BAHAYA LISAN
Sebagaimana kata pepatah ‘Diam itu emas’. Artinya, kadangkala sikap diam menutup mulut itu lebih baik dari pada berbicara banyak tapi menimbulkan banyak fitnah.
Lisan yang keluar dari lidah berbentuk kecil, namun
memiliki efek luar biasa. Ketika tak mampu dikontrol, lisan sering kali
menimbulkan bencana. Sedikit saja salah kata bisa mengakibatkan hal yang tidak
terduga.
Oleh karena itu, ada baiknya kita selalu menjaga
lisan. Mengisinya dengan berzikir dari pada membicarakan hal-hal yang tidak
perlu berbuah ghibah menambah dosa.
Dalam Al-Quran banyak dijelaskan bahaya lisan dan
anjuran untuk menjaganya. Antara lain dalam surat Al-Isra’ ayat 53 yang
artinya:
وَقُلْ لِعِبَادِي يَقُولُوا الَّتِي هِيَ أَحْسَنُ إِنَّ الشَّيْطَانَ يَنْزَغُ بَيْنَهُمْ إِنَّ الشَّيْطَانَ كَانَ لِلْإِنْسَانِ عَدُوًّا مُبِينًا
“Dan
katakanlah kepada hamba-hamba-Ku, ‘Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang
lebih baik (benar). Sungguh, setan itu (selalu) menimbulkan perselisihan di
atara mereka. Sungguh, setan adalah musuh yang nyata bagi manusia.” (QS. Al-Isra’ : 53)
Tidak tahukah bahwa lisan nantinya akan
mempertanggung jawabkan segala apa yang diucapkan di akhirat. Apa yang
diucapkan dicatat oleh malaikat penjaga yang akan dipertanggungjawabkan nanti
ketika hari akhir tiba.
Semua tubuh bisa berbicara begitu pula dengan
lisan. Firman Allah:
إِنَّ الَّذِينَ يَرْمُونَ الْمُحْصَنَاتِ الْغَافِلَاتِ الْمُؤْمِنَاتِ لُعِنُوا فِي الدُّنْيَا وَالْآَخِرَةِ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ . يَوْمَ تَشْهَدُ عَلَيْهِمْ أَلْسِنَتُهُمْ وَأَيْدِيهِمْ وَأَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ . يَوْمَئِذٍ يُوَفِّيهِمُ اللَّهُ دِينَهُمُ الْحَقَّ وَيَعْلَمُونَ أَنَّ اللَّهَ هُوَ الْحَقُّ الْمُبِينُ
“Mereka yang
memfitnah perempuan baik-baik, yang tidak tahu menahu tapi beriman, mereka
dilaknat di dunia dan di akhirat, mereka mendapat azab yang berat. Pada hari
ketika lidah mereka, tangan dan kaki menjadi saksi atas mereka sendiri terhadap
segala perbuatan yang mereka lakukan. Pada hari itulah Allah akan membayar
kembali (segala) yang menjadi hak mereka sebenarnya dan mereka akan tahu bahwa
Allah Maha Mendengar, membuat segalanya nyata sekali.” (QS. An-Nur: 23-25)
Ayat tersebut membicarakan tentang tuduh-menunduh,
rumor, gosip dan beberapa hal yang diproduksi oleh lisan atau mulut secara
keselururuhan.
Lidah adalah anggota tubuh yang penting tapi juga
berbahaya. Dia menjadi juru bicara. Melalui lidah kita bisa tahu perasaan,
keinginan, pemikiran dan pendidikan serta akhlak seseorang. Karena itu Nabi
berpesan :
“Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir,
hendaklah menghormati tetangga dan tamu serta berkata baik, jika tak sanggup
lebih baik diam.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dalam
sebuah kitab (الالا تنال العلم إلا بستّة إلخ …) dari مكتبة محمّد بن أحمد صهان واولاده
Menjelaskan
dalam sebuah syair :
يَمُوْتُ الْفَتَى مِنْ عَثْرَةٍ مِنْ لِسَانِهِ * وَلَيْسَ يُمُوْتُ الْمَرْءُ مِنْ عَثْرَةِ الرّجْلِ
مَاتِىَنى وَوعْ سَبَبْ كَفَلَيْسَيْتْ لِسَانِى * اَوْرَا كُؤْمَاتِنَى سَبَبْ كَفَلَيْسَيتْ سِيْكِيْلَىْ
فَعَثْرَتُهُ مِنْ فِيْهِ تَرْمِىْ بِرَأْسِهِ * وَعَثْرَتُهُ بِاالرِّجْلِ تَبْرَى عَلَى الْمَهْلِ
دَيْنَى مَلَيْسَيْتَىْ لِسَانْ نَكَأْكَيْ بَلاَعْ اَنْدَاسْ * دَيْنَيْ مَلَيْسَيْتَيْ سِكِيْل سُوَى بِيْصَاوَرَاسْ
مَاتِىَنى وَوعْ سَبَبْ كَفَلَيْسَيْتْ لِسَانِى * اَوْرَا كُؤْمَاتِنَى سَبَبْ كَفَلَيْسَيتْ سِيْكِيْلَىْ
فَعَثْرَتُهُ مِنْ فِيْهِ تَرْمِىْ بِرَأْسِهِ * وَعَثْرَتُهُ بِاالرِّجْلِ تَبْرَى عَلَى الْمَهْلِ
دَيْنَى مَلَيْسَيْتَىْ لِسَانْ نَكَأْكَيْ بَلاَعْ اَنْدَاسْ * دَيْنَيْ مَلَيْسَيْتَيْ سِكِيْل سُوَى بِيْصَاوَرَاسْ
Seseorang itu tidak mati karena terpeleset kakinya,
tapi dia meninggal karena terpeleset lisannya. Karena terpelesetnya kaki itu
lama-kelamaan bisa pulih kembali. Sedang terpeleset lisannya akan mendatangkan
balak( cobaan) hingga kelak di akhirat.
Betapa pentingnya menjaga lisan agar tidak
terjerumus pada kesalahan fatal. Lukman al-Hakim juga mengajarkan bahwa harum
tidaknya seseorang itu tergantung pada dua daging yaitu, lisan dan hati. Jika
keduanya keduanya baik, maka orang tersebut harum-terhomat. Sebaliknya jika
keduanya jelek, maka orang tersebut tidak harum-terhormat.
Oleh karena itu Allah menilai seseorang bukan dari
luasnya pikiran saja, tapi juga mampukah untuk menjaga lisan mereka.
Beberapa bahaya lisan yang perlu dihindari adalah :
1. Berkata yang tidak bermanfaat
2. Berkata yang berlebihan
3. Membicarakan hal yang batil; seperti memfitnah,gosip.
4. Berkata riya atau debat kusir
5. Berbantah-bantahan
6. Memarahi dan mengumpat (misuh-misuh)
7. Melaknat
8. Guyonan
9. Mencerca dan menertawakan
10. Menyebarkan rahasia
11. Berjanji tetapi bohong (mengingkari) dan lain-lain.
2. Berkata yang berlebihan
3. Membicarakan hal yang batil; seperti memfitnah,gosip.
4. Berkata riya atau debat kusir
5. Berbantah-bantahan
6. Memarahi dan mengumpat (misuh-misuh)
7. Melaknat
8. Guyonan
9. Mencerca dan menertawakan
10. Menyebarkan rahasia
11. Berjanji tetapi bohong (mengingkari) dan lain-lain.
Jadi alangkah baiknya kita menjaga lisan mulai
sekarang. Mengingat selalu tentang firman Allah :
مَا يَلْفِظُ مِن قَوْلٍ إِلاَّ لَدَيْهِ رَقِيْبٌ عَدِيْدٌ
“Tidak ada
suatu kata yang diucapkannya melainkan ada sisinya malaikat pengawas yang
selalu siap (mencatat).” (QS. Qaf :
18)
Semoga peringatan ini bemanfaat bagi diriku dana sahabat-sahabat semua. Aamiin ya Rabbal'aalamiin
Wasallam.
No comments:
Post a Comment