Inspirasi Idul Adha
Allahu Akbar....Allahu
Akbar....Allahu Akbar
Hari Raya Idul Adha 10 Dhulhijjah 1438 H memiliki
makna sangat mendalam tentang sosok ketauladanan yang diajarkan Siti Hajar,
Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail.
Sa'i – Berlari-lari kecil yang dilakukan
Siti Hajar- ibunda Nabi Ismail saat mencari sumber air untuk memberi minum
ketika beliau tidak bisa memberi air susu kepada putranya Nabi Ismail
adalah sarat dengan makna perjuangan, cinta kasih, tidak pernah menyerah
dan kebaikan. Bahwa perjuangan dan kebaikan yang kita tanam balasannya
sangat PASTI dari Allah.
Persoalannya adalah soal proses, bentuk balasan dan waktu saja.
Bahwa kebaikan yang kita tabur tidak harus diganti/dibalas di tempat kita
memberi kebaikan. Juga tidak harus dibalas oleh orang yang pernah kita tolong
(Siti Hajar menemukan sumber air bukan di lintasan 7x Sa'i antara
bukit Safa - Marwa tersebut)
Bisa jadi dibalas oleh orang lain atau dalam bentuk lain atau
ditunda di lain waktu.
Kalaupun tidak semua...maka sebagai orang beriman kita yakin
Allah akan membalasnya dengan perhitungan dan balasan pahala di akhirat kelak.
MAKA SETIAP KALI MEMBERI KEBAIKAN... LUPAKAN DAN YAKINLAH BAHWA
BALASANNYA PASTI DARI ALLAH.
Jangan pernah berharap (mendapat) balasan dari
sesama manusia. Jika tidak..... maka siap-siaplah untuk kecewa.
Mari hanya berharap kepada Sang Maha Kuasa Yang Tiada Batas - Allah Subhanahu
wa ta’ala sebagai unlimited hopes agar tidak pernah ada kata
kecewa pada akhirnya
Pengorbanan Nabi Ibrahim untuk rela menyembelih putra
kesayangannya Nabi Ismail AS adalah manifestasi dari Kepatuhan Tanpa
Syarat kepada Allah Subhanahu wa ta’ala sampai-sampai seluruh malaikat
tertegun dan takjub. Kepatuhan seperti itu hanya terjadi dan dilakukan oleh
para malaikat yang memang diciptakan tanpa akal sehingga hanya kata setia dan
patuh (tanpa berfikir dan berlogika) untuk menjalankan semua perintah Alah.
Ibrahim dan Ismail diciptakan bukan dari bangsa malaikat
melainkan dari bangsa manusia yang diberi akal untuk berfikir dan
berlogika......namun keduanya memiliki kadar kepatuhan dan ketaatan
seperti malaikat... patuh dan taat sekalipun harus mengorbankan (menyembelih)
Nabi Ismail anak terkasih Nabi Ibrahim AS.
Ya Allah ampuni kami yang seringkali belum sepenuhnya
memiliki Kepatuhan Tanpa Syarat terutama dalam menjalankan firman-firmanMu
Al Qur'an yang dijamin kebenarannya hingga akhir jaman
Mari jadikan Idul Adha sebagai momen pembentukan karakter mulia
berupa Peduli (Care) terhadap (nasib) sesama terutama mereka yang masih
belum beruntung (miskin/susah) disertai semangat Rela Berkorban (membantu)
untuk sesama dan ummat lain yang membutuhkan (mementingkan umum daripada
kepentingan sendiri.
Mohon maaf lahir bathin. Tulisan ini ditujukan sebagai sarana
belajar diri saya sendiri dan semoga bermakna untuk sahabat-sahabat pejuang
yang berkesempatan membaca
Salam Idul
Qurban - Dari Mesjid Istiqlal Jakarta, 10
Dhulhijjah 1438 H
No comments:
Post a Comment