TURUNNYA SURAH 8 – AL ANFAL AYAT 36
Kisah Abu Sufyan ibn Harb – Menafkahkan harta untuk memerangi kaum Muslim
Abu Sufyan ibn Harb adalah seorang pemimpin Quraisy dan
paling kaya diantara mereka. Usianya 10 tahun lebih tua daripada Rosulullah.
Dia dikenal sangat membenci Islam dan Bani Hasyim, ditambah lagi Ramlah, putrinya masuk Islam dan Bani Hasyim menguasai tampuk kepemimpinan Mekkah. Kebencian Abu Sufyan semakin memuncak, tatkala mendengar Ramlah, putrinya menikah dengan Rosulullah Saw. Dirinya merasa malu dan terhina dari ejekan para pemimpin kafir Quraisy.
Pada perang Badar, ia memimpin kaum Quraisy untuk
memerangi Muhammad dan kaum Muslim, namun ia kecewa karena pasukan yang
dibawanya mengalami kekalahan. Dengan maksud ingin memenangi Perang Uhud, ia
banyak menyewa orang Habsyi untuk membunuh Muhammad dengan biaya dari kantong
pribadinya. Atas kelakuannya ini, Allah memberitahu RasulNya dalam ayat
:
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ
لِيَصُدُّوا عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ ۚ فَسَيُنْفِقُونَهَا ثُمَّ تَكُونُ عَلَيْهِمْ
حَسْرَةً ثُمَّ يُغْلَبُونَ ۗ وَالَّذِينَ كَفَرُوا إِلَىٰ جَهَنَّمَ يُحْشَرُونَ
“Innalladziina kafaruu yunfiquuna amwaalahum liyashudduu
‘an sabiilillaah. Fasayunfiquunahaa tsumma takuunu ‘alaihim hasratan tsumma
yughlabuun. Walladziina kafaruu ilaa jahannama yuhsyaruun”
"Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu menafkahkan
harta mereka untuk menghalangi (orang) dari jalan Allah. Mereka akan (terus) menafkahkan
harta itu, kemudian menjadi sesalan bagi mereka, dan mereka akan dikalahkan.
Dan ke dalam Jahannamlah orang-orang yang kafir itu dikumpulkan". ~ QS
8 - Al-'Anfāl : Ayat 36 ~
Rasulullah membuat Perjanjian Hudaibiyah dengan kaum
Quraisy yang isinya bersepakat untuk mengadakan gencatan senjata dan tidak
saling menyerang. Namun kaum kafir Quraisy melanggar perjanjian itu dengan
membantu Bani Bakar menyerang Bani Khazaah sekutu kaum Muslim. Rasulullah marah
dan bersiap menyusun pasukannya untuk membantu Bani Khazaah serta sekaligus
menaklukan Mekkah.
Menyadari kesalahan dan kelemahan pasukannya, kaum Quraisy
buru-buru mengutus Abu Sufyan ke Madinah dengan misi meminta maaf kepada
Rasulullah dan meminta untuk tidak menyerang Mekkah. Abu Sufyan merasa yakin
dapat menjalankan misi yang dibebankan kepadanya mengingat kedudukan dia
sebagai mertua Rasulullah. Setibanya di Madinah, ia langsung menuju rumah putrinya, Ramlah
(Ummu Habibah) untuk meminta bantuan dalam menjalankan tugasnya. Ketika bertemu
putrinya, Abu Sufyan terkejut bukan kepalang ketika putrinya melipat kasur
tilam duduknya dan meminta ayahnya tidak duduk dikasur itu. Dalam keheranan,
Abu bertanya : "Wahai putriku.. Mengapa kau lipat kasur itu dan kau
menjauhkan dariku..?" Ummu Habibah menjawab : "Itu kasur Rasulullah...
Seorang musyrik tidak boleh duduk di atasnya.....".
Dengan perasaan kecewa, kesal dan serba salah dan tanpa
hasil ia keluar dari rumah Ramlah sambil mengumpat puterinya. Abu Sufyan mencoba
mendekati para sahabat Rasulullah untuk meminta bantuan, namun ditolaknya.
Dalam pandangan para sahabat, kaum Quraisy sudah pantas mendapat hukuman karena
telah menghianati kesepakatan dan kedzalimannya kepada kaum Muslim selama di
Mekkah.
Saat penaklukan Mekkah, Abu Sufyan dan Hindun bint Utbah
buru-buru menyatakan masuk Islam, meskipun ketulusannya diragukan. Dalam perang
Yarmuk, Abu Sufyan ikut serta menghadapi pasukan Romawi. Pada masa kepemimpinan
Khalifah Umar ibn Khathab, puteranya yang bernama Muawiyah diangkat
menjadi Gubernur Syam. Kelak dirinya menjadi Khalifah pertama dari Dinasti
Umayyah. Abu Sufyan meninggal pada masa Khalifah Utsman. Hanya Allah Subhanahu
wa ta’ala yang mengetahui akan keislamannya.
Bekasi, 12 Juli 2015
Edited and posted by: Rika Rakasih
Sumber : Kitab Asbabun Nuzul
Penerbit: Zaman
Penulis : Fathi Fauzi Abd Al Mu’thi
Disarikan oleh : Idih Ruskanda
Thema : Al Anfal (8) – Ayat 36 à Abu Sufyan ibn Harb – Menafkahkan harta untuk
memerangi kaum Muslim.
No comments:
Post a Comment