KAJIAN AL
QUR’AN
MEMPERMAINKAN HUKUM ALLAH
Pengajian
Subuh Masjid At Taubah – Ustadz Abdullah Amin – Bekasi - Rabu, 18 Oktober 2017
Surat Al Baqarah ayat 226 s/d 242 merupakan perintah/larangan Allah yang berkaitan dengan perceraian, kecuali 2 ayat di antara ayat-ayat tersebut, yakni ayat 238 dan 239 yang membahas tentang sholat.
Dalam surat Al Baqarah ayat 231
yang merupakan salah satu ayat yang mengatur perceraian disebutkan larangan
untuk tidak menjadikan hukum-hukum Allah (dalam hal ini, hukum perceraian)
sebagai permainan atau bahan olok-olok.
Ada beberapa surat dan ayat lain
dalam Al Qur’an yang memperingatkan kita tentang azab yang akan diterima
seseorang bila manjadikan ayat-ayat/hukum-hukum Alah sebagai permainan atau
bahan olok-olok dan ejekan.
QS 2 : 231; Kalau sudah menceraikan istri dan
hampir/mendekati habis masa iddahnya (artinya, belum masuk masa iddah) boleh dirujuki
(bukan ditahan, karena bisa dipersepsikan ‘dipenjara’) atau cerai dengan
baik-baik. Dilarang menceraikan lalu merujuki istri dengan maksud berbuat
zalim/aniaya/memberi kemudharatan, misalnya dengan memaksa mereka minta cerai
dengan jalan khulu’ atau membiarkan mereka hidup terkatung-katung. Kalau
menyakiti istri semacam ini maka berarti suami telah menszalimi diri sendiri
Ayat-ayat Allah = Hukum-hukum Allah. Nikmat Allah: 1.
Diberi seorang istri/istri-istri. 2. Al Kitab (Al Qur’an) dan Al Hikmah (As
Sunnah). As Sunnah Rasul Muhammad s.a.w.
Larangan untuk menjadikan ayat-ayat Allah sebagai
permainan atau bahan olok-olok/ejekan.
QS 18 : 103-106; Orang-orang
yang paling merugi adalah orang-orang yang sia-sia
perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka
berbuat sebaik-baiknya. Mereka adalah orang-orang
yang kufur terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan (kufur terhadap) perjumpaan
dengan Allah di hari kiamat. Ayat-ayat Allah dan rasul-rasul Allah hanya dijadikan olok-olok. Tempat mereka kelak adalah neraka Jahannam.
QS 18 : 56; Orang-orang yang kafir membantah
risalah yang disampaikan para rasul dengan cara yang bathil mereka mencoba
untuk menghilangkan kebenaran yang disampaikan utusan Allah ini. Ayat-ayat
Allah mereka anggap sebagai olok-olok belaka
QS 45 : 7-10; Orang-orang yang banyak dusta dan banyak berdosa serta yang
diperdengarkan ayat-ayat Allah yang dibacakan kepadanya namun tetap
menyombongkan diri seakan-akan dia tidak mendengarnya akan mendapat azab yang
pedih. Orang-orang yang menjadikan ayat-ayat Allah sebagai olok-olok akan
mendapat azab yang menghinakan. Mereka-mereka ini akan ditempatkan di neraka
Jahannam dan mendapat azab yang besar
QS 31 : 6-7; Orang-orang yang berkata-kata tidak manfaat tanpa pengetahuan
untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah dan menjadikan jalan Allah itu
olok-olok, akan memperoleh azab yang menghinakan. Kalau dibacakan kepadanya
ayat-ayat Allah dia berpaling dengan menyombongkan diri seolah-olah dia belum
mendengarnya, seakan-akan telinganya tuli, maka bagi mereka azab yang pedih
QS 5 : 57-58; Dilarang dijadikan pemimpin orang-orang yang menjadikan agama
buah ejekan dan permainan, yaitu orang-orang yang telah diberi kitab sebelum
turunnya Al Qur’an, dan orang-orang yang kafir (orang-orang musyrik), serta apabila
mereka disuruh sholat, mereka malah menjadikannya buah ejekan dan permainan.
QS 5 : 3; Islam dengan petunjuk Al Qur’an yang berisi ayat-ayat/hukum-hukum
Allah adalah nikmat yang merupakan
karunia Allah bagi manusia.
Kutipan ayat Al Qur’an yang menegaskan firman Allah tentang Mempermainkan
Hukum/Ayat-Ayat Allah
“Apabila kamu mentalak
istri-istrimu, lalu mereka mendekati akhir iddahnya, maka rujukilah mereka
dengan cara yang ma’ruf (pula). Janganlah kamu rujuki mereka untuk memberi
kemudharatan, karena dengan demikian kamu menganiaya mereka 145). Barangsiapa berbuat demikian, maka sungguh
ia telah berbuat zalim terhadap dirinya sendiri. Janganlah kamu jadikan
hukum-hukum Allah sebagai permainan. Dan ingatlah nikmat Allah padamu, dan apa
yang telah diturunkan Allah kepadamu yaitu Al Kitab (Al Qur’an) dan Al Hikmah
(As-Sunnah). Allah memberi perngajaran kepadamu dengan apa yang diturunkan-Nya
itu. Dan bertaqwalah kepada Allah serta ketahuilah bahwasanya Allah Maha
Mengetahui segala sesuatu.” ~ QS (2) Al Baqarah : 231 ~
145)
Umpamanya: memaksa mereka
minta cerai dengan jalan khulu’ atau membiarkan mereka hidup terkatung-katung
----------------------------------------------------------------------------------------------------
“[103] Katakanlah: “Apakah akan Kami beritahukan
kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?”
[104) Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya
dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat
sebaik-baiknya.
[105] Mereka itu orang-orang yang kufur terhadap
ayat-ayat Tuhan mereka dan (kufur terhadap) perjumpaan dengan Dia 896), maka hapuslah amalan-amalan mereka, dan
Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat.
[106] Demikinalah balasan mereka itu neraka
Jahannam, disebabkan kekafiran mereka menjadikan ayat-ayat-Ku dan
rasul-rasul-Ku sebagai olok-olok.” ~
QS (18) Al Kahfi : 103-106 ~
896)
Maksudnya: tidak neriman
kepada pembangkitan di hari Kiamat, hisab dan pembalasan.
----------------------------------------------------------------------------------------------------
“Dan tidaklah Kami mengutus
rasul-rasul melainkan sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi
peringatan; tetapi orang-orang yang kafir membantah dengan batil agar
dengan demikian mereka dapat melenyapkan yang hak (benar), dan mereka
menganggap ayat-ayat Kami dan peringatan-peringatan terhadap mereka sebagai
olok-olok” ~
QS (18) Al Kahfi : 56 ~
----------------------------------------------------------------------------------------------------
“[7]
Kecelakaan yang besarlah bagi tiap-tiap orang yang banyak dusta lagi banyak
berdosa.
[8] dia
mendengar ayat-ayat Allah dibacakan kepadanya kemudian dia tetap menyombongkan
diri seakan-akan dia tidak mendengarnya. Maka beri khabar gembira dia dengan
azab yang pedih.
[9] Dan
apabila dia mengetahui barang sedikit tentang ayat-ayat Kami, maka ayat-ayat
itu dijadikan olok-olok. Merekalah 1383)
yang memperoleh azab yang menghinakan.
[10]
Dihadapan mereka neraka Jahannam dan tidak akan berguna bagi mereka sedikitpun
apa yang telah mereka kerjakan, dan tidak pula berguna apa yang mereka jadikan
sebagai sembahan-sembahan (mereka) dari selain Allah. Dan bagi mereka azab yang
besar
[11] Ini
(Al Qur’an) adalah petunjuk. Dan orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat
Tuhannya bagi mereka azab yaitu siksaan yang sangat pedih.” ~ QS (45) Al Jaatsiyah : 7-11 ~
1383) Maksudnya: Orang-orang yang banyak dusta dan berdosa yang
tersebut dalam ayat 7 di atas.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“[6] Dan di
antara manusia (ada) orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna
untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan
jalan Allah itu olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan.
[7] Dan
apabila dibacakan kepadanya 1180)
ayat-ayat Kami dia berpaling dengan menyombongkan diri seolah-olah dia belum
mendengarnya, seakan-akan ada sumbat di kedua telinganya; maka beri khabar
gembiralah dia dengan azab yang pedih.” ~ QS (31) Luqman : 6-7 ~
1180) Yang dimaksud dengan “kepadanya” ialah kepada orang-orang yang
mempergunakan perkataan-perkataan yang tidak berfaedah untuk menyesatkan
manusia.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“[57] Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil jadi pemimpinmu, orang-orang
yang membuat agamamu jadi buah ejekan dan permainan, (yaitu di antara
orang-orang yang telah diberi kitab sebelummu, dan orang-orang yang kafir (orang-orang
musyrik). Dan bertaqwalah kepada Allah jika kamu betul-betul orang-orang yang
beriman.
[58] Dan
apabila kamu menyeru (mereka) untuk (mengerjakan) sembahyang, mereka
menjadikannya buah ejekan dan permainan. Yang demikian itu adalah karena mereka
benar-benar kaum yang tidak mau mempergunakan akal.” ~ QS (5) Al Maa-idah : 57-58
~
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“…… Pada hari ini telah
Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan
telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. …… “ ~ QS (5) Al Maa-idah : 3 ~
----------------------------------------------------------------------------------------------------
Disarikan
oleh H. R. Mimuk Bambang Irawan - Jakasampurna, Bekasi - Rabu, 18 Oktober 2017
No comments:
Post a Comment