SHALAT TARAWIH NABI SHALLALLAHU ‘ALAIHI
WASALLAM
BAGAIMANA SHALAT TARAWIH NABI SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM? APAKAH SENDIRI
ATAU BERJAMAAH ?
Rupanya banyak diantara kaum muslimin yang belum
pernah membaca riwayat atau hadits tentang bagaimana shalat tarawihnya Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam!
Karena ketidaktahuannya, mereka berpendapat shalat tarawih berjamaah yang dirintis Umar bin Khaththab itu sebagai Sunnah
Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam.
Untuk itu dua buah riwayat atau hadits berikut ini dapat menjelaskan, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam
melaksanakan shalat tarawih (shalat malam di
bulan Ramadhan) sendiri di kamarnya, yang letaknya bersebelahan dengan ruangan masjid Nabawi. Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam tidak melaksanakan shalat
tarawih berjamaah di masjid sebagaimana
shalat tarawih yang dilakukan kaum muslimin sejak dirintis oleh Umar bin Khaththab.
#1 - Diriwayatkan oleh sahabat Aisyah ra : "Pada suatu malam Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wasallam mengerjakan shalat di kamarnya, karena dinding kamar itu rendah orang-orang
dapat melihat Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam dan sebagian dari mereka (bermakmum) mengerjakan shalat
mengikuti Nabi Shallallahu “alaihi wasallam
Esok paginya mereka menyebarkan berita itu. Malam berikutnya Nabi Shallallahu
‘alaihi wasallam berdiri mengerjakan
shalat dan orang-orang (bermakmum) mengikuti Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam. Hal ini terjadi dua atau tiga malam. Oleh karena itu,
malam berikutnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam tidak mengerjakan
shalat, juga tidak keluar rumah.
Ketika esok paginya orang-orang menanyakan hal itu, Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wasallam menjawab bahwa ia
khawatir orang-orang menganggap shalat malam (sebagai shalat) wajib."
(Kitab Shahih Bukhari, hadits no 423 yang
dijadikan rujukan dari hadits no 972. pada
bagian Kitab Tentang Azan, Bab 46 dengan judul Apabila Terdapat Dinding
Sutrah Antara Imam dengan Makmum)
#2 - Diriwayatkan dari Zaid bin Tsabit, dia berkata: "Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam pernah
membuat bilik kecil dari daun kurma atau tikar, lalu beliau tempati untuk
shalat sunnah. Maka orang datang berturut-turut
dan melakukan shalat mengikuti shalat beliau
Kemudian mereka datang pada malam hari, Namun
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam lama tidak keluar mendatangi mereka. Lalu mereka mengeraskansuara dan mengetuk pintu. Kemudian Rasulullah keluar mendatangi mereka dengan
marah, lalu bersabda, “Kalian kalau
berbuat seperti ini, sehingga aku khawatir kalau
shalat yang kalian lakukan ini akan diwajibkan kepada kalian. Lakukanlah shalat di rumahmu masing-masing, karena
sebaik-baik shalat seseorang adalah di rumahnya, kecual shalat fardhu” (Kitab Ringkasan Shahih Muslim, Syaikh Nasiruddin al
Albani, riwayat serupa ditemukan pada Bab
ke 173, halaman 184, hadits no 374 tentang shalat
Sunnah di masjid)
Kedua riwayat atau hadits diatas menjelaskan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam melakukan
Shalat tarawih sendiri dikamar (bilik) nya. Dan beberapa orang yang melihat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam
shalat (karena kondisi bilik yang
dindingnya rendah dan pintunya terbuat dari tirai), kemudian ikut bermakmum mengikuti shalat. Jadi Nabi Shallallahu
‘alaihi wasallam bukan bukan melaksanakan
shalat tarawih berjamaah karena sebagian lainnya dari kaum muslimin melaksanakan shalat tarawih
sendiri-sendiri, meskipun pada hari kedua
dan ketiga bertambah banyak kaum muslimin yang ikut-ikutan bermakmum.
Jadi, jelaslah bahwa shalat tarawih berjamaah bukanlah Sunnah Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wasallam, tetapi Sunnah Khulafaurrasyidin. Dan oleh Khulafaurrasyidin, Umar bin Khaththab shalat tarawih
berjamaah yang dirintis atau dipeloporinya itu
disebut sebagai Bid'ah Hasanah.
Semoga Allah Subahanhu wa ta’ala selalu memberi hidayah dan petunjuk-Nya
kepada kita semua. Aamiin ya Rabbal’aalamiin
Semoga bermanfaat,
Wasallam, Mimuk Bambang
Irawan
Jakarta, 6 Maret 2015
Jakarta, 6 Maret 2015
No comments:
Post a Comment