KAJIAN AL QUR’AN
KEWAJIBAN BERHIJRAH DI JALAN ALLAH
Pengajian Subuh Masjid At Taubah – Ustadz Abdullah Amin
– Bekasi, Rabu, 9 Agustus
2017
Kaum
muslimin berkewajiban berhijrah dari Makkah ke Madinah karena tidak dapat
menjalani ibadah secara Islam karena ditekan dan dimusuhi oleh kaum Quraish.
Kaum muslimin di ancam, dianiaya dan bahkan dibunuh oleh kaum Quraish.
QS 2 : 218; Ayat ini menegaskan bahwa mereka sebagai orang yang
beriman, dan yang berhijrah dan
berjihad dijalan Allah dapat mengharapkan rahmat (pengampunan) bagi mereka,
karena Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.
QS 4 : 97-98; Namun ada kaum muslimin yang tidak mau berhijrah dan
tetap tinggal di Makkah dan meninggalkan ibadah Islam karena ancaman untuk
tidak beribadah. Mereka ini munafik dan menjadi kafir. Mereka dikatakan sebagai
orang yang “menganiaya diri sendiri”, yaitu orang muslim yang tidak mau hijrah
bersama Nabi padahal mereka sanggup. Mereka dipaksa oleh kafir Quraish untuk
ikut dalam perang Badar melawan Islam. Diantara mereka ada yang mati, dan akan
masuk neraka Jahanam
Bagi
mereka yang tidak berhijrah karena tidak mampu berdaya upaya (karena tidak ada
biaya atau sakit dan lemah) serta tidak tahu jalan untuk hijrah dan kemudian
wafat, Allah akan memaafkan mereka.
QS 9 : 40; Ini kisah Nabi Muhammad saw ditemani Abu Bakar yang
dikejar olah kaum kafir dan bersembunyi di Gua Tsuur. Kaum kafir tidak yakin
kalau Nabi dan Abu Bakar bersembunyi didalam gua, karena terdapat sarang burung
yang telah kering dan sarang laba-laba pada lubang tempat masuk ke gua. Untuk
meyakinkan, kaum kafir hanya melempar batu dan mengenai gigi Abu Bakar sampai
Abu Bakar menangis. Nabi menghiburnya. Kemudian, datang pertolongan Allah
dengan mengirim tentara ghaib, keduanya selamat
QS 4 : 100; Bagi mereka yang hijrah di jalan Allah tidak perlu
meragukan nasib mereka atau takut tidak mendapat rejeki dan penghidupan yang
baik. Allah menjamin didapatkannya tempat hijrah yang luas dalam artian banyak
kesempatan dan kemudahan untuk mendapatkan rejeki yang banyak. Walaupun pada waktu
berangkatnya tidak mempunyai harta yang banyak. Rejeki yang diperoleh bukan
hanya uang, tapi juga hal-hal yang berhubungan dengan ketenangan jiwa dan
kesempatan untuk berbuat baik bagi sesama.
Bagi
mereka yang dalam perjalanan (proses) untuk berhijrah di jalan Allah meninggal
dan belum sampai ke tempat tujuannya, maka Allah telah menetapkan pahala
baginya di sisi Allah.
QS 16 : 106-110; Ayat-ayat ini masih dalam
konteks penekanan kaum kafir kepada kaum muslim untuk mengikuti mereka. Allah
memperingatkan bagi kaum beriman yang kemudian kafir (murtad), bahwa mereka
akan mendapat murka Allah. Alasan mereka untuk menjadi kafir, karena lebih
menyukai kehidupan dunia dan tidak mau meninggalkan harta dan tidak rela
mengorbankan jiwa untuk berhijrah di jalan Allah. Mereka ini telah dikunci
hati, penglihatan dan pendengarannya oleh Allah dan tergolong orang yang
merugi.
Bagi
kaum muslim yang berhijrah sesudah mendapatkan cobaan, lalu mereka berjihad dan
sabar, maka mereka mendapat perlindungan dan ampunan Allah
Kutipan
ayat Al Qur’an yang menegaskan firman Allah tentang Kewajiban
Berhijrah:
“Sesungguhnya orang-orang
yang beriman, dan orang-orang yang berhijrah, dan berjihad di jalan
Allah, mereka itulah yang mengharapkan rahmat Allah. Allah Maha Pengampun, Maha
Penyayang” ~
QS (2) Al Baqarah : 218 ~
----------------------------------------------------------------------------------------------------
“Sesungguhnya orang-orang
yang diwafatkan malaikat dalam keadaan menganiaya diri sendiri 342), (kepada mereka) malaikat bertanya: “Dalam
keadaan bagaimana kamu ini?” Mereka menjawab, “Adalah kami orang-orang yang
tertindas di negeri (Mekah)” Para malaikat berkata: “Bukankah bumi Allah itu
luas, sehingga kamu dapat berhijrah di bumi itu?”. Orang-orang itu tempatnya
neraka Jahana, dan Jahanam itu seburuk-buruknya tempat kembali” ~ QS (4) An Nisaa’ : 97-98 ~
342) Yang dimaksud dengan
menganiaya diri sediri ialah orang
muslim yang tidak mau hijrah bersama Nabi padahal mereka sanggup. Mereka
dipaksa oleh kafir Quraish untuk ikut dalam perang Badar melawan Islam.
Diantara mereka ada yang mati, dan akan masuk neraka Jahanam
---------------------------------------------------------------------------------------------------
“Jikalau kamu tidak
menolongnya (Muhammad) maka sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika
orang-orang kafir (musyrikin Mekah) mengeluarkannya (dari Mekah) sedang dia
salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia berkata
kepada temannya: “Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita”
Maka Allah menurunkan ketenangna-Nya kepada (Muhammad) dam membantunya dengan
tentara yang kamu tidak melihatnya, dan Allah menjadikan seruan orang-orang
kafir itulah yang rendah. Dan kalimat Allah itulah yang tinggi. Allah Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana 643)” ~ QS (9) At Taubah : 40 ~
643) Maksudnya: orang-orang kafir telah bersepakat hendak membunuh Nabi
Muhammad s.a.w. maka Allah s.w.t. memberitahukan maksud jahat orang-orang kafir
itu kepada Nabi Muhammad s.a.w.. Karena itu maka beliau keluar dengan ditemani
Abu Bakar dari Mekah dan dalam perjalanannya ke Madinah beliau bersembunyi di
suatu gua di bukit Tsuur
---------------------------------------------------------------------------------------------------
“Barangsiapa berhijrah di
jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas
dan rizki yang banyak. Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah
kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke
tempat yang dituju), maka sungguh telah ditetapkan pahalanya di sisi Allah. Dan
adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” ~ QS (4) An Nisaa’ : 100 ~
---------------------------------------------------------------------------------------------------
“[106] Barangsiapa yang
kafir kepada Allah sesudah dia beriman (dia mendapat kemurkaan Allah), kecuali
orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam beriman (dia tidak
berdosa), akan tetapi orang yang melapangkan dadanya untuk kekafiran, maka
kemurkaan Allah menimpanya dan baginya azab yang besar.
[107] Yang demikian itu
disebabkan karena sesungguhnya mereka mencintai kehidupan di dunia lebih dari
akhirat, dan bahwasanya Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum kafir.
[108] Mereka itulah
orang-orang yang hati, pendengaran dan penglihatannya telah dikunci mati oleh
Allah, dan mereka itulah orang-orang yang lalai.
[109] Pastlah bahwa mereka
di akhirat nanti adalah orang-orang yang merugi.” ~ QS (16) An Nahl : 106-110 ~
----------------------------------------------------------------------------------------------------
Disarikan
oleh H. R. Mimuk Bambang Irawan - Jakasampurna, Rabu, 9 Agustus 2017
No comments:
Post a Comment