TURUNNYA SURAH 9 – AT TAUBAH AYAT 75 - 76
Kisah Tsa'labah ibn Hathib -
Mengingkari keutamaan Allah.
Kawasan Yatsrib termasuk lebih subur dibandingkan Mekkah, disana banyak orang berkebun kurma sementara wilayah pinggiran serta lembah yang berumput banyak digunakan untuk menggembala kambing, unta dan kuda.
Salah seorang penggembala miskin yang terlantar dan sering
kelaparan adalah Tsalabah ibn Hathib. Dia terbiasa hidup di belantara dan tidur
digubuk tempat penggembalaan.
Ketika Rosulullah hijrah ke Yatsrib (Madinah), Tsalabah
sangat tertarik dengan ajaran beliau dan segera masuk Islam.
Sejak masuk Islam, kehidupan Tsalabah mulai berubah
seakan-akan memperoleh limpahan kebaikan, sehingga kambing gembalaannya
bertambah banyak. Sebagai ungkapan syukur, dia semakin rajin sholat berjamaah
di Masjid dan mengikuti Majlis Rosulullah.
Namun tabiat manusia selalu tidak puas atas harta yang
diperolehnya. Tsalabah merasa belum cukup kekayaan yang dimilikinya.
Suatu hari Tsalabah menghadap Rosulullah minta didoakan agar diberi harta dan kekayaan. Sebetulnya Rosulullah kurang suka dengan permintaan Tsalabah yang cenderung kemaruk harta, namun akhirnya beliau mendo'akan Tsalabah : "Ya Allah.. Berilah Tsa'labah harta..".
Allah mengabulkan permohonan do'a RosulNya.
Suatu hari Tsalabah menghadap Rosulullah minta didoakan agar diberi harta dan kekayaan. Sebetulnya Rosulullah kurang suka dengan permintaan Tsalabah yang cenderung kemaruk harta, namun akhirnya beliau mendo'akan Tsalabah : "Ya Allah.. Berilah Tsa'labah harta..".
Allah mengabulkan permohonan do'a RosulNya.
Tidak lama berselang harta Tsa'labah bertambah banyak. Ternaknya
semakin banyak juga.
Karena kesibukan mengurus kekayaan yang semakin melimpah,
Tsalabah mulai lalai atas kewajibannya. Dia mulai jarang ke Masjid dan Majlis
Roosulullah. Lebih dari itu ketika didatangi suruhan Rosulullah untuk
mengeluarkan zakat harta miliknya, dia menolaknya
Ketika penolakan ini dilaporkan kepada Rosulullah, Allah
sudah memberitahu Rosulullah melalui wahyuNya yang berbunyi :
وَمِنْهُمْ مَنْ عَاهَدَ اللَّهَ لَئِنْ آتَانَا مِنْ
فَضْلِهِ لَنَصَّدَّقَنَّ وَلَنَكُونَنَّ مِنَ الصَّالِحِينَ / فَلَمَّا آتَاهُمْ
مِنْ فَضْلِهِ بَخِلُوا بِهِ وَتَوَلَّوْا وَهُمْ مُعْرِضُونَ
"Dan diantara mereka ada orang yang telah berikrar
kepada Allah: \"Sesungguhnya jika Allah memberikan sebahagian karunia-Nya
kepada kami, pastilah kami akan bersedekah dan pastilah kami termasuk
orang-orang yang saleh. Maka setelah Allah memberikan kepada mereka
sebahagian dari karunia-Nya, mereka kikir dengan karunia itu, dan berpaling,
dan mereka memanglah orang-orang yang selalu membelakangi (kebenaran)". ~
QS 9 - At-Taubaħ : 75-76 ~
Rosulullah sangat marah mendengar Tsalabah tidak memenuhi
janjinya disaat minta dido'akan bahwa akan memberikan hak Muslim yang fakir
dari harta yang dimilikinya. Beliau melarang para sahabat untuk menerima zakat
Tsalabah.
Para sahabat memberitahu Tsalabah bahwa Rosulullah marah.
Dia diingatkan bahwa semua harta yang ia miliki itu terkait dengan do'a
Rosulullah.
Barulah dia menyesal dan ia mau menyerahkan zakatnya
kepada amil zakat, namun ditolaknya sesuai perintah Rosulullah.
Dengan penuh penyesalan Tsalabah berniat datang langsung
kerumah Rosulullah untuk menyerahkan zakatnya, namun Allah berkehendak lain,
Rosulullah Saw wafat sebelum Tsalabah menemui beliau.
Setelah Rosulullah wafat, para Khalifah penerus
Rosulullah-pun enggan untuk menerima zakat Tsalabah. Dia mulai dijauhi para
sahabat. Hidup dalam kesendirian dan mati dalam penyesalan yang mendalam.
Hanya Allah Swt yang mengetahui tempatnya berpulang.
Hanya Allah Swt yang mengetahui tempatnya berpulang.
Bekasi, 12 Juli 2015
Edited
and posted by: Rika Rakasih
Sumber :
Kitab Asbabun Nuzul
Penerbit:
Zaman
Penulis
: Fathi Fauzi Abd Al Mu’thi
Disarikan
oleh : Idih Ruskanda
Thema : At Taubah (9) Ayat 75 – 76 àTsa'labah ibn Hathib -
Mengingkari keutamaan Allah
No comments:
Post a Comment