Senin, 13 April 2020
بسم الله الرحمن الرحيم
PANTASKAH JIKA KITA
BERKELUH KESAH
Adakah yang kurang dari
Allâh buat kita
فَبِأَىِّ ءَالَآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ
Sudah berapa lama kita diberi kesempatan untuk hidup
dan bandingkan, lama mana antara sakit dengan sehatnya, banyak mana antara
sedihnya dibanding bahagianya.
Ingatlah setiap nikmat yang Allah anugerahkan kepada
kita. Karena Dia telah melipat gandakan nikmat-Nya dari ujung rambut hingga ke
bawah kedua telapak kaki.
“Jika kamu menghitung
nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan sanggup menghitungnya” ~ QS-14 Ibrahim : 34 ~
Kesehatan badan, kecukupan sandang pangan, udara dan
air, semuanya tersedia dalam hidup kita. Namun begitulah, kita dapat menikmati
kehidupan, tetapi tidak pernah menyadarinya. Kita menguasai kehidupan, tetapi
tak pernah mengetahuinya.
“Dan, Dia menyempurnakan
nikmat-Nya kepadamu lahir dan batin.” ~ QS-31 Luqman : 20 ~
Kita memiliki dua mata, satu lidah, dua bibir, dua
tangan dan dua kaki.
“Maka nikmat Rabb kamu yang
manakah yang kamu dustakan?” ~ QS-55 Ar-Rahman : 13 ~
Apakah kita mengira bahwa, berjalan dengan kedua kaki
itu sesuatu yang sepele, sedang kaki acapkali menjadi bengkak bila digunakan
jalan terus menerus tiada henti? Apakah Anda mengira bahwa berdiri tegak di
atas kedua betis itu sesuatu yang mudah, sedang keduanya bisa saja tidak kuat
dan suatu ketika patah?
Maka sadarilah, betapa hinanya diri kita manakala
tertidur lelap, ketika sanak saudara di sekitar kita masih banyak yang tidak bisa
tidur karena sakit yang mengganggunya? Pernahkah kita merasa nista manakala
dapat menyantap makanan lezat dan minuman segar saat masih banyak orang di
sekitar kita yang tidak bisa makan dan minum karena sakit ?
Coba pikirkan, betapa besarnya fungsi pendengaran,
yang dengannya Allah menjauhkan kita dari ketulian. Coba renungkan dan raba
kembali mata kita yang tidak buta. Ingatlah dengan kulit kita yang terbebas
dari penyakit lepra dan supak. Dan renungkan betapa dahsyatnya fungsi otak kita
yang selalu sehat dan terhindar dari penyakit kanker, tumor.Adakah kita ingin
menukar mata kita dengan emas sebesar gunung Uhud, atau menjual pendengaran
kita seharga perak satu bukit? Apakah kita mau membeli istana-istana yang
menjulang tinggi dengan lidah kita, hingga kita bisu? Maukah kita menukar kedua
tangan kita dengan untaian mutiara, sementara tangan kita buntung?
Begitulah, sebenarnya kita berada dalam kenikmatan
tiada tara dan kesempumaan tubuh, tetapi kita tidak menyadarinya. Kita tetap
merasa resah, suntuk, sedih, dan gelisash, meskipun kita masih mempunyai nasi
hangat untuk disantap, air segar untuk diteguk, waktu yang tenang untuk tidur
pulas, dan kesehatan untuk terus berbuat.
Kita acapkali memikirkan sesuatu yang tidak ada,
sehingga kita pun lupa mensyukuri yang sudah ada. Jiwa kita mudah terguncang
hanya karena kerugian materi yang mendera. Padahal, sesungguhnya kita masih
memegang kunci kebahagiaan, memiliki jembatan pengantar kebahagian, karunia,
kenikmatan, dan lain sebagainya.
Maka pikirkan semua itu, dan kemudian syukurilah !
“Dan (juga) pada dirimu
sendiri. Maka, apakah kamu tidak memperhatikan.” ~ QS-51 Adz-Dzariyat : 21 ~
Pikirkan dan renungkan apa yang ada pada diri,
keluarga, rumah, pekerjaan, kesehatan, dan apa saja yang tersedia di sekeliling
kita. Dan janganlah termasuk golongan,
“Mereka mengetahui nikmat
Allah, kemudian mereka mengingkarinya” ~ QS-16 An-Nahl : 83 ~