TURUNNYA SURAH 2 – AL BAQARAH AYAT 146
Kisah Abdullah ibn Salam – Yahudi yang menjadi ahli
surga.
“Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang telah Kami beri
Al Kitab (Taurat dan Injil) mengenai Muhammad seperti mereka mengenal
anak-anaknya sendiri. Dan sesungguhnya sebahagian diantara mereka
menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui”.~ QS 2 – Al Baqarah : Ayat 146 ~
Al Hashnin adalah seorang Yahudi yang menjadi pemuka
agama Yahudi di Yatsrib. Dia tidak henti-henti mencermati salah satu ayat kitab
Taurat yang berbunyi: “Dan Tuhan datang dari Sinai, terbit dan muncul di Sair
dan kemudian cahayanya di Gunung Faran”.
Ayat ini berma’na: “Tuhan menurunkan wahyu kepada Nabi
Musa di Bukit Sinai, bahwa Nabi Isa akan diutus Allah di tanah Sair dan nabi
yang baru akan muncul di tanah Faran (Mekkah) yang pernah dihuni Nabi Ibrahim
dan puteranya Ismail”.
Ketika mendengar selentingan bahwa di Mekkah telah datang
seorang utusan Allah, dia makin meyakini akan ayat Taurat itu bahwa ajaran baru
dari Allah telah datang.
Suatu hari dia bermimpi yang cukup aneh...*Dia berjalan
dengan kepayahan pada jalan setapak yang sempit, penuh lobang dan bebatuan
serta di kiri kanannya penuh dengan duri, sementara di sebelah kanan terpampang
jalan yang mulus, lurus dan dinaungi pepohonan yang rimbun...segera dia pindah
ke jalan itu dan merasakan kenyamanan dan keni’matan*.
Tak lama menunggu sejak peristiwa itu, Rasulullah tiba di
Yatsrib yang disambut masyarakat dengan suka cita penuh kegembiraan. Mendengar
kabar itu tidak terasa dari mulut Hashnin terucap kalimat: “Allahu Akbar...”.
Dia mengatakan kepada bibinya bahwa inilah saudara Musa yang diutus. Dzat yang
mengutus Musa yang dikatakan dalam Taurat. Setelah memperhatikan dan
mendengarkan seruannya, dia semakin yakin bahwa kalimat-kalimat diucapkan
semacam itu hanya akan keluar dari seorang nabi yang diutus Allah.
Segera Hashnin menemui Rasulullah dan berkali-kali
mengucapkan kalimat Syahadat, hingga Rasulullah mengganti nama yang berbau
Yahudi itu menjadi Abdullah ibn Salam.
Abdullah ibn Salam masih tetap merahasiakan keislamannya
kepada kaum Yahudi, sebab dia sangat paham akan tabiat kaum Yahudi yang mereka dapatkan
sejak mendapat siksa dan keburukan pada masa Fir’aun. Akhirnya kaum Yahudi
mendengar pula keislaman Hashnin dan menanyakan kebenarannya.
Dengan keberaniannya dia berseru pada kaumnya: “Wahai
Kaum Yahudi...!! Sesungguhnya kalian mengetahui hakikat Muhammad dan apa yang
dibawanya sebagai utusan Allah. Semuanya itu telah ditulis dalam kitab suci
kalian tentang nama dan sifat-sifatnya. Bertakwalah kepada Allah, terimalah apa
yang disampaikan Muhammad karena merupakan petunjuk bagi kalian. Dan dengar
serta saksikanlah bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Tidaklah kalian mau masuk
Islam...?”.
Kaum Yahudi adalah kaum pendusta, bahkan seruan nabinya
sendiri selalu dibantahnya dan berani membunuh nabi-nabinya. Mereka bertabiat
pembangkang, pendusta, tidak ada keimanan sejati dalam dirinya, mereka tidak
dapat dipercaya dan tidak pernah memegang teguh janji, sebagaimana Allah
firmankan dalam Al Qur’an:
“Fabimaa naqdhihim miitsaaqahum wa kufrihim bi
aayaatillaahi wa qatlihimul ambiyaa a bighairihaqqiw waqaulihim
quluubunaaghulf. Bal thaba’allaahu ‘alaihaabikufrihim falaa yu’minuuna illaa
qaliila”
“Maka (Kami lakukan terhadap mereka beberapa tindakan),
disebabkan mereka melanggar perjanjian itu, dan karena kekafiran mereka
terhadap keterangan-keterangan Allah dan mereka membunuh nabi-nabi tanpa
(alasan) yang benar dan mengatakan: ‘Hati kami tertutup’. Bahkan sebenarnya
Allah telah mengunci mati hati mereka karena kekafirannya, karena itu mereka
tidak beriman kecuali sebahagian kecil dari mereka”. ~ QS
4 – An Nisaa’ : Ayat 155 ~
Semua apa yang diserukan Abdullah tidak digubrisnya bahkan ditentangnya. Abdullah menceritakan tabiat kaum Yahudi itu kepada Rasulullah dan tidak lama menunggu, Allah Subhanahu wa ta’ala menurunkan ayat:
“Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang telah Kami beri Al Kitab (Taurat dan Injil) mengenai Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Dan sesungguhnya sebahagian diantara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui”. ~ QS 2 – Al Baqarah : Ayat 146 ~
Alangkah senang hati Abdullah ibn Salam mendengar ayat itu, apalagi dia menyaksikan sendiri bagaimana Rasulullah mendapat wahyu. Hatinya makin teguh akan keyakinannya memeluk agama Islam, dan makin mengetahui hakikat dari kelicikan, kebohongan kaumnya, kaum Yahudi. Dia semakin rajin mempelajari dan ikut menyebarkan ajaran Islam, dia diselamatkan Allah dari kaumnya, hingga dia tercatat dalam hadist sebagai berikut:
“Dari Amir ibn Sa’d berkata bahwa ia mendengar ayahnya berkata: ‘Aku tidak pernah mendengar Rasulullah berkata kepada orang yang masih hidup’. Ia seorang ahli surga’, kecuali kepada Abdullah ibn Salam”. (Hadist Riwayat Muslim)
Abdullah ibn Salam, Yahudi pertama yang masuk Islam meninggal saat Khalifah Ali ibn Abu Thalib berkuasa. Semoga Allah merahmatinya.
Bekasi, 25 Jumadil Awal 1436 Hijriyah atau 16 Maret 2015.
Edited and posted by: Rika
Rakasih
Sumber : Kitab Asbabun Nuzul
Penulis : Fathi Fauzi Abd Al Mu’thi
Disarikan oleh : Idih
Ruskanda
Thema : Al Baqarah (2) - Ayat 146 - Abdullah ibn Salam – Yahudi yang menjadi ahli surga.
No comments:
Post a Comment