ASBABUN NUZUL KE-36 - TURUNNYA SURAH 98 – AL BAYINNAH AYAT 1
– 8
Kisah Ubay ibn
Ka'b RA - Salah seorang Sumber Ilmu dan Kebijaksanaan.
Ubay ibn Ka'b adalah penduduk Yatsrib yang sangat cerdas, gemar
membaca dan pandai menulis. Saat kedatangan Mush'ab ibn Umar yang diutus
Rosulullah untuk mengajarkan agama Islam kepada penduduk Yatsrib, ia langsung
bergabung dan menyatakan keislamannya, ikut dibai'at di Aqobah dan ikut
menyambut Rosulullah ketika beliau hijrah ke Yatsrib.
Karena kepandaiannya menulis, Ubay dipilih Rosulullah sebagai
salah seorang pencatat dan penulis ayat Al Qur'an yang diwahyukan Allah kepada
RosulNya. Dia juga senantiasa berada disamping Rasulullah ketika beliau berada
di majlis ilmu atau masjid.
Karena perannya itu , suatu hari Rasulullah bersabda :
"Wahai Ubay, Jibril menyuruhku untuk membacakan ayat Al Qur'an
kepadamu".
Dengan takjub Ubay menjawab : "Allah menyebutkan namaku kepadamu..?".
Dengan takjub Ubay menjawab : "Allah menyebutkan namaku kepadamu..?".
"Ya... Dia menisbahkanmu kepada malaikat tertinggi".
Lalu Rasulullah menyampaikan ayat Al Qur'an kepada Ubay untuk dicatatnya :
Lalu Rasulullah menyampaikan ayat Al Qur'an kepada Ubay untuk dicatatnya :
لَمْ يَكُنِ الَّذِينَ
كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ مُنْفَكِّينَ حَتَّىٰ
تَأْتِيَهُمُ الْبَيِّنَةُ / رَسُولٌ مِنَ اللَّهِ يَتْلُو صُحُفًا مُطَهَّرَةً /
فِيهَا كُتُبٌ قَيِّمَةٌ / وَمَا تَفَرَّقَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ إِلَّا
مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَتْهُمُ الْبَيِّنَةُ / وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا
اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا
الزَّكَاةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ / إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ
أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا ۚ
أُولَٰئِكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِ / إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا
الصَّالِحَاتِ أُولَٰئِكَ هُمْ خَيْرُ الْبَرِيَّةِ / جَزَاؤُهُمْ عِنْدَ
رَبِّهِمْ جَنَّاتُ عَدْنٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا
أَبَدًا ۖ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ ۚ ذَٰلِكَ لِمَنْ خَشِيَ
رَبَّهُ
"Orang-orang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang musyrik
(mengatakan bahwa mereka) tidak akan meninggalkan (agamanya) sebelum datang
kepada mereka bukti yang nyata, (yaitu) seorang Rasul dari Allah
(Muhammad) yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan (Al Quran), di
dalamnya terdapat (isi) Kitab-kitab yang lurus.
Dan tidaklah berpecah belah orang-orang yang didatangkan Al Kitab (kepada mereka) melainkan sesudah datang kepada mereka bukti yang nyata. Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus. Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga ´Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya". (QS 98 - Al-Bayyinaħ : 1-8)
Dan tidaklah berpecah belah orang-orang yang didatangkan Al Kitab (kepada mereka) melainkan sesudah datang kepada mereka bukti yang nyata. Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus. Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga ´Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya". (QS 98 - Al-Bayyinaħ : 1-8)
Ubay menangis terharu dan bahagia saat mendengarkan wahyu yang
disampaikan Rasulullah kepadanya untuk dicatat. Dia merasa bangga atas
keutamaan yang diberikan Allah melebihi sahabat lainnya.
Sepeninggal Rasulullah, Ubay tetap setia kepada Khalifah Abu
Bakar dan sering diminta untuk berceramah serta membari nasihat.
Dia juga mengusulkan agar ayat-ayat Al Qur'an yang ditulis pada tulang, kulit dan pelepah kurma dikumpulkan dan dibuat mushaf Al Qur'an. Namun pembuatan mushaf Al Qur'an ini baru terlaksana pada saat kekhalifahan Utsman ibn Affan.
Dia juga mengusulkan agar ayat-ayat Al Qur'an yang ditulis pada tulang, kulit dan pelepah kurma dikumpulkan dan dibuat mushaf Al Qur'an. Namun pembuatan mushaf Al Qur'an ini baru terlaksana pada saat kekhalifahan Utsman ibn Affan.
Ubay ibn Ka'b meninggal saat kekhalifahan Umar ibn Al Khathab.
Semoga Allah merahmati Ubay yang sangat bejasa dengan catatan-catatan ayat Al Qur'annya.
Semoga Allah merahmati Ubay yang sangat bejasa dengan catatan-catatan ayat Al Qur'annya.
Bekasi, 31 Juli 2015
Edited
and posted by: Rika
Rakasih
Sumber :
Kitab Asbabun Nuzul
Penerbit:
Zaman
Penulis
: Fathi Fauzi Abd Al Mu’thi
Disarikan
oleh : Idih Ruskanda
Thema : Al Bayinnah [98] : 1-8 - Kisah Ubay ibn Ka'b RA - Salah seorang
Sumber Ilmu dan Kebijaksanaan.
ada aplikasi asbabun nuzul di android >>> http://goo.gl/9ry91C
ReplyDeleteIzin pakai blog
ReplyDelete