KAJIAN AL QUR’AN
PERINTAH BERJIHAD DI JALAN ALLAH
Pengajian Subuh
Masjid At Taubah – Ustadz Abdullah Amin – Bekasi, Kamis, 10 Agustus 2017
Dalam
Al Qur’an terdapat banyak surat dan ayat yang mengharuskan seorang muslim
berjihad di jalan Allah (Jihad fi sabilillah). Banyak makna dari berjihad Jihad
berarti bukan perang saja, namun berperang merupakan salah satu bentuk berjihad
dengan maksud membela dan berjuang menegakkan agama Allah yaitu Islam.
QS 9 : 88; Rasul dan orang beriman berjihad dengan harta dan
jiwa, mereka lah yang memperoleh kebaikan dan termasik orang-orang yang
beruntung
QS 9 : 41; Perintah untuk berangkat berjihad di jalan Allah
dalam keadaan apapun, terasa ringan atau berat tetap harus berjihad, dengan
harta dan jiwa raga
QS 9 : 73; Berjihad melawan orang kafir dan orang munafik.
Jihad disini berarti perang. Bunyinya sama dengan Surat 66 ayat 9 namun kata jihad diganti perangi di bawah ini:
QS 66 : 9; Perangilah (qatil) orang kafir dan munafik
QS 2 : 190; Perangilah di jalan Allah (qatil)
QS 9 : 36;
Perangialh kaum musyrikin sebagaimana mereka memerangi kamu, walaupun itu
terjadi bulan haram.
QS 25 : 52; Berjihad dengan Al Qur’an, cara berjihad bukan dengan
berperang fisik namun secara ekonomi, politik, pendidikan dan budaya
QS 29 : 69; Dan orang-orang yang berjihad untuk mencari keridhaan
Allah, akan ditunjuki jalan-jalan Allah.
QS 9 : 81-83; Jihad = berperang. Ayat-ayat
ini menggambarkan keadaan orang munafik yang tidak mau ikut berperang. Yang
tidak mau berperang akan masuk neraka yang panas.
QS 9 : 86; Orang munafik pasti menolak untuk berjihad/perang,
mereka lebih senang untuk tinggal berama orang-orang yang tidak ikut berperang
walaupun ia sanggup secara fisik dan materi
QS 22 : 78; Perintah berjihad yang sebenar-benarnya berjihad di
jalan Allah. Agama Islam adalah agama yang mudah dijalankan, bukan agama yang
sempit.
QS 9 : 24; Mencinta dunia, seperti cinta kepada keluarga, istri,
suami, anak-anak, harta kekayaan, rumah, usaha bisnis dll. adalah wajar. Namun tidak boleh lebih mencintai itu semua
dibanding cinta kepada Allah dan Rasul-Nya serta untuk berjihad di jalan Allah.
QS 3 : 14-16; Kesenangan dunia banyak sekali dan dijadikan semua
tampak indah, namun ada yang lebih indah dari pada itu, yaitu bila kita
bertaqwa kepada Allah ada imbalan surga yang indah, seraya berdoa; Ya Allah,
sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah segala dosa kami dan
peliharalah kami dari siksa neraka”
Kutipan ayat Al
Qur’an yang menegaskan firman Allah tentang Perintah
Berjihad di Jalan Allah:
“Tetapai Rasul dan
orang-orang yang beriman bersama dia, mereka berjihad dengan harta dan diri
mereka. Dan mereka itulah orang-orang yang memperoleh kebaikan; dan mereka
itulah (pula) orang-orang yang beruntung” ~ QS (9) At
Taubah : 88 ~
----------------------------------------------------------------------------------------------------
“Berangkatlah kamu baik
dalam keadaan merasa ringan ataupun merasa berat, dan berjihadlah dengan harta
da dirimu di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu jika kamu
mengetahui” ~
QS (9) At Taubah : 41 ~
----------------------------------------------------------------------------------------------------
“Hai Nabi, berjihadlah
(melawan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik itu, dan bersikap keraslah
terhadap mereka. Tempat mereka ialah neraka Jahanam. Dan itulah tempat kembali
yang seburuk-buruknya” ~
QS (9) At Taubah : 73 ~
----------------------------------------------------------------------------------------------------
“Hai Nabi, perangilah
orang-orang kafir dan orang-orang munafik dan bersikap keraslah terhadap
mereka. Tempat mereka adalah neraka Jahanam dan itu adalah seburuk-buruknya
tempat kembali” ~
QS (66) At Tahrim : 9 ~
----------------------------------------------------------------------------------------------------
“Dan perangilah di jalan
Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas,
karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas” ~ QS (2) Al Baqarah : 190 ~
----------------------------------------------------------------------------------------------------
“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua
belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di
antaranya empat bulan haram 640). Itulah (ketetapan) agama yang lurus maka
janganlah kamu menganiaya diri 641) kamu dalam bulan yang empat itu, dan
perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu
semuanya; dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertaqwa” ~ QS (9) At Taubah : 36 ~
640) = 119) Maksudnya
antara lain ialah: bulan haram (bulan Dzulkaedah, Dzulhijjah, Muharram dan
Rajab), tanah haram (Makkah) dan Ihram
641) Maksudnya
janganlah kamu menganiaya dirimu dengan mengerjaklan perbuatan yang dilarang
seperti melanggar kehormatan bulan itu dengan mengadakan peperangan
-----------------------------------------------------------------------------------------------------
“Maka janganlah kamu
mengikuti orang-orang kafir, dan berjihadlah terhadap mereka dengan Al Qur’an
dengan jida yang benar” ~
QS (25) Al Furqaan : 52 ~
-----------------------------------------------------------------------------------------------------
“Dan orang-orang yang
berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan kami tunjukkan kepada
mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang
yang berbuat baik” ~
QS (29) Al Ankabuut : 69 ~
-----------------------------------------------------------------------------------------------------
“[81] Orang-oang yang
ditinggalkan (tidak ikut berperang) itu, merasa gebira dengan tinggalnya mereka
di belakang Rasulullah, dan mereka tidak suka berjihad dengan harta dan jiwa
mereka pada jalan Allah dan mereka berkata: “Janganlah kamu berangkat (pergi
berperang) dalam panas terik ini”. Katakanlah: “Api neraka Jahanam itu lebih
sangat panas(nya”, jikalau mereka mengetahui.
[82] Maka hendaklah mereka
tertawa sedikit dan menangis banyak, sebagai pembalasan dari apa yang selalu
mereka kerjakan
[83] Maka jika Allah
mengembalikanmu kepada satu golongan dari mereka, kemudian mereka minta ijin
kepadamu untuk keluar (pergi berperang), maka katakanlah: “Kamu tidak boleh ke
luar bersamaku selama-lamanya dan tidak boleh memerangi musuh bersamaku. Sesungguhnya
kamu telah rela tidak pergi berperang kali yang pertama. Karena itu duduklah
(tinggallah) bersama orang-orang yang tidak ikut berperang 651)
~ QS (9) At Taubah : 81-83 ~
651) Setelah Nabi Muhammad s.a.w. selesai peperangan Tabuk dan kembali ke
Madinah dan bertemu dengan segolongan orang-orang munafik yang tidak iktu
berperang, lalu mereka minta ijin kepadanya untuk ikut berperang, maka Nabi
Muhammad s.a.w. dilarang oleh Allah mengabulkan permintaan mereka, karena
m,ereka dari semula tidak mau berperang
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Dan apabila diturunkan
sesuatu surat (yang memerintahkan kepada orang munafik itu): “Berimanlah kamu
kepada Allah dan berjihadlah beserta Rasul-Nya”, niscaya orang-orang yang
sanggup di antara mereka meminta ijin kepadamu (untuk tidak berjihad) dan mereka
berkata: “Biarkanlah kami berada bersama orang-orang yang duduk 652) ~ QS (9) At
Taubah : 86 ~
652) Maksudnya orang-orang yang tidak ikut berperang
----------------------------------------------------------------------------------------------------
“Dan berjihadlah kamu pada
jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia
sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan.
(Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian
orang-orang muslim dari dahulu 994), dan
(begitu pula) dalam (Al Qur’an) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu
dan supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia, maka dirikanlah
sembahyang, tunaikan zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah
Pelindungmu, maka Dialah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong” ~ QS (22) Al Hajj : 78 ~
994) Maksudnya: dalam kitab-kitab yang telah diturunkan kepada nabi-nabi
sebelum Nabi Muhammad s.a.w.
----------------------------------------------------------------------------------------------------
“Katakanlah: “Jika
bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta
kekayaanmu yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan
rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari pada
Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan Allah, maka tunggulah sampai
Allah mendatangkan keputusan-Nya”. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-prang
fasik”~ QS (9) At Taubah : 24 ~
----------------------------------------------------------------------------------------------------
“[14] Dijadikan indah pada
(pandangan) manusia kecintaan kepada apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita,
anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan,
binatang-binatang ternak 186) dan sawah
ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia; dan di sisi Allah-lah tempat kembali
yang baik (surga)
[14] Katakanlah” “Inginkah
aku khabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian?”. Untuk
orang-orang yang bertaqwa (kepada Allah), pada sisi Tuhan mereka ada surga yang
mengalir sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya. Dan mereka (dikaruniai)
istri-istri yang disucikan serta keridhaan Allah. Dan Allah Maha Melihat akan
hamba-hamba-Nya.
[16] (Yaitu) orang-orang
yang berdoa: “Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah
segala dosa kami dan peliharalah kami dari siksa neraka”~ QS (3) Ali Imran : 14-16 ~
186) Yang dimaksud dengan
binatang ternak di sini ialah binatang-binatang yang termasuk jenis unta,
lembu, kambing, dan biri-biri.
----------------------------------------------------------------------------------------------------
Disarikan
oleh H. R. Mimuk Bambang Irawan - Jakasampurna, Kamis, 10 Agustus 2017
No comments:
Post a Comment