Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah SWT, beberapa waktu yang lalu masyarakat dunia dihebohkan oleh kemungkinan terjadinya kiamat dunia di tahun 2012 ini. Nah, kali ini kita coba merenung tentang tanda akhir jaman dari kaca mata seorang muslim. Terlebih dahulu akan di bahas mengenai kiamat itu sendiri.
K I
A M A T
Allah
SWT telah memastikan datangnya kiamat (= hari akhir) dan firman-firmanNya dalam
Al-Qur’an juga menggambarkan bagaimana kedahsyatan kejadian kiamat itu. Sungguh
mengerikan terutama bagi mereka yang kafir. Iman kepada hari kiamat merupakan
satu rukun iman yang kita yakini pasti akan tiba. Tapi kapan?
Adakah
manfaatnya kita mengetahui saat tibanya kiamat? Dalam berbagai firmanNya, Allah
telah menetapkan bahwa tak seorangpun tahu mengenai waktu tibanya hari kiamat.
Oleh karena itu kita tidak boleh terpengaruh oleh ramalan-ramalan paranormal
ataupun orang-orang pandai dari berbagai kalangan yang mengaku punya “vision”
tentang datangnya hari kiamat.
Hari
kiamat, yang juga disebut dengan yaumul akhir, adalah akhir dari dunia yang
ditandai dengan kehancuran alam semesta dimana semua manusia akan hancur
berantakan dan bertebaran seperti anai-anai. Tanggapan dari manusia yang akan
mengalami kiamat ini, terbagi dalam 2 kelompok besar.
Golongan pertama, adalah golongan yang menganggap kiamat sebagai
malapetaka. Konsekuensinya adalah tersebarnya kecemasan, kegelisahan dan
ketakutan di antara mereka. Golongan ini adalah mereka yang paling banyak
berlumuran dosa, sadar atau tidak disadarinya. Mereka paling getol cari info
mengenai kapan datangnya kiamat dengan berkonsultasi pada paranormal, fortune
teller, penerawang atau sebangsanya.
Atau
mereka menganalisa berbagai musibah, bencana dan fenomena alam yang terjadi di
dunia dan mengkaitkannya dengan datangnya hari kiamat. Untuk apa? Agar jika
mereka tahu waktunya telah dekat, maka mereka masih memiliki kesempatan untuk
mendekatkan diri pada Tuhan. Kalau waktu masih panjang, mereka bisa berlanjut
dengan segala kenikmatan dunia hasil perbuatannya yang tidak di ridhoi Allah
swt.
Mereka
tidak tahu bahwa kiamat bisa datang dengan tiba-tiba sebagai di firmankan Allah
swt. dalam ayat-ayat diatas. Bila demikian halnya, maka sungguh terlambat bagi
mereka untuk memperbaiki diri dan bagi mereka menunggu azab yang teramat pedih.
Golongan kedua, adalah golongan yang menganggap kiamat sebagai taqdir
atau ketentuan Allah yang tak dapat dihindari dengan cara dan usaha apapun
juga. Hari kiamat adalah benar-benar hari yang menjadi hak prerogatif Allah
semata.
Tidak
ada kecemasan, kegelisahan dan ketakutan akan datangnya hari akhir itu. Itu
adalah hari penentuan yang memang telah ditunggu-tunggu oleh golongan ini,
karena mereka akan segera mendapatkan surga. Hari kiamat adalah sekedar masa
transisi dari kehidupan dunia ke kehidupan akhirat yang kekal.
Golongan
ini telah bersiap untuk menghadapi kematian dengan segudang pahala sebagai
hasil amal salehnya di dunia. Mereka ini adalah golongan yang telah berserah
diri dan selalu siap untuk menerima ketentuan kiamat kapanpun juga. Mereka
adalah golongan yang di ridhoi Allah swt.
Peringatan
Nabi Muhammad saw tentang datangnya malapetaka dan kehancuran umat justru
merupakan motivasi bagi mereka untuk mengajak ummat kepada kebenaran dengan
meningkatkan iman dan taqwa, karena hanya yang beriman dan bertaqwa kepada
Allah swt yang akan selamat sampai akhirat.
Ingin
masuk golongan yang manakah saudara-saudaraku?
Beberapa
ayat suci Al-Qur’an yang berhubungan dengan hari kiamat dikutip pada lembar
berikut ini.
Sesungguhnya hari kiamat akan datang (dan) Aku
merahasiakan (waktunya) agar tiap-tiap diri dibalas dengan apa yang
diusahakannya.
~ QS 20 - Thaha : 15 ~
Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: “Bilakah
terjadinya?” Katakanlah: “Sesungguhnya pengetahuan mengenai kiamat itu ada pada
sisi Tuhanku; tidak seorangpun dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain
Dia.
Kiamat itu amat berat (huru-haranya bagi mahluk) yang di
langit dan di bumi.
Kiamat itu tidak
akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba”.
Mereka bertanya
kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: “Sesungguhnya
pengetahuan tentang kiamat itu ada di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia
tidak mengetahuinya”.
~ QS 7 - Al A’raaf
: 187 ~
Ia bertanya: “Bilakah hari kiamat itu?”Maka apabila mata
terbelalak (ketakutan)
dan apabila bulan
telah hilang cahayanya,dan matahari dan bulan dikumpulkan.
Pada hari itu manusia berkata: “Ke mana tempat lari?”
Sekali-kali tidak!
Tidak ada tempat berlindung!
Hanya kepada Tuhanmu sajalah pada hari itu tempat
kembali.
~ QS 75 - Al Qiyaamah : 6-12 ~
Tahukah kamu apakah hari kiamat itu?
Pada hari itu
manusia seperti anai-anai yang bertebaran
dan gunung-gunung
seperti bulu-bulu yang dihambur-hamburkan
~ QS 101 - Al Qaari’ah : 3 – 5 ~
Apabila bumi digoncangkan dengan goncangannya (yang
dahsyat)
dan bumi telah
mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya,
dan manusia
bertanya: “Mengapa bumi (jadi begini)?”, pada hari itu bumi menceritakan
beritanya,karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan
(yang sedemikian
itu) kepadanya.
~ QS 99 - Az Zalzalah
: 1-5 ~
(Yaitu) pada hari Kami gulung langit sebagai menggulung
lembaran-lembaran kertas.
Sebagaimana Kami
telah memulai penciptaan pertama begitulah kami akan mengulanginya. Itulah
suatu janji yang pasti Kami tepati;
sesungguhnya
Kami-lah yang melaksanakannya.
~ QS 21- Al Anbiyaa’ : 104 ~
Dan (ingatlah) hari (ketika) langit pecah belah mengeluarkan
kabut putih dan
diturunkanlah malaikat bergelombang-gelombang.
~ QS 25 – Al Furqaan : 25 ~
Maka apabila langit telah terbelah dan menjadi merah
mawar seperti (kilapan) minyak
~ QS 55 – Ar Rahmaan : 37 ~
Apabila langit terbelah, dan patuh kepada Tuhannya,
dan sudah semestinya langit itu patuhdan apabila bumi
diratakan,
dan memuntahkan
apa yang ada didalamnnya dan menjadi kosong,
dan patuh kepada
Tuhannya, dan sudah semestinya bumi itu patuh,
(pada waktu itu
manusia akan mengetahui akibat perbuatannya)
~ QS 84 - Al Insyiqaaq : 1- 5 ~
Apabila matahari digulungdan apabila bintang-bintang
berjatuhan,
dan apabila gunung-gunung dihancurkan, dan apabila
unta-unta yang bunting ditinggalkan (tidak dipedulikan),dan apabila
binatang-binatang liar dikumpulkan,
dan apabila lautan dipanaskan. Dan apabila ruh-ruh
dipertemukan (dengan tubuh),
apabila bayi-bayi
perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanya,karena dosa apa ia dibunuh,dan
apabila catatan-catatan (amal perbuatan manusia) dibuka, dan apabila langit
dilenyapkan, dan apabila neraka jahim dinyalakan, dan apabila surga didekatkan,
maka tiap-tiap
jiwa akan mengetahui apa yang telah dikerjakannya.
~ QS 81 – At Takwir : 1-14 ~
Dan mereka bertanya kepadamu tentang gunung-gunung,
maka katakanlah:
“Tuhanku akan menghancurkannya (di hari kiamat) sehancur-hancurnya, maka Dia
akan menjadikan (bekas) gunung-gunung itu datar sama sekali,
tidak ada
sedikitpun kamu lihat padanya tempat yang rendah dan yang tinggi-tinggi.
~ QS 20 – Thaahaa : 105-107 ~
TANDA
AKHIR JAMAN
Mengenai
tanda datangnya hari kiamat, Allah berfirman:
Dan apabila perkataan telah jatuh atas mereka,
Kami keluarkan
sejenis binatang melata dari bumi yang akan mengatakan
kepada
mereka, bahwa sesungguhnya manusia
dahulu tidak yakin
kepada ayat-ayat
Kami yang menunjukkan kedatangan kiamat.
~ QS 27 – An Naml : 82 ~
Sesungguhnya
Allah telah menimpakan sejenis kiamat pada manusia di jaman nabi-nabi dahulu
sebagai hukuman atas peringatan Allah yang tidak digubris.
Kaumnya
Nabi Nuh As ditenggelamkan dengan air bah karena mendustakan ayat-ayat Allah (Al A’raaf : 64, Yunus : 73, Al
Furqaan : 37).
Kaum
A’ad, kaumnya Nabi Huud As diazab oleh suara yang mengguntur keras dan berasal
dari awan yang membawa angin dingin dan sangat kencang. Hari-hari itu merupakan
hari naas yang berjalan tak henti-hentinya selama tujuh malam delapan hari.
Segala sesuatunya dijadikan Allah seperti serbuk hancur lebur tak berbekas.(Al Mu’minuun : 41, Al Ahqaaf :
24, Al Qamar : 19-20, Al Haaqqah : 6-7, Adz dzaariyaat : 41-42). Kaum A’ad itu mengingkari tanda-tanda kekuasaan Tuhan
mereka dan mendurhakai rasul-rasul Allah dan mereka menuruti perintah semua
penguasa yang sewenang-wenang dan menentang kebenaran.
Kemudian
Nabi Shaleh As yang menyerukan kaum Tsamud untuk menyembah Allah Ta’ala saja namun
tak berhasil. Allah kemudian membinasakan kaum Tsamud dengan kejadian luar
biasa berupa sambaran petir dan suara yang mengguntur (Al Haaqqah : 4-5, Adz Dzaariyaat
: 43-44, Huud : 66-68, Al Qamar : 31).
Nabi
Luth As melarang kaum Sadom untuk melakukan perbuatan faahisyah yaitu mengadakan hubungan antara kaum lelaki dengan kaum
lelaki. Karena larangan itu tak digubris, Allah mengahzab kaum Sadom dengan
hujan batu yang dibawa oleh angin dan akibat dibaliknya tanah oleh Allah. Batu
yang terdiri dari tanah yang terbakar itu menghujani kaum Sadom dan akhirnya
Allah membinasakan mereka dengan suara mengguntur sebelum matahari terbit (Al Qamar : 33-34, Huud : 82,
Al Hijr : 73-74).
Nabi
Syuaib As menyerukan kaumnya, yakni penduduk Madyan untuk hanya menyembah
Allah, Rabb Semesta Alam saja, namun mereka mendustakan ayat-ayat Allah.
Penduduk Madyan kemudian dibinasakan dengan suara yang mengguntur, pada hari
mereka dinaungi oleh awan, mereka di timpa gempa yang dahsyat (Asy Syu’araa’ : 189, Al ‘Ankabuut
: 36-37, Al A’raaf : 91-92).
Demikian
berbagai kisah tentang kiamat atau kehancuran umat manusia yang ingkar di waktu
yang lalu, dimana hanya para pengikut nabi-nabi yang tetap beriman kepadaNya
sajalah yang diselamatkanNya dari setiap bencana yang ditimpakanNya itu.
Kisah-kisah
dalam Al-Qur’an itu dimaksudkan untuk mengingatkan kita agar kita jangan sampai
terlena dan menjauhkan diri dariNya dan mengikuti perintah serta menjauhi
laranganNya. Nabi Muhammad saw, nabi terakhir umat manusia mengingatkan lagi
tentang kiamat yang bisa menimpa umatnya bila mengingkari ayat-ayat Allah.
Nabi Muhammad saw bersabda: “Tanda
hari kiamat semakin dekat adalah dihapus (dicabut)nya ilmu (agama), lalu timbul
fitnah (bencana dan kekacauan). Di mana-mana dijumpai kebakhilan serta banyak
pembunuhan.” (Hadist
riwayat Muslim).
Dihapusnya
agama berarti manusia tidak lagi memiliki iman kepadaNya, makin banyak saja
yang kian tenggelam dalam urusan dunia. Mereka mengejar harta, pangkat dan
kedudukan serta mengejar ilmu yang hanya dimanfaatkan untuk dirinya.
Norma
kehidupan masyarakat yang baik memudar karena pertentangan prinsip yang
didasarkan pada persepsi yang tidak Qur’ani. Lantas timbul fitnah dan
pembunuhan karena masing-masing mempertahankan prinsipnya yang dianggapnya
paling benar.
Dalam
hadits lain, Nabi Muhammad saw
bersabda: “Apabila umatku melakukan 15
perkara maka akan datang kepada mereka malapetaka, berupa angin merah (situasi
memanas), gempa bumi, penyakit yang dapat mengubah wajah dan hujan batu. Ke-15
perkara itu adalah:
1) Bila harta kekayaan hanya beredar pada golongan
tertentu,
2) Amanah jadi sumber kekayaan,
3) Zakat tak
ditunaikan,
4) Suami tunduk kepada kemauan istri,
5) Durhaka kepada ibu,
6) Baik dengan kawan lupa pada ayah,
7) Masjid tak lagi menjadi sarana dzikir,
8) Orang fasik diangkat jadi pemimpin,
9) Pemimpin masyarakat ahlaknya paling rendah,
10) Seseorang dimuliakan karena takut kejahatannya,
11) Menonjolnya kemewahan hidup,
12) Wanita menjadi penghibur (kesenangan seksual),
13) Minuman keras meraja rela,
14) Mengajar bukan karena Allah, dan
15) Orang suka melaknati orang yang dulu baik
amalnya (menghilangkan jasa)” (HR Turmuzi)
Mencermati
ke limabelas perkara itu, maka tampaknya kesemuanya telah menjangkiti
masyarakat kita. Ini merupakan “lampu kuning” buat kita semua untuk segera
melakukan langkah-langkah korektif sebelum Allah menimpakan ahzabNya.
Marilah
kita meningkatkan usaha untuk saling mengingatkan tentang kebenaran. Kita
tingkatkan kegiatan-kegiatan yang bersifat amal ma’ruf nahii munkar. Kalau di
masa lalu kita hanya berpangku tangan, mendiamkan kezaliman berjalan, maka kini
sudah saatnya kita berani menyerukan kebenaran. Untuk itu, kita harus
menggunakan akal, tenaga dan pikiran dengan lebih keras, agar suara untuk
menegakkan keadilan dan kebenaran benar-benar sampai, menyentuh dan menyadarkan
mereka yang zalim dan ingkar.
Yang
terutama dan paling penting ialah perlunya kita mawas diri, introspeksi, apakah
kita telah menjalani aturan main yang ditetapkanNya dengan benar, sebelum kita mengingatkan orang lain berbuat serupa.
Perlu kita renungkan kembali tujuan hidup kita ini, yaitu bahwa kita diciptakan
oleh Allah untuk menempuh perjalanan yang panjang mulai dari alam ruh, alam
janin, alam fana, alam barzah dan akhirat. Kehidupan kita di alam fana atau
dunia ini, merupakan ujian seumur hidup untuk menentukan kedudukan kita di
akhirat nanti dengan mengumpulkan pahala sebanyak-banyaknya dan mengindari dosa
sebanyak-banyaknya pula.
Kehidupan
di dunia ini memang merupakan sarana bagi kita untuk mengumpulkan pahala
sebanyak-banyaknya, sehingga bila kita mati kelak kita lebih yakin untuk
mendapatkan surga. Bagi umat yang beriman kepadaNya, kematian kitalah
sebenarnya merupakan kiamat bagi kita, tanpa perlu merisaukan tanda-tanda kiamat
atau tanda akhir zaman. Kiamat adalah hal yang wajar dan sudah merupakan takdir
Illahi.
Bagaimana
pendapat Ananda?
Tulisan:
H. R. Bambang Irawan – 31 Desember 2011