KISAH SI UMAR, MEMBUAT KITA TERSEDU-SEDU
Minggu lalu saya kembali Jum’atan di Graha CIMB Niaga Jalan
Sudirman setelah lama sekali nggak sholat Jum’at di situ… Sehabis meeting
dengan salah satu calon investor di lantai 27, saya buru2 turun ke masjid
karena takut terlambat..dan bener aja sampai di masjid adzan sudah
berkumandang…
Karena terlambat saya jadi tidak tau siapa nama Khotibnya saat
itu.. sambil mendengarkan khotbah saya melihat Sang Khotib dari layar lebar yg
di pasang di luar ruangan utama masjid.. Khotibnya masih muda, tampan,
berjenggot namun penampilannya bersih..dari wajahnya saya melihat aura
kecerdasan..tutur katanya lembut namun tegas…dari penampilannya yg menarik
tsb..saya jadi penasaran..apa kira2 isi khotbahnya…
Ternyata betul dugaan saya!!!…isi ceramah dan cara
menyampaikannya membuat jamaah larut dalam keharuan..banyak yg mengucurkan air
mata (termasuk saya)..bahkan ada yg sampai tersedu sedan... Weleh2..sampai
segitunya ya..lalu apa sih isi ceramahnya..koq kayaknya amazing bingitzz…
Dengan gaya yg menarik Sang Khotib menceritakan “true
story”..seorang anak berumur 10 th namanya Umar..dia anak pengusaha sukses yg
kaya raya.. Oleh ayahnya si Umar di sekolahkan di SD Internasional paling
bergengsi di Jakarta..tentu bisa ditebak, bayarannya sangat mahal..tapi bagi si
pengusaha, tentu bukan masalah..wong uangnya berlimpah… Si ayah berfikir kalau
anaknya harus mendapat bekal pendidikan terbaik di semua jenjang..agar anaknya
kelak menjadi orang yg sukses mengikuti jejaknya...
Suatu hari isterinya kasih tau kalau Sabtu depan si ayah
diundang menghadiri acara “Father’s Day” di sekolah Umar.. “Waduuuh saya sibuk
ma..kamu aja deh yg datang..” begitu ucap si ayah kpd isterinya..bagi dia acara
beginian sangat nggak penting..dibanding urusan bisnis besarnya.. Tapi kali ini
isterinya marah dan mengancam..sebab sudah kesekian kalinya si ayah nggak
pernah mau datang ke acara anaknya..dia malu karena anaknya selalu didampingi
ibunya..sedang anak2 yg lain selalu didampingi ayahnya…
Nah karena diancam isterinya..akhirnya si ayah mau hadir meski
agak ogah2an.. Father’s day adalah acara yg dikemas khusus dimana anak2 saling
unjuk kemampuan di depan ayah2nya.. Karena ayah si Umar ogah2an maka dia
memilih duduk di paling belakang..sementara para ayah yg lain (terutama yg
muda2) berebut duduk di depan agar bisa menyemangati anak2nya yg akan tampil di
panggung…
Satu persatu anak2 menampilkan bakat dan kebolehannya
masing2..ada yg menyanyi..menari..membaca puisi..pantomim..ada pula yg pamerkan
lukisannya..dll.. Semua mendapat applause yg gegap gempita dari ayah2
mereka…tibalah giliran si Umar dipanggil gurunya untuk menampilkan
kebolehannya..
“Miss, bolehkah saya panggil pak Arief..” tanya si Umar kpd
gurunya..pak Arief adalah guru mengaji untuk kegiatan ekstra kurikuler di
sekolah itu… ”Oh boleh..” begitu jawab gurunya..dan pak Ariefpun dipanggil ke
panggung…
“Pak Arief, bolehkah bapak membuka Kitab Suci Al Qur’an Surat 78
(An-Naba’)” begitu Umar minta kepada guru ngajinya…”Tentu saja boleh nak..”
jawab pak Arief.. “Tolong bapak perhatikan apakah bacaan saya ada yg salah..”
lalu si Umar mulai melantunkan QS An-Naba’ tanpa membaca mushafnya
(hapalan)..dengan lantunan irama yg persis seperti bacaan “Syaikh Sudais” (Imam
Besar Masjidil Haram)…
Semua hadirin diam terpaku mendengarkan bacaan si Umar yg
mendayu-dayu…termasuk ayah si Umar yg duduk dibelakang…”Stop..kamu telah
selesai membaca ayat 1 s/d 5 dengan sempurna..sekarang coba kamu baca ayat 9..”
begitu kata pak Arief yg tiba2 memotong bacaan Umar… lalu Umarpun membaca ayat
9…”Stop, coba sekarang baca ayat 21..lalu ayat 33..” setelah usai Umar
membacanya…lalu kata pak Arief:“Sekarang kamu baca ayat 40 (ayat terakhir)”..si
Umarpun membaca ayat ke 40 tsb sampai selesai”...
“Subhanallah…kamu hafal Surat An-Naba’ dengan sempurna nak…”
begitu teriak pak Arief sambil mengucurkan air matanya…para hadirin yg
muslimpun tak kuasa menahan airmatanya… Lalu pak Arief bertanya kepada
Umar:”Kenapa kamu memilih menghafal Al-Qur’an dan membacakannya di acara ini
nak, sementara teman2mu unjuk kebolehan yg lain..?” begitu tanya pak Arief
penasaran…
Begini pak guru…waktu saya malas mengaji dalam mengikuti
pelajaran bapak..bapak menegur saya sambil menyampaikan sabda Rasulullah
SAW:”Siapa yang membaca Al Qur’an, mempelajarinya, dan mengamalkannya, maka
dipakaikan mahkota dari cahaya pada hari kiamat. Cahayanya seperti cahaya
matahari dan kedua orang tuanya dipakaiakan dua jubah (kemuliaan) yang tidak
pernah didapatkan di dunia. Keduanya bertanya, “Mengapa kami dipakaikan jubah
ini?” Dijawab,”Karena kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari
Al Qur’an.” (H.R. Al-Hakim)…
“Pak guru..saya ingin mempersembahkan “Jubah Kemuliaan” kepada
ibu dan ayah saya di hadapan Allah di akherat kelak..sebagai seorang anak yg
berbakti kepada kedua orangnya..” Semua orang terkesiap dan tdk bisa membendung
air matanya mendengar ucapan anak berumur 10 th tsb… Ditengah suasana hening
tsb..tiba2 terdengan teriakan “Allahu Akbar..!!” dari seseorang yg lari dari
belakang menuju ke panggung…
Ternyata dia ayah si Umar..yang dengan ter-gopoh2 langsung
menubruk sang anak..bersimpuh sambil memeluk kaki anaknya.. ”Ampuun nak..
maafkan ayah yg selama ini tidak pernah memperhatikanmu..tdk pernah mendidikmu
dengan ilmu agama..apalagi mengajarimu mengaji…” ucap sang ayah sambil menangis
di kaki anaknya…” Ayah menginginkan agar kamu sukses di dunia nak…ternyata kamu
malah memikirkan “kemuliaan ayah” di akherat kelak…ayah maluuu nak" ujar
sang ayah sambil nangis ter-sedu2…subhanallah...
Sampai disini, saya melihat di layar Sang Khotib mengusap air
matanya yg mulai jatuh…semua jama’ahpun terpana..dan juga mulai meneteskan
airmatanya..termasuk saya..diantara jama’ahpun bahkan ada yg tidak bisa
menyembunyikan suara isak tangisnya...luar biasa haru...
Entah apa yg ada dibenak jama’ah yg menangis itu..mungkin ada yang
merasa berdosa karena menelantarkan anaknya..mungkin merasa bersalah karena
lalai mengajarkan agama kpd anaknya.. mungkin menyesal krn tidak mengajari
anaknya mengaji..atau merasa berdosa karena malas membaca Al-Qur’an yg hanya
tergeletak di rak bukunya..dan semua..dengan alasan sibuk urusan dunia…!!!
Saya sendiri menangis karena merasa lalai dengan urusan
akherat..dan lebih sibuk dengan urusan dunia..padahal saya tau kalau kehidupan
akherat jauh lebih baik dan kekal dari pada kehidupan dunia yg remeh temeh,
sendau gurau dan sangat singkat ini..seperti firman Allah SWT dalam Q.S.
Al-An'Amayat 32:”Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan
senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang
yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?”...
Astagfirullahal ghofururrohim..hamba mohon ampunan kepada
Allah..Yang Maha Pengampun dan Maha Penyayang…
Wallahu ‘alam bissawab.. Semoga bermanfaat..khususnya buat saya
pribadi…
Salam,NHA/Nur Hasan Ahmad
No comments:
Post a Comment