KAJIAN
AL QUR’AN
BULAN DITURUNKANNYA AL QUR’AN
Pengajian
Subuh Masjid At Taubah – Ustadz Abdullah Amin – Bekasi, Rabu,Senin,
Selasa 9, 14 dan 15 Mei 2018
Topik kajian kali ini membahas
tentang BULAN DITURUNKANNYA AL QUR’AN dalam
surat Al
Baqarah: 183-186 serta
surat-surat/ayat-ayat lainnya yang berkenaan dengan topik tersebutQS 2 : 183-186:
* Hari tertentu = Bulan Ramadhan. * Wahai orang-orang yang beriman
diwajibkan atasmu berpuasa beberapa hari tertentu yaitu pada bulan Ramadhan
yang di dalamnya diturnkan Al Qur’an
QS 2: 183;
Agar kamu bertaqwa
QS 2: 185; Agar
kamu bersyukur
QS 2: 186;
Agar kamu memperoleh kebenaran/petunjuk
QS 2: 185;
Bulan Ramadhan bulan diturunkannya Al Qur’an à
Permulaan Al Qur’an, 5 ayat pertama surat Al Alaq.
QS 2: 185;
Bagi siapa yang ditempat/tidak berpergian di bulan Ramadhan, lengkapi puasa
sampai satu bulan.
QS 2 : 2; Al Qur’an tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka
yang bertaqwa.
QS 2: 185;
Al Qur’an merupakan petunjuk dan pembeda antara yang baik dan buruk.
Sempurnakan puasa selama bulan Ramadhan. Harus sempurna bilangannya penuh satu
bulan. Lalu takbir (mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya) supaya kita bersyukur
atas nikmat-Nya
*Takbir:
berangkat ke tempat sholat (Ini sunnah, jangan ngobrol selama perjalanan ke
tempat sholat). Kalau malam takbir, berangkat ketempat sholat boleh bertakbir.
*Ied:
Berangkat dan pulang jalurnya berbeda, bukan jalannya yang
berbeda
QS 3 : 3-4;
Al Qur’an = al Furqaan
QS 8 : 29;
Bila bertaqwa bisa membedakan antara yang baik dan buruk. Al Furqaan =
pertolongan Allah
QS 8 : 41; Hari
Furqaan = hari bertemunya 2 pasukan Footnote [616], di perang
Badar. Al Furqaan – AQ pertama diturunkan yaitu pada malam 17 Ramadhan.
Pampasan perang hasilnya 20% untuk kegiatan sosial.
QS 10 : 58; Al Qur’an
itu syifa; obat penyakit yang ada dalam dada dan rahmat bagi mereka yang
beriman.
QS 16 : 101;
Al Qur’an untuk muslimin
QS 17 :
105-106; Al Qur’an turun sedikit demi sedikit.
QS 22 :
36-37; Cara menyembelih unta à
kaki telah diikat. Unta ditundukkan oleh Allah, jadi diam saja saat akan
disembelih. Ketika menyembelih harus
berTAKBIR.
QS 24 : 34;
Fungsi ayat Al Qur’an merupakan penjelasan
QS 24 : 46;
Fungsi ayat Al Qur’an merupakan penjelasan
QS 25 : 1;
Al Furqaan = Al Qur’an
QS 25 : 32;
Orang kafir bertanya:” Mengapa Al Qur’an tidak diturnkan sekali gus?”. Footnote
[1067]: supaya tartil, pelan-pelan dan benar.
Bulan Ramadhan turunya Al Qur’an:
1. Sebagian
Al Qur’an (5 ayat Al Alaq) di malam 17 Ramadhan.
2. Seluruh
Al Qur’an di malam Lailatu Qadr, tanggal 21 ke-atas di malam-malam ganjil.
QS 27 : 1-3; Al
Qur’an untuk mukminin
QS 31 : 2-4; Al
Qur’an untuk muchsinin à
orang yang berbuat kebaikan
QS 44 : 1-3;
Al Qur’an kitab yang jelas turun pada malam yang diberkahi. Footnote [1091] – Pertama kali diturunkan. Di Indonesia pada
umumnya jatuh pada 17 Ramadhan = Nuzulul Qur’an. Yang diturunkan ayat 1-5 surat
Al Alaq.
QS 53 : 2-12;
Pertama kali Jibril menyampaikan 5 ayat kepada Muhammad dan menampakkan
dirinya.
QS 97 : 1-5;
Al Qur’an diturunkan pada malam Qadr secara lengkap malam 17 Ramadhan, Nabi
hanya menerima 5 ayat
Kutipan ayat Al Qur’an
yang menegaskan firman Allah tentang BULAN DITURUNKANNYA AL QUR’AN
(183) “Hai
orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan
atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa, (184) [yaitu]
dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu ada yang
sakit atau dalam perjalanan [lalu ia berbuka], maka [wajiblah baginya berpuasa]
sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari- hari yang lain. Dan wajib bagi
orang-orang yang berat menjalankannya [jika mereka tidak berpuasa] membayar
fidyah, [yaitu]: memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan
hati mengerjakan kebajikan [114], maka itulah
yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.
(185) [Beberapa
hari yang ditentukan itu ialah] bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya
diturunkan [permulaan] Al Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan
penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda [antara yang hak dan
yang bathil]. Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir [di negeri tempat
tinggalnya] di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan
barangsiapa sakit atau dalam perjalanan [lalu ia berbuka], maka [wajiblah
baginya berpuasa], sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari- hari yang
lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran
bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu
mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu
bersyukur.
(186) Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu
tentang Aku, maka [jawablah], bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan
permohonan orang yang berdo’a apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah
mereka itu memenuhi [segala perintah] Ku dan hendaklah mereka beriman
kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. ~QS (2) Al Baqarah : 183-186~
[114] Maksudnya memberi
makan lebih dari seorang miskin untuk satu hari
----------------------------------------------------------------------------------------------
(2) “Kitab [Al Qur’an] ini tidak ada keraguan padanya;
petunjuk bagi mereka yang bertakwa,” ~QS (2) Al Baqarah : 2~
[11] Tuhan menamakan Al
Qur’an dengan Al Kitab yang di sini berarti “yang ditulis”, sebagai isyarat
bahwa Al Qur’an diperintahkan untuk ditulis.
[12] Taqwa yairu
memelihara diri dari siksaan Allah dengan mengikuti segala perinyah-Nya, dan
menajauhi segala larangan-Nya; tidak cukup diartikan dengan takut saja
----------------------------------------------------------------------------------------------
(3) “Dia menurunkan Al Kitab [Al Qur’an] kepadamu
dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan
menurunkan Taurat dan Injil,
(4) sebelum [Al Qur’an], menjadi
petunjuk bagi manusia, dan Dia menurunkan Al Furqaan [182]. Sesungguhnya orang-orang yang kafir
terhadap ayat-ayat Allah akan memperoleh siksa yang berat; dan Allah Maha
Perkasa lagi mempunyai balasan [siksa].” ~QS (3) Ali Imran : 3-4~
[182] Al Furqaan ialah
kitab yang membedakan antara yang benar dan yang salah
----------------------------------------------------------------------------------------------
(29) “Hai orang-orang yang beriman, jika kamu
bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan kepadamu furqaan [607] dan menghapuskan segala
kesalahan-kesalahanmu dan mengampuni [dosa-dosa] mu. Dan Allah mempunyai
karunia yang besar”. ~QS (8)
Al Anfaal : 29~
[607] Artinya: petunjuk
yang dapat membedakan antara yang hak dengan yang batil, dapat juga diartikan
di sini dengan pertolongan
----------------------------------------------------------------------------------------------
(41) “Ketahuilah,
sesungguhnya apa saja yang dapat kamu peroleh sebagai rampasan perang [613], maka sesungguhnya seperlima untuk Allah,
Rasul, kerabat Rasul, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan ibnusabil [614], jika kamu beriman kepada Allah dan
kepada apa [615], yang Kami turunkan
kepada hamba Kami [Muhammad] di hari Furqaan [616], yaitu di hari
bertemunya dua pasukan. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” ~QS (8) Al Anfaal : 41~
[613] Yang dimaksud dengan
papmpasan perang (ghanimah) ialah harta yang diperoleh dari orang-orang kafir
dengan melalui pertempuran, sedang yang diperoleh tidak dengan pertempuran di
namai fai-i. Pembagian yang tersebut
dalam, ayat ini ialah yang berhubungan dengan ghanimah saja.
[614] Maksudnya, seperlima
dari ghonimah itu dibagikan kepada: a. Allah dan Rasul-Nya. b. Kerabat Rasul
(Banu Hasyim dan Banu Muthalib). c. Anak yatim. d. Orang miskin. e. Ibnusabil
[615] Yang dimaksud dengan
apa ialah: ayat-ayat Al Qur.an, malaikat dan pertolongan
[616] Furqaan ialah: pemisah antara yang hak dan yang batil. Yang
dimaksud dengan hari Al Furqaan ialah
hari jelasnya kemenangan orang Islam dan kekalahan orang kafir, yaitu hari
bertemunya dua pasukan di peperangan Badar, pada hari Jum’at tanggal 17
Ramadhan tahun kedua Hijrah. Sebagian mufassirin berpendapat bahwa ayat ini
mengisyaratkan kepada hari permulaan turunnya Al Qur’an Kariem pada malam 17
Ramadhan.~QS (7) Al A’raaf : 105-106~
----------------------------------------------------------------------------------------------
(105) “wajib atasku tidak mengatakan sesuatu
terhadap Allah, kecuali yang hak. Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan
membawa bukti yang nyata dari Tuhanmu, maka lepaskanlah Bani Israil [pergi]
bersama aku". (106) Fir’aun
menjawab: "Jika benar kamu membawa sesuatu bukti, maka datangkanlah bukti
itu jika [betul] kamu termasuk orang-orang yang benar".
----------------------------------------------------------------------------------------------
(58) “Katakanlah: "Dengan kurnia Allah dan
rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmat-Nya
itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan". ~QS (10) Yunus : 58~
----------------------------------------------------------------------------------------------
(101) “Dan apabila Kami letakkan suatu ayat di
tempat ayat yang lain sebagai penggantinya padahal Allah lebih mengetahui apa
yang diturunkan-Nya, mereka berkata: "Sesungguhnya kamu adalah orang yang
mengada-adakan saja". Bahkan kebanyakan mereka tiada mengetahui”. ~QS (16) An Nahl : 101~
----------------------------------------------------------------------------------------------
(123) “Kemudian Kami wahyukan kepadamu
[Muhammad]: "Ikutilah agama Ibrahim seorang yang hanif." dan bukanlah
dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan.” ~QS (16) An Nahl : 123~
----------------------------------------------------------------------------------------------
(36) “Dan telah Kami jadikan untuk kamu
unta-unta itu sebahagian dari syi’ar Allah, kamu memperoleh kebaikan yang
banyak padanya, maka sebutlah olehmu nama Allah ketika kamu menyembelihnya
dalam keadaan berdiri [dan telah terikat]. Kemudian apabila telah roboh [mati],
maka makanlah sebahagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang
ada padanya [yang tidak meminta-minta] dan orang yang meminta. Demikianlah Kami
telah menundukkan unta-unta itu kepada kamu, mudah-mudahan kamu bersyukur.
(37) Daging-daging unta dan darahnya itu
sekali-kali tidak dapat mencapai [keridhaan] Allah, tetapi ketakwaan dari
kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk
kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah
kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik.” ~QS (22) Al Hajj : 36-37~
----------------------------------------------------------------------------------------------
(34) “Dan sesungguhnya Kami telah menurunkan
kepada kamu ayat-ayat yang memberi penerangan, dan contoh-contoh dari
orang-orang yang terdahulu sebelum kamu dan pelajaran bagi orang-orang yang
bertakwa.” ~QS (24) An
Nuur : 34~
----------------------------------------------------------------------------------------------
(46) “Sesungguhnya Kami telah menurunkan
ayat-ayat yang menjelaskan. Dan Allah memimpin siapa yang dikehendaki-Nya
kepada jalan yang lurus.” ~QS (24)
An Nuur : 46~
----------------------------------------------------------------------------------------------
(1) “Maha Suci Allah yang telah menurunkan
Al-Furqaan [Al Qur’an] kepada hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan
kepada seluruh alam [1053],” ~QS (25) Al Furqaan : 1~
[1053] Maksudnya: jin dan
manusia
----------------------------------------------------------------------------------------------
(32) “Berkatalah orang-orang yang kafir:
"Mengapa Al Qur’an itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun
saja?"; demikianlah [1067] supaya Kami perkuat
hatimu dengannya dan Kami membacakannya secara tartil [teratur dan benar].” ~QS (25) Al Furqaan : 32~
[1067] Maksudnya: Al Qur’an
itu tidak diturunkan sekaligus, tetapi diturunkan secara berangsur-angsur agar
dengan cara demikian hati Muhammad s.a.w. menjadi kuat dan tetap
----------------------------------------------------------------------------------------------
(1) “Thaa Siin [1091]. [Surat] ini adalah
ayat-ayat Al Qur’an, dan [ayat-ayat] Kitab yang menjelaskan, (2) untuk menjadi
petunjuk dan berita gembira untuk orang-orang yang beriman, (3) [yaitu]
orang-orang yang mendirikan sembahyang dan menunaikan zakat dan mereka yakin
akan adanya negeri akhirat.” ~QS (27)
An Naml : 1-3~
[1091] Ialah huruf-huruf
abjad yang terletak pada permulaan sebahagian dari surat-surat Al Qur’an
seperti: Alif laam miim, alif laam raa, alif laam miim shaad dan sebagainya.
Di antara ahli-ahli tafsir ada yang menyerahkan pengertiannya
kepada Allah karena dipandang termasuk ayat-ayat mutasyaabihaat, dan ada pula
yang menafsirkannya. Golongan yang menafsirkannya ada yang memandangnya sebagai
nama surat, dan ada pula yang berpendapat bahwa huruf-huruf abjad itu gunanya
untuk menarik perhatian para pendengar supaya memperhatikan Al Qur’an itu, dan
untuk mengisyaratkan itu diturunksn dalam bahasa Arab yang tersusun dari
huruf-huruf abjad. Kalau mereka tidak percaya bahwa Al Qur’an diturunkan dari
Allah dan hanya buatan Muhammad s.a.w. semata-mata, maka cobalah mereka buat
semacam Al Qur’an itu.
----------------------------------------------------------------------------------------------
(2) “Inilah ayat-ayat Al Qur’an yang mengandung
hikmah,
(3) menjadi petunjuk dan rahmat bagi
orang-orang yang berbuat kebaikan.
(4) [yaitu] orang-orang yang mendirikan
shalat, menunaikan zakat dan mereka yakin akan adanya negeri akhirat.” ~QS (31) Luqman : 2-4~
----------------------------------------------------------------------------------------------
(1) “Haa Miim [1369].
(2) Demi Kitab [Al Qur’an] yang menjelaskan,
(3) sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu
malam yang diberkahi [1370] dan sesungguhnya
Kami-lah yang memberi peringatan.” ~QS (44) Ad Dukhaan : 1-3~
[1369] à Lihat footnote [1091]
[1370] Malam yang diberkahi
ialah malam Al Qur’an pertama kali diturunkan. Di Indonesia umumnya dianggap
jatuh pada tanggal 17 Ramadhan
----------------------------------------------------------------------------------------------
(1) “Demi bintang ketika terbenam,
(2) kawanmu [Muhammad] tidak sesat dan tidak
pula keliru,
(3) dan tiadalah yang diucapkannya itu [Al
Qur’an] menurut kemauan hawa nafsunya.
(4) Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu
yang diwahyukan [kepadanya],
(5) yang diajarkan kepadanya oleh [Jibril] yang
sangat kuat,
(6) Yang mempunyai akal yang cerdas; dan
[Jibril itu] menampakkan diri dengan rupa yang asli,
(7) sedang dia berada di ufuk yang tinggi.
(8) Kemudian dia mendekat, lalu bertambah dekat
lagi,
(9) maka jadilah dia dekat [pada Muhammad
sejarak] dua ujung busur panah atau lebih dekat [lagi].
(10) Lalu dia menyampaikan kepada
hamba-Nya [Muhammad] apa yang telah Allah wahyukan.
(11) Hatinya tidak mendustakan apa yang
telah dilihatnya [1430].
(12) Maka apakah kamu [musyrikin Mekah]
hendak membantahnya tentang apa yang telah dilihatnya?” ~QS (53) An-Najm : 2-12~
[1430] Ayat 4-11
menggambarkan peristiwa turunnya wahyu yang pertama di gua hira.
----------------------------------------------------------------------------------------------
(1) “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya [Al
Qur’an] pada malam kemuliaan [1594].
(2) Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan
itu?
(3) Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu
bulan.
(4) Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan
malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.
(5) Malam itu [penuh] kesejahteraan sampai
terbit fajar. ~QS (97) Al
Qadr : 1-5~
[1594] “Malam kemuliaan”
dikenal dalam bahasa Indonesia dengan malam “Lailatul Qadr” yaitu suatu malam
yang penuh kemuliaan, kebesaran, karean pada malam itu permulaan turunnya Al
Qur’an
----------------------------------------------------------------------------------------------
Disarikan
oleh H.R.Mimuk Bambang Irawan - Jakasampurna, Bekasi, Rabu,Senin,
Selasa 9, 14 dan 15 Mei 2018
KEKAJIAN BERIKUTNYA : SEPUTAR IBADAH PUASA RAMADHAN (1)