BERKUNJUNGLAH
KE RUMAH SAKIT
Oleh : Yadin Burhanudin
Sekali waktu sempatkanlah Anda untuk berkunjung ke
Rumah Sakit. Di sana Anda akan menemukan orang-orang yang nasibnya tidak
seberuntung Anda.
Masuklah ke ruang ICU. Lihat, Anda akan menyaksikan
pasien yang sedang berjuang mempertahankan nyawanya.
Mereka terlihat sangat lemah, sehingga hidupnya
dibantu berbagai macam peralatan.
Mulai dari peralatan monitor untuk memantau denyut
nadi dan jantung serta pernapasan. Mulut dipasang selang untuk memasukkan bahan
nutrisi.
Di hidungnya terpasang selang untuk mengalirkan
oksigen sebagai alat bantu pernapasan. Selang lainnya terpasang untuk
mengeluarkan urine, cairan lambung dari bagian tubuh lain.
Jika mereka sadar mungkin mereka dihantui ketakutan
akan malaikat maut yang siap siaga menjemputnya.
Bandingkan dengan Anda saat ini. Hidup Anda relatif
tidak dibantu alat apapun. Bernapas dengan leluasa di alam bebas tanpa harus
dibantu oksigen.
Jantung berdegup dengan normal tanpa bantuan alat.
Sehingga Anda bisa beraktifitas dengan leluasa. Berkumpul dengan
keluarga.
Jalan-jalan ke mall. Wisata kuliner mencari makanan
yang Anda favoritkan.
“Maka
nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan ?” ~ QS (55) – Ar Rahmaan ~
Tengok pula ruang Kemoterapi. Di sana Anda akan menyaksikan
pasien-pasien yang tengah berjuang dengan
penyakit kankernya.
Lihatlah wajah-wajah mereka. Tidak ada keceriaan.
Tubuh mereka terlihat kurus. Kulit mereka relatif menghitam, sementara rambut
mereka semakin hari semakin menipis.
Bandingkan dengan Anda. Kini mungkin Anda sedang
berdandan di depan cermin sambil bersenandung.
Siap-siap jalan-jalan bersama teman mencari tempat
yang cocok untuk ber-swa foto.
“Maka
nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan ?” ~ QS (55) – Ar Rahmaan ~
Kunjungi pula ruang Hemodialisa. Di sana puluhan pasien berjejer berbaring di ranjang
dengan tangan terikat selang.
Mesin hemodialisa sedang menggantikan peran ginjal
mereka yang tidak berfungsi alias gagal ginjal.
Mereka bolak-balik ke Rumah Sakit seminggu dua kali
selama seumur hidup. Di luar itu, mereka tidak bebas makan dan minum seperti
orang sehat.
Bandingkan dengan hidup Anda. Ginjal anda berfungsi
dengan normal tanpa bantuan apapun dan siapa pun.
Anda pun leluasa memakan dan meminum apa saja. Tidak
seperti pasien gagal ginjal. Minum tidak boleh sesuka hati. Makan buah-buahan
menyebabkan sesak nafas.
“Maka
nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan ?” ~ QS (55) – Ar Rahmaan ~
Tengok pula ruang rawat inap...
Di sana Anda akan menemukan pasien beraneka macam
penyakit. Mulai dari pasien yang
sesak napas, susah buang air besar, stroke, jantung, diabetes, hingga pasien
yang mengalami penyakit berat seperti radang paru-paru, kanker, hingga bocor
jantung.
Dan terakhir, jangan lupa Anda tengok juga ke
bagian administrasi. Anda akan menyaksikan keluarga pasien menyerahkan uang
jutaan bahkan puluhan jutaan rupiah sebagai biaya pengobatan salah satu anggota
keluarganya.
Wallahu a’lam, mungkin uang yang diserahkan ke pihak
rumah sakit itu hasil tabungan selama bertahun-tahun ataupun uang pinjaman.
Terlihat wajah ambigu mereka setelah menyelesaikan
administrasi. Di satu sisi gembira karena anggota keluarganya bisa pulang ke
rumah.
Namun di sisi lain sedih karena kehilangan uang
yang tidak sedikit jumlahnya.
Bandingkan dengan Anda... Uang anda mungkin kini
aman di dompet atau bank sehingga dengan leluasa bisa Anda gunakan untuk
keperluan apapun.
“Maka
nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan ?” ~ QS (55) – Ar Rahmaan ~
Sungguh, orang-orang yang sehat harus benar-benar
bersyukur atas kesehatan yang Allah berikan kepada kita.
Dan pasien-pasien yang kini berada di Rumah Sakit
lah yang akan mengingatkannya.
Dengan menyaksikan orang-orang yang kini terbaring
di rumah sakit ini selayaknya hati kita tergugah untuk benar-benar tunduk
dengan ayat-ayat-Nya dalam surah Ar Rahmaan yang disebutkan
sebanyak 31 kali:
“Maka
nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan ?” ~ QS (55) – Ar Rahmaan :
13, 16, 18, 21, 23, 25, 28, 30, 32, 34, 36, 38, 40, 42, 45, 47, 49, 51, 53, 55,
57, 59, 61, 63, 65, 67, 69, 71, 73, 75, 77 ~
Semoga kita selalu sehat, menjadi ikhtiar dan
syukur kita semua menuju dan menjaga kesehatan diri yang Allah SWT berikan.
Aamiin...
Fabiayyi
aaalaaa irobbikum maatukazzibaaan...
Nikmat Allah yang mana lagi yang kau dustakan, maka
bersyukurlah kepada Allah Subhanahu wa ta’ala yang
masih memberikan kesehatan kepada kita.
Subhanallah...
Semoga bermanfaat
No comments:
Post a Comment