TURUNNYA SURAH 2 – AL BAQARAH AYAT 207
Kisah Shuhaib ibn Sinan Al Rumi Sahabat diluar Arab yang beruntung dari perniagaan
Dahulu Irak masih dibawah kekuasaan Kisra Persia, negara
Adi Daya setelah Romawi. Salah satu kotanya yaitu Ubulah dipimpin oleh seorang
walikota bernama Sinan ibn Malik yang memiliki seorang anak kecil bernama
Shuhaib ibn Sinan. Hampir semua penduduk Irak pada saat itu menganut agama
Majusi (Penyembah Api) seperti halnya penduduk Persia.
Suatu hari tentara Romawi menyerang Persia dan kota Ubulah jatuh
ketangan kekuasaan Romawi. Shuhaib tercecer dari keluarganya dan diambil
menjadi budak Romawi. Kehidupannya sebagai budak sering berpindah tangan dan
akhirnya dibeli oleh seorang Arab bernama Abdullah ibn Jad'an yang membawanya
ke Mekkah. Karena kelakuannya yang baik, amanah, dapat menjaga lisan, pandai
berdagang serta pandai menunggang kuda dan berburu, maka majikannya
memerdekakan Shuhaib. Setelah merdeka Shuhaib mulai berdagang dan karena kecakapannya
ia telah berubah menjadi salah seorang saudagar terkemuka di Mekkah.
Cahaya Islam yang dibawa Muhammad Rosulullah mulai menerangi
kota Mekkah. Shuhaib yang semenjak kecil menganut agama Majusi, kemudian selama
negaranya diduduki Romawi berpindah menganut agama Nasrani dan saat tinggal di
Mekkah ia mengikuti penduduk Mekkah yaitu menyembah berhala, melihat adanya
kebenaran yang terpancar dari agama yang dibawa Muhammad. Dia bergegas menemui
Rosulullah dan pada saat itu juga menyatakan masuk Islam. Karena kedudukan dia
sebagai orang asing yang tidak memiliki Kabilah (pelindung), maka keislamannya
sangat dirahasiakan. Namun demikian rahasia ini lambat laun tercium juga oleh
kaum kafir Quraisy. Shuhaib disiksa dengan berbagai cara, mulai dipukul,
dipakaikan baju besi yg disekitarnya dinyalakan api dan dipanggang tanpa
pakaian diatas padang pasir. Namun Shuhaib tetap sabar, tabah dan keimanannya
tidak goyah.
Saat Rasulullah hijrah ke Yatsrib dia tidak bisa bergabung,
karena kaum kafir Quraisy selalu mencegahnya. Allah meridhai dia dapat
meninggalkan Mekkah menuju Yatsrib dengan cara menyerahkan seluruh harta
bendanya sebagai ganti dirinya kepada kaum Quraisy yang mencegatnya
diperjalanan.
Setibanya di Madinah, Shuhaib disambut Rasulullah dengan wajah
yang berseri-seri dan beliau menyampaikan ayat Al Qur'an yang baru diterimanya:
وَمِنَ
النَّاسِ مَنْ يَشْرِي نَفْسَهُ ابْتِغَاءَ مَرْضَاتِ اللَّهِ ۗ وَاللَّهُ رَءُوفٌ
بِالْعِبَادِ
“Waminannaasi mayyasyrii nafsahubtighaa amardhaatillaah.
Wallaahu rauufumbil ‘ibaad”
"Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya
karena mencari keridhaan Allah; dan Allah Maha Penyantun kepada
hamba-hamba-Nya". ~ QS 2 – Al Baqarah
: Ayat 207 ~
Shuhaib benar-benar telah mendapat keuntungan yang besar dalam
perniagaannya dengan Allah.
Berkat kecakapannya dalam berniaga ia telah menjadi pedagang
yang terkemuka di kota Madinah. Dari keuntungan dagangnya Shuhaib selalu
menafkahkan hartanya untuk kepentingan umat Islam. Dia menjadi penyokong dana
setiap pasukan Muslim yang akan berperang.
Selama hidupnya Shuhaib senantisa menyertai Rasulullah dan setia kepada Khalifah penerus Rasulullah.
Selama hidupnya Shuhaib senantisa menyertai Rasulullah dan setia kepada Khalifah penerus Rasulullah.
Shuhaib meninggal dunia saat kekhalifahan Ali ibn Abu Tholib.
Semoga Allah memuliakan Shuhaib ditempat kembalinya.
Bekasi, 12 Juli 2015
Edited and posted by: Rika Rakasih
Sumber : Kitab Asbabun Nuzul
Penerbit: Zaman
Penulis : Fathi Fauzi Abd Al Mu’thi
Disarikan oleh : Idih Ruskanda
Thema : Al Baqarah (2) – Ayat 207 à Shuhaib ibn
Sinan Al Rumi Sahabat diluar Arab yang beruntung dari perniagaan.
No comments:
Post a Comment