut. Na’udzu
billah min dzalik.
Semoga bermanfaat
Wasallam, Mimuk Bambang Irawan
Sumber:
http://m.arrahmah.com/news/2015/07/14/10-fakta-ilmiah-mengapa-babi-haram.html
— bersama Aisyiah Taput, AsmaraHadi Liting, Ahmad Tohari, dan 47 lainnya.
No comments:
Post a Comment