Menumbuhkan Kecintaan Kepada Allah
Oleh: Sugianto Gianto
Oleh: Sugianto Gianto
Allah SWT, berfirman dalam
Al-Qur'anul Karim, :
قُلْ إِنْ كَانَ آبَاؤُكُمْ وَأَبْنَاؤُكُمْ
وَإِخْوَانُكُمْ وَأَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيرَتُكُمْ وَأَمْوَالٌ اقْتَرَفْتُمُوهَا وَتِجَارَةٌ
تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسَاكِنُ تَرْضَوْنَهَا أَحَبَّ إِلَيْكُمْ مِنَ اللَّهِ
وَرَسُولِهِ وَجِهَادٍ فِي سَبِيلِهِ فَتَرَبَّصُوا حَتَّى يَأْتِيَ اللَّهُ بِأَمْرِهِ
وَاللَّهُ لا يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ
Artinya :
"Katakanlah: "Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya." Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik." (QS. At-Taubah [9] : 24)
"Katakanlah: "Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya." Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik." (QS. At-Taubah [9] : 24)
Firman Allah SWT dalam Surat At-Taubah
Ayat 24 tersebut, memberikan pedoman kepada manusia tentang bagaimana &
urutan kepada siapa rasa cinta itu diberikan. Cinta kepada Allah SWT, adalah
cinta pertama & utama yang harus manusia persembahkan sebagai hamba-Nya.
Maka membolak-balik urutan kepada siapa seharusnya cinta diberikan, Allah SWT
tidak menyukainya sehingga mencapnya sebagai orang orang fasik sehingga Allah
SWT enggan memberikan petunjuk.
Kemudian bagaimana cara MENUMBUHKAN RASA CINTA KEPADA ALLAH SWT. Islam memberi gambaran, :
Kemudian bagaimana cara MENUMBUHKAN RASA CINTA KEPADA ALLAH SWT. Islam memberi gambaran, :
1. Berikanlah perhatian secara benar kepada Al-Qur'an Al-Karim sebagai kitap kumpulan wahyu Allah SWT yang diturunkan-Nya kepada umat manusia. Karena Al-Qur'an didalamnya tidak ada kebatilan sama sekali, kecuali semuanya adalah kebenaran.
لا يَأْتِيهِ الْبَاطِلُ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ
وَلا مِنْ خَلْفِهِ تَنْزِيلٌ مِنْ حَكِيمٍ حَمِيدٍ
"Yang tidak datang kepadanya (Al
Qur'an) kebatilan baik dari depan maupun dari belakangnya, yang diturunkan dari
Tuhan Yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji." (QS. Al-Fushshilat [41] :
42)
Mebacanya, memahami, dan mengamalkannya
itulah perhatian yang benar kepada Al-Qur'an.
كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ
لِيَدَّبَّرُوا آيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الألْبَابِ
"Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran." (QS. Shaad [38] : 29)
"Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran." (QS. Shaad [38] : 29)
أَفَلا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ أَمْ عَلَى قُلُوبٍ أَقْفَالُهَا
"Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Qur'an ataukah hati mereka terkunci?" (QS. Muhammad [47] : 24)
Maka ketika membaca Al-Qur'an jangan
hanya ingin cepat menyelesaikan membacanya, tetapi jadikanlah perhatian itu
untuk memahami makna & kandungannya.
2. Berikan perhatian untuk memahami nama-nama Allah SWT (al-Asma-ul husna), yang Maha Indah, Maha Tinggi & Sempurna.
وَلِلَّهِ الأسْمَاءُ الْحُسْنَى فَادْعُوهُ بِهَا وَذَرُوا الَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِي أَسْمَائِهِ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
"Hanya milik Allah asmaulhusna,
maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaaulhusna itu dan tinggalkanlah
orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya.
Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka
kerjakan." (QS. Al-A'raaf [7] : 180)
Allah SWT juga berfirman, :
قُلِ ادْعُوا اللَّهَ أَوِ ادْعُوا الرَّحْمَنَ أَيًّا مَا تَدْعُوا فَلَهُ الأسْمَاءُ الْحُسْنَى وَلا تَجْهَرْ بِصَلاتِكَ وَلا تُخَافِتْ بِهَا وَابْتَغِ بَيْنَ ذَلِكَ سَبِيلا
"Katakanlah: "Serulah Allah
atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai al
asmaaulhusna (nama-nama yang terbaik) dan janganlah kamu mengeraskan suaramu
dalam salatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di
antara kedua itu"" (QS. Al-Israa' [7] :110)
Dalam sebuah riwayat Hadits Rasulullah
SAW memberi kabar kepada Shahabat ra, yang selalu membaca surat Al-Ikhlas, dan
Shahabat tersebut berkata :
"Aku mencintai surat inik arena
surat ini (menjelaskan tentang) sifat ar-Rahman (Allah SWT). Maka Rasulullahn
SAW bersabda :
"Sampaikanlah kepadanya bahwa
sungguh Allah mencintainya" (HR. Al-Bukhari & Muslim).
Semakin bertambah cinta perhatian seorang hamba untuk memahami al-Asma-ul husna dengan pemahaman yang benar menurut Ahlus Sunnah Wal Jama'ah, yaitu para Shahabat Rasulullah SAW, dan orang-orang yang mengikuti jalan mereka dengan baik, maka akan semakin bertambah ilmu pengetahuan tentang kebesaran Allah SWT.
Semakin bertambah cinta perhatian seorang hamba untuk memahami al-Asma-ul husna dengan pemahaman yang benar menurut Ahlus Sunnah Wal Jama'ah, yaitu para Shahabat Rasulullah SAW, dan orang-orang yang mengikuti jalan mereka dengan baik, maka akan semakin bertambah ilmu pengetahuan tentang kebesaran Allah SWT.
وَمِنَ النَّاسِ وَالدَّوَابِّ وَالأنْعَامِ مُخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ كَذَلِكَ إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ غَفُورٌ
"Dan demikian (pula) di antara
manusia, binatang-binatang melata dan binatang-binatang ternak ada yang
bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut kepada Allah di
antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha perkasa lagi
Maha Pengampun." (QS. Faathir [35] : 28)
3. Memohon pertolongan hanya kepada Allah SWT, dengan banyak berdoa & bersungguh-sungguh didalam memohon kepada-Nya.
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
"Dan apabila hamba-hamba-Ku
bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat.
Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka
hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman
kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran." (QS. Al-Baqarah [2]
: 186)
Dalam Firman yang lain, :
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
"Dan Tuhanmu berfirman:
"Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya
orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam
dalam keadaan hina dina". (QS. Ghaafir [40] : 60)
Maka
berdoalah sebanyak-banyaknya memohon kepada Allah SWT dengan doa-doa yang
Rasulullah SAW telah ajarkan.
"(Ya Allah) aku memohon kepada-mu kecintaan kepada-Mu, kecintaan kepada orang-orang yang mencintai-Mu dan kecintaan kepada amal perbuatan yang mendekatkan diriku kepada kecintaan kepada-Mu" (HR. At-Tirmidzi, dishahihkan oleh Imam Al-Bukhari)
"Ya Allah, sesungguhnya aku telah banyak menganiaya diriku sendiri (dengan berbuat dosa) dan tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain Engkau, maka ampunilah aku dengan pengampunan dari sisi-Mu dan rahmatilah aku, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang" (HR. Al-Bukhari)
Masih
banyak doa menurut Al-Qur'an & As-Sunnah.
Barang
siapa dibukakan pintu doa, maka Allah akan melimpahkan pengabulan doa bagi
seseorang yang berdoa, sebagaimana disebutkan dalam Surat Al-Baqarah [2] Ayat
186.
4. Memberikan perhatian kepada kewajiban-kewajiban dalam Agama (Islam), dengan mengamalkan sebaik-baiknya, berjuang menundukkan hawa nafsu dan berusaha mengerjakan amal-amal shalih baik yang bersifat anjuran dan sunnah.
Sebagaimana disebutkan dalam Hadis Qudsi dari Nabi saw. bahwa Allah berfirman, "Tidaklah hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih aku cintai daripada melaksanakan apa yang Aku wajibkan kepadanya, dan tidaklah hamba-Ku terus mendekatkan diri kepada-Ku dengan nafilah-nafilah (nawafil) hingga aku mencintainya." (HR Bukhari dan Muslim)
4. Memberikan perhatian kepada kewajiban-kewajiban dalam Agama (Islam), dengan mengamalkan sebaik-baiknya, berjuang menundukkan hawa nafsu dan berusaha mengerjakan amal-amal shalih baik yang bersifat anjuran dan sunnah.
Sebagaimana disebutkan dalam Hadis Qudsi dari Nabi saw. bahwa Allah berfirman, "Tidaklah hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih aku cintai daripada melaksanakan apa yang Aku wajibkan kepadanya, dan tidaklah hamba-Ku terus mendekatkan diri kepada-Ku dengan nafilah-nafilah (nawafil) hingga aku mencintainya." (HR Bukhari dan Muslim)
5. Berusaha sungguh-sungguh untuk menjauhkan diri dari hal-hal yang diharamkan Allah dan perbuatan-perbuatan dosa, karena perbuatan-perbuatan maksiat akan merusak hati & melemahkan kecintaan kepada Allah SWT, serta menjerumuskan manusia ke dalam jurang kebinasaan.
6. Mengutamakan hal-hal yang dicintai Allah dari pada hal-hal yang dicintai diri sendiri dan mendahulukan keridhaan-Nya di atas keinginan hawa nafsu.
Sebagaimana Haits sbb, :
عَنْ أَنَسٍ عَنِ النَّبِىِّ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ ثَلاَثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلاَوَةَ الإِيمَانِ أَنْ يَكُونَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا ، وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لاَ يُحِبُّهُ إِلاَّ لِلَّهِ ، وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِى الْكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِى النَّارِ
Dari
Anas, dari Nabi SAW beliau bersabda: "Tiga hal, barangsiapa memilikinya
maka ia akan merasakan manisnya iman. (yaitu) menjadikan Allah dan Rasul-Nya
lebih dicintai dari selainnya, mencintai seseorang semata-mata karena Allah,
dan benci kembali kepada kekufuran sebagaimana bencinya ia jika dilempar ke
dalam api neraka." (HR. Al-Bukhari)
7. Senantiasa mengingat-ingat & merenungkan betapa besar & banyaknya limpahan rahmat, karunia pemberian Allah SWT kepada hamba-Nya.
7. Senantiasa mengingat-ingat & merenungkan betapa besar & banyaknya limpahan rahmat, karunia pemberian Allah SWT kepada hamba-Nya.
وَآتَاكُمْ مِنْ كُلِّ مَا سَأَلْتُمُوهُ وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لا تُحْصُوهَا إِنَّ الإنْسَانَ لَظَلُومٌ كَفَّارٌ
"Dan
Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dari segala apa yang kamu mohonkan
kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu
menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat lalim dan sangat mengingkari
(nikmat Allah)." (QS. Ibrahim[14] : 34)
وَمَا بِكُمْ مِنْ نِعْمَةٍ فَمِنَ اللَّهِ ثُمَّ إِذَا مَسَّكُمُ الضُّرُّ فَإِلَيْهِ تَجْأَرُونَ
"Dan
apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya), dan bila
kamu ditimpa oleh kemudaratan, maka hanya kepada-Nya-lah kamu meminta pertolongan."
(QS. An-Nahl [16] : 53)
Dengan
mengingat-ingat & merenung-renungkan nikmat Allah yang telah dianugerahkan
kepada hamba-Ny akan menambah kecintaan seorang hamba kepada Allah SWT dalam
hatinya.
8. Berteman dengan orang yang baik dan bershahabat dengan orang-orang shaleh yang selalu taat & beribadah kepada Allah SWT.
Dalam
sebuah hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
المرء على دين خليله فلينظر أحدكم من يخالل
“Agama
Seseorang sesuai dengan agama teman dekatnya. Hendaklah kalian melihat siapakah
yang menjadi teman dekatnya.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi, dishahihkan oleh
Syaikh Al Albani dalam Silsilah Ash-Shahihah, no. 927)
9. Berusaha sungguh-sungguh untuk melakukan ibadah (Shalat Malam), pada waktu sepertiga malam terakhir, walaupun hanya sedikit & sebentar.
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الْآخِرُ يَقُولُ مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ
Bahwa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Rabb kita Tabaaraka wa Ta’ala
turun di setiap malam ke langit dunia pada sepertiga malam terakhir dan
berfirman: “Siapa yang berdo’a kepadaKu pasti Aku kabulkan dan siapa yang
meminta kepadaKu pasti Aku penuhi dan siapa yang memohon ampun kepadaKu pasti
Aku ampuni.” (Shahih Bukhari no. 1077, 5846, 6940)
10. Memperbanyak dzikir (Dzikir Pagi-Petang, Dzikir Malam Sebelum Tidur & Dzikir Pendek, dengan membaca Basmallah, setiap akan melakukan aktifitas apapun)
الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
"(yaitu)
orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat
Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram."
(QS. Ar-Ra'd [13] : 28)
Wallahu A'Lam Bish Shawwa.
Demikian
beberapa sebab penting untuk menggapai kecintaan kepada Allah SWT dalam hati
seorang hamba.
وَذَكِّرْ فَإِنَّ الذِّكْرَى تَنْفَعُ الْمُؤْمِنِينَ
"Dan
tetaplah memberi nasihat, karena sesungguhnya nasihat itu bermanfaat bagi
orang-orang yang beriman." (QS. Adz-Dzariyaat [51] : 55)
Semoga bermanfaat, sibulan Ramadhan 1434H, bulan yang pehuh rahmat & ampunan.
Kita memohon kepada Allah Yang Maha Agung, Pemilik 'Arsy yang mulia, dengan nama-nama-Nya yang maha indah dan sifat-sifat-Nya yang maha tinggi agar Dia menerima amal kebaikan kita. Aammin.
(Sumber
: Al-Qur'an & Tarjamah, Al-Hadits, Disarikan dari Tausyiah Prof. Dr. Syaikh
'Abdur Razzaq bin 'Abdul Muhsin al-'Abbad al-Badr, penerjemah Abdullah bin
Taslim al-Buthoni, disiarkan melalui Radio rodja756am).
Dari Share Tulisan Sahabat FB-ku - Bapak Sugianto Gianto
subahanlllah super sekali yah paak bisa klik dulu dong disini -> http://rezafauzy.blogspot.com/
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteSunahanallah sangat bermanfaat untuk lebih mendakatkan diri kepadanya yaitu allah SWT
Deleteijin nge share om!
ReplyDeleteSemoga menjadi panutan buat kita dan keturunan kita
ReplyDelete