Pesan Menyesatkan Tentang Bulan Sya'ban
Ada apa dengan bulan Sya’ban?
Memasuki bulan Sya’ban, telah beredar luas melalui
pesan-pesan broadcast di Yahoo Messenger, BlackBerry Messenger, Facebook atau
Twitter yang berisi tentang fadhail ‘amal (keutamaan amal) yang berkaitan
dengan bulan tersebut.
Hanya saja, setiap kata hendaklah tetap diwaspadai
dan hati-hati agar niat baik kita tidak justru menyesatkan umat karena salah
informasi. Di antara pesan-pesan broadcast yang perlu dicermati:
#1 – Di bulan Sya’ban bacalah
“La ilaaha ilallah Muhammadu Rasulullah” 33X, Insyaa Allah Rizki tak putus
hingga tahun depan.
Ø Jawab:
Anjuran dan keutamaan yang termaktub dalam pesan tersebut di atas tidak
bersumber dari Nabi Shallallahu alaihi wassalam.
#2 - Permintaan maaf satu sama lain
Ø Jawab:
Meminta maaf dan memaafkan seseorang dapat dilakukan kapan saja dan tidak ada
tuntunan syari’at yang mengharuskan dilakukan pada saat tertentu, termasuk
ketika memasuki bulan Sya’ban
#3 – Nabi bersabda: “Barangsiapa
yang mengingatkan kedatangan bulan ini, haram api neraka baginya”
Ø Jawab:
Anjuran tersebut tidak bersumber dari hadist Nabi dan jika ada yang
menganggapnya hadist, maka hadist tersebut palsu.
#4 – Doa: Yaa Allah,
berkatilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban dan pertemukanlah kami dengan
Ramadhan
Ø Jawab: Doa
yang dimaksud adalah “Allahumma barik lana fi Rajab wa Sya’ban wa ballighna
Ramadhan” Diriwayatkan oleh al-Baihaqi, al-Bazzar dan ath-Thabrani. Hadist ini
derajatnya lemah
#5 – Sya’ban buku amalan
ditutup
Ø Jawab:
Pernyataan ini juga tidak bersumber dari Nabi. Yang benar, pada bulan Sya’ban
amalan-amalan diangkat ke Hadapan Allah (Sumber: HR Ahmad dan An-Nasa’i)
#6 – Shalat Nishfu Sya’ban
sebanyak 100 rakaat dan membaca 1.000 kali Surah al-Ikhlas
Ø Jawab:
Semua riwayat tentang shalat nishfu Sya’ban adalah riwayat bathil dan palsu
#7 – Barangsiapa membaca
Shalawat Nabi pada malam Nishfu Sya’ban, maka para malaikat mendoakannya sampai
hari kiamat, agar orang itu diampuni segala dosanya
Ø Jawab:
Hadist tersebut tidak bersumber dari Nabi
Maka berhati-hatilah!
Jazakallahu khairan Ustadz...semoga kita semua terhindar dr golongan ahlul bid'ah
ReplyDeleteTerima kasih Ustadz
ReplyDeleteSyukran... ana izin copy dan ana share kembali, barakallah..
ReplyDelete