Puasa dan Peningkatan Ketaqwaan
Al Baqarah (2) : 21 – Nabi Muhammad SAW menyampaikan ajaran bertaqwa kepada SELURUH UMMAT MANUSIA, bukan hanya kepada kaumnya saja (orang Quraish/Arab), sedangkan para Nabi yang lain hanya kepada kaumnya saja.
Puasa,
teristimewa di bulan Ramadhan yang penuh berkah merupakan salah satu rukun
Islam yang telah kita ketahui dan dijalankan oleh kebanyakan kaum muslim di
Indonesia.
Rukun
Islam merupakan suatu sistim, terutama PUASA dimaksudkan untuk membiasakan
orang menjadi bertaqwa, sebagaimana difirmankanNya dalam surat Al-Baqarah (2) :
183
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu
berpuasa
sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum
kamu
agar kamu bertaqwa”
Al-Baqarah (2) : 183
Sedangkan
perintah untuk bertaqwa dititahkan dalam ayat berikut:
“Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada
Allah,
dan hendaklah kamu bersama-sama orang yang benar”
At-Taubah (9) : 119
Sesungguhnya
perintah untuk bertaqwa telah disampaikan kepada ummat melalui para Nabi
sebelum Rasul paling mulia, junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Ajaran untuk
bertaqwa telah disampaikan mulai oleh Nabi Adam As. sampai dengan Nabi Muhammad
SAW sebagaimana tercantum dalam surat dan ayat-ayat Al-Qur’an sebagai berikut:
- Al Maa-idah (5) : 27 – Nabi Adam menyampaikan ajaran bertaqwa kepada kedua anaknya; Habil dan Qabil.
- Al’Ankabuut (29) : 16 – N. Ibrahim as. menyampaikan ajaran bertaqwa kepada kaumnya
- Al Mu’minuun (23) : 23 – N. Nuh as. menyampaikan ajaran bertaqwa kepada kaumnya
- Asy Syu’araa (26) : 124 – Nabi Hud as. menyampaikan ajaran bertaqwa kepada kaumnya
- Asy Syu’araa (26) : 142 – N. Shaleh as. menyampaikan ajaran bertaqwa kepada kaumnya
- Asy Syu’araa (26) : 161 – N. Luth as. menyampaikan ajaran bertaqwa kepada kaumnya
- Ash Shaaffaat (37) : 123-124 – N. Ilyas as. menyampaikan ajaran bertaqwa kepada kaumnya
- Yunus (10) : 84 – Nabi Musa as. menyampaikan ajaran bertaqwa kepada kaumnya
- Al Maa-idah (5) : 27 – Nabi Isa menyampaikan ajaran bertaqwa kepada kaumnya
Al Baqarah (2) : 21 – Nabi Muhammad SAW menyampaikan ajaran bertaqwa kepada SELURUH UMMAT MANUSIA, bukan hanya kepada kaumnya saja (orang Quraish/Arab), sedangkan para Nabi yang lain hanya kepada kaumnya saja.
“Hai MANUSIA, sembahlah Tuhan Yang telah
menciptakanmu
dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertaqwa”
Al Baqarah (2) : 21
Taqwa
menjadi kriteria penilaian Allah terhadap kemuliaan manusia. Manusia dinilai mulia
oleh Allah bukan berdasarkan rupa, pintar bodoh, kaya miskin, asal usul, suku
bangsa dan sebagainya, melainkan hanya dari ketaqwaannya
“....Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara
kamu di sisi Allah
ialah orang yang paling bertqwa di antara kamu.
Sesungguhnya
Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”
Al Hujuraat (49) : 13
Nah,
orang yang bertaqwa itu seperti apa? Ciri-ciri minimum seorang yang bertaqwa
dijabarkan dalam surat Ali ‘Imran (3) : 133 – 135. Dalam
ayat-ayat tersebut orang yang bertaqwa disimpulkan sebagai berikut:
- Bersegera memohon
ampunan Allah bila berbuat dosa dan mudah meminta maaf kepada sesama
manusia
- Mau
berinfaq/sedekah dalam keadaan lapang maupun sempit
- Bisa menahan
amarah
- Mudah memaafkan
kesalahan orang lain
- Senantiasa
melakukan kebaikan atau berbuat baik
Dalam
bulan Ramadhan kita melatih diri untuk mencapai ke 5 kriteria tersebut di atas
dengan sungguh-sungguh dan setelah Ramadhan tetap menjaga ketaqwaan bahkan
harus semakin meningkat.
Allah
menjanjikan ampunan bagi dosa-dosa kita setelah berpuasa, namun hanya diberikan
kepada orang yang bertaqwa sebagaimana disebutkan dalam surat Al Anfaal (8) : 29 di mana
Allah menyatakan bila kita bertaqwa padaNya maka akan diberikan furqon*),
dihapus segala kesalahan, dan diampuni segala dosa kita dan mendapat karunia
yang besar.
*) Note:
Furqon – petunjuk untuk bisa membedakan yang hak dari yang bathil. Juga berarti
pertolongan.
Summary
of the day: Allah menilai
manusia dari ketaqwaannya kepadaNya. Puasa
di bulan Ramadhan merupakan bagian dari Rukun Islam yang merupakan
momentum untuk melatih diri meningkatkan ketaqwaan kita dengan mengacu pada 5
ciri/kriteria ketaqwaan. Allah menjanjikan ampunan bagi orang ynag bertaqwa
setelah berpuasa dan juga kebaikan lainnya.
Semoga
bermanfaat, Aamiin
Wassalam
H.
Uno Birawan