TURUNNYA SURAH 76 – AL INSAAN
AYAT 7 - 12
Kisah Fathimah Al Zahra dan Ali ibn
Abi Thalib RA - Menunaikan nazar dan mementingkan orang lain
Fathimah Al Zahra adalah putri Rasulullah dari Sayyidah Khadijah
bint Khuwailid, ia dilahirkan 5 tahun sebelum bi'tsah (Muhammad diangkat
sebagai Rasul Allah).
Sejak ditinggal wafat ibunya, dialah yang melindungi Rasulullah
dari siksaan kaum Quraisy.
Fathimah menikah dengan Ali ibn Abi Thalib sepupunya. Dari hasil
perkawinannya, Fathimah melahirkan dua anak laki-laki bernama Al Hasan dan Al
Husain serta dua anak perempuan yang bernama Zainab dan Ummu Kaltsum.
Suatu hari Al Hasan dan Al Husain jatuh sakit dan setelah sekian
lama keduanya belum sembuh juga, Rasulullah datang menjenguknya sambil mendo'akan
agar kedua cucunya segera pulih kembali. Menghadapi suasana seperti itu, Ali
dan Fathimah bernazar apabila kedua putranya sembuh maka mereka akan berpuasa
selama 3 hari berturut-turut.
Allah Subhanahu wa ta’ala mendengar do'a RasulNya dan kedua
orang tua Al Hasan dan Al Husain. Dia mengulurkan tangan kesembuhan dengan
mengusap tubuh kedua anak itu, atas ijinNya kedua anak itu sembuh dan lincah
kembali.
Ali dan Fathimah mulai menjalankan puasanya. Allah Subhanahu wa
ta’ala ingin menguji kedua suami istri itu.
Saat itu di rumah Ali hanya ada 3 sha (kantong kecil) gandum.
Hari pertama Fidhah budak Fathimah menggunakan 1 sha gandum untuk dibuat roti.
Hari pertama Fidhah budak Fathimah menggunakan 1 sha gandum untuk dibuat roti.
Saat menunggu adzan Magrib datanglah seseorang yang mengaku
kelaparan mengetuk pintu rumah Fathimah untuk minta makan. Ali segera
memberikan roti yang dibuat Fidhah kepada orang itu.
Pada malam itu kedua suami istri itu hanya berbuka puasa dengan meneguk air saja.
Pada malam itu kedua suami istri itu hanya berbuka puasa dengan meneguk air saja.
Esok harinya Fidhah menggunakan 1 sha gandum lagi untuk membuat
roti.
Kembali kejadian berulang, saat keduanya sedang menunggu adzan
Maghrib, datanglah seorang pemuda yang mengaku anak yatim dan saat ini belum
makan.
Ali dan Fathimah spontan memberikan roti yang tadi dibuat Fidhah
kepadanya. Tinggalah keduanya berbuka puasa kembali dengan banyak minum saja.
Pada hari ketiga, Fidhah menggunakan sisa gandum untuk membuat
roti kembali.
Begitulah Allah berkehendak, menjelang Maghrib datanglah
seseorang yang mengaku tawanan perang dan tidak diberi makan.
Ali dan Fathimah segera memberikan roti yang baru selesai dibuat kepadanya.
Ali dan Fathimah segera memberikan roti yang baru selesai dibuat kepadanya.
Rasa lapar mendera mereka, selama tiga hari mereka hanya berbuka
dengan air putih saja. Mereka menyadari ini adalah ujian dari Allah yang
teramat berat baginya.
Pada saat itu Rasulullah datang menjenguknya. Beliau trenyuh
melihat tubuh mereka hampir terhempas dan tidak berdaya lagi. Lalu beliau
memerintahkan orang-orang sekitarnya untuk mengambil beberapa potong makanan.
Selagi Rasulullah beristirahat dikamar Ali, tiba-tiba Jibril
datang membawa wahyu untuk NabiNya :
يُوفُونَ بِالنَّذْرِ
وَيَخَافُونَ يَوْمًا كَانَ شَرُّهُ مُسْتَطِيرًا / وَيُطْعِمُونَ الطَّعَامَ
عَلَىٰ حُبِّهِ مِسْكِينًا وَيَتِيمًا وَأَسِيرًا / إِنَّمَا نُطْعِمُكُمْ
لِوَجْهِ اللَّهِ لَا نُرِيدُ مِنْكُمْ جَزَاءً وَلَا شُكُورًا / إِنَّا نَخَافُ
مِنْ رَبِّنَا يَوْمًا عَبُوسًا قَمْطَرِيرًا / فَوَقَاهُمُ اللَّهُ شَرَّ ذَٰلِكَ
الْيَوْمِ وَلَقَّاهُمْ نَضْرَةً وَسُرُورًا / وَجَزَاهُمْ بِمَا صَبَرُوا جَنَّةً
وَحَرِيرًا
"Mereka menunaikan nazar dan takut akan suatu hari yang
azabnya merata di mana-mana. Dan mereka memberikan makanan yang disukainya
kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan. Sesungguhnya kami
memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah, kami
tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih.
Sesungguhnya kami takut akan (azab) Tuhan kami pada suatu hari yang (di hari
itu) orang-orang bermuka masam penuh kesulitan. Maka Tuhan memelihara mereka
dari kesusahan hari itu, dan memberikan kepada mereka kejernihan (wajah) dan
kegembiraan hati. Dan Dia memberi balasan kepada mereka karena kesabaran mereka
(dengan) surga dan (pakaian) sutera, (QS 76 – Al Insaan : 7-12)
Rasulullah memuji Tuhan dan berterima kasih kepada sang putri
Fathimah, Ali dan Fidhah budaknya. Mereka telah berbuat kebajikan,
mementingkan orang lain yang membutuhkan daripada dirinya.
Bekasi, 31 Juli 2015
Edited
and posted by: Rika
Rakasih
Sumber :
Kitab Asbabun Nuzul
Penerbit:
Zaman
Penulis
: Fathi Fauzi Abd Al Mu’thi
Disarikan
oleh : Idih Ruskanda
Thema : Al Insaan [76] Ayat 7-12 - Kisah Fathimah Al Zahra dan
Ali ibn Abi Thalib RA - Menunaikan nazar dan mementingkan orang lain.
No comments:
Post a Comment