PENGADILAN AKHIRAT; PEMBUKTIAN TERBALIK
Khotbah Jum’at - Masjid At Taubah, Jakasampurna - Jum’at, 6 Oktober 2017
Semakin banyak orang munafik di sekitar kita. Ya… mereka yang
mengaku beriman kepada Allah dan hari akhir, namun nyatanya mereka bukan orang
beriman yang sesungguhnya (QS 2 Al Baqarah : 8). Mereka bersumpah “Demi Allah” akan melaksanakan
tanggung jawab dan tugas dengan jujur saat dilantik menduduki jabatan, nyatanya
mereka adalah koruptor kakap. Mengaku ustadz atau ulama, namun malah menjadi
menghancur agama dan penyesat umat demi keuntungan pribadi atau golongannya. Sering
kita lihat orang berpenampilan soleh, agamis, berbudaya, pintar dan sopan,
namun nyatanya dibalik topeng itu ia adalah seorang tukang fitnah yang keji
tidak berperi-kemanusiaan yang tidak segan-segan membinasakan orang lain demi
ambisi pribadinya. Masih banyak contoh kaum munafikun yang terdapat di dalam
kehidupan kita. Boleh dibilang di segala sendi kehidupan kita ada saja orang-orang
munafik.
Miris sekali, keadaan ini terjadi di negeri kita yang
mayoritas beragama Islam (yang sebetulnya patut kita banggakan kalau saja semua
pada soleh sesuai contoh ketauladanan junjungan
kita Nabi Muhammad s.a.w.).
Sadarkah mereka bahwa seorang munafik kelak tempatnya di
dasar neraka paling dalam tanpa ada seorangpun yang bisa menolongnya (QS 4 An Nisaa’ : 145)? Bahwa para munafikun dan tukang
fitnah penyebar hoax akan dikumpulkan dalam neraka yang apinya bergejolak (QS 111 Al Lahab : 4)? Sungguh amat
menyakitkan. Allah telah memberi peringatan bahwa orang yang mengaku beriman
dan bertaqwa kepada Allah lalu berpaling dari peringatan-Nya akan diberi
penghidupan yang sempit. Di akhirat mereka akan dikumpulkan dalam keadaan buta. Dulu melihat sekarang
buta karena mereka lupa akan ayat-ayat Allah serta
juga melupakan Allah (QS 20 Thaahaa : 124-126). Lihatlah mereka yang munafik itu,
mereka pada terjerat dalam berbagai kasus kecurangan, manipulasi, korupsi,
kriminal, penipuan dengan hukuman dunia menjadi orang hina di mata masyarakat,
dengan keluarga yang harus menanggung malu, perasaan dikucilkan dan rendah
diri.
Namun di antara munafikun ada juga yang belum rela menerima
hukuman dunia ini dan terus berjuang untuk menunjukkan bahwa ia orang yang
lurus dan benar. Mereka berusaha terus untuk meloloskan diri dari hukuman
dunia. Hukum dunia memang adalah wilayah mereka untuk mencari keselamatan dunia.
Mereka punya banyak harta untuk mempengaruhi para hakim dan berbuat apa saja
untuk menciptakan citra dirinya tidak bersalah.
PENGADILAN AKHIRAT SIAP MENANTI
Andaipun mereka lolos dari jeratan hukum dunia, kelak mereka
pasti akan menghadapi pengadilan akhirat yang dipimpin oleh Allah Hakim Maha
Agung yang Maha Adil (QS 95 At Tiin : 8) yang akan berlangsung di hari
akhir nanti. Dalam pengadilan
akhirat ini tidak ada pembela seperti di dunia yang bisa dibayar
bermilyar-milyar untuk meloloskan diri dari jeratan hukum. Sungguh, mereka
harus menghadapi pengadilan akhirat ini seroang diri, tidak seorangpun, bahkan
anak atau ayah yang membela (QS 16 – An Nahl : 111, QS 31 – Luqman : 33). Ini pengadilan akhirat bung!
Adakah saksi yang bisa membantu meringankan hukuman? Alhamdulillah
ada dong! Dan di sana nanti, saksi yang diperintahkan Allah untuk bersaksi
sungguh istimewa. Saksi istimewa ini adalah “kulit, mata dan telinga” (QS 41 Fush-shilat : 21-22). Saksi istimewa lainnya yang akan
membongkar kemunafikan mereka adalah “kaki dan tangan” mereka (QS 36 Yaasiin : 65). Saksi-saksi ini tidak akan berbohong
dan akan menjelaskan sejelas-jelasnya apa yang sudah diperbuatnya di dunia.
Atas perintah Allah, malaikat akan menyerahkan sebuah “kitab”
yang berisi catatan amal perbuatan mereka di dunia yang lengkap, terinci tak
ada satupun perbuatan mereka yang tidak tercatat (QS 17 – Al Israa’ : 13-14). Saat disodori, maka sebetulnya ada 2 pilihan untuk menerimanya. Kalau
orang baik, dia akan sanggup menerimanya dengan tangan kanannya. Dan surgalah
tempatnya. Sebaliknya, kalau orang-orang munafik berserta kawan-kawannya hanya
bisa menerimanya dengan tangan kiri, karena tangan kanannya menjadi lumpuh.
Mereka ini kemudian diikat tangan ke lehernya dan diceburin ke neraka jahanam.
Kapokmu kapan…. (QS 69 Al Haaqqah : 19-21).
Neraka Jahanam tempatnya siapa? Yaitu mereka-mereka yang
ingkar terhadap Allah, yang tidak mau memahami, melihat dan mendengar ayat-ayat
Allah dalam Al Qur’an. Mereka punya hati,
tapi tidak digunakan untuk memahami ayat-ayat Allah. Mereka punya mata tetapi
tidak digunakan untuk melihat tanda-tanda kekuasaan Allah. Mereka punya telinga
tetapi tidak digunakan untuk mendengar ayat-ayat Allah. Mereka lebih sesat dari
binatang ternak (QS 7 Al A’raaf : 179).
BAGAIMANA NASIB ORANG YANG BERIMAN?
Orang-orang yang teguh mengatakan bahwa “Tuhan kami adalah Allah” tidak
perlu merasa takut dan bersedih, karena akan memperoleh surga yang telah
dijanjikan Allah (QS 41 Fush-shilat : 30). Maka, bertawakkallah dalam segala hal (QS 3 Ali Imran : 159). Orang-orang
yang beriman supaya ber-taubatan nasuha yang
sebenar-benarnya taubat
kalau sadar bahwa dirinya terindikasi kemunafikan, supaya masih ada
peluang untuk masuk surga (QS 66 At Tahriim : 8). Senantiasa berdoa kepada Allah. Supaya doa kita terkabul maka kita harus taat kepada
Allah (QS 2 Al Baqarrah : 186).
Orang-orang yang beriman harus memelihara diri dan keluarganya dari api
neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu yang dijaga oleh malaikat
yang kasar, keras dan tidak akan mendurhakai perintah Allah dan selalu taat
mengerjakan perintah-Nya (QS 66 At Tahriim : 6).
Kutipan Ayat-Ayat Suci Al-
Qur’an Yang Berkaitan Dengan Pengadilan Akhirat Bagi Kamu Munafikun dkk.
“Di antara manusia ada yang mengatakan: “Kami beriman kepada Allah dan
Hari kemudian 22),
padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman” ~ QS (2) Al Baqarah : 8 ~
22) Hari kemudian
ialah: mulai dari waktu mahluk dikumpulkan dipadang mahsyar sampai waktu yang
tak ada batasnya.
------------------------------------------------------------------------------
“Dan pada hari ini Kami tutup mulut
mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki
mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan” ~ QS (36) Yaasiin : 65 ~
------------------------------------------------------------------------------
“ Bukankah Allah
adalah Hakim yang seadil-adilnya ~ QS (95) At Tiin : 8 ~
-----------------------------------------------------------------------------
“[21] Dan mereka berkata kepada kulit
mereka: “Mengapa kamu menjadi saksi terhadap kami?” Kulit mereka menjawab:
“Allah yang menjadikan segala sesuatu pandai berkata telah menjadikan kami
pandai (pula) berkata, dan Dia-lah yang menciptakan kamu pada kali pertama dan
hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan.
[22] Kamu sekali-kali tidak dapat
bersembunyi dari persaksian pendengaran, penglihatan dan kulitmu terhadapmu 1333)
bahkan kamu mengira bahwa Allah tidak mengetahui kebanyakan dari apa yang kamu
kerjakan.” ~ QS (41) Fush-shilat : 21-22 ~
1333) Mereka itu memperbuat dosa dengan terang-terangan karena
mereka menyangka bahwa Allah tidak mengetahui perbuatan mereka dan mereka tidak
mengetahui bahwa pendengaran, penglihatan dan kulit mereka akan menjadi saksi
di akhirat kelak atas perbuatan mereka.
--------------------------------------------------------------------------
“[19] Adapun orang-orang yang
diberikan kepadanya kitabnya 1509) dari
sebelah kanannya, maka dia berkata: “Ambillah, bacalah kitabku (ini)”
[20] Sesungguhnya aku yakin, bahwa
sesungguhnya aku akan menemui hisab terhadap diriku
[21] Maka orang itu berada dalam
kehidupan yang diridhoi.” ~ QS (69) Al Haaqqah : 19-21 ~
1509) Maksudnya: Catatan amal perbuatannya
--------------------------------------------------------------------------
“[124] Dan barangsiapa berpaling dari
peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan
menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta.
[125] Berkatalah ia: ‘Ya Tuhanku,
mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam keadaan buta, padahal aku dahulunya
adalah seorang yang melihat?
[126] Allah berfirman: “Demikianlah,
telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, maka kamu melupannya, dan begitu (pula)
pada hari ini kamupun dilupakan.” ~ QS (20) Thaahaa : 124-126 ~
--------------------------------------------------------------------------
“Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi
neraka Jahannam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi
tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka
mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda
kebesaran Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi tidak dipergunakannya
untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan
mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.” ~ QS (7) Al A’raaf : 179 ~
---------------------------------------------------------------------------
“Hai orang-orang yang beriman,
bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya, mudah-mudahan
Tuhan kamu akan menghapus kesalah-kesalahan dan memasukkan kamu ke dalam surga
yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak
menghinakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dengan dia; sedang cahaya
mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka
mengatakan: “Ya Tuhan kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dam ampunilah
kami; sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.” ~ QS (66) At Tahriim : 8 ~
----------------------------------------------------------------------------
“Sesungguhnya orang-orang munafik itu
(ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu
sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka.” ~ QS (4) An Nisaa’ : 145 ~
----------------------------------------------------------------------------
“Sesungguhnya orang-orang mengatakan:
“Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka
malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): “Janganlah kamu merasa
takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan
(memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu.” ~ QS (41) Fush-shilat : 30 ~
---------------------------------------------------------------------------
“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah
kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi
berhati kasar, tentulah mereka menjaujhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu
maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan
mereka dalam urusan itu 246). Kemudian apabila kamu telah membulatkan
tekad, maka bertawaqallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang
yang bertawaqal kepada-Nya.” ~ QS (3) Ali Imran : 159 ~
246) Maksudnya: urusan peperangan dan hal-hal duniawiah laiinnya,
seperti urusan politik, ekonomi, kemasyarakatan dan lain-lain.
-------------------------------------------------------------------------
“Dan (begitu pula) istrinya, pembawa
kayu bakar 1609)
~ QS (111) Al Lahab : 4 ~
1609) “Pembawa kayu bakar” dalam bahasa Arab adalah kiasan bagi
penyebar fitnah. Istri Abu Lahab disebut pembawa kayu bakar karena dia selalu
menyebar-nyebarkan fitnah untuk memburuk-burukkan Nabi Muhammad s.a.w. dan kaum
Muslim
-------------------------------------------------------------------------
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya
kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku
mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-K, maka
hendaklah mereka memenuhi (segala perintah)-Ku dan hendaklah mereka beriman
kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” ~ QS (2) Al Baqarrah : 186 ~
-------------------------------------------------------------------------
“Hai orang-orang yang beriman,
peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah
manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang
tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan
selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” ~ QS (66) At Tahriim : 6 ~
-------------------------------------------------------------------------
“Dan takutlah kamu kepada suatu hari di waktu seseorang tidak
dapat menggantikan seseorang lain sedikitpun dan tidak akan diterima suatu
tebusan daripadanya dan tidak akan memberi manfaat sesuatu syafa’at kepadanya
dan tidak (pula) mereka akan ditolong” ~ QS 2 – Al Baqarah : 123 ~
------------------------------------------------------------------------
“(Ingatlah) suatu hari (ketika) tiap-tiap diri datang untuk
membela dirinya sendiri dan bagi tiap-tiap diri disempurnakan (balasan) apa
yang telah dikerjakannya, sedang mereka tidak dianiaya (dirugikan)” ~ QS 16 – An Nahl : 111 ~
----------------------------------------------------------------------------------------------------
Disarikan oleh H. R. Mimuk
Bambang Irawan - Jakasampurna,- Bekasi, Jum’at, 6
Oktober 2017
No comments:
Post a Comment